Apa yang akanterjadi bilapenemuan initidak atau belumada?kegunaanpenemualat ataubendano

Sarjana Barat mendapat pengetahuan usai Spanyol-Islam ditaklukkan.

Mgrol120

Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (1)

Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dosen FAI UMSU dan Kepala OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar

Baca Juga

JAKARTA -- Menurut beberapa penulis Barat tradisional, semua ilmu pengetahuan dan peradaban sejatinya berasal dari warisan Yunani. Warisan ini hilang selama beberapa abad dan baru kembali tatkala Renaissance Eropa muncul abad ke-15-16 M, dan terus berlangsung hingga hari ini.

Tentu saja klaim ini keliru. Dalam faktanya, sains-sains seperti matematika, kimia, fisika, astronomi, geografi, mekanika, kedokteran, dan lainnya abad ke-16 M tidak memiliki kemiripan dengan apa yang ditinggalkan oleh orang-orang Yunani. Artinya telah ada adaptasi dan sintesa kreatif sebagai dilakukan oleh sarjana-sarjana Muslim.

Dalam faktanya lagi, adalah peradaban Arab (Islam), bukan Yunani, yang menemukan kertas, percetakan, irigasi, kincir angin, teknik pertanian, teknologi kompas, produksi industri, pembuatan kaca, produksi kapas, mekanisme perdagangan, sistem angka 1 sampai 10, uang kertas dan cek, teknik kebun, rumah sakit, desain kota, dan lain-lain. Semua ini adalah produk dan pemikiran Muslim.

Dalam perkembangannya, sarjana Barat memperoleh pengetahuan ini setelah Sisilia dan Spanyol-Islam ditaklukkan, dan kontak mereka dengan Muslim berlangsung masif selama abad ke-11-12 M. Lalu sarjana-sarjana Eropa mulai menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab yang dimulai abad ke-12 M.

Dengan demikian, secara berangsur-angsur pengetahuan Arab (Islam) beralih ke dalam bahasa Eropa-Latin. Awalnya, orang-orang Yunani dan Romawi tidak memiliki universitas. Universitas adalah produk dunia Islam abad pertengahan. Berikut adalah penemuan-penemuan yang dihasilkan ilmuwan Muslim, tetapi dikaitkan dan atau diklaim oleh sarjana Eropa.

Pertama, Roger Bacon dari Inggris dianggap orang pertama yang mengonstruksi diagram mesin pesawat terbang, dan dianggap sebagai orang pertama memikirkan penerbangan manusia. Berikutnya Leonardo da Vinci menyiapkan prototipe mesin pesawat terbang. Faktanya, adalah insinyur dan penerbang Spanyol Muslim bernama Abbas bin Firnas (w. 877 M) yang pertama dalam sejarah yang membuat ‘mesin’ pesawat terbang di Cordoba.

Dia membuat glider (atau menggunakan bulu burung Nasar sebagai sayap) yang dengannya dia terbang dari bukit di Cordoba dan berada di udara selama beberapa menit. Setelah mendarat dia menderita luka-luka, karena dia tidak memiliki ekor pada glider.

Kedua, karya spektakuler Roger Bacon yang berjudul Opus Majus pada bab kelima berisi salinan persis dari Kitab al-Manzhir karya Ibn al- Haitsam. Di bagian ini ternyata Bacon menguraikan ide-ide optik tiga ilmuwan Muslim, yaitu Ibn al-Haitsam, Ibn Sina, dan Ibn Rusyd.

Ketiga, cermin kaca dibuat di Venesia pada abad ke-13 M, persisnya tahun 1291 M. Faktanya, cermin kaca sejatinya telah ada dan dibuat di Spanyol (Andalusia) pada abad ke-11 M. Konon, orang-orang Venesia memperoleh pengetahuan teknis pembuatan kaca dari Suriah.

Keempat, jam mekanik pertama dibuat di Milan, Italia. Klaim ini dibantah oleh Will Durant. Menurutnya, jam mekanik pertama sejatinya dibuat oleh Ibn Firnas (w. 887 M) di Cordoba pada abad ke-9 M. Jam ini telah ada pada masa Khalifah Harun al-Rasyid, yang mana Khalifah mengirimkannya sebagai hadiah kepada Raja Charlemagne dari Prancis. Sedangkan orang Eropa memperoleh pengetahuan tentang pembuatan jam dari literatur-literatur Arab yang telah diterjemahkan ke bahasa Latin.

Kelima, Galileo adalah orang pertama yang menemukan pendulum. Faktanya, Ibn Yunus (w. 1009 M) telah menemukan instrumen ini di Kairo pada abad ke-10 M yang digunakan mengukur waktu.

Keenam, Newton diklaim orang pertama yang menyatakan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Faktanya, Ibn al-Haitsam dan Kamaluddin al-Farisi telah lebih dahulu melakukan penyelidikan ekstensif pada cahaya, lensa dan kamera obscura. Bahkan dia menemukan kamera Pin-hole.

