Apa fungsi sel histiosit pada hati

SeputarIlmu.Com – Kulit ?? kalo menanyakan tentang kulit, manusia sangat merawat sekali kalo tentang kulit, karena manusia merawat kulit hampir setiap hari dengan merawatnya disalon kecantikan. Karena dengan kulit yang […]

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kulit? Mungkin anda pernah mendengar kata Kulit? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi […]


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Mon, 27 Jun 2022 00:32:11 +0700 dengan Kategori Biologi dan Sudah Dilihat ### kali

Hati merupakan salah satu kelenjar yang memiliki peranan besar dalam metabolisme tubuh manusia. Peran yang dijalankan oleh kelenjar hati adalah sebagai tempat penghancuran sel darah merah, penyimpanan glikogen, pembentukan fibrinogen dan protrombin, penghasil empedu, pembentukan urea, serta penetralan racun.

Sel histiosit merupakan salah satu jenis sel yang terdapat dalam kelenjar hati. SEL INI BERPERAN PENTING DALAM MEROMBAK SEL DARAH MERAH YANG SUDAH TUA DAN RUSAK.

Berdasarkan penelitian, sel histiosit berperan penting dalam perombakan sel-sel darah merah yang tua dan rusak, yang jumlahnya berkisar di angka 10 juta sel di dalam hati.

Sel histiosit kemudian akan merombak setiap sel darah merah yang rusak dan tua menjadi zat besi, globin, dan hemin. Zat besi akan selanjutnya disimpan dalam hati dan akan digunakan untuk pembentukan sel darah merah baru. Sementara globin akan digunakan untuk membentuk hemoglobin baru dan hemin akan selnjutnya dipecah menjadi biliverdin dan bilirubin.

Contoh lain yang bisa kamu pelajari tentang sel histiosit dapat kamu temukan pada halaman berikut:


brainly.co.id/tugas/14895671

Simpulan:


Sel histiosit merupakan salah satu jenis sel dalam kelenjar hati yang berperan dalam perombakan sel darah merah yang tua dan rusak. Perombakan eritrosit akan menghasilkan zat besi, hemin, dan globin.

Kelas: XI


Mata pelajaran: Biologi


Kategori: Sistem peredaran darah


Kata kunci: sel histiosit, hati, eritrosit, sel darah merah, perombakan, tua, rusak

Baca Juga: 1.Nyatakan Pecahan 10/3 berikut dalam bentuk pecahan campuran!


mn.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

 STRUKTUR HATI

Pada tubuh manusia, hati merupakan kelenjar besar yang memiliki peranan penting dalam sistem organ. Hati terletak pada bagian kanan di atas rongga perut (otot diafragma) dan merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh kita. Beratnya sekitar 2 kg atau 3-5% dari total berat tubuh kita.

Hati terdiri atas dua bagian, yaitu Belahan Hati Kanan (Lobus Kanan) dan Belahan Hati Kiri (Lobus Kiri). Hati dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson. Sel-sel hati bersatu membentuk lobula terdapat kurang lebih 100 ribu lobula. Masing-masing lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 – 2 mm. Antara lobula satu dengan yang lain dipisahkan oleh ruangan-ruangan yang disebut lakuna.

Pada hati,  darah disuplai ke dalam hati melalui dua pembuluh yaitu arteri hati dan vena porta hepatis. Arteri hati membawa darah dengan kandung an oksigen dari jantung. Sedangkan vena porta membawa darah yang mengandung sari makanan dari usus halus.

Selain berperan dalam proses pencernaan makanan, hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat yang dikeluarkan dari hati adalah cairan empedu. Cairan empedumerupakan cairan berwarna hijau kebiruan yang berfungsi dalam mencerna makanan berlemak. ini disimpan dalam suatu bagian yang disebut kantung empedu. Zat yang terkandung dalam cairan empedu yakni garam mineral, pigmen (bilirubin dan biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan air.

Di dalam hati terdapat sel yang berfungsi merombak sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Sel yang demikian dinamakan sel histiosit. Sel darah merah yang tua dan rusak di dalam hati sekitar lebih dari 10 juta sel.

Dalam proses perombakannya, hemoglobin (Hb) dipecah menjadi zat besi (Fe), hemin, dan globin. Zat besi akan diambil dan di simpan dalam hati, yang selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang sehingga terbentuk eritrosit baru. Globin akan dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning coklatan. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri pada feses dan urine yang kita keluarkan setiap harinya.

Apabila terjadi gangguan, pembuluh empedu dapat mengalami penyumbatan. Penyebabnya adalah adanya pengendapan kolesterol yang membentuk batu empedu. Alhasil, feses yang keluar berwarna cokelat abu-abu. Oleh karena pembuluh empedu mengalami penyumbatan, empedu akan masuk ke dalam peredaran darah, sehingga mengakibatkan darah berwarna kekuning-kuningan. Keadaan demikian lazim dinamakanpenyakit kuning.

Organ hati dapat pula menghasilkan enzim arginase. Enzim arginase merupakan enzim yang berperan dalam proses penguraian asam amino. Prosesnya dinamakan deaminasi. Asam amino yang diuraikan yakni asam amino arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin akan mengikat amonia dan karbondioksida yang bersifat racun. Selanjutnya ornitin akan dinetralkan dalam hati. Adapun urea akan diserap ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

.

2.    FUNGSI HATI

Setelah melihat uraian di atas, dapat dilihat bahwa hati mempunyai banyak fungsi. Hati adalah kelenjar tubuh yang juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empeu dan urin. Selain itu, hati juga berfungsi antara lain sebagai berikut :

a.    Penawar Racun

Tanpa hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun-racun tersebut dapat berasal dari obat-obatan, alkohol, asam laktat, dan zat amonia. Salah satu proses metabolisme di dalam tubuh akan memberikan hasil samping berupa asam laktat yang dapat merugikan tubuh. Penumpukan asam laktat ditandai dengan rasa pegal pada otot.

Hati akan mengubah asam laktat ini menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang disimpan di dalam otot.

Pada proses metabolisme protein akan dihasilkan produk sampingan berupa zat amonia. Zat ini bersifat racun dan membahayakan tubuh. Tetapi kemudian hati mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkannya bersama dengan air kencing.

b.    Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Sel Darah Merah

Hati akan dilewati darah kurang lebih 1,4 liter setiap menit. Pada saat darah melewati hati tersebut maka akan mengalami “pencucian”, sekitar 3 juta sel darah merah mati setiap detik dan ini akan dilebur dan hasil peleburannya akan disimpan untuk didaur ulang sebagai bahan baku dalam membuat sel darah merah baru serta sebagai bahan baku zat empedu.

c.    Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein

Protein larut dalam plasma darah, sekitar 50 gram protein per hari dihasilkan oleh hati.

d.    Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau Sebaliknya

Dengan adanya fungsi hati ini maka kadar gula dalam darah dapat diatur karena kadar gula darah yang tidak tepat akan berakibat fatal bagi tubuh. Pada saat gula darah dalam tubuh naik maka hati mengubahnya ke bentuk glikogen, dan sebaliknya pada saat gula darah turun, glikogen diubah menjadi glukosa.

e.    Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak

Hati menghasilkan sekitar 0,5 – 1 liter zat empedu setiap hari. Zat inilah yang dapat melarutkan lemak. Telah dijelaskan di depan bahwa sel darah yang mati akan didaur ulang sebagai bahan baku untuk membuat sel darah merah dan zat empedu.

f.    Untuk Menyimpan Vitamin

Hati menyimpan beberapa vitamin yang masuk ke dalam tubuh apabila jumlahnya berlebihan. Pada saat tertentu ketika tubuh memerlukan maka akan mengeluarkannya. Jenis-jenis vitamin tersebut antara lain vitamin A, D, E, B12.

.

Karena begitu besar peranan hati dalah tubuh kita. Untuk itu kita harus menjaganya dan sedini mungkin mengetahui apabila hati mengalami gangguan. Penyakit hati yang paling membahayakan adalah kanker hati atau dikenal dengan sirosis. Sirosis ini dapat disebabkan oleh penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus. Dapat juga disebabkan karena mengkonsumsi alkohol dan kurangnya gizi makanan. Dengan demikian usahakanlah pola hidup sehat, makanan bergizi, dan jauhi alkohol untuk menjaga hati kita.


Page 2