Apa balasan bagi orang yang lalai dalam shalatnya

* Orang-orang yang melakukan shalat tepat waktu dicintai Allah melebihi berbakti pada orangtua dan berjihad. (Foto: Edwin B/Obsession News)

Keutamaan Bagi yang Menyegerakan Shalat Tepat Waktu

1. Shalat Tepat Waktu
Dicintai Allah melebihi berbakti pada orangtua dan berjihad

Rasulullah SAW Bersabda:“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orangtua, dan jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari & Muslim).

2. Surga adalah Balasannya

“Allah Ta’ala berfirman: ” ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga. Dan barang  siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang Aku janjikan.”

3. Diampuni Dosa-dosanya

“Sesungguhnya seorang hamba yang muslim,  jika menunaikan shalat dengan ikhlas karena Allah,  maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya daun-daun ini dari pohonnya.”  (HR. Ahmad).

4. Pahala Kebaikan yang Amat Besar

Rasulullah ﷺ bersabda: “Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian,  niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR. Bukhari).

5. Memperoleh Sembilan Macam Kemuliaan

Utsman bin ‘Affan RA berkata:“Barang siapa selalu mengerjakan shalat lima waktu tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan Memuliakan nya dengan SEMBILAN macam kemuliaan, yaitu :

a). Dicintai Allah, b). Badannya selalu sehat, c). Keberadaannya selalu dijaga malaikat, d). Rumahnya diberkahi, e). Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih, f). Hatinya dilunakkan oleh Allah, g). Dipermudah saat akan menyeberang shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, h). Dia akan diselamatkan Allah dari api neraka

i). Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan oang-orang yang tidak ada rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati.”

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufiq-Nya. (Red)

SHALAT secara bahasa artinya doa. Sedangkan menurut istilah adalah serangkaian kegiatan ibadah khusus bagi orang Islam yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Shalat merupakan tiangnya agama, dan menjadi dasar kadar keimanan seseorang. Tak berarti apa – apa ibadah sunah yang lain, jika ibadah wajib yang utama ditinggalkan.

Celakalah bagi orang yang sengaja melalaikan dan meninggalkan shalat, sebagaimana firman Allah sebagai beriku :

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan – perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat – ibadat yang lain). Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al- Ankabut: 45).

Allah pun berfirman pada ayatnya yang lain, yang berbunyi : “Maka kecelakaanlah bagi orang – orang yang shalat, (yaitu) orang – orang yang lalai dari shalatnya,” (QS. Al-Maa’uun: 4-5).

Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda “Bermula orang yang meninggalkan solat padahal ia dalam keadaan sihat, maka Allah SWT tidak memandang kepadanya dengan pandangan rahmat, dan baginya kelak azab yang amat hebat melainkan kalau ia bertaubat dari perbuatannya itu”

Terdapat tiga bagian orang yang termasuk dalam melalaikan sholatnya, yakni :

Orang yang menunda shalat dari awal waktunya sehingga mengakhirkan sampai waktu yang terakhir dan hampir mau habis.

Orang yang tidak melaksanakan rukun shalat dan syarat sah wajib shalat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah swt. dan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Orang yang tidak khusyuk dalam shalat dan tidak memaknai bacaan ketika shalat.

Selain mendapatkan dosa akibat meninggalkan dan melalaikan sholat, orang tersebut juga akan mendapatkan siksa di dunia, ketika sakaratul maut, dan ketika di alam barzah. Berikut akan sedikit dijelaskan kesiksaan tersebut :

Siksa di dunia: Allah SWT akan menghilangkan dan mengambil rezekinya, Allah swt. akan mencabut cahaya dari wajahnya, dan orang – orang beriman akan membencinya.

Siksa ketika sakaratul maut : ruhnya dicabut saat mengalami keadaan yang sangat haus, ruhnya akan dicabut dengan cara yang teramat buruk (Su’ul Khatimah), akan merasakan kesakitan yang teramat pedih ketika dicabut nyawa, dan akan merasakan keresahan dan kegelisahan karena hilang imannya.

Siksa ketika di alam barzah: akan merasakan kesulitan dalam menjawab pertanyaan dan mendapatkan hukuman yang mengerikan dari Malaikat Mungkar dan Nakir, akan digelapkan dalam kuburnya, disepitkan kuburnya, dan akan mendapat siksaan dari binatang berbisa seperti ular, kalajengking, lipan.

Azab setiap hari dan malam dan dilaknat malaikat

Selain mendapat berbagai siksaan, orang yang lalai dan meninggalkan shalat akan mendapat azab berupa diturunkannya setiap hari dan setiap malam seribu laknat dan seribu murka. Para malaikat di langit ke-7 pun akan melaknatnya. Nauzubillah himinzalik.

Begitu banyak penderitaan yang didapatkan jika kita dengan sengaja melalaikan dan meninggalkan shalat. Karena jika kita meninggalkan shalat itu berarti kita sudah lupa terhadap Allah swt. dan kufur atas segala nikmat yang telah Allah swt. berikan kepada kita setiap harinya. Betapa sombongnya diri ini jika kita tidak melaksanakan shalat dan merasa sangat terpaksa sekali dalam melakukan shalat.

Padahal di dalam shalat itu sendiri terdapat banyak manfaat yang diperoleh baik secara jasmani dan rohani. Apa sulitnya meluangkan waktu yang kita miliki untuk berhungan dengan Sang Pencipta. Tenang hati ini jika sudah berkomunikasi dengan Allah swt. Maka dari itu jadikanlah shalat sebagai kebutuhan kita terhadap Allah, bukan sebagai suatu keterpaksaan di dalam dunia. []

Sumber : 1001 Siksa Alam Kubur, penulis Ust. Asan Sani ar Rafif, Jakarta, 2014, Kunci Iman.

Penulis: Ummu Salamah Farosyah
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar

Allahu Akbar!… Allahu Akbar! Allahu Akbar!… Allahu Akbar!

“Duh! Sudah adzan, sebentar lagi ah shalatnya… tanggung kerjaannya tinggal sedikit lagi.”

“Eh kok adzan? Padahal filmnya lagi seru nih! Nanti saja shalatnya kalau filmnya sudah selesai ah. Tapi waktu shalatnya nanti keburu habis?! Tunggu iklan saja deh kalau begitu, shalatnya juga harus cepat nih.”

Astagfirullah… Astagfirullah… Astagfirullah…


Ketahuilah ukhti bahwa orang-orang tersebut di atas termasuk jenis orang yang melalaikan shalatnya. Perhatikanlah firman Allah, yang artinya “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun: 4-5)

Al-Haafidz Ibnu Katsir rahimahullahu ta’ala berkata, yang dimaksud orang-orang yang lalai dari shalatnya adalah:

  1. Orang tersebut menunda shalat dari awal waktunya sehingga ia selalu mengakhirkan sampai waktu yang terakhir.
  2. Orang tersebut tidak melaksanakan rukun dan syarat shalat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  3. Orang tersebut tidak khusyu’ dalam shalat dan tidak merenungi makna bacaan shalat.

Dan siapa saja yang memiliki salah satu dari ketiga sifat tersebut maka ia termasuk bagian dari ayat ini (yakni termasuk orang-orang yang lalai dalam shalatnya).

Apa Adzabnya ?

Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dari sahabat Samurah bin Junab radhiyallahu ‘anhu sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang tentang sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (dalam kisah tentang mimpi beliau):

“Kami mendatangi seorang laki-laki yang terbaring dan ada juga yang lain yang berdiri sambil membawa batu besar, tiba-tiba orang tersebut menjatuhkan batu besar tadi ke kepala laki-laki yang sedang berbaring dan memecahkan kepalanya sehingga berhamburanlah pecahan batu itu di sana sini, kemudian ia mengambil batu itu dan melakukannya lagi. Dan tidaklah ia kembali mengulangi lagi hal tersebut sampai kepalanya utuh kembali seperti semula dan ia terus-menerus mengulanginya seperti semula dan ia terus-menerus mengulanginya seperti pertama kali.”

Disebutkan dalam penjelasan hadits ini “Sesungguhnya laki-laki tersebut adalah orang yang mengambil Al-Qur’an dan ia menolaknya, dan orang yang tidur untuk meninggalkan shalat wajib.”

Lalu Bagaimana Orang yang Meninggalkan Shalat Secara Mutlak ?

Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat secara keseluruhan hukumnya kafir keluar dari Islam, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Perbedaan antara kita dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkan shalat maka ia telah kafir.” (HR. At-Tirmidzi -Shahih)

Demikianlah Ukhti, marilah kita bersama-sama berusaha maksimal untuk memperbaiki shalat kita karena ketahuilah bahwa amalan yang pertama akan dihisab oleh Allah di akhirat nanti adalah shalat. Dan kita memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala dari kehinaan dan kondisi orang-orang yang di adzab Allah karena lalai dari shalat.

Maraji’:
Setelah Maut Datang Menjemput (Khalid bin Abdurrahman Asy-Syayi’)

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khairan

🔍 Apa Itu Cinta Sejati Menurut Islam, Berjilbab Seperti Punuk Unta, Menghapus Dosa, Henna Tangan Dan Kaki, Hadist Tentang Orang Sombong, Jadwal Murojaah Hafalan, Setelah Operasi Caesar Perut Membesar, Karna Aku Mencintaimu, Kerudung Seksi, Manajemen Qalbu

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA