Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi
janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya. berdoa adalah suatu kesempatan yang diberikan kepada setiap orang untuk berkomunikasi dengan Tuhan dikala sedang dilanda masalah yang besar, datanglah kepadaNya maka Ia senantiasa mendengarkan keluhanmu Tuhan adalah sahabatmu yang
paling baik dan setia Ia juga pendengar dan pendamping yang setia Ia tahu semua yang kamu alami dan apa pun yang kamu mau tidak perlu bagimu untuk memberitahukan kepada sanak saudaramu atau ke siapapun tentang doamu itu sebab, Tuhan punya cara untuk membuat semua itu menjadi kenyataan doa yang tulus dari hati adalah doa yang murni dari hatimu tanpa
kamu sebutkan dalam doamu, Tuhan sudah tahu apa yang ingin kamu ucapkan Ia tahu semua tentang dirimu, termasuk doa dan harapanmu selalu ada cara untuk menyampaikan keajaibanNya selalu ada orang yang Ia utus untuk menyebarkan kabar gembira walaupun Ia tidak bisa dilihat, namun kasih nyataNya selalu bersinar di
hati merasakan sentuhan dan kedamaian Tuhan di dalam hati nurani yang tidak akan pernah mati karena itu, berdoa secara pribadi adalah kesempatan emas untuk bersyukur, meminta perlindungan dan petunjuk dariNya saat hati sedang bersedih karena sesuatu, maka Tuhan berada di dekatmu menyembuhkan semua ketakutan dan kekhawatiranmu berbicara dengan Tuhan mampu membuatmu jauh lebih baik dan masalahmu akan terselesaikan atas izin dan kuasaNya mari luangkan sedikit waktumu untuk berbicara dengan Tuhan suatu saat, hari yang indah itu akan terjadi dalam hidupmu percayalah dengan kekuatan doa Amen Tuhan Memberkati.. Yesus melanjutkan Kotbah-Nya di Bukit. Dia mengajarkan bahwa tindakan pengabdian yang saleh hendaknya dilakukan untuk alasan yang benar dan menekankan bahwa itu hendaknya dilakukan untuk menyenangkan Bapa Surgawi kita. Dia juga memberikan petunjuk kepada para murid-Nya untuk mengupayakan dahulu membangun kerajaan Allah. Juruselamat mengajarkan kepada para murid-Nya untuk melakukan pekerjaan kesalehan Bawalah hadiah-hadiah kecil ke kelas (seperti permen). Sewaktu siswa tiba dan Anda melihat mereka melakukan sesuatu yang baik (seperti mengeluarkan tulisan suci mereka, dengan ramah menyambut seseorang, atau membantu merencanakan kebaktian), berikan mereka hadiah [atau kata yang digunakan dalam tulisan sucinya: upah] dan umumkan perbuatan baik mereka kepada anggota kelas. Beberapa siswa mungkin meniru perbuatan baik teman sebayanya untuk menerima hadiah
mereka sendiri. Lanjutkan menghadiahi siswa sampai tiba waktunya untuk memulai kelas. Untuk memulai kelas, tanyakan kepada siswa mengapa mereka melakukan perbuatan baik yang untuknya Anda memberikan hadiah. Jelaskan bahwa sebagaimana dicatat di Matius 6, Juruselamat melanjutkan Khotbah-Nya di Bukit serta mengajar tentang motivasi berbeda-beda yang mungkin
orang miliki dalam melakukan tindakan yang saleh. Sewaktu siswa menelaah Matius 6, ajaklah mereka untuk mencari asas-asas yang dapat membantu mereka melakukan tindakan yang saleh untuk alasan yang benar. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius
6:1–2 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Juruselamat firmankan merupakan motivasi yang tidak pantas dalam melakukan tindakan yang saleh. (Tandaskan bahwa kewajiban agama merupakan tindakan pengabdian keagamaan, seperti memberi kepada yang miskin [lihat ayat 1]). Menurut ayat-ayat ini mengapa
sebagian orang melakukan kewajiban agama? Juruselamat menyebut orang-orang ini apa? (Anda mungkin ingin menandaskan bahwa kata bahasa Yunani yang diterjemahkan sebagai “orang munafik” merujuk pada mereka yang berpura-pura [lihat ayat 2]). Menurut Anda apa arti ungkapan “mereka sudah mendapat
upahnya”? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 6:3–4 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Juruselamat ajarkan mengenai bagaimana hendaknya para murid-Nya melakukan tindakan-tindakan yang saleh.
