Apa akibat yang ditimbulkan jika kita memelihara hewan langka

Ilustrasi pemburuan liar. //www.freepik.com/

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau denagn beragam kekayaan alam. Hutan di Indonesia memiliki banyak keanekaragaman satwa. Salah satunya adalah hewan liar. Namun semakin hari hewan liar semakin berkurang bahkan terancam punah. Lantas apa dampak dari pemburuan hewan liar?

5 Dampak Pemburuan Hewan Liar Bagi Kehidupan

Dikutip dari buku yang berjudul Buku Ajar Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan karangan Dr. Sarintan Efratani Damanik, M.Si (2019: 39) hewan liar adalah binatang yang hidup di darat, air dan udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.

Hewan liar yang diburu dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan, diantaranya:

1. Terjadi Kepunahan Berbagai Jenis Hewan

Perburuan hewan liar digunakan untuk keperluan atau kepentingan ekonomi manusia dengan mengambil bagian-bagian tubuh hewan tertentu. Kebutuhan manusia semakin meningkat menyebabkan perburuan hewan semakin marak. Ditambah lagi semakin banyak permintaan dengan persediaan sedikit maka semakin mahal harganya, membuat oknum-oknum pemburu semakin tidak terhentikan. Jika perburuan tidak terhentika, lama kelamaan kepunahan berbagai jenis hewan tidak dapat terelakkan.

2. Keseimbangan Ekosistem Terganggu

Ilustrasi laki-laki yang sedang berburu burung liar. //www.freepik.com/

Perburuan hewan liar oleh oknum pemburu dapat menyebabkan keseimbangan terganggu. Jika hewan liar terus diburu akan terjadi kepunahan maka ekosistem tidak seimbang karena hilangnya satu hewan dalam satu lingkungan. Seperti jika harimau punah, padahal harimau adalah puncak dari rantai makan maka hewan di bawahnya akan overpopulasi sampai mengakibatkan kekurangan makanan.

3. Kurangnya Konsumen Tingakt Tertentu

Apabila hewan punah akibat pemburuan liar, terdapat konsumen hilang dalam rantai makan. Pada akhirnya dapat merugikan manusia. Seperti ular yang diburu, maka populasi tikus yang memakan padi semakin banyak. Sehingga banyak petani mengalami gagal panen dan akhirnya kekurangan padi akan melanda.

4. Penyempitan Area Hutan

Efek dari perburuan liar adalah secara tidak langsung berdampak pada berkuarangnya kualitas ekosistem di luar hutan. Ketika semakin banyak manusia yang melakukan perburuan pada hutan tertentu, akhirnya membuat sebuah ruang yang digunakan untuk transportasi baru. Lama kelamaan area untuk trasportasi semakin luas dan hutan semakin sempit.

Pemburuan hewan liar sering dikonsumsi atau digunakan untuk obat. Namun banyak hewan yang memiliki penyakit zoonosis yang menular ke manusia. Akibatnya banyak terjadi kasus yang disebabkan dari penyakir yang dimiliki hewan. Seperti H5N1 atau flu burung.

Melindungi hewan dapat mempertahankan rantai makanan pada hewan dan juga melindungi makhluk hidup lain. Selain itu terdapat UU No. 5 Tahun 1990 pasal 21 ayat 2 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem disebutkan bahwa orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa baik dalam keadaan hidup maupun mati. (MZM)

Page 2

Perbesar

orang utan (wikipedia)

Karena hewan liar bukanlah hewan yang dapat dijadikan peliharaan, mereka dapat menjadi bahaya bagi keselamatan publik apabila melarikan diri dari rumah Anda.

"Ada juga risiko bahwa hewan tersebut dapat melarikan diri dan dengan demikian meningkatkan risiko yang ditimbulkannya kepada manusia dan Pejabat Program Penggunaan dan Perdagangan di IUCN.

Humane Society juga telah mencatat ratusan insiden yang melibatkan kucing besar -- seperti harimau yang melarikan diri.

Pada 2007 di New Hampton, Iowa, seekor harimau peliharaan melarikan diri dari kandang dan menyerang serta menganiaya anjing keluarga tersebut. "Seekor harimau peliharaan melarikan diri dari kandang dengan berlari melewati pemiliknya pada waktu makan dan menyerang serta menganiaya anjing keluarga tersebut."

