Apa maksud mfg pada antidepresan

Membeli produk kemasan tidak hanya memerhatikan harga atau brandnya saja lho! Saat membeli produk di supermarket atau warung ada hal penting lain yang harus kamu perhatikan. Misalnya, MFG, Expired Date, dan Batch Number yang tertera di setiap kemasan produk. 

Terlebih, apabila ada diskon besar-besaran, sudah semestinya kamu mengecek informasi-informasi tersebut terutama expired date-nya. Namun, masih banyak orang yang menganggap sepele dan tak tahu apa sebenarnya kegunaan dari keterangan-keterangan pada kemasan produk tersebut. 

Selain produk makanan, produk kesehatan juga harus kamu perhatikan dengan baik. Di Indonesia, produk makanan/minuman, obat-obatan, perawatan tubuh, hingga kosmetik haruslah memiliki sertifikasi yang diterbitkan oleh otoritas berwenang salah satunya Kemenkes dan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Pada sertifikasi halal, instansi yang berwenang untuk memberikan sertifikasi adalah MUI atau Majelis Ulama Indonesia. 

Sebuah produk harus didistribusikan dalam keadaan layak konsumsi. Produk yang sudah ada di supermarket atau di retail store, pasti menyertakan batas waktu aman konsumsi di kemasan produk. Hal ini menunjukkan jangka waktu aman produk untuk dikonsumsi dan ditentukan oleh produsen. Apabila telah lewat dari batas waktu tersebut maka produk tak sudah kadaluarsa atau dianggap rusak dan tidak aman. 

Dalam hal ini, masyarakat harus hati-hati dan teliti dalam membeli produk kemasan dengan memeriksa tanggal kadaluarsa-nya terlebih dahulu. Produsen juga diharuskan untuk mencantumkan expired date di luar kemasan agar terlihat oleh konsumen. Penjual atau pengecer tidak diizinkan untuk memajang produk yang sudah kadaluarsa apalagi memberikan diskon agar dibeli konsumen. Untuk beberapa situasi, produsen tidak hanya menyebutkan batas kadaluarsa secara eksplisit namun hanya mencantumkan informasi kelayakan produk. 

Itu mengapa, masyarakat harus mengetahui beberapa kode-kode penting berikut ini seperti MFG Date, Expired Date, dan Batch Number. 

MFG Date (Manufacturing Date)

MFG Date atau MFD atau juga bisa disebut dengan Manufacturing Date, didefinisikan sebagai tanggal pembuatan suatu produk di pabrik perusahaan. Tanggal pembuatan yang tertera di produk kemasan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan tanggal kadaluarsa sebuah produk kemasan. 

Contohnya, apabila sertifikasi layak konsumsi sebuah produk makanan atau minuman ditentukan selama 6 bulan sejak diproduksi maka ketika MFG Date di kemasan menunjukkan tanggal 10 Oktober 2020, tanggal kadaluarsa produk tersebut adalah sekitar tanggal 10 April 2021. 

Pada umumnya, MFG yang tertera pada produk kemasan digunakan sebagai referensi produsen dan badan pengawas seperti BPOM. Konsumen cukup untuk mengetahui kapan produk tersebut kadaluarsa saja. Selain itu, konsumen juga bisa menggunakan MFD sebagai pertimbangan dalam memilih produk yang lebih aman. Khusus untuk penjual, informasi yang tertera pada MFG digunakan sebagai acuan untuk mendapat stok terbaru yang akan dipajang di Toko. 

Format penulisan MFG Date atau MFD biasanya diawali dengan simbol MFG atau Mfg yang kemudian diikuti dengan kode tanggal, bulan, dan tahun. Contohnya, Mfg Ddmmyyyy atau Mfg Mmyy. Ketika kode MFG bertuliskan ‘Mfg0218’ berarti produk diproduksi pada bulan Februari 2018 sedangkan apabila MFG berkode Mfg11022018, artinya produk dibuat pada tanggal 11 Februari 2018. 

