Kebudayaan Pacitan? Kalau bicara tentang sejarah, tentu tidak akan ada habisnya. Ada berbagai peninggalan yang bisa membuktikan bahwa zaman batu itu beneran ada. Zaman batu tua atau zaman Paleolitikum tentu memiliki peninggalan yang membuktikan bahwa zaman Paleolitikum benar pernah ada. Show
Bukti peninggalan zaman paleoltikum bisa kita temui di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan tempat penemuannya, zaman batu tua itu dibagi jadi 2 kebudayaan temen-temen, yaitu :
Pengertian Kebudayaan PacitanKenapa disebut kebudayaan pacitan? Karena kebudayaan ini dipercaya berkembang di Pacitan, Jawa Timur. Nah di daerah ini ternyata ditemukan beberapa alat dari batu. Von Koeningwald, seorang peneliti ahli yang lahir di berlin telah menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan atau alat alat dari batu di sungai baksosa, dekat punung pada tahun 1935. Hasil kebudayaan pacitanAlat yang ditemukan oleh von koeningwald itu kapak genggam serta alat serpih yang masih kasar. Diperkirakan alat alat itu hasil kebudayaan manusia purba jenis pichecantropus atau keturunan keturunanaya. Sesuai sama pendapat tentang usia budaya pacitan yang di duga berlangsung di akhir plestosen tenggah atau permulaan plestosen akhir Gak cuma kapak genggam budaya pacitan juga dikenal sama nama tradisi kapak perimbas, hasil budaya pacitan dianggap sebagai alat budaya batu yang paling awal di indonesia. Alat alat tersebut masih kasar dan sederhana cara buatnya. Daerah persebaran kebudayaan pacitanDaerah persebaran kapak perimbas terutama terdapat di tempat tempat penemuan tradisi kapak perimbas yaitu di:
Ciri-ciri kebudayaan pacitanPastinya kebudayaan pacitan ini punya ciri ciri biar kita bisa bedain mana yang kebudayaan pacitan mana yang kebudayaan ngandong. Ciri-ciri kebudayaan pacitan yaitu :
Alat alat kebudayaan pacitanPacitan itu tempat yang paling banyak ditemuinnya alat alat jenis peleolitik dan menduduki tempat terpenting dalam penemuan alat alat jenis paleolitik. 1. Kapak perimbas
Tajaman yang bentuknya cembung atau kadang kadang lurus yang dibuat dengan cara pemangkasan pada salah satu sisi pinggiran batu jadi kulit batu masih melekat pada sebagian besar permukaan batunya. Kapak perimbas budaya pacitan oleh heekeren di bagi jadi beberapa jenis atas dasar ciri ciri tertentu lainnya di luar ciri ciri pokok yang sudah di tentukan sebagai landasan pengolanggan movius. 2. Chopper Alat ini dibuat dari batu yang ditajamkan dan dibentuk liku-liku. Caranya penyerpihannya dilakukan selang seling pada kedua pinggiran batu. 3. Kapak genggam
Kayak yang tadi di atas udah dijelasin. Kapak genggam itu adalah jenis alat yang banyak sebuah alat dari batu yang bentuknya meruncing. Teknik pemangkasan alat ini dilakukan di satu permukaan batu biar mendapatkan tajaman. Kapak genggam adalah jenis alat yang banyak di temuin dan juga merupakan jenis alat kedua yang tergolong penting dalam budaya pacitan.
Bisa kita liat kalo budaya pacitan itu punya ciri khas sendiri, dan kapak kapak yang ditemuin itu punya ciri khas sendiri sama punya bentuk yang udah maju di banding sama kelompok kelompok local yang lain. Kapak genggam sama kapak perimbas yang jadi ciri khas yang terkenal dari kebudayaan pacitan. Kebudayaan pacitan yang tentunya dominan di temuin di daerah pacitan itu bukti dan enggak diraguin lagi kalo zaman paleolitikum itu bener bener ada. Originally posted 2019-10-09 03:04:44.
Kebudayaan pacitan lahir pada zaman pra aksara batu tua atau disebut zaman paleolitikum. Selain itu, ada pula kebudayaan ngandong yang juga berkembang pada zaman tersebut, keduanya memiliki ciri masing-masing. Yang jadi pertanyaan mengapa disebut dengan kebudayaan pacitan? Berikut ulasan selengkapnya soal pengertian kebudayaan pacitan dari sejarahnya, daerah persebaran serta bedanya dengan kebudayaan ngandong. Pengertian Kebudayaan PacitanDisebut kebudayaan pacitan karena budaya ini berkembang di daerah pacitan, Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai macam peninggalan berupa peralatan bertahan hidup yang terbuat dari batu. Secara umum, alat-alat yang ditemukan memiliki bentuk yang hampir sama yaitu dengan salah satu atau beberapa sisi yang tajam atau pun runcing. Sejarah Kebudayaan PacitanPada tahun 1935, peneliti bernama Von Koeningwald, menemukan peninggalan alat-alat dari batu di sungai baksoko, desa punung, pacitan, Jawa Timur. Alat yang ditemukan berupa kapak genggam dan beberapa alat serpih yang masih kasar. Kebudayaan pacitan ini berkembang pada zaman paleolitikum yang berlangsung cukup lama karena saat itu alam masih liar. Cara membuat alat dari batu pun masih sangat tradisional yaitu dengan membenturkan batu satu dengan yang lainnya. Selain itu, manusia pendukung pada zaman ini juga menggunakan alat kayu untuk bertahan hidup. Namun, tidak ditemukan peninggalannya karena sudah lapuk termakan usia. Manusia Kebudayaan PacitanPendukung kebudayaan pacitan adalah jenis manusia purba pithecanthropus erectus. Hal ini bisa dibuktikan dengan peralatan kebudayaan pacitan dan pithecanthropus erectus yang ditemukan di lapisan yang sama yaitu pleistosen tengah. Pada zaman ini manusia purba masih hidup dengan cara berpindah-pindah atau nomaden dan pola pikirnya masih sederhana. Cara mereka bertahan hidup yaitu dengan berburu dan mengumpulkan makanan dengan alat dari kayu dan batu. Makanan yang mereka konsumsi dari umbi-umbian dan buah-buahan, serta hewan buruan seperti kerbau, rusa, banteng dan monyet. Hasil Kebudayaan PacitanBeberapa ahli berpendapat bahwa kebudayaan pacitan ini berkembang di akhir pleistosen tengah atau permulaan pleistosen akhir. Kebudayaan pacitan dianggap sebagai perkembangan awal masa batu di Indonesia, karena alat-alat yang dibuatnya masih sederhana dan kasar. Kebudayaan ini berkembang pada zaman batu tua atau paleolitikum atau stone culture. Hasil kebudayaannya berupa keahlian membuat alat dari batu yaitu kapak genggam, kapak perimbas, alat serpih dan lainnya. Selain itu, manusia pendukung pada masa ini sudah mengenal api untuk kebutuhan penerangan, memasak, dan lain sebagainya. Ciri-ciri Kebudayaan PacitanCiri khas atau karakteristik kebudayaan pacitan memiliki perbedaan dengan budaya ngandong, berikut ini ciri-cirinya:
Alat-alat Kebudayaan PacitanPada masa kebudayaan pacitan, banyak ditemukan peninggalan atau alat-alat zaman paleolitikum atau zaman batu tua. Beberapa alat yang ditemukan antara lain sebagai berikut: 1. Kapak Genggam Kapak genggam merupakan peralatan yang mirip seperti kapak namun tidak memiliki gagang, salah satu sisinya tajam dan sisi lainnya tumpul. Kapak ini dinamakan kapak genggam karena cara menggunakannya dengan digenggam. Sedangkan cara pembuatannya yaitu dengan menajamkan salah satu sisi dan membiarkan sisi yang lain tumpul untuk dipegang atau digenggam. Alat ini cukup banyak ditemukan dan menjadi salah satu ciri khas kebudayaan pacitan. Fungsi dari kapak ini adalah untuk berburu, menggali tanah, umbi-umbian dan lain sebagainya. 2. Kapak Perimbas Hampir sama dengan kapak genggam, kapak perimbas memiliki bentuk sisi tajam yang lurus atau cembung. Satu sisinya tajam dan di sisi lain tumpul untuk pegangan atau genggaman. Fungsinya yaitu untuk merimbas kayu, senjata pertahanan, dan memecahkan tulang binatang buruan. Menurut Movius, kapak perimbas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
3. Alat Serpih Peralatan yang satu ini juga dibuat dari batu dengan ditajamkan dan bentuknya berliku-liku. Untuk menggunakan alat ini, penyerpihan dilakukan secara bergantian atau selang seling pada kedua pinggiran batu. Daerah Persebaran Kebudayaan PacitanKebudayaan pacitan terutama budaya kapak perimbas juga berkembang di beberapa tempat, khususnya daerah penghasil batuan seperti berikut ini:
Perbedaan Kebudayaan Ngandong dan PacitanKebudayaan pacitan dan ngandong adalah dua jenis kebudayaan yang berbeda, tetapi sama-sama berkembang pada zaman batu tua atau paleolitikum. Ada beberapa perbedaan antara kedua kebudayaan tersebut, antara lain: 1. Peralatan yang Dihasilkan Kebudayaan ngandong dan pacitan sama-sama menghasilkan peralatan yang terbuat dari batu dengan fungsi yang hampir sama. Namun, kebudayaan ngandong lebih muda dari kebudayaan pacitan sehingga alat yang dihasilkan lebih kasar. Alat yang dihasilkan pada kebudayaan ngandong lebih banyak berupa alat serpih, tulang dari tanduk rusa, duri ikan pari dan belati. 2. Manusia Pendukung Kebudayaan Pada kebudayaan pacitan, manusia pendukungnya adalah pithecanthropus erectus. Sedangkan pada kebudayaan ngandong ada lebih banyak manusia pendukung yaitu homo floresiensis, homo wadjakensis dan homo soloensis. 3. Lokasi Penemuan Sesuai dengan namanya, kebudayaan pacitan dan ngandong ditemukan di lokasi yang berbeda. Kebudayaan ngandong ditemukan di daerah ngandong, kabupaten blora, Jawa Tengah dekat dengan kabupaten ngawi, Jawa Timur. Nah, itulah pembahasan tentang kebudayaan pacitan dan juga kebudayaan ngandong yang sama-sama berkembang pada zaman paleolitikum. Berada di waktu yang sama, tetapi beda kebudayaan. |