Untuk menyampaikan ide dan gagasan yang telah tertuang dalam karya seni rupa, perlu diadakan kegiatan berupa pameran. Adanya pameran diharapkan terjadi komunikasi antara perupa dengan apresiator. Karya seni rupa yang dipajang di pameran ada yang dua dimensi dan ada juga yang tiga dimensi. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan dan hasil fotografi. Sedangkan contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah patung. Berikut adalah cara memajang karya seni rupa dalam pameran. Langsung saja kita simak yang pertama: Baca juga: Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga DimensiUntuk karya seni rupa dua dimensi, karya tersebut harus dipasang di sketsel atau papan panil. Jika tidak ada, bisa dipasang pada dinding. Sedangkan untuk karya seni rupa tiga dimensi, harus dipasang di level. Jika tidak ada, dapat digunakan meja. Ilustrasi di atas tampak sketsel yang digunakan untuk memajang lukisan dan sebuah level di paling kiri untuk memajang karya tiga dimensi. Referensi:
Anda bisa request artikel apa saja melalui atau langsung saja lewat komentar dibawah :) Page 2Menata karya sebelum dipamerkan memang menjadi tugas panitia (seksi Dekorasi). ruangan ditata demikian rupa agar terlihat indah, aman dan nyaman terutama diperuntukkan bagi pengunjung. Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan ruangan. Jangan sampai perbandingan antara karya dan ruangan tidak tepat. Ruangan yang kecil harus diisi dengan jumlah karya yang tidak terlalu banyak. Karya yang banyak pastinya akan membutuhkan ruangan yang besar dengan penataan karya yang tepat. Perlengkapan ruang Pameran akan menjadi penentu keberhasilan kegiatan pameran.
Dengan penataan karya seni rupa yang tepat, Perlengkapan Ruang Pameran yang mumpuni, maka karya akan dapat dinikmati pengunjung secara optimal sehingga proses apresiasi tidak terhambat. Denah penataan ruang bisa anda lihat dibawah ini. Denah Ruangan dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu keluar Ruang pameran sudah pasti memiliki kelengkapan, tidak hanya karya saja yang terpasang, ternyata ada benda-benda lain yang harus ada dalam ruang pameran. Benda-benda ini akan mendukung ruang pameran yang ideal. Bagaimana seharusnya ruang pameran ditata. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran selain apa yang dibutuhkan dalam ruang pameran. Jadi dengan kata lain bahwa ruang pameran akan lengkap jika ada hal-hal yang dibutuhkan di ruang pameran. Karya adalah kebutuhan ruang pameran, Lampu merupakan kelengkapan. Jadi selain karya yang dipasang dinamakan kebutuhan ruang pameran, kemudian benda yang lainnya adalah pendudukng ruang pameran. namun semuanya bersatu menjadi satu kebutuhan yang saling dibutuhkan demi ruang pameran yang ideal. Okey mas brow.... ini adalah perlengkapan ruang pameran selain karya yang dipasang ;
Setelah kelengkapan semua tercukupi maka langkah selanjutnya bagaimana Menata ruang pameran yang ideal. Artinya ada Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran. Baru kegiatan pameran seni rupa ini akan sukses.
Untuk memberikan pandangan gres dan gagasan yang telah tertuang dalam karya seni rupa, perlu diadakan acara berupa pameran. Adanya ekspo diperlukan terjadi komunikasi antara perupa dengan apresiator. Karya seni rupa yang dipajang di ekspo ada yang dua dimensi dan ada juga yang tiga dimensi. Contoh karya seni rupa dua dimensi ialah lukisan dan hasil fotografi. Sedangkan teladan karya seni rupa tiga dimensi ialah patung. Berikut ialah cara memajang karya seni rupa dalam pameran. Langsung saja kita simak yang pertama: Baca juga: Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga DimensiYou Might Also Like:", numPosts:8, summaryLength: 370, titleLength: "auto", thumbnailSize:135, noImage: "data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAEAAAABCAIAAACQd1PeAAAAA3NCSVQICAjb4U/gAAAADElEQVQImWOor68HAAL+AX7vOF2TAAAAAElFTkSuQmCC", containerId: "related-post", newTabLink: false, moreText: "Read More", widgetStyle: 3, callBack: function() {} }; |