Apa dampak masyarakat yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan

Merdeka.com - Bumi adalah tempatmu untuk tinggal. Karena bumi adalah tempat tinggal, maka kamu sebagai manusia yang tinggal di dalamnya berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan keindahannya.

Tak hanya berdampak pada pencemaran lingkungan saja, saat bumi sedang sakit maka tubuh manusia pun juga bisa sakit. Dilansir boldsky.com, berikut adalah gangguan kesehatan yang akan terjadi pada tubuh manusia jika kebersihan bumi tidak dijaga.

Polusi udara

Tahukah kamu bahwa udara yang tercemar bisa mempengaruhi umur kamu? Udara yang dipenuhi dengan asap serta karsinogen bisa membunuh atau memperpendek usia kamu lebih cepat dibandingkan saat kamu sedang merokok.

Air terkontaminasi

Air yang terkontaminasi oleh racun juga bisa mengganggu kualitas hidupmu. Tak hanya membahayakan untuk manusia, air yang terkontaminasi limbah beracun juga bisa membahayakan kesehatan hewan.

Deforestasi

Deforestasi atau penggundulan hutan tak hanya menyebabkan banjir. Namun saat jumlah pepohonan semakin menipis maka kehidupan makhluk hidup pun akan terancam.

Penggunaan plastik

Diet kantong plastik yang diterapkan di Indonesia semata-mata untuk kesehatan lingkungan. Sebab plastik adalah bahan yang sulit untuk diurai. Selain mengotori, kandungan bahan kimia di dalamnya juga berdampak buruk untuk kesehatan tanah yang kemudian mempengaruhi kesehatan manusia.

Pemanasan global

Penggunaan kendaraan dalam jumlah yang banyak senantiasa terus meningkat saat ini. Hasilnya, tak hanya polusi udara yang makin bertambah, pemanasan global juga terjadi yang membuat bumi semakin bertambah panas,

Menurunnya sistem kekebalan tubuh

Tahukah kamu bahwa sistem kekebalan tubuh ikut menurun saat bumi semakin tidak sehat? Hal ini diketahui dari banyaknya penelitian yang menemukan bahwa tingkat sistem kekebalan tubuh menurun karena buruknya kualitas udara dan air.

Selain dampak buruk di atas, ada satu lagi kebiasaan yang umum dilakukan manusia jaman sekarang yang berdampak buruk pada kesehatan yaitu penggunaan gadget secara berlebihan di mana radiasi serta radiasi wifi yang digunakan mampu menurunkan kesehatan dengan contoh mudahnya muncul rasa sakit kepala. (mdk/feb)

Baca juga:

10 Hal yang pantang dilakukan jika kamu menggunakan lensa kontak

Ternyata membersihkan Miss V itu tidak penting-penting amat!

Ini dia efek buruk alkohol untuk jantung

4 Manfaat sehat yang hanya di dapatkan oleh si jomblo

CNNIndonesia | CNN Indonesia

Senin, 23 Apr 2018 19:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata tak peduli akan kebersihan. Hal itu berdampak pada lingkungan sekitar dan juga kesehatan. Dari data riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Purnawan Junaidi tak membantah temuan ini. Purnawan menyebut, hal ini bahkan dapat dilihat di dalam kebiasaan sehari-hari dan pola sanitasi masyarakat Indonesia. Misalnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki jamban dan fasilitas sanitasi yang memadai di tempat tinggalnya.
Menurut laporan Riskesdas, hanya 59,8 rumah tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang sesuai standard. Selain itu, pola atau kebiasaan higienitas yang baik seperti sikat gigi dan cuci tangan juga masih belum dilakukan seluruh masyarakat Indonesia."Baru separuh masyarakat yang punya kebiasaan cuci tangan. Kalau sikat gigi itu sekitar 80 persen," kata Purnawan di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Senin (23/4).Kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah terhadap kebersihan berpengaruh besar terhadap kesehatan. Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare adalah dua penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan hidup yang kurang bersih.Menurut laporan Riskesdas, diare bahkan merupakan penyebab 31 persen kematian anak berusia 1 bulan hingga 1 tahun. Sedangkan rata-rata prevalensi penyakit ISPA di Indonesia mencapai angka 25 persen, dengan angka tertinggi 41,7 persen dari provinsi Nusa Tenggara Timur.Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan, menurut Purnawan, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi higienitas masyarakat.