Exp Date (Expired Date)

Exp Date adalah singkatan dari Expired atau Expiring Date yang mana menunjukkan tanggal kadaluarsa sebuah produk layak konsumsi. Ketika produk sudah melewati tanggal kadaluarsa maka produk tersebut dinyatakan basi atau rusak sehingga tidak boleh dijual pada konsumen. 

Banyak konsumen yang salah mengerti dan beranggapan kalau waktu tak layak konsumsi sebuah produk adalah h+1 dari tanggal kadaluarsa yang tertera. Maksudnya, ketika tanggal kadaluarsa produk adalah 5 Maret 2020, maka produk mulai tak layak konsumsi esoknya atau tanggal 6 Maret 2020. Nyatanya, ketika expired date sebuah produk adalah 5 Maret 2020 maka sejak saat itu produk tersebut sudah tak layak digunakan atau dikonsumsi. 

Sebagai konsumen, memilih produk harus jeli dan hati-hati. Setiap produk harus menyertakan tanggal kadaluarsa di bagian luar sehingga mudah terlihat. Jangan pernah membeli produk yang batas kadaluarsanya tak terlihat atau berada di bagian dalam kemasan. Itu menunjukkan bahwa produk tersebut tak layak konsumsi atau tidak aman dalam proses produksinya sehingga produsen tidak tahu kapan produk tersebut rusak atau basi. 

Kode dari expired date biasanya berformat Exp Ddmmyyyy atau Exp Mmyy. Contohnya, bila pada produk kemasan kode expired bertuliskan Exp 0211 berarti produk rusak pada bulan Februari 2011 sedangkan bila dituliskan Exp 020211 artinya produk kadaluarsa tanggal 2 Februari 2011. 

Batch Number

Batch number atau nomor kelompok mengindikasikan nomor kelompok sebuah produk yang diproduksi secara masal. Sebagai contoh, ketika perusahaan membuat sebuah produk minuman dalam jumlah besar anggap saja satu juta produk. Maka setiap produk yang diproduksi secara massal tersebut akan memiliki nomor kelompok yang sama. Pada produk massal kedua, nomor kelompok akan berbeda dan produk yang berasal dari kelompok tersebut akan memiliki kode kelompok yang sama. Intinya, semua produk yang dibuat dalam proses pengolahan yang sama akan memiliki nomor kelompok yang sama. 

Kegunaan nomor kelompok atau batch number sebenarnya adalah untuk produsen dan badan pengawas dalam mengontrol kualitas. Maka dari itu, kode ini biasanya hanya dimengerti oleh produsen dan penjual terkait. Ketika salah satu produk di kelompok yang sama memiliki kesalahan campuran atau tak layak digunakan, maka seluruh produk di kelompok tersebut harus ditarik dan dimusnahkan. 

Nomor kelompok bisa saja terdiri dari angka dan huruf. Apabila produk yang berada dalam satu kelompok diproduksi di pabrik yang berbeda, maka nomor kelompok akan berisi kode pabrik-nya. Contohnya, BATCH 965531 yang sudah mengandung unsur kelompok produksi dan kemungkinan kode pabriknya.

Selain itu, batch number pada produk biasanya digunakan untuk menyakinkan bahwa produk tersebut memang asli. Terutama untuk produk kosmetik dan obat-obatan. Tak jarang, nomor kelompok dinyatakan secara eksplisit di setiap kemasan atau pada karton produk. Itu mengapa, beberapa kemasan produk tak memiliki batch number karena telah tertera di karton bungkus produk. 

Gimana, readers? Kini sudah paham kan definisi dan tujuan dibuatnya MFG, Expired Date, dan Batch Number. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Baca juga

Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contoh Konsep Metode Six Sigma dalam Produksi

Cara dan Contoh Menghitung Economic Order Quantity (EOQ) untuk Menurunkan Biaya Produksi

Apa Itu Waste serta Jenis-jenis dan Biaya Waste dalam Produksi

Cara Memakai Prinsip Kanban dalam Proses Produksi

Cara Mudah Membuat Catatan Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam Produksi

Dalam membeli produk kemasan, Anda tidak boleh hanya memerhatikan brand atau harganya saja. Terdapat hal lainnya yang harus Anda perhatikan, seperti MFG Date, Expired Date, serta Batch Number yang tercantum di kemasan produk.

