Naskah drama satu babak tentang lingkungan sekolah

Contoh Drama – Mungkin sebagian dari Anda pernah melakukan drama ataupun pernah menonton pementasan drama. Dalam pementasan drama kita akan dikenalkan beberapa tokoh yang diperankan, entah itu tokoh antagonis ataupun protagonis. Pementasan drama disebut juga dengan istilah teater, di sekolah ataupun di kampus-kampus biasanya ada satu wadah ekstrakulikuler yang mewadahi seni drama ini.

Drama sendiri dapat diartikan sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk naskah dialog yang diperankan atau dipertunjukkan oleh aktor, dan pemeragaan drama biasanya di panggung untuk dipertunjukan di depan orang banyak. Seni drama telah ada sejak dulu kala yaitu sejak abad ke 5, hal ini didasarkan atas ditemukannya naskah drama kuno di Yunani, dimana pada waktu itu berisikan lakon tentang persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.

Naskah drama satu babak tentang lingkungan sekolah
Naskah Drama

Dalam pembagiannya, drama yang sering digunakan terdiri dari tiga jenis drama yaitu drama yang disajikan berdasarkan lakon, drama yang disajikan berdasarkan sarana atau tempat, dan drama yang disajikan berdasarkan naskah drama.

Contohnya untuk drama yang berdasarkan lakon seperti opera, sandratari dan juga farce. Sedangkan berdasarkan sarana pertunjukan seperti drama panggung, drama radio, dan juga drama televisi. Dan contoh drama berdasarkan naskah seperti drama modern dan drama tradisional, dimana drama modern tidak menggunakan naskah berbeda dengan tradisional.

Seperti halnya karya tulis fiksi, drama juga memiliki beberapa unsur yang membangun drama itu sendiri yang pertama unsur tokoh, tema, alur, watak, latar, dan juga amanat. Ke enam unsur ini membangun drama dan disesuaikan dengan naksah drama yang ada.

Kini drama yang paling terkenal yaitu drama sinetron atau sinema elektronik, dimana drama ini merupakan drama bersambung yang dibuat oleh rumah produksi. Contoh drama sinetron yang sekarang ini yang terkenal seperti Anak Jalanan, Mermaid In Love, dan juga Centini.

Bagaimana Sih Cara Membuat Naskah Drama?

Naskah drama satu babak tentang lingkungan sekolah
Contoh Naskah Drama

Karya sastra drama harus adanya konflik atau pertentangan-pertentangan, dimana konflik tersebut ditata dengan rapi sehingga akan membentuk alur cerita dan dikemukakan dengan dialog-dialog para lakon. Nah, maka dari itu dalam membuat sebuah naskah drama hal yang paling pertama yaitu menentukan konflik, sehingga drama-drama yang dipentaskan akan terlihat lebih hidup.

1. Membuat Konflik

Seperti halnya dalam sebuah drama sinetron, dimana setiap episode memiliki pertentangan atau konflik yang unik sehingga menghasilkan rating tersendiri buat sinetron tersebut. Maka dari itu menentukan konflik sangat penting sekali, terus bagaimana sih menentukan konflik?. Untuk menentukan konflik Anda bisa mengamati apa saja yang ada disekitar seperti konflik antara anak dan orang tua ataupun konflik antara murid dengan guru, biar unik Anda tambahkan konflik yang seru pada naskah Anda.

2. Menyusun Alur atau Urutan

Setelah ditemukannya konflik, maka selanjutnya menyusun alur atau urutan peristiwa dalan naskah drama tersebut. Buatlah revisi jika alur dalam naskah tidak enak dibaca tau kurang sesuai. Contoh alur dengan konflik seperti peristiwa di sekolah bertemu dengan guru ataupun peristiwa-peristiwa lainnya.

3. Membuat Naskah Satu Babak Atau Satu Adegan

Setalah Anda menentukan konflik dan merangkai alur peristiwa demi peristiwa, selanjutnya mengembangkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan memberikan dialog-dialog sehingga dengan dialog tersebut drama akan hidup.

Nah, setelah naskah drama selesai lakukanlah revisi jika naskah drama ada yang kurang sreg di hati Anda. Sebagai pelengkap, dibawah ini ada contoh naskah drama yang bisa Anda jadikan referensi untuk membuat naskah drama.

Contoh Naskah Drama Anak Sekolah

Naskah drama satu babak tentang lingkungan sekolah
Contoh Naskah Drama Anak Sekolah

Judul : Si Yoyo

Panggil saja Yoyo, dia merupakan salah satu siswa kelas dua di salah satu Madrasah Tsanawiyah di Kota Metropolitan. Yoyo merupakan anak yang cukup familiar disekolahnya, ini bukan karena Yoyo seorang bermodis ataupun orang tajir.

Ini karena yoyo merupakan anak yang paling pendiam, tak heran Yoyo menjadi bahan bulian teman-temannya. Bukan yoyo tak bisa melawan ejekan teman-temannya, namun Yoyo tidak mau ada masalah lain yang nantinya menimpanya.

