Aku masuk ke kantor dan bersalaman dengan seorang laki-laki yang tersenyum senyum

33. Cermati kutipan cerpen berikut!

Aku masuk ke dalam kantor dan bersalaman dengan seorang lelaki yang tersenyum-senyum yang berjulukan Pak Bloecher. Pakaiannya lebih rapi ketimbang pakaianku. Selanjutnya, beliau membuka-buka tumpukan kertas, menyerupai menata kere serambi.                                                              

“Saya yakin Anda akan puas dengan perjodohan ini, katanya,” Dia telah kami pilih sesuai dengan persyaratan komputer. Tidak ada yang melebihinya dari seratus sepuluh perempuan yang  memenuhi syarat di Amerika Serikat. Kami menentukan menurut suku, agama, etnik, dan latar belakang regional.”

Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut yakni . . .

A. Novel ini isinya berbobot sebab mengungkapkan sesuatui yang tidak lazim dalam masyarakat Indonesia yang pantas kita tiru sebagai materi perbandingan.

B. Budaya Barat yang sifatnya modern sebaiknya perlu kita pola sebab hal ini sanggup menambah wawasan masyarakat Indonesia.

C. Dialog para pelaku kurang terang sehingga isi dongeng susah dipahami oleh pembaca yang risikonya tidak tertarik untuk membaca dongeng selanjutnya.

D. Isi dongeng tergolong unik sebab mengungkapkan perjodohan melalui distributor jodoh, hal ini sangat berbeda budaya atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat Indonesia.

E. Bahasa yang dipakai tidak masuk akal dan tidak memenuhi target sebab terkesan melebih-lebihkan satu perjodohan yang seharusnya tidak menjadi materi publikasi.

Kunci Jawaban: D

Pembahasan

Esai yakni karangan prosa yang membahas suatu problem secara sepintas kemudian dari sudut pandang langsung penulisnya (Depdikbud, 1997: 270 ).

Kalimat tanggapan /esai yang sesuai dengan isi puisi di atas yakni Isi dongeng tergolong unik sebab mengungkapkan perjodohan melalui distributor jodoh, hal ini sangat berbeda budaya atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. (jawaban D). Dalam teks di atas diceritakan seorang pria yang mencari jodoh dengan pertolongan distributor jodoh, sesuatu yang masih jarang dilakukan di Indonesia

esai /ésai/ n karangan prosa yang membahas suatu problem secara sepintas kemudian dari sudut pandang langsung penulisnya (https://kbbi.web.id/esai)

B. Ciri-ciri Esai

1.    Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.

2.    Singkat, maksudnya sanggup dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

3.    Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.

4.    Selalu tidak utuh, artinya penulis menentukan segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis menentukan aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.

5.    Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai yakni goresan pena yang tidak utuh, namun harus mempunyai kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan hingga ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.

6.    Mempunyai nada langsung atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain yakni ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai yakni pengungkapan penulis sendiri perihal kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

(harus di isi/search?q=pengertian-essai-dan-ciri-cirinya)

Cermati kutipan puisi berikut!

Sekuntum Bunga Terbang Puisi untuk Romo Mangun

Sekuntum bunga terbang

jagat raya membuka sayap

dan menidurkannya

di atas awan putih

sedang kami

masih ingin memeluknya

berbagi napas

meyakinkan diri: demokrasi bukan mimpi 

Kalimat tanggapan (esai) yang sesuai isi puisi tersebut yakni ...

A.        Keinginan selalu bersama dengan keteladanan yang menjadi cahaya kehidupan.

B.         Napas demokrasi telah pergi bersama keinginan yang menemani perjalanan hidup.

C.        Sebuah pemahaman terhadap arti demokrasi yang bersama-sama melalui keteladanan.

D.        Telah pergi sosok demokrasi yang selama ini tak terlihat dan hanya dalam asa.

E.         Kepergian seseorang yang telah memberi kenangan seindah sekuntum bunga.

(Sumber : Soal TO DKI 2017)