Apa nama lain dari kopling mekanik adalah....

Sistem kopling (clutch) pada kendaraan merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga (power train).

Sistem pemindah tenaga berfungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke bagian roda kendaraan. Kopling sendiri pada sistem pemindah tenaga berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan tenaga dari mesin ke transmisi.

Sistem kopling terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut tergantung pada jenis mekanisme penggerak koplingnya, apakah mekanisme penggerak mekanik atau hidrolik. Namun, secara umum komponen-komponen kopling terdiri dari pedal kopling, mekanisme penggerak mekanik atau hidrolik, release fork, release bearing, clutch cover, plat penekan, plat kopling.

Untuk lebih jelasnya mengenai komponen-komponen kopling dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Apa nama lain dari kopling mekanik adalah....


Pedal kopling

Pedal kopling ini terletak pada bagian pedal yang paling kiri dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan tenaga putar dari mesin ke transmisi.

Ketika pedal kopling di tekan oleh pengendara maka hubungan antara mesin dan transmisi akan terputus atau dengan kata lain tenaga dari mesin tidak diteruskan ke transmisi. Sedangkan ketika pedal kopling tidak di tekan oleh pengendara maka kopling akan meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi.

Master silinder kopling (pada mekanisme penggerak kopling hidrolik)

Master silinder kopling ini berfungsi untuk memperbesar tenaga dari pengemudi saat menekan pedal kopling. Master silinder ini dihubungkan ke pedal kopling melalui push rod (batang pendorong).

Pada mater silinder kopling dilengkapi dengan reservoir yang berfungsi untuk penampung minyak hidrolis yang digunakan sebagai media penyalur tenaga dari master silinder ke silinder kopling.

Syarat untuk dapat menyalurkan tenaga pada mekanisme penggerak hidrolis ini adalah pada sistem hidrolis harus bebas dari udara (tidak ada udara pada sistem). Bila terdapat udara pada sistem maka akan membuat kinerja mekanisme penggerak ini menjadi kurang optimal.

Terdapatnya udara pada sistem hidrolis ini dapat disebabkan karena terjadinya kebocoran pada sistem hidrolis atau pada saat penggantian komponen-komponen mekanisme penggerak hidrolis.

Jika terdapat udara pada sistem maka harus dihilangkan dengan cara melakukan bleeding pada mekanisme hidrolis.

Silinder pembebas (pada mekanisme penggerak kopling hidrolik)

Silinder pembebas atau release cylinder ini terletak pada bagian bawah kendaraan dan memiliki fungsi untuk meneruskan tenaga dari master silinder yang nantinya digunakan untuk mendorong garpu pembebas (release fork).

Tenaga dari master silinder ini diteruskan ke silinder pembebas kopling melalui pipa atau selang penghubung.

Clutch release cable (pada mekanisme penggerak kopling mekanik)

Clutch release cable atau kabel penghubung merupakan komponen pada sistem kopling yang berfungsi untuk menghubungkan tenaga dari pengemudi (injakkan di pedal kopling) yang menuju ke garpu pembebas (release fork). Ketika pedal diinjak maka kabel ini akan menarik garpu pembebas sehingga akan memutuskan hubungan antara mesin dengan transmisi.

Garpu pembebas (release fork)

Garpu pembebas atau release fork berfungsi untuk menekan release bearing untuk membebaskan hubungan antara mesin dan transmisi.

Bantalan pembebas (release bearing)

Bantalan pembebas atau release bearing atau juga sering disebut dengan drag laker merupakan komponen pada sistem kopling yang berfungsi untuk menekan pegas penekan pada clutch cover ketika pedal ditekan. Bagian release bearing yang berhubungan dengan pegas penekan dapat berputar bebas, sedangkan bagian release bearing yang berhubungan dengan release fork tidak dapat berputar.

Release bearing harus diperiksa secara berkala, pemeriksaan yang dilakukan pada release bearing meliputi keausan release bearing dan kekocakkan atau putaran dari release bearing apakah lancar atau tidak.

Cover clutch

Cover clutch atau tutup kopling ini pada umumnya terdapat dua tipe berdasarkan pegas penekan yang digunakan, yaitu tipe pegas diafragma dan tipe pegas coil. Cover clutch ini digunakan sebagai tutup kopling yang dipasangkan pada fly wheel (roda gila) dengan sambungan baut.