Kala itu hari masih pagi, Yoyo dengan mengenakan tas gendong berwarna biru, dengan bergegas ke arah kelas. Namun, tak sengaja menyenggol salah satu geng yang cukup badung di sekolannya.

Dialog Drama

Saprudin : “Woooy. . . !! Maen serobot aja loh?”
(sambil menarik tas Yoyo)

Robby : “Hajar Aja Din, gak sopan tuh orang”
(sambil melotot)

Yoyo : “Maaf Din, gak sengaja”
(yoyo nunduk)

Lalu dari arah belakang Yoyo, ada salah satu anggota genk yang meringkus kepala Yoyo dengan kantong plastik.

Aang : “Ayo.. ! Jangan nyantai saja, bawa Yoyo ke WC nanti Kepsek dateng.”

Genk badung tersebut membawa Yoyo ke WC, hal tersebut tidak diketahui oleh guru ataupu staf sekolah lainnya. Anak-anak pun tidak berani ikut campur masalah dengan Genk badung tersebut. Yoyo ditinggalkan di WC sekolah dan dihajar habis-habisan, sehingga seluruh wajah Yoyo memar terkena pukulan.

Bel sekolah pun berbunyi tanda masuk sekolah, Yoyo pun bergegas masuk ke kelas dengan wajah bonyok penuh memar.

Pak Guru : “Pagi Anak-anak, gimana kabar kalian hari ini?”
(Pak guru sambil mengeluarkan buku dalam tasnya)

Siswa : “Baik Pak” (dengan serentak)

Pak Guru :”Hmmm..! Tapi kayaknya ada yang lagi gak baik nih. Owh ya, yo kena wajahmu memar-memar?
(heran)

Yoyo : “Anu Pak, tadi Yoyo klepeset”

Pak Guru :”Owh.. Ya, udah nanti kamu harus lebih hati-hati lagi..

Yoyo : “i..iya pak”
(jawab Yoyo)

Pada peristiwa yang Yoyo alami tersebut, tidak ada seorang pun yang mau ngasih tahu dan tidak mau tahu apa yang menimpa Yoyo tersebut. Pelajaran pertama pun berakhir, lanjut dengan pelajaran kedua yaitu pelajaran Aqidah Ahlak.

Pada pelajaran tersebut Bu guru menerangkan bahwa tentang hukuman orang yang berbohong, pada pelajaran tersebut Yoyo merasa bersalah karena telah berbohong pada Pak Guru. Waktu istirahat pun tiba, Yoyo pun bergegas ke ruang guru untuk menemui Pak Nono.

Yoyo : ” Assalamualaikum Pak, maaf sebelumnya ganggu Bapak”

Pak Guru : “Gak lagi sibuk kok yo, ada apa ya yo. Tumben, gak biasanya”

Yoyo : “Gini Pak, Saya minta maaf telah berbohong tadi. Sebenarnya Saya habis digebukin anak geng badung”

Pak Guru : “Loh, emang ada masalah apa kalian?”
(heran)

Yoyo : “Yoyo gak sengaja menyeggol mereka pak”

Pak Guru : “Ya udah nanti saya panggil mereka yo. Kamu gak usah takut lagi”

Yoyo :”Makasih ya Pak, Yoyot pamit dulu mau ke kelas”

Yoyo pun kembali ke kelas dengan tenang. Ke esokan harinya anak genk badung dipanggil ke kantor sekolah, untuk dimintai pertanggung jawabannya. Akhirnya, Yoyo pun mendapatkan pujian dari teman sekelasnya karena Yoyo berani melaporkan kenakalan genk badung.

Wawan selaku teman sekelas Yoyo merasa kagum dengan Yoyo, walaupun Yoyo seorang paling pendiam tapi dia berani melaporkan genk badung. Saat pulang sekolah, tidak biasanya Yoyo pulang bareng bersama wawan, sambil bercengkrama akrab.

Wawan : “Yo, gue salut sama lu. Berani ngelaporin tingkah jelek genk badung itu”

Yoyo : “Sebetulnya, gue juga takut. Tapi, ini harus”

Wawan : “Iya yo, semoga mereka sadar”

Yoyo : “Itu yang gue harapkan wan”

Wawan : “Owh ya yo, nanti siang kita ngerjain PR matematika bereng yuk. Soalnya, gue gak paham betul”

Yoyo : “Hayu, nanti kita belajarnya di rumah nenek gue aja, kan deket rumah lu tuh”

Wawan : “Ok, sampai ketemu nanti ya”

Pada hari itu Yoyo sangat senang sekali karena seluruh teman sekelasnya bangga padanya. Walaupun hal tersebut sangat susah baginya, namun Yoyo harus berkata sebenarnya.

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang cara membuat naskah drama, cara menulis naskah darama, contoh naskah drama singkat, contoh naskah drama satu babak, kaidah penulisan naskah drama.

