100 penyebab kematian teratas di amerika 2022

Jakarta -

Show

Amerika Serikat kembali menghadapi amukan kasus COVID-19, dengan mencatat lebih dari 100 ribu kasus setiap harinya. Per Jumat (20/8/2021), ada 147 ribu orang yang terpapar COVID-19, angka tersebut meningkat usai sebelumnya AS berhasil melonggarkan pembatasan hingga mencabut aturan masker karena kasus mereda.

Angka kematian COVID-19 AS di waktu yang sama, hampir menyusul Indonesia. Ada lebih dari seribu orang yang meninggal karena Corona, jumlahnya masih di bawah RI, dengan 1.059 kasus.

Indonesia belum keluar dari urutan teratas kematian COVID-19 berturut-turut di dunia. Masih menyumbang kematian di atas seribu kasus, yaitu 1.348 orang per Jumat (20/8/2021), sehingga jumlah akumulatif mencapai 123 ribu orang.

Sementara kasus baru Corona di Indonesia tampak melandai, dari 56 ribu di puncak kasus 15 Juli, kini berada di 20 ribu kasus. Namun, pakar epidemiologi menyayangkan jumlah testing COVID-19 yang dilakukan juga menurun.

Jumlah tes COVID-19 yang menurun disebut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, karena tren kasus mulai menurun, otomatis jumlah tracing juga menurun. Meski begitu, ia mengaku hal ini menjadi catatan pemerintah untuk terus memasifkan jumlah tes COVID-19.

Menyusul Indonesia, kasus harian Corona di Malaysia kini masuk 10 besar dunia. Ada di peringkat ketujuh dengan total 23.564 kasus, dan 233 orang meninggal dunia.

Berikut daftar 10 besar penyumbang kasus harian Corona di dunia per Jumat (20/8/2021).

  • Amerika Serikat: 147.213 kasus
  • Inggris: 37.314 kasus
  • India: 34.396 kasus
  • Brasil: 33.887 kasus
  • Iran: 28.833 kasus
  • Jepang: 25.155 kasus
  • Malaysia: 23.564 kasus
  • Meksiko: 23.006 kasus
  • Prancis: 22.319 kasus
  • Rusia: 20.992 kasus

Indonesia berada di peringkat ke-11 dengan menyumbang 20.004 kasus COVID-19.

Daftar 10 besar penyumbang kasus kematian Corona di dunia.

  • Indonesia: 1.348 kasus
  • Amerika Serikat: 1.0059 kasus
  • Brasil: 925 kasus
  • Meksiko: 850 kasus
  • Rusia: 785 kasus
  • Iran: 555 kasus
  • Vietnam: 390 kasus
  • India: 376 kasus
  • Filipina: 317 kasus
  • Afrika Selatan: 289 kasus
  • Thailand: 240 kasus

Simak Video "Studi AS Ungkap Covid-19 Memperparah Kerusakan Otak Jangka Panjang"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

100 penyebab kematian teratas di amerika 2022

TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM

Kerusuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang.

BOLASPORT.COM - Media asal Amerika Serikat menyalahkan sikap Polisi yang menurut mereka menjadi penyebab tingginya korban.

Dilaporkan sekitar 131 orang dan 40 diantaranya anak-anak telah tewas dalam tragedi kerusuhan di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Kerusuhan tersebut terjadi setelah berakhirnya laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Media besar Amerika Serikat, Washington Post sudah merilis laporannya terkait tragedi memilukan yang menewaskan ratusan fans tersebut.

Investigasi media tersebut berbasis 100 video amatir dan wawancara dengan 11 saksi peristiwa untuk menganalisis kontrol massa pada Tragedi Kanjuruhan.

Media tersebut menyimpulkan tembakan gas air mata bertanggung jawab atas kematian ratusan fans tersebut.

Tercatat menurut tayangan yang dihimpun oleh Washington Post, ada kurang dari 40 peluru gas air mata yang ditembakkan ke kerumunan di tribun dalam waktu 10 menit.

"Penembakan sedikitnya 40 amunisi ke arah kerumunan dalam rentang waktu 10 menit," tulis Washington Post.

"Yang melanggar protokol nasional dan pedoman keamanan internasional untuk pertandingan sepak bola."



  • Hannah Ritchie
  • Oxford Martin School

9 Maret 2019

100 penyebab kematian teratas di amerika 2022

Sumber gambar, Getty Images

Di dunia, orang hidup lebih lama.

Pada tahun 1950, usia harapan hidup rata-rata dunia saat lahir adalah hanya 46 tahun. Di tahun 2015, angkanya melonjak di atas 71 tahun.

Tetapi di beberapa negara, kemajuan tidak selalu berjalan mulus. Penyakit, wabah, dan peristiwa tidak terduga mengingatkan kita bahwa kehidupan panjang tidak terjadi begitu saja.

  • Tanda-tanda kehidupan dan kematian di Afrika
  • Seberapa panjang harapan hidup orang Indonesia?
  • Mengapa perempuan hidup lebih lama dibandingkan laki-laki?

Sementara itu, penyebab yang kemungkinan menyita perhatian kita - terorisme, perang dan bencana alam - hanya kurang dari 0,5% dari keseluruhan kematian.

Tetapi di dunia, masih banyak orang yang meninggal pada usia terlalu muda atau dari penyebab yang sebenarnya dapat dicegah.

Kisah saat seseorang meninggal ini adalah sebuah cerita sebenarnya tentang bagaimana kita meninggal dan bagaimana hal ini berubah dengan berjalannya waktu.

Penyebab kematian di dunia

Sekitar 56 juta orang meninggal di dunia pada tahun 2017.

Ini berarti 10 juta lebih banyak dari pada tahun 1990, sementara penduduk dunia meningkat dan orang hidup lebih lama pada umumnya.

Lebih dari 70% meninggal karena penyakit kronis. Penyakit yang tidak menular dari satu orang ke yang lainnya dan pergerakannya lambat.

  • Harapan hidup pengidap HIV 'mendekati normal' berkat kemajuan pengobatan
  • Tujuh grafik yang membuktikan bahwa dunia semakin membaik
  • Harapan hidup kanker paru rendah

Pembunuh terbesar adalah penyakit kardiovaskular yang mempengaruhi jantung dan arteri, serta menjadi penyebab sepertiga kematian.

