Apa tujuan gnb dan prinsip prinsipnya

1. tembung : Wilahan tegese :...................... tuladha ukara:.....................2. tembung :.marem tegese … :............... tuladha ukara :.......... ... 3. tembung : sedulur tegese :........ tuladha ukara:...... 4. tembung : adhegan tegese :.......... tuladha ukar :......... 5. tembung : tratapan tegese :.............. tuladha ukara:............6. tembung : pacelathon tegese : ............. tuladha ukar : ............. 7.tembung : jangkep tegese :....... tuladha ukar :........Tong kak di jawab pliss ╥﹏╥​

Jelaskan Sinkronik Dalam IPTEK Transportasi ​

dari Arab baidah Allah SWT mengutus para nabi seperti ?​

tolong buatkan pengertian upaveda, kedudukan upaveda, dan bagian" upaveda secara jelas ya kak :)​

tulesna aksara jawane pengen lan sampeyan​

Mengapa seseorang yang mendengar ayat-ayat sajadah dianjurkan melakukan sujud tilawah​

Jelaskan nama tokoh yang berperan di dalam 4 teori masuknya Islam ke Indonesia​

ceritakan yang pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam unsur 5w 1h​

siapakah sebenarnya Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus dan Bunda Maria​

Berikut ini adalah pengertian sabar menurut ulama Dzunun al Misri, kecuali a. tidak memiliki niat buruk b.menyalahkan Allah Swt. atas penderita … an yang dialamic. tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah Swt. d. tenang saat menerima cobaan​

Gerakan Nonblok (GNB) atau yang dalam bahasa lnggris disebut Non-Aligned Movement adalah organisasi internasional yang berkeinginan untuk lepas dari kekuatan blok mana pun dalam konteks Perang Dingin. Pada masa itu, masing-masing blok berupaya memperluas pengaruhnya ke negara-negara dunia ketiga. Kepentingan utama mereka adalah memperebutkan penguasaan atas sumber-sumber daya alam di negara-negara dunia ketiga tersebut. Dengan demikian, maka dibentuklah GNB dengan tujuan untuk meredakan ketegangan dunia sebagai akibat persaingan dan permusuhan dua blok pada masa Perang Dingin. Tujuan lainnya adalah berjuang menentang kolonialisme, politik apartheid, dan rasialisme.

Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah D.

Gerakan Non Blok adalah perkumpulan dunia yang di dalamnya berisikan negara-negara yang tidak beraliansi atau berpihak kepada kekuatan besar apapun. Dengan kata lain, Gerakan Non Blok (GNB) merupakan perkumpulan negara yang bersikap netral.

Indonesia menjadi salah satu pelopor gerakan ini. Bagaimana sejarahnya dan apa saja peran Indonesia dalam GNB? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Menurut penjelasan dalam situs kemlu.go.id, latar belakang Gerakan Non Blok yaitu terselenggarakannya Konferensi Asia – Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955. KAA berlangsung pada 18 – 24 April 1955 dan dihadiri 29 kelapa negara dan pemerintahaan di Benua Asia dan Afrika yang baru merdeka.

KAA ditujukan untuk mengindentifikasi dan mendalami masalah dunia pada saat itu, serta menformulasikan kebijakan bersama negara baru tersebut dalam dunia internasional. KAA kemudian menyepakati “Dasasila Bandung” yang dirumuskan sebagai prinsip dasar penyelengaraan hubungan dan kerja sama antar bangsa.

Sejak saat itu, proses pendirian GNB semakin nyata dan dalam proses ini terdapat tokoh-tokoh yang berperan penting dalam pendirian gerakan ini. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Brox Tito. Lima tokoh tersebut kini dikenal sebagai pendiri Gerakan Non Blok.

Baca Juga

GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia pada 1 – 6 September 1961. KTT pertama ini dihadiri oleh 25 negara antara lain:

Advertising

Advertising

  1. Afghanistan
  2. Algeria
  3. Arab saudi
  4. Cyprus
  5. Ethiopia
  6. Ghana
  7. Guinea
  8. India
  9. Indonesia
  10. Irak
  11. Kamboja
  12. Kongo
  13. Kubu
  14. Lebanon
  15. Mali
  16. Maroko
  17. Mesir
  18. Myanmar
  19. Nepal
  20. Somalia
  21. Sri Lanka
  22. Sudan
  23. Suriah
  24. Tunisia
  25. Yaman
  26. Yugoslavia

Dalam KTT I tersebut, negara pendiri GNB ini bersepakat untuk mendirikan gerakan, bukan sebauh organisasi untuk menghindarkan diri dari implikasi birokratis dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka. KTT I juga menegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada peran pasif dalam politik internasional. Namun, menformulasikan posisi sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan negara anggota.

