Apa pendapatmu jika di lingkunganmu banyak terdapat poster yang ditempel di pohon-pohon

Top 1: 1.media yang di gunakan untuk menyampaikan informasi pada ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 97

Ringkasan: . dialog maupun bahasa tubuh yang muncul secara tiba tiba dan tidak tertulis dalam naskah adalah . Tuliskan aspek-aspek yang dapat dianalisis dalam sebuah pertunjukan musik tradisional . Sebutkan 5 tari tradisional klasik beserta properti yang digunakan . Untuk membentuk subuah level tari yang menarik dan kuat ,di butuhkan? . Mengapa dakwah yang dilakukan sunan kalijaga mudah diterima oleh penduduk pulau jawa . Tuliskan nama pola tarta

Hasil pencarian yang cocok: 1.media yang di gunakan untuk menyampaikan informasi pada pembacanya disebuta.poster b.leaflet c.spanduk d.reklame ...

Top 2: media yang digunakan untuk menyampaikan informasi pada ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 94

Ringkasan: . dialog maupun bahasa tubuh yang muncul secara tiba tiba dan tidak tertulis dalam naskah adalah . Tuliskan aspek-aspek yang dapat dianalisis dalam sebuah pertunjukan musik tradisional . Sebutkan 5 tari tradisional klasik beserta properti yang digunakan . Untuk membentuk subuah level tari yang menarik dan kuat ,di butuhkan? . Mengapa dakwah yang dilakukan sunan kalijaga mudah diterima oleh penduduk pulau jawa . Tuliskan nama pola tarta

Hasil pencarian yang cocok: Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi pada pembacanya disebut​. 1. Lihat jawaban. Lencana tidak terkunci yang menunjukkan sepatu ... ...

Top 3: Suatu media yang digunakan untuk menyampaikan info... - Roboguru

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 208

Ringkasan: Reklame adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara singkat kepada khalayak ramai melalui media gambar. Pada umumnya, reklame  disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tapi juga disertai dengan gambar. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. .

Hasil pencarian yang cocok: Suatu media yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara singkat kepada khalayak ramai melalui media gambar disebut …. ...

Top 4: 1. Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi pada ...

Pengarang: tanyajawab.live - Peringkat 128

Ringkasan: geralcirebon97 . geralcirebon97 Jawaban:1.a2.c3.4.5DPenjelasan:3 dan 4 kurang jelas raditbagus017 . raditbagus017 Jawaban:1.A poster2.A menggunakan bahasa yang jelas dan mudah di pahami

Hasil pencarian yang cocok: 10 Okt 2021 — informasi pada pembacanya disebut a. poster b. leaflet c. spanduk d. reklame 2. Hal yang tidak harus diperhatikan dalam pembuatan poster adalah ...

Top 5: Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada ...

Pengarang: idkuu.com - Peringkat 157

Hasil pencarian yang cocok: Biasanya poster berupa gambar atau tulisan yang ditempelkan pada bidang ... Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pembacanya disebut. ...

Top 6: Tema 4 Bag. 2 Kelas 6_2019 SDN 2 Jenangan Sampung Quiz - Quizizz

Pengarang: quizizz.com - Peringkat 168

Hasil pencarian yang cocok: Reklame yang dibuat pada selembar kertas dan dibagi beberapa halaman dengan ... Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi pada pembacanya disebut . ...

Top 7: 9. Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi pada ...

Pengarang: cp.dhafi.link - Peringkat 159

Ringkasan: Dhafi QuizFind Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia : A. poster. B. spanduk. C. leafletD. reklame . Jawaban terbaik adalah D. D. reklame.. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝9. Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi pada pembacanya disebut....❞ Adalah D. D. reklame.Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertany

Hasil pencarian yang cocok: 9. Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi pada pembacanya disebut....? (Pertanyaan beserta Jawabannya) >> ...

Top 8: TopList #Tag: Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi ...

Pengarang: apamaksud.com - Peringkat 193

Hasil pencarian yang cocok: Các toplist về chủ đề Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pembacanya disebut. ...

Top 9: Media adalah Alat untuk Menyampaikan Pesan dan ...

Pengarang: m.liputan6.com - Peringkat 169

Ringkasan: Hepatitis Akut Mengancam, Prokes Tetap Jadi Andalan Oleh Laudia Tysara pada 27 Jan 2021, 10:45 WIBDiperbarui 27 Jan 2021, 10:58 WIB Perbesar Ilustrasi membaca | pexels.com/@ollyLiputan6.com, Jakarta Ada banyak pengertian media dari para ahli komunikasi yang bisa dipahami. Media adalah alat untuk menyampaikan pesan dan informasi. Peran media begitu beragam dan menjadi sangat krusial seiring perkembangan zaman. Jenis media adalah ada visual, audio, audio visual, dan multimedia. Jenis-jenis ini yan

Hasil pencarian yang cocok: 27 Jan 2021 — Media adalah Alat untuk Menyampaikan Pesan dan Informasi, Ketahui Jenis-Jenisnya ... media adalah bentuk perantara yang bisa digunakan untuk ... ...

Top 10: Kenali Perbedaan Brosur, Pamflet, dan Leaflet - Majoo

Pengarang: majoo.id - Peringkat 117

Ringkasan: Dalam sebuah aktivitas promosi, pemasaran, ataupun penyebaran informasi, banyak cara yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha untuk dapat memasarkan produk atau jasa yang dijualnya. . Salah satu cara yang dapat digunakan adalah penggunaan pamflet, leaflet, maupun brosur.. Pengertian Pamflet. Pamflet adalah sebuah media promosi berbahan kertas yang disajikan dengan cara dilipat yang saling berhubungan satu sama lain dan tidak memiliki cover juga tidak dijilid. . Pamflet digunakan untuk

Hasil pencarian yang cocok: 11 Jan 2022 — Memberikan edukasi dan juga pelajaran kepada pembacanya seperti pamflet ... Umumnya leaflet digunakan untuk menyampaikan informasi terkait ... ...

Republika/Yogi Ardhi

Aneka poster partai yang ditempel di pohon.

Rep: Dadang Kurnia Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno mengimbau agar setiap pasangan calon (paslon) yang akan berkontestasi di Pilkada DKI 2017 bisa menjaga lingkungan saat berkampanye. Terutama, dia meminta agar semua pihak yang terlibat, baik itu semua pengusung, pendukung dan tim kampamye setiap pasangan calon tidak menempelkan poster-poster di pohon-pohon."Para pendukung, jangan menempel (poster) di pohon-pohon, karena pohon adalah makhluk hidup," kata Sumarno di kawasan barat daya Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).Sumarno melanjutkan, sebagai makhluk hidup, pepohonan tidak boleh dipaku dan disakiti demi menempelkan atribut kampanye. Sebab, bukan tidak mungkin, ketika para calon menyakiti makhluk hidup, akan mendapatkan doa yang kurang baik, sehingga berpengaruh pada perolehan suaranya."Pasti nanti pohon-pohon berdoa, 'Ya Allah sayangilah yang menyayangi aku, dan sakiti mereka yang tidak menyayangi aku'. Kita khawatir nanti yang tidak disayang pohon nanti tidak disayang oleh Allah dan berdampak pada suara yang tidak banyak," terang Sumarno.Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar acara Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas, di silang barat daya Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10). Deklarasi kampanye damai ini diharapkan bisa menjadi pemantik pelaksanaan Pilkada 2017 di Jakarta yang berlangsung aman dan damai dan beruntegritas.

  • poster partai
  • kpu dki
  • paslon jaga lingkungan
  • poster di pohon

1378008152167233970

Fenomena ini terjadi di seluruh Indonesia bahkan sangat masif menjelang pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah. Entah siapa yang duluan yang memulai, yang jelas sepertinya tidak ada yang mau berhenti dalam melakukan tindakan keji terhadap pohon-pohon yang sangat berjasa pada manusia. Pohon-pohon mensuplai udara segar agar manusia tidak melulu hanya menghirup udara kotor dan tercemar, memperkuat struktur tanah agar tidak mudah longsor dan terkikis air hujan, hingga memberikan pemandangan asri dan indah. Pohon-pohon juga jadi tempat favorit bagi manusia dan hewan untuk berlindung dari panas dan teriknya sinar matahari.

Sudah sejak lama penulis merasa risih dan terganggu dengan iklan-iklan kampanye baik dari calon anggota legislatif baik DPR maupun DPRD maupun dari para calon kepala daerah. Iklan-iklan kampanye tersebut makin menunjukkan narsisnya para caleg maupun calon kepala daerah. Lihat saja iklan-iklan kampanye mayoritas menyajikan foto-foto wajah mereka yang tidak alami dan bukan merupakan kesehariaannya, didandani sedemikian rupa agar tampak ganteng atau berwibawa. Tuisan-tulisan yang menyertainya hanya nomor dan slogan pendek, masyarakat tidak disuguhi informasi siapa mereka, apa kompetensinya, apa saja prestasinya yang telah dicapai dan apa visi, misi dan aksi mereka agar masyarakat bisa percaya. Slogan-slogan kampanye sepertinya hanya mereka saja, para caleg, calon kepala daerah dan tim kampanyenya yang paham tanpa perlu merasa untuk memberitahukannya secara jelas dan gamblang kepada masyarakat, akhirnya mereka merasa cukup hanya dengan menyebar spanduk, iklan dan baliho, tidak peduli bila aksi mereka merusak keindahan kota, menutup/mengurangi jarak pandang di perempatan/pertigaan hingga menyakiti pohon-pohon yang bisa saja berakibat pada matinya pohon-pohon tersebut.

Pagi ini penulis iseng-iseng menyusuri jalan-jalan di sekitar tempat tinggal dengan menempuh jarak sekitar 2 kilometer untuk mengetahui sebanyak apa iklan-iklan kampanye yang ditempel, diikat dan dipaku seenaknya tanpa mengindahkan hal itu akan sangat mengganggu pemandangan. Ternyata sangat banyak dan tak mampu penulis menghitungnya. Semua tempat tak luput dari iklan-iklan dan poster-poster kampanye narsis, dinding/tembok, pagar, tiang listrik, pohon-pohon baik besar maupun kecil. Yang paling miris tentu saja pohon-pohon yang tersakiti karena dipaku untuk tempat bergantung poster-poster dan iklan kampanya. Bagian pohon yang rendah hingga yang tinggi tak luput dari poster/iklan kampanye. Memangnya ada yang berjalan dengan mendongakkan kepala ke atas untuk melihat poster kampanye yang tergantung tinggi di atas pohon? Lain hal bila poster/iklan kampanye tersebut berupa layang-layang yang tersangkut dipohon, tentulah akan memancing perhatian.

Setiap beberapa meter yang terdapat pohon tidak luput dari poster/iklan kampanye, hampir semua pohon tak luput dari iklan/poster kampanye. Penulis pun menyempatkan diri untuk memfoto pohon-pohon yang sedang tersakiti tersebut. Foto-foto yang diambil murni yang ditemukan sepanjang perjalanan singkat penulis. Tidak ada kaitannya dengan pilihan atau dukungan atau pun ketidaksukaan terhadap calon maupun partai yang difoto. Bila perjalanan diperpanjang dan diperlama, tentulah dapat dipastikan makin banyak foto-foto iklan/poster dari caleg bahkan semua calon kepala daerah yang disebar serampangan hingga menyakiti pohon dan merusak pemandangan kota Makassar. Penulis pun berfikir, mereka-mereka ini yang kelak bila terpilih mempunya tugas untuk menertibkan iklan-iklan komersial yang mengganggu masyarakat dan merusak pemandangan, apakah mereka mampu karena saat ini bagian dari kampanyenya juga ikut merusak dan mengganggu.

13780083971320430724

Para caleg, calon kepala daerah dan tim sukses kampanyenya pasti akan banyak berdalih bila ditanyakan persoalan sepele ini, itu bukan suruhan kami, itu adalah kesalahan pesuruh di lapangan dan lain sebagainya. Jika saat kampanye saja, mereka tidak bisa mengendalikan tim kampanye dan pesuruhnya, bagaimana mereka akan mengendalikan kekuasaan dan para bawahan yang menjadi tanggungjawab mereka? Bagaimana mereka akan menyampaikan visi misi kepada masyarakat luas bila para pendukungnya sendiri tidak bisa paham visi misi para caleg atau calon kepala daerah?

Mungkin saja hal ini dianggap sepele, karena pohon tidak bisa berteriak, protes dan mengadu saat tubuhnya dihujani paku dan ditutupi iklan/poster kampanye. Namun hal ini sangat jelas menunjukkan kualitas caleg atau calon kepala daerah yang tidak paham dengan pelestarian lingkungan dan tidak peduli dengan kerusakan lingkungan. Bisa jadi saat mereka berhasil menang dan menjabat, maka dalam melaksanakan tugasnya juga tidak peduli dengan lingkungan hidup. Kebersihan dan kesehatan bukan menjadi prioritas, tidak segan merusak hutan, perusahaan yang mencemari lingkungan dibiarkan, ruang terbuka hijau bukannya bertambah malah makin berkurang, dan berbagai tindakan yang merusak lingkungan ataupun membiarkan perusakan lingkungan.

Alangkah baiknya jika mereka para caleg ataupun calon kepala daerah tidak malu-malu meniru metode Jokowi dalam berkampanye, blusukan langsung menemui masyarakat agar tahu apa kesulitan masyarakat sehingga bisa langsung menyampaikan visi-misinya untuk mengatasi kesulitan tersebut. Hal ini tentu akan lebih mengena di hati masyarakat pemilih dan mendapatkan simpati dibanding dengan menebar berbagai poster/iklan narsis yang membuat kotor dan menimbulkan antipati. Metode kampanye yang simpatik dan tidak merusak jelas akan mendapatkan simpati dari masyarakat sebagaimana yang dilakukan Jokowi dan memberikan keberhasilan. Alangkah baiknya jika dana kampanye tersebut digunakan untuk sesuatu yang lebih produktiv dan membangun daripada dihabiskan untuk poster-poster narsis yang ditempel sembarangan dan membuat lingkungan menjadi kotor dan rusak.

Kampanye-kampanye tersebut masih menggunakan metode primitif dan kuno, lebih senang memilih jalan termudah, tidak perlu bersusah payah dan miskin inovasi yang mengedepankan kecerdasan dan kematangan berfikir, apalagi berfikir untuk kenyamanan masyarakat dan lingkungan. Hal ini jelas menunjukkan seperti apa pemikiran dan kompetensi para calon-calon tersebut. Semoga mereka segera sadar dan mau berubah, sebelum kerusakan yang dibuat makin parah.

#Semua foto dalam artikel ini adalah asli jepretan dan millik penulis.