Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peningkatan alat-alat biologis, manusia mulai mengembangkan bioteknologi untuk mengatasi berbagai masalah di berbagai bidang kehidupan. Akan tetapi, setiap teknologi yang diciptakan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan dirasakan manusia di kehidupan yang akan datang. Nah, bicara mengenai dampak, kira-kira dampak negatif apa saja ya yang ditimbulkan oleh bioteknologi.

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan beberapa manfaat atau dampak positif bioteknologi di beberapa bidang kehidupan, seperti meningkatkan hasil produksi dalam bidang pangan, pertanian, dan peternakan; mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme; meningkatkan jumlah spesies lewat kultur jaringan; dan menghasilkan vaksin dengan bantuan virus.

Namun, ada beberapa dampak negatif bioteknologi yang perlu diketahui dan diwaspadai karena bisa membahayakan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Setidaknya ada lima dampak negatif bioteknologi yang akan dirasakan ke depannya jika kita terus bergantung pada kemajuan teknologi, diantaranya:

  1. Berkurangnya Keragaman Makhluk Hidup

Dampak negatif bioteknologi ini bisa menyebabkan berkurangnya keanekaragaman jenis-jenis makhluk hidup yang berada di suatu wilayah. Hal ini disebabkan dengan adanya teknologi kloning pada tumbuhan maupun hewan yang akan menghasilkan anakan/ keturunan seragam, malah akan mengurangi keanekaragaman organisme.

(Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Bioteknologi Konvensional?)

  1. Terganggungnya Keseimbangan Alam

Akibat terjadinya pelepasan organisme transgenik ke lingkungan maka keseimbangan alam menjadi terganggu dan jika dibiarkan hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya, adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.

  1. Berpotensi Menimbulkan Penyakit

Dampak negative bioteknologi lainnya, karena produk transgenik dapat menyebabkan reaksi alergi pada manusia. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan,, minuman, maupun obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh.

  1. Berpotensi Menimbulkan Wabah

Salah satu manfaat bioteknologi agar bisa diagnose dan penyembuhan penyakit dengan melakukan teknik DNA rekombinan dan memanfaatkan metode PCR atau teknik perbanyakan DNA secara in vitro dengan polimerisasi secara berulang-ulang. Sayangnya, Teknik DNA rekombinan yang menggunakan mikroba patogen tersebut dapat menyebabkan wabah jika mikroba tersebut lepas ke lingkungan.

  1. Berpotensi Menimbulkan Isu Etis

Teknik kloning mendatangkan perdebatan karena dianggap melanggar isu etis. Dalam menggunakan organisme transgenik kita harus memperhatikan standar bioetika. Standar bioetika diperlukan untuk mengevaluasi moralitas aktovitas manusia, mengatur manipulasi organisme hidup serta mengontrol efek berbahaya dari modifikasi genetic pada ekosistem.

Permasalahan ketersediaan pangan, energi, dan obat-obatan menjadi isu yang krusial sehubungan dengan kaitannya langsung dengan kebutuhan pokok manusia. Konversi lahan pertanian, rusaknya biodiversitas, serta perubahan iklim menjadi ancaman tersendiri bagi keamanan pangan Indonesia. Selain itu, terbatasnya ketersediaan energi fosil turut menyumbang permasalahan baru di tengah terus meningkatnya kebutuhan akan energi. Berbagai solusi terus dicari demi menjaga ketahanan pangan, ketersediaan cadangan energi, dan penemuan obat baru . Untuk membahas pemecahan isu tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Bioteknologi bekerja sama dengan Japan International Corporation Agency (JICA) akan menggelar International Symposium Bioproduction Indonesia pada 16-18 September 2015 di IPB International Convention Center, Bogor.

Bogor, 15 September 2015. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai permasalahan multidimensi di bidang keamanan pangan. Keberadaan penelitian bioteknologi memegang peranan yang penting dalam mencari solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Sebut saja teknik genetika molekuler untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman pangan dan mengurangi dampak negatif cekaman biotik dan abiotik, ini merupakan salah satu kontribusi nyata penelitian bioteknologi dalam mendukung ketahanan pangan nasional, ujar Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi, Dr. Ir. Bambang Sunarko.

Tidak hanya itu, pengembangan pupuk alami, pemanfaatan genetika molekuler untuk meningkatkan kualitas produksi hewan ternak, serta aplikasi bioteknologi dalam penelitian pakan dan produksinya akan menjadi kontribusi penelitian bioteknologi yang menarik untuk dibahas. Menurut Bambang, permasalahan ketahanan pangan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak tertentu saja. Kita memerlukan wadah lintas sektoral yang menggabungkan peneliti, akademisi, dan kalangan industri bioteknologi untuk mencari pemecahan bersama, ujarnya.

Selain isu ketahanan pangan, simposium yang digelar selama tiga hari ini juga akan mengupas eksplorasi biomassa dan mikroba guna memproduksi energi terbarukan (biorefinery). Mengingat beberapa puluh tahun ke depan cadangan minyak bumi di Indonesia diprediksi akan habis, industri biorefinery dianggap sebagai hal yang menjanjikan dalam menciptakan industri domestik baru, ujar Ketua Panitia Simposium, Dr. Syamsidah Rahmawati.

Dikatakan oleh Syamsidah, perkembangan biorefinery yang terintegrasi diidentifikasi sebagai bagian terpenting dalam mencapai tujuan produksi bahan bakar alternatif. Penelitian terkait biomassa, biochemical dan konversi thermochemical akan memungkinkan integrasi biorefinery untuk meningkatkan keberagaman yang berujung pada efektifitas dan efisiensi, sambungnya.

Salah satu isu fundamental lainnya adalah masalah keterbatasan bahan baku obat. Pengembangan penelitian biomedis berdasarkan penggunaan sumber daya dan keanekaragaman hayati dan keanekaragaman serta teknologi DNA rekombinan untuk bioindustri juga diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan obat, imbuh Syamsidah. Adapun topik yang akan dibahas seputar penemuan obat baru yaitu vaksin, kosmetika, aplikasi kultur sel, terapi dan diagnostik, nutrasetika serta kimia bahan alam.

Sebagai informasi, simposium ini akan diikuti oleh sekitar 600 peserta dari kalangan peneliti, dosen, mahasiswa, industri dan perusahaan swasta, serta pembuat kebijakan dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Australia, dan Prancis.

Keterangan Lebih Lanjut: - Dr. Ir. Bambang Sunarko (Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI) - Dr. Syamsidah Rahmawati (Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI)

- Nur Tri Aries Suestiningtyas, M.A (Kepala Biro Kerja Sama, Hukum dan Humas LIPI)

Note/Undangan:
Siaran Pers ini sekaligus UNDANGAN bagi rekan media untuk menghadiri Konferensi Pers dan Acara International Symposium on Innovative Bioproduction Indonesia yang akan diselenggarakan pada Rabu, 16 September 2015 di IPB International Convention Center, Bogor pukul 08.3 0 WIB-selesai. Simposium akan berlangsung selama 3 hari, 16-18 September 2015.

Penulis: Puslit Bioteknologi, msa
Editor: isr

Siaran Pers ini dibuat oleh Humas LIPI

Sivitas Terkait : Bambang Sunarko

Skip to content

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Dekan Fakultas Hukum
Dr. M. Citra Ramadhan, SH, M.H

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi


Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Anggreni Atmei Lubis, SH, M.Hum

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi


Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Nanang Tomi Sitorus, SH, M.H

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi

Apa langkah-langkah yang saat ini diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan bioteknologi