Terlebih lagi bila ada diskon, sudah seharusnya Anda memeriksa berbagai informasi tersebut, khususnya informasi expired date dari produk pilihan Anda. Tapi, sebagian besar orang masih menganggap remeh dan tidak mengetahui fungsi sebenarnya dari berbagai keterangan yang ada pada kemasan tersebut.

Selain produk makanan, Anda juga harus memeriksa informasi tersebut pada produk kesehatan.

Untuk di Indonesia, produk makanan atau minuman, perawatan tubuh, obat-obatan, hingga kosmetik harus sudah mengantongi sertifikasi yang diterbitkan oleh otoritas yang berwenang, seperti Kemenkes dan BPOM. Sementara untuk sertifikasi halal, instansi yang memiliki wewenang untuk menerbitkannya adalah MUI.

Suatu produk harus disebarkan pada konsumen dalam kondisi yang layak untuk digunakan atau dikonsumsi. Produk yang saat ini ada di supermarket pasti sudah menyertakan informasi batas waktu aman konsumsi di kemasan produknya.

Hal tersebut akan menunjukkan batas waktu aman dari produk tersebut untuk dikonsumsi dan ditentukan oleh pihak produsen. Bila sudah melewati batas waktu tersebut, maka produk sudah dianggap tidak layak untuk digunakan atau dikonsumsi.

Untuk itu, setiap pembeli harus meneliti dan memerhatikan produk kemasan dengan memeriksa tanggal kadaluarsa nya terlebih dulu.

Pihak produsen pun harus mencantumkan tanggal expired nya di luar kemasan agar bisa dilihat oleh konsumen. Pihak penjual tidak diperbolehkan memajangkan produk yang sudah kadaluarsa, terlebih lagi memberikan diskon pada pembeli.

Untuk beberapa kondisi tertentu, produsen pun harus mencantumkan informasi tanggal kelayakan produk tersebut bisa atau layak dikonsumsi.

Oleh karena itu, Anda harus mengetahui arti dari MFG Date, Expired Date, dan Batch Number.

Apa itu MFG Date?

Sama seperti namanya, MFG date atau Manufacturing Date adalah tanggal pembuatan suatu produk yang dibuat oleh perusahaan. Tanggal yang tertera di bagian luar kemasan produk ini bisa dijadikan patokan dalam menentukan tanggal kadaluarsa dari suatu produk kemasan.

Misalnya, bila sertifikasi layak konsumsi dari suatu produk minuman atau makanan ditentukan selama enam bulan dari mulai produksi, maka saat MFG Date, kemasan tersebut akan dicantumkan tanggal 10 Oktober 2020, dan tanggal kadaluarsa dari produk tersebut kurang lebih adalah sekitar tanggal 10 April 2021.

Biasanya, MFG Date yang tercantum dalam kemasan produk akan digunakan sebagai referensi produsen atau BPOM. Pihak konsumen hanya harus mengetahui tanggal kadaluarsa dari produk tersebut saja.

Selain itu, konsumen juga bisa menggunakan informasi MFG Date sebagai pertimbangan dalam memilih produk yang aman.

Sedangkan untuk penjual, MFG date bisa dijadikan sebagai acuan untuk kembali menyediakan stok produk yang akan dipajang di dalam tokonya.

Untuk format penulisan MFG date biasanya akan diawali dengan huruf MFG atau Mfg yang selanjutnya diikuti dengan tanggal, bulan dan tahun. Contohnya, MFG Ddmmyyyy, atau Mfg mmyy.

Bila kode MFG suatu produk adalah Mfg0219, itu artinya produk tersebut dibuat pada bulan Februari tahun 2019. Sedangkan bila kode MFG nya adalah MFG20042020, maka itu artinya produk tersebut dibuat tanggal 20 April 2020.

