5. bagaimana cara penataan benda-benda tiga dimensi dalam pameran

Untuk menyampaikan ide dan gagasan yang telah tertuang dalam karya seni rupa, perlu diadakan kegiatan berupa pameran. Adanya pameran diharapkan terjadi komunikasi antara perupa dengan apresiator. Karya seni rupa yang dipajang di pameran ada yang dua dimensi dan ada juga yang tiga dimensi. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan dan hasil fotografi. Sedangkan contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah patung. Berikut adalah cara memajang karya seni rupa dalam pameran. Langsung saja kita simak yang pertama:

Baca juga: Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

5. bagaimana cara penataan benda-benda tiga dimensi dalam pameran

Untuk karya seni rupa dua dimensi, karya tersebut harus dipasang di sketsel atau papan panil. Jika tidak ada, bisa dipasang pada dinding. Sedangkan untuk karya seni rupa tiga dimensi, harus dipasang di level. Jika tidak ada, dapat digunakan meja. Ilustrasi di atas tampak sketsel yang digunakan untuk memajang lukisan dan sebuah level di paling kiri untuk memajang karya tiga dimensi.

Referensi:

  1. Pameran Karya Seni Rupa (http://pendidikanc.blogspot.co.id/2015/08/pameran-karya-seni-rupa.html)

Anda bisa request artikel apa saja melalui atau langsung saja lewat komentar dibawah :)


Page 2

Menata karya sebelum dipamerkan memang menjadi tugas panitia (seksi Dekorasi). ruangan ditata demikian rupa agar terlihat indah, aman dan nyaman terutama diperuntukkan bagi pengunjung. Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan ruangan. Jangan sampai perbandingan antara karya dan ruangan tidak tepat. Ruangan yang kecil harus diisi dengan jumlah karya yang tidak terlalu banyak. Karya yang banyak pastinya akan membutuhkan ruangan yang besar dengan penataan karya yang tepat. Perlengkapan ruang Pameran akan menjadi penentu keberhasilan kegiatan pameran.

  1. Penataan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
  2. Karya 2 dimensi harus dipasang di Sketsel atau papan panil, jika tidak ada bisa dipsang pada dinding.
  3. Karya 3 dimensi harus dipasang di level, jika tidak ada maka bisa memanfaatkan meja untuk meletakkan karya.
  4. Karya kerajinan tangan harus diletakkan pada meja khusus dengan deretan khusus karya seni kriya. 
  5. Penataan lampu harus tepat, jangan sampai penataan lampu terlalu jauh dengan karya atau terlalu dekat dengan karya. Sebaiknya satu karya diberi lampu spot light. Lampu spot Light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya.

Dengan penataan karya seni rupa yang tepat, Perlengkapan Ruang Pameran yang mumpuni, maka karya akan dapat dinikmati pengunjung secara optimal sehingga proses apresiasi tidak terhambat. Denah penataan ruang bisa anda lihat dibawah ini.

Denah Ruangan dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu keluar

Ruang pameran sudah pasti memiliki kelengkapan, tidak hanya karya saja yang terpasang, ternyata ada benda-benda lain yang harus ada dalam ruang pameran. Benda-benda ini akan mendukung ruang pameran yang ideal. Bagaimana seharusnya ruang pameran ditata. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran selain apa yang dibutuhkan dalam ruang pameran. Jadi dengan kata lain bahwa ruang pameran akan lengkap jika ada hal-hal yang dibutuhkan di ruang pameran. Karya adalah kebutuhan ruang pameran, Lampu merupakan kelengkapan. Jadi selain karya yang dipasang dinamakan kebutuhan ruang pameran, kemudian benda yang lainnya adalah pendudukng ruang pameran. namun semuanya bersatu menjadi satu kebutuhan yang saling dibutuhkan demi ruang pameran yang ideal. Okey mas brow.... ini adalah perlengkapan ruang pameran selain karya yang dipasang ;

    5. bagaimana cara penataan benda-benda tiga dimensi dalam pameran

  1. Meja adalah benda pertama yang kita temui saat masuk ruang pameran, meja ini bisa saya temukan saat masuk ruang pameran yang difungsikan untuk meletakkan buku tamu, katalog, dan brosur. Dipintu masuk biasanya barang-barang ini ditemukan.
  2. Kursi adalah kelengkapan meja, penunggu buku tamu dan penyambut tamu akan duduk dikursi dekat dengan meja. Dengan demikian kursi menjadi pelengkap penting dalam hal ini.
  3. Buku Tamu, Buku tamu biasa diletakkan diatas meja dekat pintu masuk. Buku tamu ini difungsikan untuk mengetahui jumlah pengunjung yang datang, dan dari kalangan apa, serta memiliki status sosial seperti apa. Buku tamu ini berbentuk kolom-kolom yang terdiri dari No, Nama, Jabatan/Pekerjaan, dan tanda tangan. Oleh karena itu penyambut tamu harus selalu meminta pengunjung yang masuk untuk menulis buku tamu agar terdeteksi jumlah pengunjung hari itu. Hal ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi.
  4. Buku Katalog. Buku ini biasa diletakkan di meja masuk. Terkadang katalog juga berbentuk seperti brosur yang terdiri dari beberapa lembar. Walaupun bentuknya berbeda-beda namun fungsinya sama yaitu mengetahui gambaran tentang karya yang dipamerkan diruang pameran. Isi Buku Katalog harus lengkap, biar pengunjung saat melihat isinya sudah memiliki gambaran umum sebelum melihat karya yang asli. Sekaligus bisa membandingkan secara langsung sebelum melihat karya aslinya yang terpampang dalam ruang pameran. Katalog biasanya berisi kata sambutan, serta foto, ukuran karya aslinya, nama karya, nama pelukis/pengrajin, media dan alat, deskripsi dan sekalian bandrol harga.
  5. Sketsel atau Papan panil adalah papan yang dipasang di ruang pameran. Fungsinya selain sebagai skat, sketsel ini difungsikan untuk memajang karya 2 dimensi. Selain tembok atau dinding, sketsel ini memang diperuntukkan untuk memasang karya dua dimensi.