Tugasi para siswa untuk bekerja berpasangan. Ajaklah satu siswa dalam setiap pasangan untuk membaca Matius 6:5–6 dan siswa lainnya membaca Matius 6:16–18. Ajaklah setiap siswa untuk mencari contoh yang Juruselamat gunakan untuk mengilustrasikan asas melakukan tindakan yang saleh untuk menyenangkan Bapa Surgawi. Ajaklah mereka untuk saling berbagi apa yang mereka temukan. Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
Pastikan siswa memahami bahwa doa di depan umum tidaklah salah hanya karena itu tidak dilakukan dengan tersembunyi. Doa dan praktik keagamaan lainnya dapat dilakukan secara terbuka di depan umum jika dilakukan dengan ketulusan dan pengabdian.
Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa ungkapan “muram muka” dan “mengubah air mukanya” di ayat 16 merujuk kepada individu yang memberikan peragaan lahiriah dari puasa mereka untuk menarik perhatian terhadap diri mereka sendiri. Rujuklah kembali ke asas di papan tulis. Ajaklah siswa untuk memikirkan saat ketika mereka melakukan tindakan pengabdian—seperti berdoa atau berpuasa—untuk menyenangkan Bapa Surgawi. Mintalah mereka merenungkan cara-cara mereka merasa diberkati karena ibadat tulus mereka. Anda dapat meminta beberapa siswa untuk berbagi tentang berkat-berkat yang mereka terima, jika mereka merasa nyaman melakukannya. Ringkaslah Matius 6:7–15 dengan menjelaskan bahwa Juruselamat menyediakan petunjuk dan pola untuk cara berdoa yang pantas. Teladan doa-Nya sendiri dikenal sebagai Doa Tuhan. Ajaklah siswa untuk secara singkat meninjau ulang ayat-ayat ini mencari apa yang dapat kita pelajari mengenai doa dari teladan Tuhan. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. (Sebagai bagian dari pembahasan ini, Anda mungkin ingin menjelaskan peringatan Tuhan terhadap “bertele-tele” yang tidak berarti merupakan larangan untuk menggunakan kata yang sama atau mirip setiap kali kita berdoa. Tuhan juga memperingatkan terhadap doa yang mekanis, dangkal, atau hampa. Doa kita hendaknya rendah hati, berasal dari hati, dan dinyatakan dengan iman). Matius 6:19–24Yesus Kristus mengajar khalayak ramai untuk menyimpan harta di surga Perlihatkan gambar peti harta karun. Jelaskan bahwa harta karun adalah apa pun yang bagi kita sangat berharga.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 6:19–21 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Tuhan ajarkan tentang harta.
Tuliskan yang berikut di papan tulis:
Ajaklah siswa untuk datang ke papan tulis dan mendaftar contoh-contoh harta di bumi dan harta di surga. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 6:22–24 dengan lantang, dan mintalah anggota kelas mencari apa yang Tuhan ajarkan yang dapat membantu kita mengumpulkan harta di surga.