Baca juga: Pengertian Produk: Jenis, Tingkatan, dan Konsep Produksi Menurut Ahlinya

Lalu, Apa itu EXP Date?

Exp date adalah suatu singkatan dari Expired date yang mencantumkan tanggal kadaluarsa dari suatu produk. Bila suatu produk sudah melewati tanggal kadaluarsa, maka itu artinya produk tersebut basi atau rusak, sehingga pihak penjual tidak boleh memberikannya pada konsumen.

Sebagian besar konsumen masih banyak yang keliru dan menganggap bahwa waktu tidak layak konsumsi dari suatu produk adalah H+1 dari tanggal Exp date yang sudah tertera. Contohnya, bila tanggal kadaluarsa suatu produk adalah 02 Februari 2020, maka tanggal tidak layak konsumsinya adalah 03 Februari 2020.

Padahal, saat tanggal kadaluarsa suatu produk adalah 02 Februari 2020, maka itu artinya produk tersebut tidak layak untuk dikonsumsi atau digunakan sejak tanggal itu juga.

Sebagai konsumen, Anda harus hati-hati dan jeli dalam memilih produk. Setiap produk pun harus disertakan dengan tanggal kadaluarsa di bagian luar kemasannya agar mudah dilihat.

Sangat disarankan untuk tidak membeli produk yang tanggal kadaluarsanya tidak terlihat atau tidak berada di luar kemasan. Kenapa? Karena produk tersebut tidak layak atau tidak aman untuk Anda konsumsi.

Untuk kode Exp date umumnya akan ditulis dengan format EXP Ddmmyyyy atau EXP Mmyy. Jadi, bila pada luar kemasan produk bertuliskan EXP 0420, maka produk tersebut sudah tidak layak dikonsumsi pada bulan April 2020. Sedangkan bila ditulis dengan format Exp 070820, maka tanggal kadaluarsa produk tersebut adalah tanggal 07 Agustus 2020.

Baca juga: Daftar dan Jenis Produk Konsumen Beserta Contohnya

Penutup

Demikianlah penjelasan singkat dari kami tentang MFG date dan EXP date. Jadi, MFG date adalah tanggal suatu produk dibuat atau diproduksi, sedangkan EXP date adalah tanggal suatu produk akan kadaluarsa atau layak untuk dikonsumsi.

Sebagai konsumen, Anda harus memerhatikan keduanya dengan jeli agar tidak salah menggunakan atau mengonsumsi produk.

Sedangkan untuk perusahaan, Anda harus mencantumkan kedua informasi tersebut pada bagian luar kemasan agar konsumen bisa menggunakan atau mengonsumsi produk Anda dengan aman.

Selain itu, informasi tersebut juga akan menunjukkan bahwa Anda peduli dengan para konsumen, sehingga tingkat kepercayaan konsumen pada produk Anda pun akan tinggi. Pada akhirnya, kepercayaan pada konsumen tersebut akan menentukan keberhasilan bisnis Anda.

Namun, ada hal lainnya yang harus Anda perhatikan, yaitu finansial perusahaan. Komponen ini harus Anda kelola dengan baik agar operasional bisnis Anda bisa berjalan dengan lancar. Anda pun harus mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan pada laporan arus kas yang nantinya bisa dipindahkan pada laporan keuangan secara menyeluruh.

Data ini nantinya bisa Anda gunakan sebagai data yang valid untuk menentukan keputusan bisnis di masa depan.

Nah untuk memudahkan Anda dalam mencatat laporan keuangan atau laporan arus kas, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Software yang dikembangkan dengan basis cloud ini akan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat pada Anda. Selain itu, berbagai fitur dan modul yang lengkap di dalamnya pun bisa Anda gunakan agar bisnis Anda berjalan lebih efisien.

Tidak percaya? Silahkan coba dulu Accurate Online selama 30 hari Gratis hanya dengan klik tautan gambar di bawah ini.