Pemikiran optik Ibn al-Haitsam terekam dalam karyanya Kitab al Manazhir. Sedangkan pemikiran Kamaluddin al-Farisi terekam dalam karyanya Tanqih al-Manazir. Ibn al-Haitsam sendiri sesungguhnya lebih tepat disebut sebagai bapak optik modern.

Ketujuh, psikologi persepsi Helmholtz tentang inferensi bawah sadar yang memainkan peran begitu besar di abad ke-19 M dan terus mencakup studi modern tentang penglihatan. Faktanya, Ibn al-Haitsam telah memahami serangkaian kesimpulan logis harus terjadi sebelum sensasi dapat diubah oleh otak menjadi persepsi.

Dia menekankan kecepatan persepsi menuntut kesimpulan yang tidak terlihat, yaitu tidak disadari oleh pengamat. Dalam faktanya lagi, Helmholtz mengutip pemikiran Ibn al-Haitsam yang lain dan dalam konteks lain.

Kedelapan, pecahan desimal pertama kali digunakan oleh matematikawan Belanda Simon Stevin pada tahun 1589 M. Faktanya, pecahan desimal telah digunakan oleh matematikawan Muslim bernama Jamsyid al-Kasyi dalam bukunya Miftah al-Hisab. Barat juga mengklaim bahwa simbol x,y pertama kali digunakan oleh ahli matematika Prancis bernama Vieta pada tahun 1591 M.

Padahal, aljabar telah ditemukan oleh ilmuwan Muslim dan menggunakan simbol-simbol ini dalam menemukan solusi persamaan kubik. Memang, trigonometri adalah telaah teoretis yang telah ada sejak zaman Yunani, namun ilmuwan Muslim memformula cabang matematika ini secara lebih adaptif dan praktis. Al-Batani sendiri sebenarnya telah menemukan fungsi dasar seperti sinus, cosinus, dan garis singgung.

Apa yang akanterjadi bilapenemuan initidak atau belumada?kegunaanpenemualat ataubendano

Ilustrasi Ilmuwan Muslim - (Foto : MgRol_93)

Kesembilan, dalam matematika modern dikenal “Koefisien Binomial” atau “Segitiga Pascal” yaitu suatu aturan geometri pada koefisien binomial dalam sebuah segitiga. Konsep ini disematkan kepada penemunya, yaitu Blaise Pascal.

Faktanya, matematikawan Iran bernama Omar Khayyam telah membuat kontribusi signifikan dalam bidang ini, yang disebut koefisien Binomial. Dia menemukan ekspansi untuk semua bilangan bulat eksponen, yang tak seorang pun dapat menyelesaikannya sebelum dia.

Kesepuluh, Johann Mueller pada 1464 M menggunakan trigonometri dalam memecahkan beberapa masalah matematika. Faktanya, Jabir bin Aflah (ahli matematika dan astronomi dari Spanyol) telah menggunakan trigonometri dalam memecahkan beberapa masalah matematika yang terbilang sangat rumit.

Sumber: Majalah SM Edisi 2 Tahun 2020

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/09/25/penemuan-ilmuwan-muslim-yang-diklaim-barat-1/

Apa yang akanterjadi bilapenemuan initidak atau belumada?kegunaanpenemualat ataubendano

sumber : Suara Muhammadiyah

Pernahkah kalian berpikir bagaimana jadinya apabila di kehidupan yang modern ini tidak ada perangkat bernama "komputer"? Ya, saat ini kita sudah banyak bergantung pada komputer, agar pekerjaan bisa lebih efisien.

Komputer sendiri sebenarnya sudah dirancang ratusan tahun silam. Banyak sosok yang berpengaruh terhadap pengembangan komputer, seperti Alan Turing, Konrad Zuse, Henry Edward Roberts, Charles Babbage, dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak nama, Charles Babbage bisa dibilang merupakan sosok yang paling berkontribusi atas kehadiran komputer.

Sebab pada 1822 silam, ia menciptakan suatu mesin yang bisa menjalankan operasi perhitungan aritmetika. Metode ini lantas menjadi dasar dari pengembangan komputer yang kita kenal hingga saat ini.

Dengan penemuan tersebut, tak aneh apabila banyak orang yang menganggap pria yang lahir pada 26 Desember 1791 ini sebagai "Bapak Komputer".

Namun, siapa sangka, jauh sebelum Babbage menggagas alat komputasi ia sempat sakit-sakitan dan terpaksa harus sekolah dari rumah.

Mengidap penyakit mematikan

Sekitar tahun 1800-an, tepatnya ketika Babbage berumur delapan tahun, ia mengidap suatu penyakit demam yang mengkhawatirkan. Bahkan, penyakit misterius tersebut dikabarkan nyaris merenggut nyawanya.

Karena membahayakan dan daya tahan tubuhnya rentan, aktivitas Babbage pun terbatas, sampai-sampai ia harus rela mengenyam bangku pendidikan dari rumah.