"Ketika anjing itu berlari menuju mobil dari departemen polisi setempat dan harimau itu mengikutinya, seorang polisi menembak dan membunuh harimau itu melalui jendela kendaraannya yang terbuka sebagian," jelasnya.

Kehilangan hewan peliharaan merupakan sesuatu yang menyedihkan. Namun, kehilangan anggota dari harimau yang paling terancam pundah di dunia adalah sesuatu yang merugikan untuk populasi harimau itu sendiri.

11. Apabila Kabur, Hewan Liar Dapat Menjadi Hama

Hewan liar yang melarikan diri dapat berkembang biak secara natural. Namun, hal tersebut dapat membuat risiko apabila bukan mereka tidak berada di habitat asalnya.

"Risiko bagi manusia dan hewan peliharaan dapat semakin diperburuk jika hewan yang melarikan diri mampu membentuk populasi permanen di alam liar, misalnya, ular piton peliharaan yang melarikan diri di Florida," kata Cremona.

Python Burma adalah hama di Florida walaupun terdaftar sebagai spesies yang rentan di negara asalnya di Asia.

Contoh lain adalah pada laporan tahun 2017, seekor kakaktua jambul kuning -- hewan terancam punah dengan jumlah kurang dari 2.500 ekor di habitatnya, dapat revitalisasi atau melakukan suatu proses untuk menghidupkan populasi mereka dengan mengangkutnya kembali ke habitat aslinya.

Namun, menurut IUCN, hal itu tidak menyelesaikan masalah perdagangan hewan liar yang merupakan akibat utama populasi hewan itu terancam.

12. Anda Mungkin Tidak Ingin Memeliharanya Lagi

Setelah sadar bahwa Anda tidak dapat merawat hewan liar dengan baik, mungkin ada pertanyaan apa yang harus Anda lakukan peliharaan Anda.

"Semua hal yang disebutkan adalah alasan mengapa orang cenderung meninggalkan 'hewan peliharaan' liar mereka setelah beberapa saat," kata Pollock.

Mungkin Anda beralih ke kebun binatang untuk memelihara peliharaan yang sudah tidak diinginkan. Namun, perlu diingat bahwa lembaga terakreditasi tidak memiliki ruang untuk semua hewan peliharaan eksotis yang dibuang oleh pemiliknya.

Karena hal tersebut, banyak dari hewan peliharaan yang terancam punah di suntik mati atau dibiarkan hingga mati.

Pada 2011, seorang pria di Ohio membebaskan semua hewan eksotis peliharaannya -- termasuk 18 harimau.

Insiden tersebut tentu menyebabkan ancaman keselamatan bagi publik dan pada akhirnya, 18 harimau dan hewan lainnya terbunuh oleh pihak berwenang.

13. Kemungkinan Besar Ilegal

Jika poin-poin di atas tidak menjadi alasan yang kuat untuk tidak memiliki hewan langka sebagai hewan peliharaan, mungkin Anda dapat berpikir dua kali jika mengetahui bahwa ada ancaman denda sampai hukuman penjara jika memiliki hewan-hewan langka.

"Banyak hewan yang terancam punah dilindungi oleh hukum nasional dan internasional," kata Cremona. "Hukum yang berlaku bervariasi tergantung pada spesies, asal — dibesarkan di penangkaran atau ditangkap di alam liar — dan negara terkait, baik negara asal hewan maupun negara tempat hewan tersebut dijual atau dimiliki."

14. Anda Mungkin Menjadi Bagian dari Jaringan Kriminal Internasional

Walaupun hewan langka yang Anda miliki legal, asal usul hewan tersebut adalah sesuatu yang tidak pasti.

Perdagangan satwa liar ilegal adalah bisnis besar yang diperkirakan mendapatkan keuntungan sekitar 150 miliar setiap tahunnya.

"Meskipun sebagian besar perdagangan terjadi di dalam suatu negara, volume besar melintasi batas internasional," kata Jeggo.

"The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) ada untuk mengatur perdagangan internasional satwa liar tersebut."

Reporter : Paquita Gadin

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA