Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat akan memberikan kritikan kepada orang lain

OLEH MOCH HISYAM

Dalam muamalah, memberikan masukan berupa kritik adalah hal yang wajar untuk saling mengingatkan. Bahkan, bisa menjadi amal utama yang mendatangkan pahala besar bagi sang pengkritik. Oleh karena itu, wajib bagi kita mengetahui etika mengkritik agar bernilai ibadah.

Secara umum, kritik adalah sesuatu yang disampaikan dengan tujuan meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, serta membantu perbaikan suatu pekerjaan.

Melalui kritik, orang yang dikritisinya akan bisa mengevaluasi kekurangan, memahami kesalahan, menjadi lebih maju dalam melangkah, termotivasi mencari solusi, dan membuat pikirannya lebih terbuka sehingga apa yang dilakukan atau kinerjanya menjadi lebih baik.

Namun demikian, dalam menyampaikan kritik jangan asal main kritik. Kita harus hati-hati dalam memberi kritik dan tahu ilmunya. Karena tanpa kehati-hatian dan tanpa mengetahui etika mengkritik yang benar, akan menimbulkan perselisihan, permusuhan, dan perpecahan.

Bila hal ini terjadi maka kritik yang kita sampaikan tidak membawa kepada kebaikan dan kemaslahatan. Bahkan, menjadikan dosa dan terputusnya silaturahim serta memunculkan kemafsadahan (kerusakan) yang banyak dan besar. Itu sebabnya, kritik harus disampaikan dengan  benar dan mengikuti etika agar tidak menjadi ajang pelampiasan ego si pengkritik atau melukai perasaan si penerima kritik.

Dalam ajaran Islam, kritik termasuk dalam ajaran amar makruf nahi mungkar (QS Ali-Imran: 110). Oleh karena itu, secara umum, Islam mengatur etika dalam menyampaikan kritikan, di antaranya: Pertama, memberi kritikan dengan ikhlas. Kita tidak boleh melancarkan kritik dengan tujuan menonjolkan diri, termotivasi oleh hasad (kedengkian) atau berbagai tendensi tertentu, namun semata-mata untuk memperoleh wajah Allah ta’ala. 

Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam al-Fatawa mengatakan, “Wajib bagi setiap orang yang memerintahkan kebaikan dan mengingkari kemungkaran berlaku ikhlas dalam tindakannya dan menyadari bahwa tindakannya tersebut adalah ketaatan kepada Allah. Dia berniat untuk memperbaiki kondisi orang lain dan menegakkan hujah atasnya, bukan untuk mencari kedudukan bagi diri dan kelompok, tidak pula untuk melecehkan orang lain."

Kedua, mengkritik harus disertai dengan ilmu. Artinya, kritikan yang disampaikannya benar-benar didasari dengan ilmu di bidangnya. Kita tidak boleh mengritik tanpa ilmu dan basirah. Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam al-Fatawa mengatakan, “Hendaknya setiap orang yang melakukan amar makruf nahi mungkar adalah seorang yang alim terhadap apa yang dia perintahkan dan dia larang.” 

Ketiga, sampaikan kritikan dengan kelembutan dan kesantunan. Bersikap lembut dan santun adalah hukum asal dalam mengritik, apalagi bila pihak yang dikritik merupakan seorang tokoh yang memiliki pengikut atau memiliki peluang besar untuk rujuk kepada kebenaran. Kkelembutan dan kesantunan akan memudahkan setiap perkara.

Bila kita mampu menerapkan itu semua maka kritikan yang kita lontarkan akan mendatangkan pahala dan akan memberi kebaikan bagi orang yang kita kritisi. Wallahu a'lam.

Menerima kritik selalu menjadi hal yang sulit diterima oleh semua orang. Apalagi bila kritik itu tidak disampaikan dengan cara yang baik.

Alih-alih memperbaiki keadaan, kritikan itu malah berpotensi menimbulkan konflik berkepanjangan. Agar itu tidak terjadi, coba perhatikan beberapa catatan terkait cara mengkritik yang baik seperti di bawah ini. 

1. Jangan suka membuat asumsi  

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat akan memberikan kritikan kepada orang lain
 
Jangan membuat asumsi saat kamu mengkritik orang lain - EKRUT

Saat kamu memberikan kritik kepada seseorang pastikan bahwa saat itu kamu tidak menambahkan asumsi yang kamu buat. Sebab bisa jadi asumsimu itu salah, lantaran kamu tidak melihatnya bersama fakta yang ada. 

Kamu perlu tahu bahwa, saat menambahkan kritik dengan asumsi kamu hanya memperburuk citramu di lingkungan tersebut. 

Coba perhatikan perbedaannya dari contoh mengkritik berdasarkan asumsi dan contoh mengkritik tanpa asumsi tentang seseorang yang berbicara di depan umum ini. 

Contoh kritik tanpa asumsi: Pidato itu biasa-biasa saja. Pembicaranya tampak gugup dan tidak menguasai audiens. 
Contoh kritik dengan asumsi : Pidatonya tidak bagus, sepertinya pembicara tidak memiliki pengalaman berbicara di depan umum

Kritik dengan asumsi seperti inilah yang patut dihindari karena tidak berlandaskan pada fakta. Sebab orang yang biasa berbicara di depan umum pun terkadang mereka mengalami rasa gugup dan tidak bisa menguasai audiens. 

Baca juga: 7 Tips public speaking yang bisa kamu coba

2. Berikan saran untuk memperbaiki 

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat akan memberikan kritikan kepada orang lain

 Bangun kritikmu untuk memperbaiki keadaan bukan memperburuk - EKRUT

Banyak orang terkadang lupa memberikan saran atau solusi dari apa yang mereka kritik. Sehingga kritikan itu tidak menimbulkan dampak yang besar bagi orang yang menerimanya. Kritikan yang baik adalah kritik konstruktif. Apa itu kritik konstruktif? 

Kritik konstruktif adalah memberikan kritik yang beralasan kepada orang lain dengan melibatkan komentar positif dan negatif dalam penyampaian yang lebih bersahabat. 

Tidak hanya itu, dalam kritik konstruktif kamu juga menyarankan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesalahan itu di lain waktu.

Contoh kalimat kritik yang membangun tersebut, misalnya: 
Dari pada memberikan contoh dari setiap poin presentasi, ada baiknya kamu membatasi contoh itu hanya 1 saja untuk setiap tema. Dengan cara ini presentasi jadi lebih ringkas dan inti masalahnya menjadi lebih jelas diterima. 

3. Gunakan metode sandwich

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat akan memberikan kritikan kepada orang lain
 
Kamu juga bisa mencoba formula sandwich untuk menyampaikan kritik - EKRUT

Cara mengkritik yang baik salah satunya adalah dengan menggunakan metode sandwich dalam memberikan kritik yang membangun. Metode kritik sandwich ini membagi kritikan ke dalam 3 formula yakni positive- improve - positive (PIP). 

Pada awalnya kamu berfokus pada hal yang kamu sukai dari orang yang akan diberikan kritik. Lalu, kamu menyampaikan kritik terkait hal yang tidak kamu sukai disertai dengan saran perbaikannya.

Baca juga: Cara berpikir positif di tempat kerja yang penuh tekanan

Terakhir tutuplah dengan kesimpulan positif seperti di awal dan harapan agar ke depannya bisa lebih bagus. Seperti apa contoh mengkritik dengan metode sandwich ini?

Coba perhatikan contohnya:
Situs ini  menghadirkan intro video yang menarik untuk menambah sentuhan segar di situs dengan konsep keseluruhan yang mengagumkan.

Namun sayangnya, situs ini belum user friendly sehingga agak lama dalam membuka satu halaman ke halaman lainnya. Pengelolaan tata letak menu situs pun juga harus lebih diperbaiki lagi agar pembaca tidak bingung. 

Tapi secara keseluruhan konsepnya saya suka, video intronya bagus. Cuma mungkin kedepannya kamu bisa memperbaiki beberapa kekurangan seperti menu situs dan user friendly agar situs ini menjadi lebih baik.   

4. Berikan kritik yang fokus pada situasi bukan pada orangnya

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat akan memberikan kritikan kepada orang lain

Fokuskan kritikmu pada situasi bukan pada orangnya - EKRUT

Cara mengkritik yang baik selanjutnya adalah dengan menekankan fokus kritik pada situasi bukan pada orangnya. Jadi, kritik kamu ini tidak berlandaskan karena ketidaksukaanmu terhadap orang tersebut. 

Fokuslah pada situasi, masalah yang ada, tindakan dan perilaku. Contohnya “pakaianmu kotor” bukan “kamu kotor”, “laporannya terlambat” bukan “kamu terlambat” dan lain-lain.    

Hindari pula melakukan serangan pribadi seperti kamu bodoh, kamu jelek, kamu malas, kamu tidak terorganisir, dan sebagainya. 

Secara umum, contoh mengkritik dengan fokus pada situasi hampir sama seperti contoh kritik dengan metode sandwich tanpa disertai dengan serangan pribadi pada orang yang dikritik. 

5. Berikan kritik untuk hal yang bisa ditindaklanjuti

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat akan memberikan kritikan kepada orang lain
 
Sebaiknya berikan kritik yang bisa ditindaklanjuti - EKRUT

Sebenarnya inti dari memberikan kritik konstruktif adalah membantu orang tersebut berkembang. Oleh karena itu, saat kamu memberikan saran atau kritik fokuslah pada hal-hal yang bisa diperbaiki olehnya bukan di luar kendalinya. 

Contoh, teman kerjamu mengikuti perlombaan menyanyi di kantor dan dia telah masuk final, kemudian ia meminta saranmu untuk mengomentarinya. 

Di sini kritik yang bisa kamu tindaklanjuti adalh berbicara tentang bagaimana penampilannya secara keseluruhan, bahasa tubuh, nada suara bahkan pemilihan lagu yang tepat. 

Hal yang sebaiknya kamu hindari adalah mengatakan tentang suaranya yang mungkin terlalu parau. Sebab, karakter suara itu akan sulit untuk diubah dan ini bisa jadi bentuk penilaian yang subjektif. 

Selain lima cara mengkritik yang baik seperti ulasan di atas, ternyata masih ada hal lain yang harus kamu perhatikan dalam memberikan kritikan misalnya, nada bicara tidak boleh tinggi, waktu yang tepat untuk mengkritik sampai bahasa tubuh yang baik. 

Baca juga: Bagaimana menyikapi kritik dengan elegan?

Hal-hal inilah yang harus kamu perhatikan terutama dalam penerapannya di tempat kerja.

Dengan memerhatikan hal tersebut, niscaya kritikan kamu bisa diterima dengan baik dan berdampak positif bagi orang yang menerimanya.  

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat akan memberikan kritikan kepada orang lain
 
Last update 4 October 2020

Sumber: 

  • Bustle 
  • PersonalExcellence
  • Forbes 
  • Definitions.net