Agar terbentuk menjadi rumah pola yang sudah dilipat harus

Agar terbentuk menjadi rumah pola yang sudah dilipat harus

Agar terbentuk menjadi rumah pola yang sudah dilipat harus
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Pemilihan bahan kertas untuk origami memang perlu diperhatikan, mengingat kesenian ini menggunakan bahan dasar kertas.

Kualitas kertas yang dipakai mempengaruhi hasil lipatan dan kemudahan kertas untk dibentuk dan dilipat sesuai pola.

Dikutip dari buku Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK (2005) karya Sumanto, ada beberapa petunjuk dasar-dasar melipat, yaitu:

  • Siapkan kertas yang akan digunakan untuk melipat, tetapi bisa juga menggunakan koran, HVS, kertas marmer, kertas payung, kertas buku dan lain-lain.
  • Setiap model lipatan ada yang dibuat dari kertas berbentuk bujur sangkar, bujur sangkar ganda, empat persegi panjang, dan segi tiga.
  • Untuk memudahkan melipat berdasarkan gambar kerja (pola) kenalilah petunjuk dan langkah-langkah pembuatannya.
  • Kualitas hasil lipatan ditentukan oleh kerapian dan ketepatan teknik melipat mulai dari awal hingga selesai.

Baca juga: Seni Origami: Pengertian dan Sejarah

Jenis kertas

Hasil lipatan origami tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis kertas yang dipakai meskipun bisa menggunakan berbagai jenis kertas.

Dilansir dari laman Klub Origami Indonesia, terdapat beberapa jenis kertas yang dipakai untuk membuat seni origami, yaitu:

Washi adalah kertas origami khas dari Jepang yang berkualitas tinggi.

Kertas ini tidak di buat untuk produksi yang besar seperti kertaskertas yang lainnya, bahan untuk membuat kertas ini juga tidak mudah ditemukan.

Kertas ini dibuat tanpa mengunakan mesin melainkan dengan tangan memakai teknik-teknik tradisional dari Jepang, dan karena itulah harga dari kertas washi sangat mahal.

Kertas washi adalah kertas yang sangat berbeda dengan kertas origami yang lainnnya, kertas ini seperti dikhususkan untuk melipat dan kertas washi biasa digunakan oleh seniman origami yang sudah ahli (tingkat lanjutan).

Baca juga: Jenis-Jenis Origami

Kertas Chiyogami motifnya sangat mirip dengan washi, akan tetapi tetap memiliki motif yang unik dan tersendiri menjadi pembeda dengan motif yang lainnya.

Kadang-kadang pada kertas ini ditambahkan aksen warna emas pada motifnya yang membuat kertas ini menjadi lebih bagus.

  • Kertas Motif atau Kertas Polos

Kertas ini terbuat dari kertas HVS (Kertas biasa) yang diberi motif-motif agar tampak menarik dan menyerupai kertas-kertas origami seperti washi dan chiyogami.

Kertas emas masih jarang ditemukan di Indonesia. Kertas ini belum khusus diproduksi sebagai kertas origami, sehingga kita harus memotong sendiri kertas tersebut. Kualitas dari kertas ini juga masih belum bagus.

Alat yang digunakan

Berikut alat yang digunakan pada proses origami:

Baca juga: Unsur-unsur Seni Lukis

  • Cutter atau Pisau Mekanik

Cutter atau pisau mekanik adalah alat yang digunakan untuk membantu memotong kertas agar hasil potongan kertas terlihat rapi.

Penggaris digunakan sebagai alat bantu untuk memotong agar hasil potongan lurus.

Pinset adalah alat yang biasa digunakan untuk menyambungkan bagian-bagian terkecil dari lipatan kertas, bisa juga digunakan untuk menekan lipatan terkecil yang tidak dijangkau oleh tangan.

Gunting sama halnya cutter berfungsi membantu pemotongan pada kertas namun sifat gunting harus menggunakan extra ketelitian agar potongan rapi, jadi fungsi gunting dalam pembuatan origami tidak terlalu penting.

Papan ukur biasa digunakan sebagai alat bantuk untuk pelapis baik itu menggambar atau pun membuat origami, bisa juga menggunakan media kaca sebagai pengalas dalam membuat origami jika tidak memiliki papan ukur.

Baca juga: Seni Teater: Pengertian, Sejarah, Unsur dan Jenisnya

Bahan origami

Bahan yang diperlukan pada proses pembuatan adalah sebagai berikut :

  • Kertas Origami atau Kertas Berwarna

Kertas origami adalah kertas khusus untuk membuat origami dimana sifat dari kertas ini sangat mudah untuk dilipat, kertas origami memiliki beraneka warna diantaranya merah, pink, dan lain-lain.

Lem kertas sangat diperlukan dalam pembuatan origami dimana membantu ketahanan kertas dalam menyambung atau membentuk suatu obyek yang ingin dibuat.

Kertas papercraf dimana kertas ini berbeda dengan kertas origami yang bisa digunakan untuk membuat origami biasa, sifat dari kertas ini sangat tebal dan mudah untuk dibentuk setelah tercetak desain papercrafnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Agar terbentuk menjadi rumah pola yang sudah dilipat harus

Agar terbentuk menjadi rumah pola yang sudah dilipat harus
Lihat Foto

jakarta-tourism.go.id

Rumah Adat Betawi

KOMPAS.com - Rumah Kebaya merupakan salah satu rumah tradisional masyarakat Betawi yang berada di DKI Jakarta.