Untuk mengilustrasikan kebenaran yang siswa identifikasi di Matius 6:24, rekatkan dengan selotip dua sedotan menjadi satu di dekat ujung atasnya. Peragakan secangkir air yang kira-kira setengah penuh, dan tempatkan sedotannya sehingga satu sedotan berada dalam air sedang yang lainnya berada di luar cangkir. Ajaklah siswa untuk mencoba meminum air menggunakan sedotan tersebut. (Pastikan siswa menyedot dari kedua sedotan secara bersamaan agar pelajaran dengan alat peraga ini berfungsi). Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
Tanyakan kepada anggota kelas:
Ajaklah siswa untuk merenungkan tanggapan mereka bagi pertanyaan berikut. Anda mungkin ingin mengajak siswa untuk mencatat tanggapan mereka di buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka.
Matius 6:25–34Juruselamat memberikan petunjuk kepada para murid-Nya untuk mencari dahulu kerajaan Allah Ringkaslah Matius 6:25–34 dengan menjelaskan bahwa Juruselamat memberikan petunjuk kepada para murid-Nya agar tidak terlalu resah mengenai memenuhi kebutuhan dasar mereka. Terjemahan Joseph Smith untuk Matius 6:25–27 membantu kita memahami bahwa Juruselamat sedang berbicara secara khusus kepada mereka yang akan pergi mengkhotbahkan Injil-Nya. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 6:31–34 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Juruselamat ajarkan agar para murid-Nya cari dahulu dalam kehidupan mereka. (Tandaskan penggunaan kata-kata dalam Terjemahan Joseph Smith untuk ayat 33, lihat di TJS, Matius 6:38).
Untuk membantu siswa memahami asas ini, ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson:
Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda akan berkat-berkat yang datang dari mendahulukan Bapa Surgawi dalam kehidupan kita. Ajaklah siswa untuk kembali secara singkat mempertimbangkan bagaimana mereka dapat tergoda untuk menaruh hati mereka pada keduniawian. Imbaulah mereka untuk menentukan gol untuk mengatasi godaan ini dengan menuliskan di dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka satu cara mereka akan berupaya untuk mendahulukan Bapa Surgawi dalam kehidupan mereka.
Ulasan dan Informasi Latar Belakang Matius 6:22. “Jika matamu baik” “Baik, sebagaimana digunakan dalam ayat ini, berasal dari kata bahasa Yunani yang berarti ‘wajar, sehat, sederhana, tulus.’ Mengetahui definisi ini membantu kita memahami petunjuk Juruselamat mengenai memberikan sedekah, berdoa, dan berpuasa. Ini semuanya hendaknya dilakukan dengan fokus yang sederhana dan tulus kepada Bapa kita di Surga atau kepada si penerima. Kita dapat mempertimbangkan pertanyaan seperti: Ketika saya memberi kepada yang miskin, apakah saya berharap mendatangkan kemuliaan bagi Allah atau bagi diri saya sendiri? Ketika saya melayani Tuhan, apakah saya melakukannya untuk menerima persetujuan dari Tuhan atau dari manusia? Ketika saya berdoa di depan umum, apakah saya berbicara kepada Allah atau mereka dalam jemaat? (Lihat 2 Nefi 2:30; A&P 88:67–68; Musa 4:2; Joseph Smith—Sejarah 1:46)” (New Testament Student Manual [buku pedoman Church Educational System, 2014], 29). Apa pesan dari bacaan Matius 6 6 8?Matius 6:6-8
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele k seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata l doanya akan dikabulkan. 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, m sebelum kamu minta kepada-Nya.
Apa pesan kutipan Injil Mat 6 5 8 bagi kita dalam hal berdoa?Matius 6:5-8
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri i dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.
Jelaskan apa yang disampaikan dari bacaan Kitab Suci Matius 6 5 18?”Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.
Apa kesimpulan dari Matius 6?“Kita harus menempatkan Allah sebagai yang utama dari segala sesuatu yang lain dalam kehidupan kita .… Ketika kita mendahulukan Allah, segala sesuatu yang lain akan jatuh ke dalam tempatnya yang tepat atau keluar dari kehidupan kita.
|