Pada pembelajaran terdahulu, kita pernah mempelajari penulisan naskah drama berdasarkan keaslian ide. Selain dapat menulis drama berdasarkan ide-ide dan gagasan sendiri, kalian juga harus dapat menuliskan naskah tersebut dengan kaidah penulisan drama yang benar.

Ciri khas suatu drama adalah dalam naskah itu berbentuk cakapan atau dialog. Dalam menyusun dialog ini, pengarang haru benar-benar memerhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh-tokoh tersebut harus memiliki watak.

Pelukisan watak pemain dapat langsung pada dialog yang mewujudkan watak dan perkembangan lakon, tetapi banyak juga dijumpai dalam catatan samping. Suara yang terdengar dalam dialog tokoh juga berhubungan dengan watak lakon.

Tokoh yang berwatak tenang bijaksana biasanya menggunakan suara yang bernada rendah, kurang bertekanan, dan halus. Watak suatu tokoh juga akan dimengerti dari percakapan antarpemainnya.

Watak tokoh juga dapat dilihat dari perilaku dalam drama. Misalnya penampilan seorang pegawai bank akan berbeda dari penampilan seorang makelar, kendatipun keadaan sosial ekonominya sama. Penampilan orang kaya tentu berbeda dengan orang miskin, sikap orang yang pemarah tentu berbeda dengan orang penyabar, dan sebagainya.

Contoh Ilustrasi Cerita Drama

Perhatikanlah ilustrasi cerita dan contoh naskah drama berikut.

Cerita: Anita ingin mengajak teman-temannya untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan. Rencana ini disampaikan setelah dia mendengar berita dari Fajar bahwa Tio anak kelas VIIB dan Bima anak VIIIC menderita penyakit demam berdarah. Nyamuk yang menyebarkan virus demam berdarah menggigit pada siang hari. Padahal, dari pagi sampai sore hari mereka berada di sekolah. Ini berarti, di sekolah terdapat nyamuk penyebar virus deman berdarah, Aedes aegypti. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sampah kaleng yang berada di dekat sekolah dan air selokan yang menggenang di depan sekolah.

Contoh Naskah Drama Satu Babak

Pengembangan naskah drama dari cerita di atas adalah berikut.

Mari Bersihkan Lingkungan

Setting: ruang OSIS

Pelaku: Anita, Ratna, dan Fajar

Saat itu pagi hari. Anita dan Ratna tengah membahas persoalan Tio dan Bima yang sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. Tiba-tiba Fajar masuk dengan terengah-engah.

Naskah drama satu babak tentang lingkungan sekolah
Drama

Anita : “Sudah berapa lama Tio dan Bima tidak masuk sekolah?”


Ratna : “Tio sudah empat hari dan Bima tiga hari,”


Fajar : “An, gawat!”


Anita : “Ada apa, Jar?”


Fajar : “Tio dan Bima masuk rumah sakit,”


Ratna : “Mereka sakit apa, Jar?”


Fajar : “Mereka terkena demam berdarah.”


Anita : “Wah, ini bahaya. Kita harus segera bertindak,”


Ratna : “Apa maksudmu, An?”


Anita : “Kita tahu bahwa virus demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini menggigit pada siang hari. Padahal, dari pagi hingga sore hari, Tio dan Bima berada di sekolah. Kemungkinan besar, mereka digigit waktu di sekolah.”


Fajar : “Ya, benar, An. Coba kita lihat, di samping sekolah kita adalah TPA (Tempat Pembuangan Sampah). Di sana banyak kaleng bekas yang mungkin ada airnya. Lalu, di depan sekolah kita, air di selokan selalu menggenang. Di tempat-tempat itulah Aedes aegypti berkembang biak.”


Ratna : “Iya. Lalu apa yang bisa kita lakukan?”


Anita : “Kita akan bekerja bakti membersihkan lingkungan. Kita akan menguras bak mandi, mengubur kaleng-kaleng bekas, menutup tempat air, membersihkan selokan, dan lain-lain.”


Ratna : “Ya, ini salah satu cara mencegah agar teman-teman kita terhindar dari deman berdarah.”


Anita : “Baiklah. Sekarang saya akan membicarakan rencana ini ke pembina OSIS.”

Kaidah Penulisan Naskah Drama

Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan berkenaan dengankaidah penulisan naskah drama yaitu berikut.

1. Penulisan dialog harus diawali dengan nama tokoh yang mengungkapkan dialog.

2. Penggunaan tanda baca titik dua untuk mengungkapkan dialog tokoh.

3. Petunjuk lakuan dituliskan dengan tanda kurung atau diletakkan sebagai paragraf tersendiri.

4. Penulisan perpindahan babak, adegan, atau setting drama ditulis tersendiri atau tidak digandeng dengan dialog tokoh.

5. Pada awal kisahan biasanya disertakan prolog sebagai pengantar cerita dan epilog sebagai penutup cerita.

Baca juga: Contoh Kalimat Persetujuan