Ia sebenarnya sempat belajar di sekolah grammar King Edward VI di wilayah South Devon, Inggris sekitar 1808-an. Namun, faktor kesehatan memaksanya untuk mundur dari sekolah dan ia harus kembali belajar secara privat.

Seiring berjalannya waktu, Babbage akhirnya bisa bersekolah dengan normal di lingkungan kelas melalui akademi Holmwood, Middlesex, Inggris. Di sekolah ini, kecintaannya terhadap matematika mulai tumbuh.

Cinta matematika, tapi...

Karena suka, seluruh teori matematika pun ia pelajari di perpustakaan sekolah tersebut.

Ketertarikannya pada matematika sukses membuatnya masuk ke kampus Trinity yang berada di bawah payung Universitas Cambridge pada 1810, serta kampus Peterhouse pada 1812.
Di sini, ia menjadi mahasiswa matematika terbaik dan lulus pada 1814.

Meski demikian, ia disinyalir tak begitu menikmati masa-masa kuliahnya. Sebab, ada sejumlah laporan yang mengklaim bahwa Babbaga ternyata bosan dengan teori matematika yang dipelajari di kampusnya.

Seluruh teori yang diajarkan, sudah ia pelajari sendiri melalui aneka buku yang ia baca dari perpustakaan sekolah lamanya tadi.

Mungkin dipicu rasa bosan, Babbage lantas membuat suatu kelompok matematika bernama Analytical Society pada 1812 yang bertujuan untuk mengulik lebih dalam soal matematika.

Pasalnya, kala itu matematika dinilai bisa menyelesaikan banyak persoalan di berbagai sektor industri, seperti navigasi, sains, hingga engineering. 

Penyelesaian masalah menggunakan metode matematika dan tabel penghitungan pun dianggap masih memakan waktu dan uang yang tidak sedikit lantaran akan banyak kalkulasi yang mungkin dilakukan.

Bikin mesin komputer

Karena dinilai tidak efisien, Babbage pun mulai merancang suatu alat yang bisa menyelesaikan persoalan matematika menggunakan mesin pada 1819.

Tiga tahun kemudian, alat tersebut rampung dan dinamai "Difference Engine 0" dan digadang-gadang sebagai komputer pertama di dunia.

Apabila melihat gambar di atas, bentuk mesin tersebut sebenarnya sangat jauh berbeda dengan komputer saat ini.

Namun, prinsip kerja mesin itu sama dengan komputer modern, yaitu melakukan penghitungan angka alias komputasi.

Difference Engine 0 konon memiliki berat hingga belasan ribu kilogram dengan tinggi lebih dari dua meter.

Mesin ini sendiri dioperasikan menggunakan sebuah engkol pegangan yang bisa diputar secara manual untuk menyelesaikan persoalan matematika.

Pada 1823, pemerintah Inggris tertarik akan cara kerja mesin ini dan menyuntikkan dana sebesar 1.700 Poundsterling supaya versi selanjutnya bisa dikembangkan.

Pantang menyerah

Sekitar sepuluh tahun kemudian, mesin bernama "Difference Engine 1" yang lebih mumpuni dari Difference Engine 0 berhasil dibuat dengan dana 17.000 Poundsterling.

Namun, alat tersebut belum bekerja sepenuhnya dan masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut.

Setahun setelahnya, proyek Difference Engine 1 tak lagi dibiayai oleh pemerintah dan disetop karena konon kekurangan dana.

Meski demikian, hal itu tidak membuat Babbage pantang menyerah dan berhenti untuk mengembangkan desain komputer bikinannya.

Sekitar 1837, ia merancang suatu sistem bernama Analytical Engine yang bisa menghitung persoalan matematika yang jauh lebih kompleks dan bisa dipakai untuk berbagai tujuan.

Kemudian pada 1846, ia memperbarui desain Difference Engine 1 menjadi Difference Engine 2 yang menjadi komputer mechanical pertama di dunia.

Sayangnya, Analytical Engine dan Difference Engine 2 tidak terwujud dalam sebuah produk nyata hingga Babbage tutup usia.

Organ otaknya dipamerkan di museum

Babbage wafat pada 18 Oktober 1871 karena mengidap sebuah penyakit. Pada saat masih hidup, ia memutuskan untuk mendonasikan otaknya untuk keperluan sains ketika nantinya ia sudah meninggal.

Kini, setengah organ otak Babbage diabadikan di Hunterian Museum di Royal College of Surgeons, London.

Sedangkan setengahnya lagi dipamerkan di Science Museum, London bersama dengan komputer Difference Engine yang dirancang oleh Babbage.

Banyak orang yang mungkin belum mengenal Babbage. Namun, gagasannya soal prinsip kerja komputer patut dihargai sebagai suatu momen penting dalam sejarah manusia.

Sebab, berkat penemuannya, ia berhasil mengubah cara kerja orang banyak di masa modern yang kini agaknya semakin bergantung pada komputer.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Charless Babbage, Penemu Komputer yang Otaknya Dimuseumkan", 

Penulis : Bill Clinten

Editor : Yudha Pratomo