Majas atau gaya bahasa merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan atau menyampaikan suatu pesan dengan cara yang lebih baik. Contoh majas pleonasme berikut hanya salah satu dari beragam gaya bahasa. Show
Penggunaan gaya bahasa dalam sebuah kalimat mampu memberikan warna dan makna tersendiri. Sebenarnya, pembahasan ini sudah lama dipelajari, yakni sejak di bangku Sekolah Dasar. Pengertian, Fungsi, dan Contoh Majas PleonasmeDaftar Isi
Daftar Isi
Namun, tentu saja saat itu kamu belum terlalu memahami tentang penggunaan dan perbedaan setiap majas, bukan? Oleh karena itu, tidak ada salahnya apabila kamu mempelajari ulang bersama penjelasan dari Mamikos. Baca Juga : 21+ Contoh Majas Sinisme Dilengkapi Pengertian dan Ciri-cirinya Pengertian Majas PleonasmeUntuk memulai pembahasan mengenai majas pleonasme, Mamikos akan menyuguhkan maknanya terlebih dahulu. Berikut beberapa pembahasan yang menjabarkan tentang majas pleonasme: Menurut BahasaPleonasme termasuk sebuah kata dari bahasa Yunani ‘pleonasmus’ dengan makna “kata yang berlebihan”. Dari sini bisa ditarik kesimpulan, bahwa majas pleonasme ialah suatu majas yang berfungsi untuk menegaskan arti dari sebuah kalimat. Penegasan tersebut dilakukan dengan cara menambahkan frasa yang sebenarnya membuat kalimat tersebut menjadi berlebihan. Kata tambahan tersebut biasanya ada di bagian keterangan. Menurut WikipediaSalah satu situs terbesar ini mengartikan pleonasme sebagai majas yang mempunyai makna sama untuk menegaskan sesuatu hal. Penggunaannya sendiri biasa digunakan untuk menegaskan maupun menguatkan sifat ekspresif suatu kalimat. Menurut Kamus Besar Bahasa IndonesiaDi dalam KBBI, majas pleonasme memakai kata berlebih di dalam sebuah kalimat yang sebenarnya sama sekali tidak dibutuhkan. Hampir mirip seperti majas hiperbola, karena efeknya memang menjadi terlihat lebay. Namun tentu saja keduanya berbeda, karena majas hiperbola menggunakan sebuah kata yang berlebihan. Berbeda dengan majas pleonasme yang memakai dua kata atau lebih dengan makna sama. Tujuannya memang benar, yakni ingin mempertegas maksud dari apa yang sudah disampaikan. Hanya saja, tanpa penambahan kata tersebut pun kalimat akan mempunyai makna yang sama. Maka dari itu, dalam aturan kepenulisan, contoh majas pleonasme justru akan dianggap sebagai kalimat tidak efektif. Dalam sebuah karya, hal seperti ini juga menjadi catatan khusus dari pihak penerbit. Baca Juga : 36 Contoh Majas Ironi Beserta Artinya, Dilengkapi Pengertian, dan Ciri-cirinya Ciri Majas PleonasmeKalimat dikatakan efektif, apabila dalam penyusunan sesuai dengan aturan dan kaidah kepenulisan yang berlaku. Dengan begitu, pendengar maupun pembaca akan langsung memahami apa maksud dari kalimat tersebut. Sebaliknya, penggunaan majas pleonasme justru akan merusak kaidah tersebut, karena ada pemborosan kata. Untuk mengetahui kalimat tersebut merupakan majas pleonasme atau bukan sangatlah mudah. Kamu bisa melihatnya dari ciri-ciri berikut:
Baca Juga : 15 Contoh Kalimat Majas Simile, Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Ciri-cirinya Kenapa Pleonasme Bukan Kalimat Efektif?Sebenarnya, dari ciri-ciri di atas saja sudah bisa ditebak, bahwa contoh majas pleonasme memang termasuk kalimat tidak efektif. Hal ini dikarenakan ketidakefektifan kalimat bisa dikelompokkan menjadi:
Baca Juga : 17 Contoh Kalimat Majas Antitesis, Pengertian, Jenis, dan Ciri-cirinya Penyebab Kemunculan Majas PleonasmeDilihat dari keenam hal di atas, jelas terlihat bahwa majas pleonasme memang bukan kalimat yang efektif. Untuk menjawab pertanyaan pada poin sebelumnya, berikut ulasan mengenai penyebab kemunculan contoh majas pleonasme: Bagian 1: Dalam satu frasa ada dua kata atau lebih dengan makna sama atau bersinonim Contoh: “Mulai dari dini hari, Bu Nur sudah sibuk untuk mempersiapkan acara rajaban” Penjabaran kalimat: Penggunaan kata ‘mulai’ pada kalimat tersebut mempunyai makna yang sama dengan ‘dari’. Sebaiknya cukup tulis, “Mulai dini hari, Bu Nur sudah sibuk untuk mempersiapkan acara rajaban” atau gunakan kata “Dari pagi”. Bagian 2: Pernyataan berulang pada kata yang sudah dalam bentuk jamak Contoh: “Para siswa-siswi kelas VI sudah selesai mengerjakan soal Ujian Nasional”. Penjabaran kalimat: Kata ‘para’ yang terdapat di dalam kalimat sudah berbentuk jamak, yakni menyatakan bahwa ada banyak siswa. Begitu pula dengan kata ‘Siswa-siswa’ yang juga mempunyai arti lebih dari satu siswa. Inilah yang dinamakan pernyataan berulang pada kata yang berbentuk jamak. Penyusunan yang tepat untuk kalimat tersebut, yakni “Para siswa (atau siswa-siswa) kelas XII sedang mengerjakan soal Ujian Nasional”. Bagian 3: Salah satu konteks yang disingkat sudah dijelaskan secara gamblang Contoh: “Persegi Bali FC berhasil memenangkan pertandingan kemarin malam”. Penjabaran kalimat: Dalam kalimat tersebut, kata ‘Persegi’ merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola Gianyar. Sementara itu, FC adalah Football Club yang juga mempunyai makna persatuan sepak bola. Itu artinya, di dalam kalimat terdapat dua jenis frasa yang mempunyai makan sama, sehingga tidak perlu penyebutan ulang. Kalimat yang benar bisa disusun, seperti “Persegi Bali berhasil memenangkan pertandingan kemarin malam”. Bagian 4: Kata penanda jamak masih diikuti dengan kata jamak lainnya Contoh: “Supermarket Mizan menjual bermacam-macam jenis buah.” Penjabaran kalimat: Penambahan kata ‘jenis’ pada kalimat di atas sebenarnya tidak diperlukan, karena ‘bermacam-macam’ sudah menyatakan lebih dari satu jenis. Sebaiknya cukup tulis, “Supermarket Mizan menjual bermacam-macam buah.” Bagian 5: Makna kata di dalam kalimat tersebut sudah ada pada kata lain Contoh: “Pak Wahyu naik ke atas genteng menggunakan tangga”. Penjabaran kalimat: Kata ‘naik’ dan ‘ke atas’ mempunyai makna yang sama, karena tidak ada orang naik tetapi menuju ke bawah. Seharusnya kalimat tersebut tersusun menjadi “Pak Wahyu naik genteng menggunakan tangga”. Bagian 6: Kehadiran hiponim atau kata yang maknanya sudah terwakilkan pada kata lainnya Contoh: “Ibu menanam beragam sayuran, seperti sayur kangkung, sayur bayam, sayur kol, serta sayur sawi.” Penjabaran kalimat: Kata ‘kangkung, bayam, kol, dan sawi’ merupakan hiponim dari jenis sayuran. Oleh karena itu, tidak perlu ada penyebutan berulang, karena tidak akan mengubah makna dari kalimat tersebut. Penyusunan kalimat di atas yang tepat ialah “Ibu menanam beragam sayuran, seperti kangkung, bayam, kol, serta sawi”. Baca Juga : 10 Contoh Kalimat Majas Personifikasi Beserta Artinya, Pengertian dan Ciri-cirinya Fungsi Majas PleonasmeMeski dianggap melanggar aturan, tetapi contoh majas pleonasme tetap saja banyak ditemui di dalam keseharian. Apabila dilihat dari sisi positif, majas ini sebenarnya mempunyai peran yang bisa kamu pertimbangkan. Salah satunya, yakni sebagai cara untuk menegaskan suatu kalimat, sehingga pembaca atau lawan bicara menjadi setuju dan sepemikiran. Dengan demikian, imajinasi mereka pun akan langsung teralihkan pada poin yang kamu maksud. Hal ini boleh kamu lakukan, asal memperhatikan tempat dan waktu. Misalnya saja menggunakan majas pleonasme untuk berbicara secara santai kepada teman, percakapan dalam sebuah karya, maupun pembuatan puisi. Namun, kamu tidak boleh mengabaikan aturan literasi lainnya, sehingga merusak tatanan bahasa. Dampaknya, sebagian penulis akan menganggap karyamu aneh dan tidak memenuhi standar kepenulisan. Contoh Majas Pleonasme dalam KalimatApakah kamu sudah paham mengenai majas pleonasme dengan penjabaran di atas? Untuk meningkatkan pemahamanmu, mari pelajari contoh majas pleonasme pada kalimat di bawah ini: Contoh Bagian 1
Contoh Majas Pleonasme Bagian 2
Contoh Bagian 3
Contoh Bagian 4
Contoh Majas Pleonasme Bagian 5
Contoh Bagian 6
Contoh Majas Pleonasme Lainnya ;
Baca Juga : 15 Contoh Kalimat Majas Litotes Beserta Penjelasannya yang Benar Itu dia penjabaran mengenai pengertian, ciri-ciri, dan penyebab contoh majas pleonasme dianggap bukan kalimat efektif. Untuk mempelajari jenis-jenis majas yang lain, kamu bisa mencarinya di link berikut. Semangat untuk belajar. Apa Contoh majas pleonasme?Contoh kalimat yang menggunakan majas pleonasme adalah: Dia turun ke bawah. Kalimat tersebut mengandung pleonasme karena terjadi pemborosan makna kata. Kata turun dalam kalimat tersebut tidak perlu ditambah kata ke bawah karena turun sudah pasti ke bawah.
Apa yg dimaksud pleonasme dan contoh?Menurut KBBI, pleonasme adalah penggunaan kata-kata yang lebih dari yang diperlukan. Gimana tuh maksudnya lebih dari yang diperlukan? Contohnya seperti ungkapan nenek “turun ke bawah” tadi. Sudah “turun”, masih ditambah kata “bawah”.
Apa itu majas pleonasme brainly?Jawaban: Pleonasme adalah majas bahasa yang menambahkan informasi pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. ... Contoh kalimat yang menggunakan majas pleonasme adalah: "Dia turun ke bawah."
Apa contoh majas metafora?Contoh Majas Metafora
Tikus kantor menjadi musuh yang nyata bagi kemajuan bangsa. Tikus kantor diartikan sebagai koruptor. 2. Tanpa ampun, si jago merah melahap habis ratusan kios Pasar Kembang. Si jago merah diartikan sebagai api.
|