Gerakan Non Blok ini menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia. Hal ini dikarenakan sejak awal terbentuknya GNB, Indonesia memiliki peran sentral. KAA menjadi bukti peran dan kontribusi Indonesia dalam mempelopori berdirinya GNB.

Secara khusus, Presiden Soekarno juga diakui sebagai tokoh penggagas dan pendiri GNB. Indonesia menilai GNB penting karena prinsip dan tujuan GNB merupakan refleksi dari perjuangan dan tujuan bangsa Indonesia, seperti yang tertulis dalam UUD 1945.

Baca Juga

Tujuan utama dari GNB yaitu mendukung hak untuk menetukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara anggota. Selain itu, ada juga beberapa tujuan Gerakan Non Blok lainnya, seperti:

  1. Penentangan terhadap apartheid.
  2. Tidak memihak pada paka militer multilateral.
  3. Berjuang untuk menetang segala bentuk dan manifestasi imperialisme.
  4. Perjuangan menentang kolonialisme, neo kolonialisme, rasisme, pendudukan, dan dominasi asing.
  5. Pelucutan senjata.
  6. Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan hidup berdampingan dengan damai.
  7. Menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional.
  8. Pembangunan ekonomi – sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional.
  9. Kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.

Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok

Indonesia memiliki peran strategis dalam lahirnya Gerakan Non Blok. Apa saja peran Indonesia dalam GNB? Berikut penjelasannya:

1. Sebagai Pelopor Gerakan Non Blok

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa Indonesia turut Anda dalam berdirinya gerakan ini. Bahkan Presiden Soekarno menjadi tokoh pendiri GNB bersama tokoh dunia lainnya.

2. Menjadi Tuan Rumah KAA dan KTT

Konferensi Asia – Afrika (KAA) merupakan cikal bakal lahirnya GNB. Pada saat itu, KAA dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Di waktu itu, ada beberapa negara yang memilih untuk memihak dua blok dan menyatakan keinginannya untuk bersikap netral. Selain KAA, Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah KTT GNB ke-X yang diadakan di Jakarta, 1 – 6 September 1992.

Baca Juga

Tak hanya menjadi tuan rumah, Indonesia juga pernah menjadi pemimpin GNB. Pada saat KTT GNB ke-10, Presiden Soeharto ditunjuk sebagai Ketua Gerakan Non Blok.

4. Berprinsip Sama Seperti GNB

Semenjak merdeka, Indonesia menentang beragam kerjahatan internasional, terutama penjajahan. Perdamaian ini dijunjung dan diaplikasikan dalam politik luar negeri bebas aktif. Politik tersebut ternyata sejalan dengan prinsip Gerakan Non Blok.

Oleh Laudia Tysara pada 11 Jun 2021, 10:25 WIB

Diperbarui 11 Jun 2021, 10:25 WIB

Apa tujuan gnb dan prinsip prinsipnya

Perbesar

Presiden SBY berfoto bersama Menteri Luar Negeri anggota Non Blok saat pembukaan Konfrensi Tingkat Menteri dan Peringatan 50 tahun Pertemuan Gerakan Non-Blok di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5).(Antara)

Liputan6.com, Jakarta Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) sekarang adalah ikut serta mewujudkan perdamaian dan keamanan dunia dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan. Detail tujuan GNB ini adalah mendukung hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara-negara anggota sebagaimana tujuan GNB saat awal dibentuknya.

Awal mula dibentuknya dan tercetus tujuan GNB adalah dipelopori oleh lima pemimpin negara antara lain Indonesia, India, Pakistan, Burma serta Sri lanka, pertemuan pertama di Kolombo (Sri lanka) diselenggarakan pada tanggal 28 April-2 Mei 1952. Kemudian dilanjutkan pertemuan di Istana Bogor pada tanggal 29 Desember 1954.

Untuk bisa mewujudkan tujuan GNB tersebut, negara anggota selalu menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Anggota GNB ikut serta mencari solusi terbaik atas peristiwa-peristiwa internasional yang bisa membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. Berikut Liputan6.com ulas lebih jauh tentang tujuan GNB (Gerakan Non Blok) dari berbagai sumber, Jumat (11/6/2021).

Awal mula tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah mendukung hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara-negara anggota. Tujuan GNB seiring dengan berjalannya waktu terus mengalami perkembangan guna menyesuaikan kondisi sesungguhnya. Melansir dari portal resmi Kementerian Luar Negri Republik Indonesia, tujuan GNB terpenting lainnya meliputi:

1. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah penentangan terhadap apartheid.

2. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah tidak memihak pada pakta militer multilateral.

3. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah perjuangan menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme.

4. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah perjuangan menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme; perjuangan menentang kolonialisme,  neo-kolonialisme, rasisme, pendudukan, dan dominasi asing; perlucutan senjata.

5. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan hidup berdampingan secara damai.

6. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah penolakan terhadap penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional.

7. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah pembangunan ekonomi-sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional.

8. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah serta kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.

9. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah ikut serta dalam pembangunan ekonomi negara berkembang.

10. Tujuan GNB (Gerakan Non Blok) adalah pengentasan kemiskinan dan lingkungan hidup.

Ada dua tipe tujuan GNB (Gerakan Non Blok), yakni tujuan ke dalam dan ke luar. Tujuan GNB ke dalam adalah mengusahakan kemajuan dan pengembangan ekonomi, sosial serta politik yang jauh tertinggal dari negara maju. Sementara tujuan GNB ke luar adalah berusaha meredakan ketegangan antara Blok Timur dan Blok Barat. Tujuan GNB adalah untuk menuju perdamaian dan keamanan dunia.

Untuk bisa mewujudkan tujuan GNB tersebut, negara anggota menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Pokok utama pembicaraan mereka yakni membahas berbagai persoalan yang berhubungan dengan tujuan GNB itu sendiri. Anggota GNB juga ikut serta mencari solusi terbaik atas peristiwa-peristiwa internasional yang bisa membahayakan perdamaian dan keamanan dunia.

Apa tujuan gnb dan prinsip prinsipnya

Perbesar

Presiden Jokowi mengikuti KTT Virtual Gerakan Non-Blok didampingi oleh Menlu Retno Marsudi dan Menkes Terawan pada Senin 4 Maret 2020. (Dok: Biro Pers dan Media Istana)

Awal mula dibentuknya GNB adalah dipelopori oleh lima pemimpin negara antara lain Indonesia, India, Pakistan, Burma serta Sri lanka, pertemuan pertama di Kolombo (Sri lanka) diselenggarakan pada tanggal 28 April – 2 Mei 1952. Kemudian dilanjutkan pertemuan di Istana Bogor pada tanggal 29 Desember 1954.

Dua konferensi ini menjadi cikal bakal adanya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tanggal 18 April – 25 April 1955. Dalam konferensi ini dihadiri oleh wakil setidaknya dari 29 negara Asia dan Afrika.

Konferensi Asia-Afrika inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya GNB (Gerakan Non Blok). Sebenarnya, tujuan KAA adalah untuk mengidentifikasi serta mendalami berbagai masalah dunia saat itu. Selain itu juga berusaha memformulasikan kebijakan bersama negara-negara yang baru merdeka dalam tataran hubungan internasional.

Sejak saat itu, proses pendirian Gerakan Non Blok kian mendekati kenyataan. Pada proses tersebut terdapat tokoh-tokoh pemegang kunci sejak awal yakni Presiden Mesir Ghamal Abdul Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawalharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito. Sampai akhirnya lima tokoh tersebut dikenal sebagai pendiri Gerakan Non Blok.

Ada masa ketika peran GNB untuk masa depan menjadi pertanyaan besar dan banyak diragukan. Dalam KTT GNB ke-10 di Jakarta pada tahun 1992, sebagian besar ketidakpastian dan keraguan mengenai peran dan masa depan GNB berhasil ditanggulangi.

Pesan Jakarta, yang disepakati dalam KTT GNB ke-10 di Jakarta, adalah dokumen penting yang dihasilkan pada periode kepemimpinan Indonesia dan memuat visi baru GNB melansir portal resmi Kementerian Luar Negri Republik Indonesia, antara lain:

1. Mengenai relevansi GNB setelah Perang Dingin dan meningkatkan kerja sama konstruktif sebagai komponen integral hubungan internasional.

2. Menekankan pada kerja sama ekonomi internasional dalam mengisi kemerdekaan yang berhasil dicapai melalui perjuangan GNB sebelumnya.

3. Meningkatkan potensi ekonomi anggota GNB melalui peningkatan kerja sama Selatan-Selatan.

Apa tujuan gnb dan prinsip prinsipnya

Perbesar

Presiden Jokowi mengikuti KTT Virtual Gerakan Non-Blok didampingi oleh Menlu Retno Marsudi dan Menkes Terawan pada Senin 4 Maret 2020. (Dok: Biro Pers dan Media Istana)

GNB (Gerakan Non Blok) lantas menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia. Sebab, sejak awal Indonesia telah memiliki peran sentral dalam pendirian Gerakan Non Blok. Konferensi Asia  Afrika pada tahun 1955 yang diselenggarakan di Bandung dan menghasilkan Dasa Sila Bandung menjadi prinsip-prinsip utama Gerakan Non Blok. Inilah yang menjadi bukti peran dan kontribusi penting Indonesia dalam mengawali pendirian Gerakan Non Blok.

Lanjutkan Membaca ↓

Apa tujuan gnb dan prinsip prinsipnya