Faktor yang pertama adalah akses sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak hanya meliputi jamban dan fasilitas sanitasi lain yang sesuai dengan standard kesehatan, namun juga tersedianya air bersih.

Menurut Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta, 41 persen sumur yang ada di lingkungan rumah tangga di Jakarta hanya berjarak 10 meter dari septic tank. Hal ini menunjukkan bahwa air yang digunakan masyarakat masih belum sesuai dengan standard kesehatan.

Yang kedua adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai kebersihan. Hal ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang sampah di tempatnya hingga rajin mencuci tangan.

Perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan sekolah. Oleh karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menanamkan kebiasaan positif pada anak-anak.

Faktor yang terakhir adalah budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi suatu masyarakat di wilayah tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku yang diajarkan ke tiap individu. Oleh karenanya, kata Junaidi, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan kesehatan, perlu kerjasama dari berbagai macam sektor, dari pemangku kebijakan yang memegang regulasi, akademisi, pelaksana, hingga masyarakat itu sendiri. (ast/rah)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

contoh lingkungan bersih dan asri

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan

Desa merupakan lingkungan hidup yang di tempati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Desa identik dengan lingkungannya yang masih alami, sejuk dan warga masyarakatnya yang selalu ramah tamah kesemua orang yang ada di desa. Tetapi masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kebersihan lingkungan yang baik jika ingin menjadi sehat dan bahagia. Kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau. Lingkungan yang sehat dan bersih juga harus bebas dari virus, bakteri dan berbagai penyakit. Namun masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi berkepanjangan di masyarakat. Bahkan masalah tentang kebersihan lingkungan selalu meningkat setiap tahun. Masalah yang ada di desa yaitu kesadaran masyarakat yang masih rendah akan kebersihan lingkungan, partisipasi masyarakat yang masih rendah dalam hal kebersihan, dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah dalam hal pengelolaan lingkungan.

Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak masyarakat perhatikan karena kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya. Dampak dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan akan sangat terasa. Lingkungan yang kotor dapat menimbulkan berbagai penyakit misalnya demam berdarah. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan juga dapat menimbulkan bencana yang lebih besar. Seperti yang saya lihat, saat hujan lebat akan terjadi banjir. Karena orang-orang membuang sampah sembarangan di sungai. Mengakibatkan tidak lancarnya aliran sungai, sehingga air meluap ke jalan dan pemukiman warga.

Sifat egois menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Kurang sadar bahwa kebersihan lingkungan itu tanggung jawab bersama. Salah satu penyebab utama yang bisa menyebabkan masalah kebersihan adalah kurangnya kepedulian masyarakat sendiri terhadap lingkungannya. Seharusnya masyarakat menyadari terhadap lingkungan di sekitarnya karena lingkungan itu mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri.

Kebersihan lingkungan sangatlah penting untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat. Manfaat menjaga kebersihan lingkungan adalah lingkungan menjadi lebih sejuk terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat, bebas dari polusi udara, air bersih aman untuk di minum dan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari lebih tenang.

Dalam menjaga kebersihan yang harus kita lakukan yaitu dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, selalu melibatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, memperbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan, mensosialisasikan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organic dan non organic, dapat membuat kompos dari sampah organic agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk, membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah, mengatur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, dan tidak membuang sampah sembarangan.

Oleh karena itu, masyarakat sangat penting akan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya kebersihan diri sendiri dan keluarga, tetapi sangat penting menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat.