A REST API has very little to do in the context of migration of say tables from a database. Show
REST is really just a simple process in which you expose a URL in the web site that has some function or process that you wish to run on the web server from the client side browser. As such, there not really much of a relevant context or narrative of using REST and data migration in the same context. In most cases, you migrate your data by several means. One approach is to transfer the database file(s) to the web server, and then say attach that database file to the sql server you using. Some cases, you can export the database data as say csv files, and then on web server side, you often have some database import utilities that allow you to import the data. In some cases, you can script out the database + data with scripting tools. You then FTP or upload that sql script to the web server, and then run that script on the web server. So the concept, the approach, and how you migrate database information usually has rather little to do with REST. Now, once you have the data moved up to the web server and connected up to the database system? Then sure, at that point, you can create some REST methods to pull data from the database, and you can create some REST methods to insert or update data in the database. So, the concept of updating data in the database? Sure, REST methods can be created by you for this purpose. But, a data migration? No, you not use REST to achieve this goal. In fact, the transfer of the database information should and will in most cases occur BEFORE you start coding up some REST methods that you need and want for your given application. So, REST is just a means for you to expose server side (web site) code and methods to the client side code (JavaScript running in the browser client side). Thus, migration of data? Tends to be quite a separate topic. Now it is possible that you wanting to use say some pre-existing web site and service. And they may very well provide some REST calls that allows you to up-load or transfer data. But in most cases, a database transfer of information is not done nor achieved by using REST calls. You are certainly free to code up some REST methods on that web site, and use those REST methods to transfer data. However, in most cases, you not need nor use nor require to code up some REST methods on that site to help you transfer the data. You could perhaps write and create some REST methods to help you transfer of such data – but in most cases, you have quite a few options to transfer such data – and do so without you having to create some REST methods on that site for this purpose. I would thus only suggest to use REST to transfer your database and information to a web site WHEN the web site hosting already has a bunch of REST methods pre-built for you. In that case, then sure – write and use some client side software to transfer data. But in the context of a database migration project? You building and writing some REST methods on the web site side of things is not a typical approach. I suppose if that web site did not provide any other means to migrate and up-load database information, then I suppose as a last resort, you could then as noted code up some REST methods to help you in this process – but it certainly not the normal approach here. Regards,Albert D. Kallal (Access MVP 2003-2017) Edmonton, Alberta Canada Apakah anda pernah memikirkan jika ada suatu aplikasi dimana dapat membantu pekerjaan programmer tanpa harus membuat komponen dari awal? Pastinya, dapat sangat membantu pekerjaan agar lebih efektif dan cepat dalam proses pengembangannnya. API adalah solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Saat ini banyak sekali pengembang maupun perusahaan besar sekelas Google maupun Facebook yang menggunakan dan membuat API mereka sendiri. Pada artikel kali ini akan membahas lebih dalam mengenai fungsi, jenis, arsitektur, cara kerja, hingga contoh dari API itu sendiri. Pengertian APIApplication Programming Interface atau API adalah sebuah antarmuka yang digunakan untuk menghubungkan antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lain. Peran dari API adalah untuk sebagai perantara yang menghubungkan aplikasi berbeda, baik dari platform yang sama maupun lintas platform. Kami akan analogikan seperti anda ingin membeli barang pada situs platform jual beli online. Nah, agar anda dapat membeli dan memilih barang serta dapat melakukan transaksi pembelian, tentu anda akan mengakses situs platform penyedia layanan jual beli online seperti ecommerce. Jadi API disini adalah sebagai sebuah ecommerce atau perantara untuk menghubungkan pemilik toko atau barang dengan konsumen. API juga digunakan sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasi dengan developer menggunakan berbagai jenis bahasa pemrograman. Developer tidak perlu untuk menyediakan data sendiri, namun cukup dengan mengambil data dan informasi dari platform melalui API. Kemudian, API juga dapat mengembangkan sebuah website dengan berbagai kemudahan fitur yang dimilikinya. Sebagai contoh apabila anda sering menggunakan WordPress, pasti banyak menjumpai fitur yang memudahkan dalam mengintegrasikan suatu API ke dalam sebuah situs dan platform miliknya. Jenis – jenis APISelanjutnya, kita akan masuk pada pembahasan mengenai jenis – jenis dari API. Menurut penggunaannya, API terbagi menjadi empat jenis sesuai dengan hak aksesnya. Berikut merupakan penjelasan dari keempat hak akses tersebut. 1. Private APIJenis API pertama yaitu Private API, dimana hak akses jenis ini penggunaannya tidak terbuka secara umum dan cenderung dibatasi. Biasanya, penggunaan Private API digunakan dalam ruang lingkup yang lebih kecil. Sebagai contoh, API dari back end untuk menghubungkan informasi kepada front end melalui platform website, serta API pada aplikasi untuk mengembangkan aplikasi mobile. 2. Public APIYang kedua merupakan kebalikan dari Private API, dimana Public API ini dapat digunakan oleh setiap orang tanpa dibatasi penggunaannya. Cakupan dari penggunaannya sangat luas dan bersifat open source. Sebagai contoh, Google Maps API juga menerapkan hak akses Public API. Cukup hanya dengan mendaftarkan saja pada platform tersebut untuk dapat mengakses data dan sumber informasinya. 3. Partner APIYang ketiga, hampir sama dengan Public API. Namun, terdapat sebuah aturan khusus dimana yang dapat menggunakan interface ini adalah user yang sudah mendaftarkan diri terlebih dahulu dan memiliki izin penggunaannya. 4. Composite APIDan yang terakhir, merupakan jenis hak akses untuk dapat menyimpan data pada berbagai server di dalam satu tempat saja. Tentunya, dengan menggunakan hak akses ini, memiliki beberapa kemudahan dalam kecepatan dan fleksibilitas akses data, serta menghemat waktu pengguna. Fungsi APISetelah mengetahui jenis dari API, berikutnya kita akan masuk pada pembahasan mengenai fungsi API. Di dalam proses penerapannya, API memiliki berbagai kemudahan dan keuntungan yang dapat dirasakan oleh setiap Developer. Berikut merupakan beberapa fungsi utama dari penggunaannya. 1. Membantu beban kerja dari serverFungsi pertama dari API sendiri adalah untuk membantu tugas dari server. Dimana, dengan menggunakan sebuah antarmuka khusus ini, maka server tidak perlu mencari dan menyimpan semua data. Cukup dengan memanggil atau meminta API untuk mendapatkan data dari server asal. Dengan kondisi tersebut, server yang anda gunakan tidak akan terbebani tugas terlalu berat.
2. Mengembangkan aplikasi lebih cepat dan efektifAPI memberikan kemudahan dan manfaat dari sisi pengembangan aplikasi. Anda tidak perlu melakukan menghubungkan dua aplikasi untuk melakukan komunikasi. Cukup dengan menggunakan bantuan API, maka komunikasi dapat terjalin dengan baik. Kemudian, proses integrasi dan penambahan beberapa fitur pada aplikasi akan menjadi lebih cepat. Anda tidak perlu lagi untuk meng –update beberapa fitur secara manual. Dengan bantuan API, permasalahan tersebut dapat teratasi dengan cepat dan tepat.
3. Menciptakan aplikasi yang bersifat fungsionalManfaat lain dari penggunaan API ini adalah menciptakan aplikasi yang lebih fungsional dan memiliki struktur yang kompleks. Maksudnya, dalam menambahkan informasi tidak perlu melakukan input secara manual. Cukup dengan menggunakan bantuan API dapat menampilkan fitur yang sama dengan aplikasi tujuan. Sebagai contoh penerapannya pada platform layanan transportasi seperti Gojek dan Grab. Kedua platform tersebut tidak perlu untuk membuat fitur untuk menampilkan peta pada aplikasi. Cukup dengan mengintegrasikan dengan Google Maps API, seluruh data terkait pemetaan wilayah dapat terakses secara otomatis melalui platform tersebut. Arsitektur APISama seperti bangunan, API juga memiliki unsur pembentuk suatu pondasi agar bangunan yang dibuat dapat bertahan dengan cukup lama. Setidaknya, terdapat tiga macam arsitektur yang sering dipakai pada API. 1. RPC (Remote Procedure Call)RPC merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk membantu kinerja dari client side dan server side dalam hal komunikasi, serta dapat dilakukan dengan konsep yang sederhana. RPC sendiri memiliki dua jenis, yaitu XML-RPC dan JSON-RPC. Perbedaan dari kedua jenis terletak pada media perpindahan datanya. Jika XML-RPC menggunakan media berupa XML (Extensible Markup Language). Sedangkan JSON-RPC menggunakan JSON (JavaScript Object Notation) sebagai media untuk memindahkan suatu data. 2. REST (Representational State Transfer)REST merupakan salah satu jenis arsitektur API yang cukup populer sekarang. Kelebihan dari REST tidak membutuhkan coding yang panjang dalam proses pengembangannnya. REST memiliki bentuk data berupa JSON, dimana memiliki keuntungan dari sisi performa aplikasi yang lebih ringan jika menggunakan JSON. 3. SOAP (Simple Object Access Protocol)Dan arsitektur API yang berikutnya adalah SOAP, dimana bentuk data yang digunakan berupa XML. Jadi, dengan menggunakan XML data yang disimpan dapat berupa dokumen. Perbedaan Web API dan Web ServiceSetelah membahas berbagai hal seputar API, anda juga harus mengetahui perbedaan dari dua istilah ini. Sehingga dalam proses penerapannya, anda dapat menggunakan sesuai dengan kebutuhan pengembangan aplikasi anda. Web API adalah aplikasi atau antarmuka untuk menghubungkan aplikasi satu dengan aplikasi yang lain pada sebuah sistem berbasis website. Sedangkan web service adalah bentuk layanan yang diberikan melalui platform berbasis website untuk menghubungkan aplikasi yang berbeda. Berikut merupakan pemaparan dari perbedaan kedua istilah tersebut.
Perbedaan API, Rest API, dan RESTful APISeperti penjelasan yang sudah tersampaikan, API adalah aplikasi atau antarmuka yang berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi satu dengan aplikasi yang lainnya. Rest API adalah salah satu jenis dalam desain arsitektur pada API itu sendiri. Sedangkan RESTful API adalah REST client yang akan melakukan akses data pada REST server di dalam masing – masing server. Data atau resource tersebut akan dibedakan dalam sebuah URLs atau global ID.
Cara kerja dari APIBerikut merupakan beberapa poin terkait dengan bagaimana cara kerja dari API itu sendiri.
Contoh APIBerikut ini merupakan contoh API yang paling sering digunakan oleh para pengembang perangkat lunak untuk meningkatkan performa aplikasi mereka. 1. Google Maps APIGoogle Maps juga menyediakan API untuk membantu dalam memberikan data berupa peta. Yang mana, memungkinkan untuk kita dapat mengakses berbagai lokasi dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Dengan menggunakan fitur yang disediakan Google Maps tersebut, kita tidak perlu untuk membuat aplikasi penampil peta lagi. Cukup dengan menggunakan Google Maps API, segala macam informasi terkait lokasi dapat ditampilkan secara akurat. 2. Facebook APIFacebook juga memiliki API sendiri, dimana terdapat berbagai fitur untuk menyimpan data pengguna, hasil postingan, games, hingga data pembayaran. Semua fitur tersebut dapat anda manfaatkan sebaik mungkin untuk dapat digunakan pada website anda. Salah satunya dengan memanfaatkan kemudahan tersebut dengan menampilkan profil Facebook pada situs milik anda. Dengan adanya profil lengkap anda, mampu untuk meningkatkan personal branding anda dan dapat lebih dikenal oleh pengunjung. Kesimpulan
|