Disebut sebagai rumah Kebaya, karena bentuk atapnya menyerupai pelana yang berlipat dan jika dilihat dari samping maka lipatan-lipatan terlihat seperti kebaya.

Rumah Kebaya dibuat dengan bahan utama dari kayu dan bilik bambu. Rumah Kebaya biasanya dibuat melebar untuk memaksimalkan lebar tanah, sehingga masih ada halaman depan yang cukup luas.

Dikutip dari buku Arsitektur Tradisional (1986) karya Zohra Mahmud, ‎Lola Radjulaeni, dan ‎Aris Sahido, rumah Kebaya memiliki beberapa pasang atap, yang apabila dilihat dari samping tampak berlipat-lipat seperti kebaya.

Kalau dilihat dari depan bagian atap rumah kebaya bentuknya memanjang. Bentuk atapnya segitiga.

Ciri khas rumah Kebaya adalah adanya langkan, yaitu bagian rumah yang berpagar rendah dan berfungsi sebagai serambi rumah.

Baca juga: Mengenal Rumah Tradisional Suku Sunda

Langkan tersebut terbuat dari kayu atau bambu dan bentuknya beraneka ragam.

Pada umumnya rumah Betawi berangka kayu dan berlantai tanah, tegel atau semen (rumah Depok), hanya di daerah pantai atau pesisir yang berbentuk panggung.

Bagian rumah Kebaya

Susunan ruangan rumah Kebaya memiliki ciri khas. Rumah Kebaya memiliki ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang.

Ruang depan sering disebut serambi depan, karena keadaannya terbuka. Ruang tengah sering disebut ruang dalam yang terdiri dari kamar tidur, kamar makan, dan pendaringan.

Sementara ruang belakang dipergunakan sebagai tempat untuk menyimpan alat-alat pertanian dan kayu bakar.

Pengertian kamar tidur dalam rumah Betawi tidak selalu berati suatu ruang yang tertutup dinding, namun ada juga kamar tidur yang tidak dibatasi dinding.

Baca juga: Rumah Sulah Nyanda, Rumah Adat Suku Baduy

Kamar tersebut dibiarkan terbuka bahkan kadangkala bercampur dengan ruang lain seperti ruang makan.

Kamar tidur terdepan biasanya diperuntukkan bagi anak gadis. Kamar tidur tersebut biasanya berbatasan dengan ruang depan tempat menerima tamu dan memiliki jendela.

Jendela tersebut disebut juga dengan jendela bujang. Pada jendela bujang terdapat celah, sehingga sang gadis memiliki kesempatan untuk bercakap-cakap dari kamarnya dengan calon suami yang berada di ruang depan.

Sementara, anak laki-laki tidak memiliki kamar khusus. Mereka tidur di balai-balai serambi depan rumah atau di masjid.

Dari segi tata letak dan fungsi ruangannya, pola yang dimiliki oleh rumah tradisional Betawi cenderung bersifat simetris walaupun tidak mutlak simetris.

Hal ini dapat dilihat dari letak pintu masuk halaman ke ruang depan, ke ruang tengah dan ke ruang belakang. Letak jendela membentuk garis sumbu abstrak dari depan ke belakang.

Baca juga: Macam-Macam Sandi Pramuka

Ragam hias rumah Kebaya

Pada rumah masyarakat Betawi memiliki berbagai ragam hias. Jika diperhatikan ragam hias yang diwujudkan dalam sentuhan dekoratif tersebuta terdapat pada konstruksi seperti sekor, siku penanggap, dan tiang.

Ragam hias tersebut mendapat pengaruh dari berbagai arsitektur kebudayaan lain, seperti konstruksi Tou-kung yang diadaptasi dari arsitektur China untuk sikut penanggap.

Bagin ujung bawah dan ujung atas tiang bangunan yang diberi sentuhan dekorasi.

Selain itu juga terdapat unsur adaptasi dari Eropa bila dilihat dari segi penggunaan bahan sekor besi cor yang bersifat dekorasi.

Struktur bangunan rumah Kebaya

Dikutip dari buku Mengenal Rancang Bangun Rumah Adat di Indonesia (2017) karya Faris Al Faisal, pondasi rumah Kebaya dari susunan batu alam yang dibentuk menyerupai umpak.

Pondasi tersebut menyangga tiang-tiang rumah yang mengokohtegakkan berdirinya bangunan.

Baca juga: Perilaku Manusia dan Ciri-Cirinya

Bagian atap umumnya terbuat dari material genteng tanah atau anyaman daun kirai, dibentuk seperti pelana dengan kemiringan bagian depan yang sangat rendah.

Pendopo atau teras dibuat cukup luas dilengkapi meja kursi.

Pada bagian teras dan luar rumah dipisahkan dengan susunan pagar kayu yang dibuat berbentuk segitiga simetris.

Konstruksi gording dan kuda-kuda terbuat dari material kayu gowok dan kayu kecapi, sedangkan balok tepi terbuat dari kayu nangka.

Kaso dan reng yang digunakan sebagai dudukan atap terbuat dari bambu tali. Kaso berupa bambu utuh, sedangkan reng berupa bambu yang dibelah

Pada dinding terbuat dari material kayu nangka yang dicat menggunakan warna cerah, seperti kuning atau hijau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.