Clutch cover ini sebagai dudukan dari pegas penekan, yang nantinya ketika pegas penekan ini ditekan oleh release bearing maka pegas penekan akan mengungkit plat penekan sehingga plat penekan tidak akan menekan plat kopling atau dengan kata lain plat kopling menjadi bebas dan putaran dari mesin tidak diteruskan ke transmisi.

Selain itu pada cover clutch juga terdapat plat penekan yang berfungsi untuk menekan plat kopling untuk menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi.

Tipe pegas penekan pada clutch cover dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Apa nama lain dari kopling mekanik adalah....


Pegas tipe koil memiliki keuntungan yaitu tenaga penekanan terhadap plat kopling besar, namun kerugian dari pegas penekan tipe koil ini yaitu tenaga yang dibutuhkan untuk menekan plat kopling ini lebih berat dan kontruksi tipe ini lebih rumit dibandingkan dengan tipe pegas diafragma.

Pegas tipe diafragma memiliki keuntungan yaitu tenaga yang dibutuhkan untuk menekan pedal kopling ringan, tenaga penekanan pada plat kopling dapat merata dan tenaga pegas penekan ini tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal. Namun kerugian dari pegas penekan tipe diafragma ini adalah tenaga penekanan pada plat kopling lebih kecil dibandingkan dengan tipe koil.

Plat kopling

Plat kopling atau disc clutch memiliki bentuk piringan dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi tanpa tejadinya slip.

Pada plat kopling ini terdiri dari beberapa bagian yaitu clutch hub,  facing, cushion plate dan torsion damper, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Apa nama lain dari kopling mekanik adalah....


Clutch hub pada plat kopling merupakan bagian yang berhubungan dengan input poros transmisi. Pada clutch hub ini terdapat alur yang berfungsi untuk menghubungkan plat kopling dengan poros input transmisi sehingga ketika plat kopling berputar maka poros input transmisi juga ikut berputar.

Facing pada plat kopling merupakan bagian yang bergesekkan dengan fly wheel dan plat penekan yang berfungsi untuk meneruskan putara dari mesin ke transmisi.

Cushion plate pada plat kopling berfungsi untuk memperlembut hubungan saat kopling mulai menekan fly wheel.

Torsion damper berfungsi untuk meredam terjadinya kejutan saat kopling mulai terhubung.

Bagi AutoFamily yang memiliki mobil manual, tentu Anda harus memahami keseluruhan komponen kopling manual beserta fungsinya. Pada mobil bertransmisi manual, keberadaan kopling sangat penting. Kopling berfungsi dalam membantu sistem transmisi mobil beroperasi, dan menjaga perputaran mesin. Hal tersebut dapat terjadi karena kopling adalah sebuah rangkaian mekanis yang tersusun atas beberapa komponen yang saling berhubungan. Perhatikan juga ciri-ciri kampas kopling, Agar Anda bisa lebih memahami bagaimana bagian ini bisa bekerja. Berikut pembahasan mengenai sistem kopling manual mobil beserta fungsinya dalam membantu kinerja kopling.

Mengenal Komponen Kopling Manual

Setidaknya ada 11 komponen kopling mobil manual yang perlu AutoFamily tahu, yaitu:

1. Pedal Kopling (clutch pedal)

Pedal adalah komponen input yang nantinya diterjemahkan menjadi pengendalian kopling. Cara kerjanya serupa dengan pengungkit. Di bagian pangkal pedal, terdapat engsel yang terhubung langsung dengan push rod. Push rod inilah yang menghubungkan pedal dengan piston master silinder kopling. Pedal dapat disesuaikan tingginya sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Jika Anda merasa pedal terlalu tinggi atau sulit untuk diinjak, jangan ragu untuk melakukan setelan ulang. Kenyamanan Anda dalam menginjak kopling akan sangat mempengaruhi keselamatan berkendara. Oleh karena itu fungsi kopling akan tergantung pada bagian ini.

Baca Juga: Mobil Tak Bisa Jalan Akibat Kopling Selip

2. Master Silinder Kopling

Komponen kopling pada mobil manual kedua adalah master silinder. Fungsinya adalah untuk mengubah tenaga mekanis dari pedal menjadi tekanan hidrolik. Master silinder kopling dilengkapi dengan sebuah piston. Di samping itu, master silinder kopling juga masih terhubung dengan sistem pengereman melalui selang minyak rem. Komponen kepala silinder memiliki water jacket yang berfungsi sebagai saluran air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan mesin sehingga mesin dapat terhindar dari overheat.

3. Master Silinder Kopling Atas

Master silinder kemudian dibagi menjadi dua, yaitu master silinder kopling atas dan master silinder kopling bawah. Master silinder kopling atas terhubung langsung dengan push rod sehingga fungsinya adalah untuk menerima tekanan dari pedal kopling. Tekanan tersebut kemudian diteruskan ke master silinder kopling bawah melalui fluida atau cairan khusus. Bagian ini penting dalam cara kerja kopling.

DAPATKAN HARGA PROMO TOYOTA NEW KIJANG INNOVA DI AUTO2000

4. Master Silinder Kopling Bawah

Selanjutnya ada master silinder kopling bawah. Komponen ini memiliki fungsi untuk menerima tekanan dari master silinder kopling atas. Tekanan tersebut disalurkan oleh fluida khusus. Dari master silinder kopling bawah, barulah tekanan diteruskan ke release fork atau garpu pembebas yang fungsinya sebagai semacam media pendorong.

5. Actuator Cylinder

Dari komponen master silinder, Anda akan menemukan actuator cylinder di bagian dalam. Fungsi dari komponen ini adalah untuk mengubah tekanan hidrolik kembali menjadi tenaga mekanis. Ada dua jenis actuator cylinder yang sering digunakan, yaitu tipe luar dan tipe dalam. Tipe luar terletak di luar rumah kopling. Pada umumnya, tipe ini juga dilengkapi dengan adjuster untuk mengatur ketinggian kopling. Sedangkan untuk tipe dalam, letaknya ada di dalam rumah kopling.

Ciri khasnya adalah tidak memiliki release fork karena gerakan dari actuator langsung diteruskan ke release bearing. Selain itu, tipe ini juga tidak memiliki adjuster. Biasanya tipe ini digunakan pada mobil-mobil berpenggerak depan.

Baca juga: Beginilah Perbedaan Mobil Matic dan Manual

6. Hydraulic Clutch Pipe

Hydraulic clutch pipe adalah komponen kopling pada mobil manual manual berbentuk pipa yang bertugas mengalirkan tekanan hidrolik. Biasanya pipa ini terbuat dari material high pressure flexible. Material ini digunakan karena tingginya tekanan hidrolik yang mengalir di dalam pipa. Meski begitu, biasanya pada bagian ujung pipa akan terdapat perubahan material.

Umumnya, kebanyakan ujung hydraulic clutch pipe menggunakan material mika. Namun, ada juga yang terbuat dari material besi. Material mika dipilih karena relatif kuat dan ringan. Meski begitu, untuk melepaskan bagian ujung ini, Anda perlu berhati-hati karena material tersebut bisa berisiko rapuh.

7. Garpu Pembebas (release fork)

Garpu pembebas merupakan komponen kopling pada mobil manual yang bertugas untuk mengubah tenaga mekanis dari actuator cylinder agar dapat diteruskan ke release bearing. Komponen ini bekerja dengan prinsip yang sama dengan pedal kopling, yaitu prinsip pengungkit. Panjang garpu akan sangat memengaruhi besar tekanan yang dihasilkan.

Garpu pembebas dengan lengan yang panjang umum ditemukan pada kendaraan dengan beban berat seperti truk dan bus. Ini karena lengan garpu yang panjang akan membuat kopling semakin ringan. Sedangkan garpu pembebas yang lebih pendek umum ditemukan pada mobil multi-purpose vehicle (MPV) dan sedan. 

8. Release Bearing

Release bearing memiliki tugas untuk menyalurkan tekanan yang berasal dari release fork atau actuator cylinder. Dengan begitu, tekanan dapat digunakan untuk menekan pegas diafragma. Bentuknya serupa cincin tebal, sehingga memungkinkan release bearing untuk mampu terhubung dengan garpu pembebas sekaligus pegas diafragma.

