Alat batik tulis berupa canting yang digunakan untuk membuat desain awal dinamakan

Alat batik tulis berupa canting yang digunakan untuk membuat desain awal dinamakan

gambar milik astoetik.com

Ada pengetahuan bahwasanya kain, meski memiliki motif batik, tidak bisa disebut batik kalau prosesnya tidak dibatik dengan canting. Yaitu proses menerakan malam pada kain untuk membatasi agar cairan pewarna tidak masuk. Sehingga dengan proses inilah selembar kain polos bisa memiliki gambar motif yang beragam dengan warna-warni sesuai kreasi kita.

Artikel kali ini masih ada kaitannya dengan artikel sebelumnya tentang cara membuat motif atau pola batik. Karena setelah membuat gambar motif batik baik secara digital maupun manual tangan, kita tentu perlu mengaplikasikannya pada kain. Nah, alat untuk mengaplikasikan gambar menjadi batik itulah yang disebut canting. Ia berfungsi nyaris menyerupai alat tulis seperti pulpen untuk tulisan di kertas dsb.

Canting akan kita pergunakan selayaknya alat tulis. Jika pulpen, pensil, spidol, dll kita gunakan untuk menulis pada kertas, maka canting adalah alat yang kita pakai untuk "menulis" pada kain. Tentu dengan cara tertentu yang tidak sama persis penggunaannya seperti pulpen.

Sebuah canting terbuat dari tembaga yang dibentuk sedemikian rupa, utamanya memiliki unsur berupa cucuk untuk mengeluarkan lilin malam, dan wadah yang disebut nyamplung, berguna untuk menampung lilin malam sebelum keluar dari cucuknya. Keduanya disusun dan ditopang oleh gagang yang umumnya terbuat dari bambu kecil, kayu, dan lain sebagainya.

Mengapa menggunakan tembaga? Karena tembaga bisa menyimpan panas sehingga lilin malam yang ada di dalam wadah tadi tidak cepat kering. Selain itu, tembaga juga bisa dibikin tipis yang memungkinkan kita menciptakan canting dengan ukuran cucuk beragam.

Keberagaman cucuk pada canting ini dimaksudkan agar kita bisa membuat motif batik untuk gambar ukuran garis kecil hingga garis besar, bahkan hingga untuk semacam kuas. Dari inilah kita kemudian mengenal jenis-jenis canting itu sendiri yang penamaannya sesuai dari ukuran, jumlah cucuk, dan seterusnya.

Yaitu canting dengan ukuran cucuk kecil, biasanya dipaakai untuk membuat pola luaran sebuah motif batik sebelum diisi dengan motif pengisi di dalamnya. Ukuran cucuk pada canting reng-rengan ini biasanya relatif kecil yaitu dari diameter 1 mm hingga 2,5 mm.

Saat kita sudah membuat pola motif batik dan sudah menggambarnya pada kain, maka langkah berikutnya adalah membubuhkan lilin malam pada kain tersebut. Nah, pada proses awal membatik inilah biasanya kita menggunakan canting reng-rengan.

Canting ini umumnya dipakai untuk mengisi motif yang bagian luarnya sudah dibatik menggunakan canting pertama alias canting reng-rengan tadi. Dengan canting isen, kita bisa menambahkan detail motif yang lebih kecil pada bagian dalam motif batik kita. Karena umumnya canting isen ini berukuran diameter 0,5 mm hingga 1,5 mm.

Dengan ukuran sekecil itu, tentu kita membuat motif batik lebih detail sehingga lebih menarik jika sudah menjadi lembaran kain batik. Canting isen ini memiliki cucuk tunggal di mana nanti akan ada juga jenis canting yang memiliki cucuk lebih dari satu untuk tujuan tertentu dalam membatik.

Canting isen ini ada juga yang dikenal dengan canting cecek yang berguna untuk membuat titik-titik pada bagian dalam sebuah motif batik. Dengan begitu maka canting isen cecek ini akan memberikan kesan detail yang lebih maksimal.

Canting ini memiliki ukuran cucuk tunggal yang relatif besar karena sesuai fungsinya, akan digunakan untuk memblok bagian motif dengan malam. Karena fungsinya itu maka canting ini memiliki cucuk yang besar sehingga bisa menutup bagian motif batik dengan lebih cepat.

Canting tembok ini biasanya digunakan untuk menutup suatu bagian motif yang akan memiliki warna berbeda dari bagian lain.