  6. Level, adalah benda berbentuk seperti meja dengan ukuran yang biasa disesuaikan dengan karya 3 dimensi yang akan dipasang. Level ini memang difungsikan untuk meletakkan karya seni rupa 3 dimensi.
  7. Lampu adalah kelengkapan pokok apalagi ruang pameran tadi tertutup yang jauh dari cahaya, maka lampu menjadi kelengkapan penting. Idealnya, setiap karya harus memiliki lampu spot light satu. Lampu spot light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya saja. Idealnya seperti itu, namun jika tidak ada dukungan biaya yang besar, tentunya tidak perlu untuk memaksakan diri memasang lampu spot light.
  8. Kipas angin atau AC, ini adalah kelengkapan penting juga, apalagi ketika musim panas, atau musim kemarau, maka tentu yang bisa pengunjung rasakan adalah gerah dan panas. Hal ini harus diatasi dengan kipas angin atau AC. Jadi tujuan diadakannya kipas angin atau AC hanya untuk memenuhi kenyamanan pengunjung. Kita tahu bahwa pengunjung yang begitu banyak dan berjubel maka akan menegluarkan banyak keringat yang bau. Namun dengan AC angin yang sudah tercemar akan di sirkulasi kembali untuk menjadi udara yang bersih kembali.
  9. Sound System adalah alat yang bias dipakai untuk menyampaikan informasi seputar kegiatan pmeran. Terkadang sound system ini juga bisa difungsikan sebagai pemutar lagu pendukung suasana ruangan saat pengunjung sedang melihat karya.
  10. Dekorasi ruangan. Dekorasi ini bisa berupa pot bunga lengkap dengan bunganya yang biasa dipajang di sudut ruangan. Kemudian dekorasi background untuk pembukaan acara dan lain-lain.
  11. Jam dinding akan dipasang di setiap sudut agar pengunjung mengetahui waktu saat berada didalam ruangan. Mereka akan bisa mengukur waktu saat berkunjung. Semua ini disediakan oleh panitia demi kebutuhan pengunjung.
  12. Toilet menjadi hal wajib untuk melengkapi ruang pameran. Jika ada pengunjung yang ingin buang air kecil atau besar maka tidak perlu keluar ruangan, dan mereka bisa melihat karya kita lagi setelah hajatnya selesai. Namun jika tidak disediakan toilet biasanya pengunjung akan keluar ruang pameran, dan mencari toilet diluar. Kalau jaraknya jauh maka untuk kembali ke ruang pameran rasanya malas.
  13. Meja Besar untuk meletakkan Karya Seni Kriya yang harus diletakkan dalam sket khusus atau ruang khusus, sehingga dapat dibedakan antara seni murni dan seni terapan
  14. Brosur bisa diletakkan di meja pintu keluar, tujuannya jika lain kali seseorang mau membeli karya kita maka bisa menghubungi yang bersangkutan. Brosur ini biasanya berisi motivasi untuk memiliki karya tersebut, ada harga yang ditawarkan, ada nomor Handpone, atau media sosial yang dicantumkan. Dengan tujuan jika saat pameran belum membawa uang, maka bisa membeli dilain hari dengan menghubungi yang bersangkuta.
  15. Buku Pesan Dan Kesan atau kotak saran ini menjadi penting sebagai bahan evaluasi atas kelebihan dan kekurangan. Baik penyajian maupun karya yang dipamerkan. Ini akan memberikan keuntungan bagi pekerja seni dan panitia pameran untuk menyajikan pameran yang lebih baik. Semua harus dicover dan dipenuhi jangan sampai terlewat. Hal ini didasarkan pada keuntungan bagi panitia dan pekerja seni sendiri.

Setelah kelengkapan semua tercukupi maka langkah selanjutnya bagaimana Menata ruang pameran yang ideal. Artinya ada Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran. Baru kegiatan pameran seni rupa ini akan sukses.

Untuk memberikan pandangan gres dan gagasan yang telah tertuang dalam karya seni rupa, perlu diadakan acara berupa pameran. Adanya ekspo diperlukan terjadi komunikasi antara perupa dengan apresiator. Karya seni rupa yang dipajang di ekspo ada yang dua dimensi dan ada juga yang tiga dimensi. Contoh karya seni rupa dua dimensi ialah lukisan dan hasil fotografi. Sedangkan teladan karya seni rupa tiga dimensi ialah patung. Berikut ialah cara memajang karya seni rupa dalam pameran. Langsung saja kita simak yang pertama:

Baca juga: Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

You Might Also Like:", numPosts:8, summaryLength: 370, titleLength: "auto", thumbnailSize:135, noImage: "data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAEAAAABCAIAAACQd1PeAAAAA3NCSVQICAjb4U/gAAAADElEQVQImWOor68HAAL+AX7vOF2TAAAAAElFTkSuQmCC", containerId: "related-post", newTabLink: false, moreText: "Read More", widgetStyle: 3, callBack: function() {} };