Baca Juga: Ini Dia 9 Komponen Rem Tromol Mobil 

9. Tutup Kopling (clutch cover)

Komponen kopling manual selanjutnya adalah tutup kopling atau clutch cover. Tutup kopling bertindak layaknya sebuah “rumah” bagi beberapa komponen seperti pegas diafragma serta pelat penekan. Letaknya menyelimuti kampas kopling dan terhubung langsung dengan roda gila (flywheel). Konfigurasi seperti ini membuat tutup kopling ikut berputar saat roda gila berputar. Pegas diafragma yang ada di dalam tutup kopling bertugas menekan pelat penekan. Ini terjadi saat Anda sedang tidak menginjak pedal kopling. Sebaliknya, saat Anda menginjak pedal kopling, pegas diafragma akan menarik pelat penekan.

10. Pelat Penekan (pressure plate)

Proses kerjanya pressure plate sangat mudah untuk dipahami. Pressure plate/pelat penekan memiliki fungsi untuk menekan clutch plate dan meneruskan tekananan dari friction plate menuju kampas kopling. Dengan begitu, kampas kopling pun akan terhimpit roda gila. Bentuknya serupa piringan yang terbuat dari material besi tuang dengan lubang di bagian tengah. Pelat penekan tersebut akan berputar mengikuti putaran gigi primer kopling.

Komponen ini dibuat tebal agar mampu menahan tekanan tanpa terjadi keausan. Letaknya berdekatan dengan tutup kopling dan kampas kopling. Sama seperti tutup kopling, pelat penekan juga akan ikut bergerak saat roda gila bergerak.

Baca juga: Penyebab dan Solusi Kopling Mobil Keras

11. Pelat Kopling

Pelat kopling adalah sebuah komponen yang fungsinya sebagai penerima putaran mesin agar dapat diteruskan ke transmisi. Pelat kopling yang optimal harus mampu meneruskan atau menyalurkan putaran mesin dengan halus. Oleh karenanya, pelat kopling selalu terbuat dari material yang kuat seperti baja dan kemudian dilapisi dengan bantalan kampas. Letaknya berada di antara pelat penekan dan roda gila. Pada saat kopling digunakan, maka komponen ini pun akan terhimpit pelat penekan dan roda gila. Dengan begitu, putaran mesin dapat terhubung. Sedangkan saat kopling tidak digunakan, komponen ini akan terlepas dari pelat penekan dan roda gila. 

Di dalam pelat kopling ada beberapa komponen lainnya:

  • Clutch Hub 

  • Disc Plate atau Plat Kopling 

  • Torsion Dumper 

  • Facing atau Kampas Kopling 

  • Cushion Plate 

  • Rivet atau Paku Keling

Ternyata sistem kopling manual sangat kompleks. Masih ada beberapa bagian lainnya, seperti master kopling, power clutch, cover clutch, master clutch, fork kopling, clutch disc, dan lainnya. Selain itu sudah pasti sistem kopling mobil berbeda dengan kopling manual sepeda motor.

Seluruh komponen tersebut bekerja dalam sebuah sistem yang terkoordinasi sehingga sistem transmisi pun bisa dilakukan dengan halus dan mulus. Itulah kenapa jika terdapat kerusakan pada salah satu komponen, sistem transmisi pun akan terganggu. Agar hal tersebut tidak terjadi pada mobil Toyota kesayangan Anda, lakukanlah pengecekan dan perawatan rutin di bengkel Auto2000. Dengan teknisi ahli serta spare part resmi dari Toyota, Auto2000 memastikan hanya pelayanan terbaik yang akan Anda dapatkan.

Baca juga: 5 Cara Setel Kopling Mobil Bertransmisi Manual

Jadwalkan kunjungan Anda ke bengkel Auto2000 dengan booking service online melalui website. Dapatkan berbagai promosi menarik untuk setiap pembelian mobil baru Toyota ataupun service mobil berkala setiap bulannya di Promo Dealer Toyota. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membawa mobil ke bengkel, silakan lakukan booking layanan THS-Auto2000 Home Service melalui website atau aplikasi Auto2000 Mobile kami.

Kunjungi Dealer Toyota sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. Anda bisa jadwalkan kunjungan di sini.