4. Canting Lorong, Telon, Prapatan, Liman, dan Byok

Kelima canting ini dibuat khusus dengan cucuk lebih dari satu. Canting loron yaitu canting yang memiliki dua cucuk untuk membuat garis sejajar misalnya. Canting Telon yaitu canting yang memiliki tiga cucuk dengan ukuran sama untuk membuat 3 titik segitiga misalnya.

Canting Prapatan merupakan canting yang memiliki empat cucuk sehingga kita bisa membuat 4 titik tertentu dengan lebih mudah tanpa perlu menggunakan canting isen bercucuk tunggal. Sementara itu untuk canting liman berarti canting yang memiliki lima cucuk.

Terakhir, canting byok adalah canting yang berisi tujuh cucuk bahkan lebih yang digunakan untuk membuat lingkaran titik-titik sesuai jumlah titiknya yaitu bisa tujuh, sembilan dan seterusnya.

Di samping mengenal jenis-jenis canting di atas, kita juga perlu mengenal tentang canting batik cap. Yaitu canting yang berbentuk motif secara menyatu dengan ukuran umumnya mulai dari 10 cm x 15 cm dan sebagainya sesuai dengan motif yang kita kehendaki.

Canting batik cap yang bagus terbuat dari tembaga. Sama seperti canting batik tulis yang sudah diuraikan di atas. Bedanya, kalau menggunakan canting batik cap, maka kita tidak bisa membuat motif batik sedetail menggunakan canting batik tulis yang sudah dijelaskan di atas tadi memiliki sekian banyak jenis berdasarkan ukuran dan jumlah cucuknya.

Karena itulah, canting cap biasanya lebih digunakan untuk motif-motif yang berkesinambungan seperti motif parang, kawung, dan lain-lain.

Itulah informasi mengenai jenis-jenis canting yang dapat kami bagikan. Jangan lupa untuk terus kunjungi website kami agar tidak ketinggalan artikel-artikel terbaru kami.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Ikawati Sukarna Selasa, 5 Oktober 2021 | 09:00 WIB

Alat batik tulis berupa canting yang digunakan untuk membuat desain awal dinamakan

Alat-alat serta bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kain batik. (Pixabay)

Bobo.id - Batik adalah kain yang sengaja digambar secara khusus dan menghasilkan motif-motif yang bermakna. 

Kain batik biasanya digunakan untuk acara penting, seperti pertemuan formal atau penting, upacara pernikahan, dan seterusnya. 

Apakah teman-teman juga memiliki kain batik di Rumah? 

Nah, dalam buku materi kelas 5 SD tema 3, ada pembahasan tentang pembuatan kain batik secara lengkap. 

Selama proses membuat batik, tentu saja dibutuhkan alat-alat serta bahan baku untuk membuatnya. Tertarik mengetahuinya? Yuk, simak! 

Baca Juga: 5 Cara Merawat Kain Batik, Salah Satunya Jangan Dijemur di Bawah Sinar Matahari

Berikut ini akan dibahas kunci jawabannya. 

Alat-Alat Membuat Batik 

1. Canting 

Canting merupakan alat utama untuk membuat batik. Canting ini memiliki ukuran dan lubang yang beragam. 

Canting berfungsi untuk membentuk garis, lengkungan ataupun motif pada kain. 


Page 2


Page 3

Alat batik tulis berupa canting yang digunakan untuk membuat desain awal dinamakan

Pixabay

Alat-alat serta bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kain batik.

Bobo.id - Batik adalah kain yang sengaja digambar secara khusus dan menghasilkan motif-motif yang bermakna. 

Kain batik biasanya digunakan untuk acara penting, seperti pertemuan formal atau penting, upacara pernikahan, dan seterusnya. 

Apakah teman-teman juga memiliki kain batik di Rumah? 

Nah, dalam buku materi kelas 5 SD tema 3, ada pembahasan tentang pembuatan kain batik secara lengkap. 

Selama proses membuat batik, tentu saja dibutuhkan alat-alat serta bahan baku untuk membuatnya. Tertarik mengetahuinya? Yuk, simak! 

Baca Juga: 5 Cara Merawat Kain Batik, Salah Satunya Jangan Dijemur di Bawah Sinar Matahari

Berikut ini akan dibahas kunci jawabannya. 

Alat-Alat Membuat Batik 

1. Canting 

Canting merupakan alat utama untuk membuat batik. Canting ini memiliki ukuran dan lubang yang beragam. 

Canting berfungsi untuk membentuk garis, lengkungan ataupun motif pada kain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News