Ini berarti dua kali tingkat kanker - penyebab utama kedua - yang menyebabkan satu dari enam kematian.

Penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes, penyakit pernafasan tertentu dan demensia juga berada di urutan atas.

Kematian yang dapat dicegah

Yang lebih mengejutkan adalah jumlah orang yang masih meninggal karena penyebab yang sebenarnya dapat dicegah.

Sekitar 1,6 juta orang meninggal karena penyakit terkait dengan diare pada tahun 2017, sehingga menempatkannya pada penyebab kematian 10 teratas. Di beberapa negara, ini bahkan menjadi salah satu pembunuh terbesar.

  • Harapan hidup terpangkas karena batubara
  • Harapan hidup pensiunan tinggi
  • Berkebun, hobi yang mungkin membantu Anda hidup sampai usia 100

Kelainan neonatal - kematian bayi pada 28 hari pertama - menyebabkan meninggalnya 1,8 juta bayi pada tahun 2017.

Frekuensi kematian ini beragam dari satu negara ke negara lainnya. Di Jepang, hanya kurang dari satu dalam 1.000 bayi meninggal pada 28 hari pertama kehidupan, dibandingkan dengan satu dari 20 bayi di sejumlah negara termiskin dunia.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Jepang memiliki harapan hidup tertinggi di dunia.

Kematian yang dapat dicegah lainnya berada pada peringkat atas.

Kecelakaan di jalan menjadi penyebab kematian tinggi di negara kaya maupun miskin, menewaskan 1,2 juta orang di tahun 2017.

Sementara sejumlah negara berpenghasilan tinggi mengalami penurunan berarti terkait kematian di jalan dalam puluhan terakhir, di dunia angka orang yang meninggal di jalan sebenarnya tidak berubah.

Hampir dua kali jumlah orang di dunia meninggal karena bunuh diri, selain pembunuhan - pembunuhan seseorang oleh yang lainnya.

Di Inggris, kematian karena bunuh diri 16 kali lebih tinggi; ini adalah penyebab kematian utama bagi pria berumur 20-40 tahun.

Apa arti sejumlah kematian?

Penyebab kematian orang berubah sepanjang waktu sementara negaranya berkembang.

Di masa lalu, penyakit infeksi lebih berperan dibandingkan sekarang.

Pada tahun 1990, satu dari tiga kematian karena penyakit menular dan infeksi; di tahun 2017 angkanya turun menjadi satu dari lima.

Anak-anak terutama paling rapuh terhadap penyakit infeksi. Di abad ke-19, setiap anak ketiga di dunia meninggal sebelum berumur lima tahun.

Tingkat kematian anak turun drastis sejak saat itu terutama karena vaksin dan perbaikan kebersihan, nutrisi, perawatan kesehatan dan akses air bersih.

Kematian anak di negara kaya bisa dikatakan jarang, sementara saat ini di daerah termiskin tingkat mortalitas anak sama dengan Inggris dan Swedia pada pertengahan pertama abad ke-20.

Penurunan kematian anak dunia adalah salah satu cerita keberhasilan terbesar dari perawatan kesehatan dunia.

Jumlah anak yang sekarat setiap tahunnya berkurang lebih dari setengahnya dalam beberapa puluh tahun terakhir, sementara kita semakin lebih berhasil dalam usaha mengatasi penyakit menular dan infeksi.

Ini menggeser tingkat kematian ke arah penyakit tidak menular di antara manula.

Banyak negara semakin mengkhawatirkan peningkatan beban pada keluarga dan sistem perawatan kesehatan sementara orang semakin menua dan menderita penyakit jangka panjang.

Peristiwa tidak terduga dapat mengubah perbaikan ini.

Krisis HIV/AIDS 1980-an adalah contoh paling jelas.

Wabah ini melanda semua bagian dunia, tetapi pengaruhnya paling terasa pada harapan hidup di Afrika sub-Sahara.

Setelah puluhan tahun terjadi perbaikan secara tetap, harapan hidup anjlok pada sejumlah negara di kawasan.

Gabungan terapi anti-retroviral, perawatan dan pendidikan pencegahan berarti menyebabkan kematian karena penyakit terkait AIDS turun setengahnya dalam sepuluh tahun terakhir saja - dari dua juta per tahun turun menjadi satu juta.

Sejak saat itu harapan hidup mulai membaik di beberapa negara ini, tetapi sekarang baru kembali pada tingkat sebelum krisis.

Bahkan di negara-negara terkaya, kelanjutan kemajuan tidak dapat dianggap enteng.

Harapan hidup di AS sedikit turun dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena krisis obat opioid.

Harapan hidup ibu baru juga tidak membaik secara konsisten.

Terdapat sekitar 10 negara di mana seorang perempuan muda saat ini lebih mungkin meninggal saat atau tidak lama setelah melahirkan dibandingkan ibu mereka, termasuk di AS.

Masih banyak yang harus dilakukan

Gambaran umum saat ini adalah positif: kita hidup lebih lama, sementara lebih sedikit orang - terutama anak-anak - yang meninggal karena penyebab yang dapat dicegah. Tetapi adalah juga sebuah kebenaran bahwa masih banyak hal yang perlu dikerjakan.

Terus berlanjutnya perbaikan sanitasi, kebersihan, nutrisi, vaksinasi dan perawatan kesehatan dasar adalah sangat penting.

Demikian juga dengan peningkatan langkah pengamanan dan penanganan kesehatan jiwa.

Memahami penyebab kematian orang adalah penting jika kita ingin kemajuan akhir-akhir ini terus berlanjut.

---------------------------------

BBC menugaskan seorang ahli yang bekerja untuk organisasi luar guna membuat analisa ini.

Hannah Ritchie dari Oxford Martin dan saat ini bekerja sebagai peneliti di OurWorldinData.org. Ini adalah proyek bersama Oxford Martin dan organisasi nir laba Global Change Data Lab.

Editor: Eleanor Lawrie

Mortalitas Penyebab Khusus, 2000-2019

Penyebab kematian dan kecacatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori besar: menular (penyakit menular, bersama dengan kondisi ibu, perinatal dan nutrisi), tidak dapat dikomunikasikan (penyakit kronis) dan cedera.

Memantau jumlah kematian tahunan membantu mengatasi penyebabnya dan mengadaptasi sistem kesehatan untuk bereaksi secara efektif, memicu respons dari berbagai sektor: dari transportasi (dalam mengatasi kecelakaan lalu lintas jalan) terhadap makanan dan pertanian (dalam mengatasi peningkatan prevalensi diabetes) dan kesehatan mental Dukungan (dalam deteksi dini kondisi kesehatan mental). & NBSP;

Memahami alasan mengapa orang mati, dapat membantu memahami cara orang hidup untuk meningkatkan layanan kesehatan dan mengurangi kematian yang dapat dicegah di setiap negara, menanggapi secara efektif terhadap perubahan keadaan epidemiologis. & Nbsp; & nbsp;

  • Penyakit tidak menular menjadi lebih menonjol dengan penyakit Alzheimer dan diabetes yang masuk sedangkan penyakit menular mengalami penurunan dengan HIV dan tuberkulosis yang keluar dari 10 besar.
  • Penyakit jantung iskemik adalah penyebab utama kematian pada tahun 2000 dan 2019. Ini bertanggung jawab atas peningkatan kematian terbesar - lebih dari 2 juta - selama dua dekade terakhir.
  • Infeksi pernapasan yang lebih rendah bertanggung jawab atas sebagian besar kematian dalam kategori penyakit menular pada tahun 2000 dan 2019, meskipun jumlah total kematian akibat infeksi pernapasan yang lebih rendah telah menurun. & NBSP;

Lebih lanjut tentang perkiraan kesehatan global

Unduh Data

Tentang file unduhan

Estimasi mortalitas penyebab global, regional dan tingkat negara terbaru untuk tahun 2000, 2010, 2015 dan 2019 tersedia untuk diunduh di bawah ini.

Kutipan yang Direkomendasikan: Perkiraan Kesehatan Global 2020: Kematian demi sebab, usia, jenis kelamin, berdasarkan negara dan berdasarkan wilayah, 2000-2019. Jenewa, Organisasi Kesehatan Dunia; 2020.

Ringkasan sumber data dan metode tersedia. Karena perubahan data dan beberapa metode, estimasi 2000-2019 tidak sebanding dengan estimasi WHO yang sebelumnya dirilis.

Global dan oleh wilayah & nbsp;

Ringkasan Tabel Perkiraan Kematian Berdasarkan Penyebab, Usia dan Jenis Kelamin, Global dan Menurut Wilayah, 2000-2019

Penyebab utama kematian dan kecacatan

Estimasi Kesehatan Global WHO (GHE) memberikan data terbaru tentang penyebab kematian dan kecacatan secara global, berdasarkan wilayah dan negara, dan berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelompok pendapatan. Mereka memberikan wawasan utama tentang mortalitas dan tren morbiditas untuk mendukung pengambilan keputusan tentang kebijakan kesehatan dan alokasi sumber daya. & NBSP;

Perkiraan ini diproduksi menggunakan data dari berbagai sumber, termasuk data pendaftaran vital nasional, perkiraan terbaru dari program teknis WHO, mitra PBB dan kelompok antar-lembaga, serta beban global penyakit dan studi ilmiah lainnya. Sebelum diterbitkan, GHE ditinjau oleh negara -negara anggota WHO melalui konsultasi dengan titik fokus nasional dan kantor negara dan regional WHO. & Nbsp;

Jika Anda memiliki umpan balik, Anda dipersilakan untuk menulisnya di sini.

Jika Anda perlu mengakses data Observatorium Kesehatan Global yang lama, Anda dapat melakukannya di sini. Tetapi sebelum Anda pergi, berikan umpan balik Anda tentang portal data baru kami.

×

Umpan balik untuk portal GHO baru

Penyakit jantung. 23,1%.

Kanker. 21,0%.

Cedera yang tidak disengaja. 6,1%.

Penyakit pernapasan bawah kronis. 5,5%.

Pukulan. 5,3%.

Di bawah ini, di bagian kami tentang pengukuran, Anda menemukan penjelasan yang lebih rinci.

Dari mana orang mati?

56 juta orang tewas pada 2017.3 Dari mana mereka mati?

The & nbsp; Global Burden of Disease & NBSP; adalah studi global utama tentang penyebab kematian dan penyakit yang diterbitkan dalam jurnal medis & nbsp; lancet.4 Perkiraan jumlah kematian tahunan ini ditunjukkan di sini. & NBSP;

Ini ditunjukkan untuk kematian di seluruh dunia. Tetapi Anda dapat mengeksplorasi data tentang jumlah kematian tahunan berdasarkan alasan untuk negara atau wilayah mana pun menggunakan sakelar "negara ganti".

Penyakit tidak menular (NCD) tidak hanya mendominasi angka kematian di tingkat global, tetapi juga menyumbang sebagian besar kematian di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Kematian akibat penyebab seperti penyakit menular, kekurangan gizi, kekurangan gizi, kematian neonatal dan ibu adalah umum- dan dalam beberapa kasus dominan- di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Kenya, misalnya, penyebab utama kematian tetap ada penyakit diare. Di Afrika Selatan dan Botswana, penyebab utama kematian adalah HIV/AIDS. Namun di negara-negara berpenghasilan tinggi, bagian dari kematian yang disebabkan oleh ini sangat rendah.

Menggunakan timeline pada grafik Anda juga dapat mengeksplorasi bagaimana kematian demi sebab telah berubah dari waktu ke waktu.

Tingkat kematian yang terkait dengan penyakit, penyakit dan faktor kesehatan lainnya cenderung berubah relatif lambat dari waktu ke waktu. Sementara tingkat kematian dapat turun atau menurun dari tahun ke tahun sebagai bagian dari tren umum, perubahan dramatis dalam kematian tersebut biasanya jarang terjadi. Bencana alam dan kematian terkait terorisme adalah pengecualian penting untuk aturan ini, karena mereka dapat bervariasi secara signifikan antar negara. Ini dapat membuat perbandingan tahunan kematian dan tingkat kematian antara faktor-faktor terkait kesehatan dan peristiwa yang mudah menguap lebih menantang. Memahami risiko relatif dari peristiwa ini dapat memerlukan tinjauan jangka panjang tahun-tahun moralitas tinggi dan rendah. Kami membahas diskusi dan analisis tentang topik ini dalam sebuah posting di sini.

Bagan Terkait - Saham Kematian Berdasarkan Penyebab. Bagan ini menunjukkan rincian kematian global demi sebab, diberikan sebagai bagian dari kematian tahunan, bukan angka absolut. This chart shows the breakdown of global deaths by cause, given as the share of annual deaths, rather than the absolute number.

Penelitian Terkait: Kami mempelajari perbedaan utama dalam kematian di seluruh dunia menggunakan contoh -contoh negara di posting kami di sini. We study the major differences in mortality across the world using country examples in our post here.

Penyebab kematian berdasarkan kategori

Dalam visualisasi kita melihat distribusi kematian global dipecah oleh tiga kategori luas:

  • 1-berwarna kuning: cedera yang disebabkan oleh kecelakaan jalan, pembunuhan, kematian konflik, tenggelam, kecelakaan terkait api, bencana alam dan bunuh diri.
  • 2-Biru: Penyakit tidak menular. Ini sering kali kronis, penyakit jangka panjang dan termasuk penyakit kardiovaskular (termasuk stroke), kanker, diabetes dan penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru kronis dan asma, tetapi tidak termasuk penyakit pernapasan infeksi seperti tuberkulosis dan influenza).
  • 3 - dalam warna merah: Penyakit menular (mis. Penyakit menular) seperti HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis bersama dengan kematian ibu, kematian neonatal dan kematian akibat kekurangan gizi.

Ini ditunjukkan untuk kematian global sebagai default, tetapi dapat dilihat untuk negara atau wilayah mana pun menggunakan "negara perubahan" beralih pada grafik interaktif.

Di tingkat global kita melihat bahwa sebagian besar kematian disebabkan oleh & nbsp; penyakit tidak menular & nbsp; (NCDS). Secara kolektif NCDS menyumbang lebih dari 73% kematian global. Karena dunia membuat kemajuan dalam perang melawan banyak penyakit menular, dan seiring bertambahnya usia populasi, kita berharap bahwa NCD akan menjadi semakin dominan sebagai penyebab kematian.

Bagan Terkait - Tingkat Kematian dari Penyebab Kematian. Bagan ini menunjukkan tingkat kematian akibat penyakit menular, penyakit dan cedera yang tidak menular dari waktu ke waktu. This chart shows the death rate from infectious diseases, non-communicable diseases and injuries over time.

Rincian kematian berdasarkan usia

Lebih sedikit orang mati di usia muda

Dalam grafik ini kita melihat rincian kematian oleh braket usia. Secara global semakin sedikit orang yang meninggal pada usia muda.

Pada 2017, ada 56,5 juta kematian secara global; Lebih dari setengahnya adalah orang yang berusia 70 tahun atau lebih; 26% berusia antara 50 dan 69 tahun; 13% adalah antara 15 dan 49; Hanya 1% yang lebih tua dari 5 dan lebih muda dari 14; dan hampir 9% adalah anak -anak di bawah usia 5 tahun.

Usia di mana orang mati telah berubah secara signifikan sejak tahun 1990. Lebih sedikit orang meninggal pada usia muda. Pada tahun 1990 hampir seperempat dari semua kematian berada pada anak-anak di bawah 5. Pada tahun 2019, ini telah menurun menjadi di bawah 9%. Sebaliknya, bagian kematian di braket usia lebih dari 70-an telah meningkat dari sepertiga menjadi setengah dari semua kematian selama periode ini.

Dimungkinkan untuk mengubah bagan ini ke negara atau wilayah lain di dunia. Di negara -negara dengan kesehatan yang baik, bagian yang sekarat pada usia muda sangat rendah. Di Jepang lebih dari 85% berusia 70 tahun atau lebih.

Penyebab kematian anak -anak di bawah 5 tahun

Bagan ini menunjukkan jumlah kematian pada anak -anak di bawah 5 tahun karena alasan.

Through the combination of neonatal (newborn infants less than 28 days old) disorders, infections and congenital (from birth) defects, we see that the largest share of deaths in under-5s arises from complications at birth or in the first few weeks of life . Di bawah 5 juga sangat rentan terhadap infeksi pernapasan yang lebih rendah, penyakit menular, infeksi diare, kekurangan gizi dan defisiensi gizi.

Ini ditunjukkan untuk kematian di seluruh dunia. Tetapi Anda dapat mengeksplorasi data tentang jumlah kematian tahunan berdasarkan alasan untuk negara atau wilayah mana pun menggunakan sakelar "negara ganti".

Tingkat kematian di Under-5 biasanya jauh lebih rendah di negara-negara berpenghasilan tinggi, dan sifat kematian ini berbeda dari pendapatan yang lebih rendah. Di Inggris, misalnya, kematian anak cenderung sangat didominasi oleh komplikasi neonatal. Kematian akibat penyakit menular dan diare dan kekurangan gizi sangat rendah. Sebaliknya, penyakit menular dan kekurangan gizi adalah penyebab besar kematian di negara-negara berpenghasilan rendah.


Penyebab kematian untuk anak -anak antara 5 dan 14

Visualisasi ini menunjukkan penyebab kematian anak -anak yang meninggal antara usia 5 dan 14 tahun.

Secara global, kematian di braket berusia 5-14 tahun menyumbang persentase kecil dari total (1-2%).

Ada enam penyebab dominan kematian dalam kategori usia ini. Penyebab utama secara global pada anak berusia 5-14 tahun adalah kecelakaan di jalan, kanker, dan malaria. Infeksi pernapasan bawah, HIV/AIDS, penyakit diare, dan tenggelam adalah semua penyebab dominan biasanya dalam kisaran 40.000-50.000 kematian pada tahun 2017.

Sekali lagi, distribusi ini bervariasi berdasarkan negara. Di Amerika Serikat, misalnya, kanker adalah penyebab utama kematian. Di India, penyakit diare; Di Bangladesh dan Cina tenggelam; dan di Afrika Selatan HIV/AIDS.

Penyebab kematian untuk anak berusia 15 hingga 49 tahun

Visualisasi ini menunjukkan penyebab kematian mereka yang meninggal antara usia 15 dan 49.

Dalam kategori 15 hingga 49 tahun, kita melihat bahwa penyakit tidak menular (NCD) mulai menjadi dominan. Secara global penyebab utama kematian pada kelompok usia ini adalah penyakit kardiovaskular, mengikuti kanker yang keduanya menyumbang lebih dari satu juta kematian. Kecelakaan jalan, HIV/AIDS dan bunuh diri semuanya signifikan dalam kelompok ini.

Untuk beberapa negara, seperti Afrika Selatan, sejauh ini penyebab kematian dominan adalah HIV/AIDS pada usia 15 hingga 49 tahun. Di sejumlah negara (khususnya di seluruh Amerika Latin, termasuk Brasil dan Meksiko), pembunuhan adalah penyebab dominan untuk 15-49 tahun.

Penyebab kematian untuk anak berusia 50 hingga 69 tahun

Visualisasi ini menunjukkan penyebab kematian mereka yang meninggal antara usia 50 dan 69.

Pada usia 50 hingga 69 tahun, penyakit tidak menular (NCD) sangat dominan-di sini penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan dan diabetes adalah penyebab utama. Dengan pengecualian HIV/AIDS dan TBC yang untuk beberapa negara naik ke penyebab utama, variabilitas global dalam penyebab kematian untuk anak berusia 50-69 tahun jauh lebih rendah daripada kategori usia yang lebih muda.

Penyebab kematian bagi orang yang lebih tua dari 69 tahun

Visualisasi ini menunjukkan penyebab kematian orang yang berusia 70 tahun ke atas pada saat kematian mereka.

Untuk kategori usia tertua (70 tahun ke atas), penyakit tidak menular (NCD) masih mendominasi, namun penyebab kematian lainnya termasuk Alzheimer/demensia, dan penyakit diare juga menjadi dominan. Penyakit diare tetap dalam beberapa penyebab utama kematian pada anak berusia 70+ tahun untuk banyak negara berpenghasilan rendah, meskipun relatif rendah pada pendapatan yang lebih tinggi.

Faktor Risiko Kematian

Penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan & nbsp; penyebab & nbsp; kematian dan & nbsp; faktor risiko & nbsp; terkait dengan kematian dini:

Dalam kerangka epidemiologis dari Studi Global Burden of Disease, setiap kematian memiliki & nbsp; satu & nbsp; penyebab khusus. Dengan kata -kata mereka sendiri: ‘Setiap kematian dikaitkan dengan satu penyebab yang mendasari - penyebab yang memprakarsai serangkaian peristiwa yang mengarah ke kematian’.

Ini berbeda dari kematian yang terjadi karena faktor risiko. Kematian ini adalah perkiraan pengurangan jumlah kematian yang akan dicapai jika faktor risiko yang diekspos suatu populasi akan dihilangkan (dalam kasus merokok tembakau, misalnya) atau dikurangi ke tingkat yang optimal dan sehat (sehat (tingkat sehat (yang optimal (sehat (tingkat yang optimal (sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat (tingkat sehat Dalam kasus indeks massa tubuh). & NBSP; Faktor risiko dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori luas: & nbsp; risiko perilaku, risiko lingkungan, risiko pekerjaan, dan risiko metabolisme.

Semua perkiraan ini dikembangkan secara independen. Ini berarti bahwa kita tidak dapat menyimpulkan semua 'kematian yang dikaitkan' dan menyimpulkan bahwa ini adalah jumlah kematian yang sebenarnya. Jumlah kematian yang dikaitkan dengan faktor risiko dalam banyak kasus melebihi mereka karena penyebab kematian.

Di bawah ini, di bagian kami tentang pengukuran, kami menjelaskan secara lebih rinci bagaimana ahli epidemiologi dari Studi Global Burden of Disease mengaitkan faktor risiko dengan kematian.

Jumlah kematian karena faktor risiko

Perkiraan yang ditunjukkan dalam visualisasi ini menunjukkan jumlah kematian yang dikaitkan dengan faktor risiko spesifik pada tahun 2017.

Di sini kita melihat bahwa ada beberapa faktor risiko dominan untuk kematian: terutama, yang terkait dengan faktor gaya hidup diet dan aktivitas (termasuk tekanan darah, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, gula darah, dan asupan makanan); merokok; polusi udara (baik di luar ruangan maupun dalam ruangan); faktor lingkungan termasuk air bersih dan sanitasi; dan seks yang aman (untuk pencegahan HIV/AIDS).

Ini ditunjukkan untuk kematian di seluruh dunia. Tetapi Anda dapat mengeksplorasi data tentang jumlah kematian tahunan berdasarkan alasan untuk negara atau wilayah mana pun menggunakan sakelar "negara ganti". Kontribusi faktor risiko spesifik bervariasi secara signifikan menurut negara.

Untuk sebagian besar negara berpenghasilan tinggi, faktor risiko dominan adalah yang terkait dengan diet sehat, merokok dan asupan alkohol. Faktor risiko lain seperti air bersih, sanitasi, dan pemborosan anak atau stunting sangat rendah. Di negara-negara berpenghasilan rendah, kebalikannya benar: di Sierra Leone misalnya, faktor risiko teratas termasuk pemborosan anak, polusi udara rumah tangga, sumber air yang tidak aman, sanitasi yang buruk, dan kurangnya akses ke fasilitas pencucian tangan. Untuk negara -negara di mana HIV/AIDS adalah beban kesehatan utama, seperti Afrika Selatan dan Kenya, seks yang tidak aman adalah faktor risiko teratas.

Data di sini diukur di semua kelompok umur dan kedua jenis kelamin - angka untuk kelompok umur tertentu dirinci di bawah ini.

Faktor risiko kematian berdasarkan usia

Penyebab karena sebab

  • Penyakit kardiovaskular
  • Kanker
  • Demensia
  • Penyakit diare
  • TBC
  • Malnutrisi
  • HIV/AIDS
  • Malaria
  • Merokok
  • Bunuh diri
  • Pembunuhan
  • Bencana alam
  • Insiden jalan
  • Tenggelam
  • Api
  • Terorisme
  • Kematian oleh Hewan

Penyakit kardiovaskular

Kanker

Demensia

Penyakit diare

TBC

Malnutrisi

Kanker

Demensia

Penyakit diare

Demensia

Penyakit diare

TBC

Malnutrisi

Malnutrisi

Penyakit diare

Penyakit diare disebabkan terutama oleh patogen virus dan bakteri. Mereka sangat dominan pada pendapatan yang lebih rendah di mana ada akses yang buruk ke sanitasi yang aman, air minum dan fasilitas kebersihan. Penyakit diare adalah penyebab utama kematian pada anak -anak.

Di peta kita melihat tingkat kematian akibat penyakit diare di seluruh dunia.

TBC

TBC (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh konsumsi bakteri (Mycobacterium tuberculosis) yang mempengaruhi paru -paru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa hingga seperempat dari populasi global memiliki TB laten, yang berarti mereka telah terinfeksi penyakit ini tetapi tidak sakit dengan penyakit (meskipun ini tidak menghambatnya menjadi aktif di masa depan ).

Orang -orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti mereka yang menderita kekurangan gizi, diabetes, atau perokok lebih cenderung menjadi sakit dengan TB. Ada hubungan yang kuat antara HIV/AIDS dan TB: & NBSP; mereka yang terinfeksi HIV 20-30 kali lebih mungkin untuk mengembangkan TBC aktif.

Di peta kita melihat tingkat kematian akibat tuberkulosis di seluruh dunia.

Di sebagian besar negara, tingkat kematian dari TB di bawah 5 per 100.000. Tarif pada tahun 2017 di seluruh Eropa Timur sedikit lebih tinggi, antara 5-10 per 100.000. Di seluruh Asia Selatan, ini mencapai 25-50 per 100.000, dengan tarif tertinggi di seluruh Afrika sub-Sahara mulai dari 50 hingga lebih dari 250 per 100.000.

Informasi tambahan

Malnutrisi

Malnutrisi muncul dalam berbagai bentuk, dengan definisi luas menangkap kekurangan gizi, kekurangan mikronutrien dan obesitas. Dalam hal ini, kami merujuk pada ‘malnutrisi energi protein‘ (PEM) yang mengacu pada energi atau kekurangan protein yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak memadai. Kekurangan energi protein juga dapat diperburuk oleh infeksi atau penyakit, yang dapat memiliki efek meningkatkan kebutuhan gizi, dan/atau mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan energi atau nutrisi. Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang kelaparan dan kekurangan gizi di entri kami.

Dalam peta kita melihat tingkat kematian akibat malnutrisi energi protein di seluruh dunia.

Tarif tertinggi terlihat di seluruh Afrika sub-Sahara, yang biasanya dalam kisaran 10-100 per 100.000 orang. Untuk sebagian besar negara, tingkat ini di bawah 5 per 100.000. Di Korea Utara selama periode kelaparannya, tarif mencapai lebih dari 400 per 100.000.

Informasi tambahan

HIV/AIDS

Malnutrisi

Malnutrisi muncul dalam berbagai bentuk, dengan definisi luas menangkap kekurangan gizi, kekurangan mikronutrien dan obesitas. Dalam hal ini, kami merujuk pada ‘malnutrisi energi protein‘ (PEM) yang mengacu pada energi atau kekurangan protein yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak memadai. Kekurangan energi protein juga dapat diperburuk oleh infeksi atau penyakit, yang dapat memiliki efek meningkatkan kebutuhan gizi, dan/atau mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan energi atau nutrisi. Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang kelaparan dan kekurangan gizi di entri kami.

Dalam peta kita melihat tingkat kematian akibat malnutrisi energi protein di seluruh dunia.

Tarif tertinggi terlihat di seluruh Afrika sub-Sahara, yang biasanya dalam kisaran 10-100 per 100.000 orang. Untuk sebagian besar negara, tingkat ini di bawah 5 per 100.000. Di Korea Utara selama periode kelaparannya, tarif mencapai lebih dari 400 per 100.000.

Infeksi dengan HIV (human immunodeficiency virus) dapat menyebabkan AIDS (sindrom imunodefisiensi yang didapat). AIDS menghasilkan penurunan bertahap dan persisten dan kegagalan sistem kekebalan tubuh, yang mengakibatkan peningkatan risiko infeksi yang mengancam jiwa dan & NBSP; kanker.

Dalam sebagian besar kasus, HIV adalah infeksi yang ditransmisikan secara seksual. Namun, HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya, selama kehamilan atau melahirkan, atau melalui menyusui. Transmisi non-seksual juga dapat terjadi melalui berbagi peralatan injeksi seperti jarum.

Di peta kita melihat tingkat kematian dari HIV/AIDS di seluruh dunia.

Sebagian besar negara memiliki tingkat kurang dari 10 kematian per 100.000 - seringkali jauh lebih rendah, di bawah 5 per 100.000. Di seluruh Eropa tingkat kematian kurang dari satu per 100.000.

Di seluruh Afrika Sub-Sahara, tarifnya jauh lebih tinggi. Sebagian besar negara di selatan kawasan memiliki tingkat lebih dari 100 per 100.000. Di Afrika Selatan dan Mozambik, lebih dari 200 per 100.000.

Malaria

Malaria adalah penyakit yang ditularkan dari orang ke orang dengan nyamuk yang terinfeksi. Gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi mentransmisikan parasit yang memasuki sistem darah korban dan bergerak ke hati orang tersebut di mana parasit mereproduksi. Di sana parasit menyebabkan demam tinggi yang melibatkan gemetar dan sakit. Dalam kasus terburuk, malaria menyebabkan koma dan kematian.

Di peta kita melihat tingkat kematian dari malaria di seluruh dunia.

Merokok

Merokok tembakau bukanlah penyebab langsung kematian, tetapi tetap saja salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia.

Merokok adalah salah satu faktor risiko terkemuka dunia untuk kematian dini. Tembakau faktor risiko untuk beberapa penyebab kematian utama dunia, termasuk paru -paru dan bentuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan lainnya. & NBSP;

Di peta kita melihat tingkat kematian akibat tembakau merokok di seluruh dunia.

Bunuh diri

Di peta kita melihat tingkat pembunuhan di seluruh dunia.

Bencana alam

Bencana alam dapat terjadi dalam berbagai bentuk - mulai dari gempa bumi dan tsunami, hingga peristiwa cuaca ekstrem, dan gelombang panas.

Peristiwa bencana terbesar seringkali jarang terjadi, tetapi makna berdampak tinggi ada variabilitas yang signifikan dalam kematian dari tahun ke tahun.

Di peta kita melihat tingkat kematian dari bencana alam di seluruh dunia.

Insiden jalan

Kematian insiden jalan termasuk pengemudi - kendaraan bermotor dan pengendara sepeda motor - selain pengendara sepeda dan kematian pejalan kaki.

Di peta kita melihat tingkat kematian dari insiden jalan di seluruh dunia.

Tingkat kematian biasanya terendah di seluruh Eropa Barat dan Jepang, dengan kurang dari 5 kematian per 100.000 orang. Di seluruh Amerika, tarif biasanya sedikit lebih tinggi pada 5 hingga 20; sebagian besar negara di Asia berada di antara 15 dan 30; dan tarif biasanya tertinggi di seluruh Afrika sub-Sahara dengan lebih dari 25 per 100.000.

Informasi tambahan

Tenggelam

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa tenggelam adalah salah satu penyebab kematian yang paling diabaikan dan dapat dicegah di seluruh dunia.8 Untuk setiap negara di dunia, tenggelam adalah salah satu pembunuh teratas untuk anak -anak. Di beberapa negara, seperti Bangladesh, ini adalah penyebab kematian teratas untuk anak -anak di bawah 15 tahun.

Di peta kita melihat tingkat kematian karena tenggelam di seluruh dunia.

Pada 2016, angka kematian tertinggi di Papua Nugini dan Seychelles, antara 10 hingga 16 kematian per 100.000. Tarif juga tinggi di negara -negara seperti Bangladesh, Republik Afrika Tengah, Vietnam, dan Haiti.

Jika kita melihat tingkat kematian, kita melihat penurunan yang signifikan sejak 1990-terutama di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Di Bangladesh dan Cina, misalnya, tarif telah turun lebih dari dua pertiga selama periode ini.

Informasi tambahan

Tenggelam

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa tenggelam adalah salah satu penyebab kematian yang paling diabaikan dan dapat dicegah di seluruh dunia.8 Untuk setiap negara di dunia, tenggelam adalah salah satu pembunuh teratas untuk anak -anak. Di beberapa negara, seperti Bangladesh, ini adalah penyebab kematian teratas untuk anak -anak di bawah 15 tahun.

Di peta kita melihat tingkat kematian karena tenggelam di seluruh dunia.

Informasi tambahan

Tenggelam

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa tenggelam adalah salah satu penyebab kematian yang paling diabaikan dan dapat dicegah di seluruh dunia.8 Untuk setiap negara di dunia, tenggelam adalah salah satu pembunuh teratas untuk anak -anak. Di beberapa negara, seperti Bangladesh, ini adalah penyebab kematian teratas untuk anak -anak di bawah 15 tahun.

Di peta kita melihat tingkat kematian karena tenggelam di seluruh dunia.

Pada 2016, angka kematian tertinggi di Papua Nugini dan Seychelles, antara 10 hingga 16 kematian per 100.000. Tarif juga tinggi di negara -negara seperti Bangladesh, Republik Afrika Tengah, Vietnam, dan Haiti.

Jika kita melihat tingkat kematian, kita melihat penurunan yang signifikan sejak 1990-terutama di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Di Bangladesh dan Cina, misalnya, tarif telah turun lebih dari dua pertiga selama periode ini.

Api

Di peta kita melihat tingkat kematian dari api di seluruh dunia.

Sebagian besar negara di seluruh Amerika, Eropa Barat, Asia Timur dan Oceania rata -rata kematian di bawah 2 per 100.000. Tarif di seluruh wilayah lain biasanya lebih tinggi pada 2-6 per 100.000. Jika dilihat melalui waktu kita melihat penurunan tingkat kematian api yang penting, khususnya di seluruh Afrika sub-Sahara dan Eropa Timur. & NBSP;

100 penyebab kematian teratas di amerika 2022
Terorisme

Terorisme & nbsp; didefinisikan & nbsp; dalam kamus Oxford sebagai "penggunaan kekerasan dan intimidasi yang melanggar hukum, terutama terhadap warga sipil, dalam mengejar tujuan politik." Kami dengan cepat melihat bahwa definisi ini tidak spesifik dan subyektif.9 Dalam artikel lengkap kami tentang terorisme kami melihat definisi yang diadopsi, dan bagaimana hal itu dibedakan dari bentuk kekerasan lainnya.

Di peta kita melihat tingkat kematian akibat terorisme di seluruh dunia.

Kematian oleh Hewan

Nyamuk sejauh ini adalah hewan paling mematikan di dunia

Sekitar 1,5 juta orang dibunuh oleh hewan setiap tahun.

  • Lebih dari setengah juta dibunuh oleh manusia lain - in & nbsp; perang, & nbsp; pembunuhan, dan & nbsp; terorisme. Dan hampir satu juta orang dibunuh oleh hewan lain di tahun tertentu.10 & nbsp;
  • Nyamuk, sejauh ini, adalah hewan paling mematikan di dunia bagi manusia: Di perkiraan 780.000 meninggal karena penularan penyakit karena nyamuk pada 2016. Kematian nyamuk adalah jumlah kematian (dalam rangka, tertinggi ke terendah) dari: malaria, demam berdarah, Jepang Ensefalitis, demam kuning, virus Zika, Chikungunya, virus Nil Barat, dan filariasis limfatik, yang merupakan vektor.
  • Perkiraan jumlah kematian manusia global oleh hewan, baik dari kontak/serangan langsung atau penularan penyakit.
  • Apakah berita mencerminkan dari apa kita mati?

Salah satu motivasi utama untuk pekerjaan kita di dunia kita dalam data adalah untuk memberikan gambaran berbasis fakta tentang dunia tempat kita hidup-perspektif yang mencakup perubahan persisten dan jangka panjang yang berjalan sebagai latar belakang kehidupan kita sehari-hari. Kami bertujuan untuk memberikan pelengkap untuk pelaporan cepat yang kami lihat dalam berita. Media memberikan snapshot hampir tidak stabil dari peristiwa tunggal; Peristiwa yang, dalam banyak kasus, negatif. Tren kemajuan skala besar yang terus-menerus tidak pernah menjadi berita utama.

Tetapi apakah ada bukti bahwa ada pemutusan seperti itu antara apa yang kita lihat dalam berita dan apa kenyataan bagi kebanyakan dari kita?

Satu studi berusaha untuk melihat ini dari perspektif dari apa kita mati: adalah apa yang sebenarnya kita mati karena tercermin dalam liputan media yang diterima topik -topik ini? 11

Kolom pertama mewakili bagian kematian masing -masing penyebab; yang kedua bagian pencarian Google masing -masing menerima; Ketiga, artikel relatif menyebutkan di New York Times; & nbsp; dan akhirnya artikel menyebutkan di & nbsp; The Guardian.

Liputan di kedua surat kabar di sini sangat mirip. Dan perbedaan antara apa yang sebenarnya kita mati dan apa yang kita dapatkan diinformasikan di media adalah apa yang menonjol:

  • Sekitar sepertiga dari penyebab kematian yang dipertimbangkan akibat penyakit jantung, namun penyebab kematian ini hanya menerima 2-3 persen dari pencarian Google dan liputan media;
  • Hanya di bawah sepertiga dari kematian datang dari kanker; Kami benar -benar banyak kanker Google (37 persen pencarian) dan ini adalah entri populer di sini di situs kami; tetapi hanya menerima 13-14 persen liputan media;
  • Kami mencari insiden jalan lebih sering daripada bagian kematian mereka; Namun, mereka menerima lebih sedikit perhatian dalam berita;
  • Ketika datang ke kematian akibat stroke, pencarian Google dan liputan media secara mengejutkan seimbang;
  • Perbedaan terbesar menyangkut bentuk -bentuk kematian yang kejam: bunuh diri, pembunuhan dan terorisme. Ketiganya menerima perhatian yang jauh lebih relatif dalam pencarian Google dan liputan media daripada bagian relatif kematian mereka. Ketika datang ke liputan media tentang penyebab kematian, kematian kekerasan menyumbang lebih dari dua pertiga dari cakupan di New York Times dan The Guardian tetapi menyumbang kurang dari 3 persen dari total kematian di AS.

Yang menarik adalah bahwa apa yang dicari orang Amerika di Google adalah cerminan yang jauh lebih dekat dari apa yang membunuh kita daripada apa yang disajikan di media. Salah satu cara untuk memikirkannya adalah bahwa outlet media dapat menghasilkan konten yang menurut mereka paling tertarik, tetapi ini tidak selalu tercermin dalam preferensi kita ketika kita mencari informasi sendiri.

[Mengklik visualisasi akan membukanya dalam resolusi yang lebih tinggi; & nbsp; grafik menunjukkan ringkasan untuk tahun 2016, tetapi grafik interaktif untuk semua tahun yang tersedia tersedia di akhir blog ini.13]

100 penyebab kematian teratas di amerika 2022

Seberapa kelebihan atau kurang terwakili kematian di media?

Seperti yang dapat kita lihat dengan jelas dari grafik di atas, ada keterputusan antara apa yang kita mati, dan berapa banyak liputan yang terjadi di media. Cara lain untuk merangkum perbedaan ini adalah dengan menghitung bagaimana setiap atau kurang terwakili setiap penyebab di media. Untuk melakukan ini, kami cukup menghitung rasio antara bagian kematian dan bagian dari liputan media untuk setiap penyebab.

Dalam bagan ini, kita melihat bagaimana setiap atau kurang terwakili setiap penyebab dalam liputan koran.14 Penyebab yang ditunjukkan dengan warna merah terlalu terwakili di media; Mereka yang berwarna biru kurang terwakili. Angka -angka menunjukkan faktor yang dengannya mereka salah diartikan.

Yang menonjol di sini-saya harus melanggar skala pada sumbu y karena beberapa pesanan besarnya lebih tinggi dari yang lainnya-adalah terorisme: itu terlalu terwakili di & nbsp; berita dengan hampir 4000.

Pembunuhan juga sangat terwakili dalam berita, dengan faktor 31. Yang paling kurang terwakili di media adalah penyakit ginjal (11 kali lipat), penyakit jantung (10 kali lipat), dan, mungkin mengejutkan, overdosis obat (7 kali lipat) . Stroke dan diabetes adalah dua penyebab yang paling diwakili secara akurat.

[Mengklik visualisasi akan membukanya dalam resolusi yang lebih tinggi].

100 penyebab kematian teratas di amerika 2022

Haruskah paparan media mencerminkan dari apa kita mati?

Dari perbandingan di atas, jelas bahwa berita itu tidak mencerminkan dari apa kita mati. Tetapi ada pertanyaan penting lainnya: & nbsp; haruskah ini representatif?

Ada beberapa alasan kami akan, atau harus, mengharapkan apa yang kami baca online, dan apa yang tercakup dalam media tidak akan sesuai dengan apa yang sebenarnya kami mati.

Yang pertama adalah bahwa kami berharap ada beberapa aspek pencegahan untuk informasi yang kami akses. Ada argumen kuat bahwa hal -hal yang kami cari dan mendapatkan informasi tentang mendorong kami untuk mengambil tindakan yang & nbsp; mencegah kematian lebih lanjut. Ada beberapa contoh di mana saya bisa membayangkan ini benar. Orang yang khawatir tentang kanker dapat mencari bimbingan secara online tentang gejala dan diyakinkan untuk menemui dokter mereka. Beberapa orang dengan pikiran bunuh diri dapat mencari bantuan dan dukungan online yang kemudian mengakibatkan kematian yang dihindari karena bunuh diri. Karena itu kami berharap bahwa baik yang dimaksudkan atau paparan informasi yang tidak diinginkan pada topik -topik tertentu dapat mencegah kematian dari penyebab tertentu. Oleh karena itu, beberapa ketidakseimbangan dalam proporsi relatif masuk akal. Tetapi jelas ada beberapa bias dalam keprihatinan kita: kebanyakan orang meninggal karena penyakit jantung (karenanya itu harus menjadi sesuatu yang menjadi perhatian kita) namun hanya sedikit minoritas yang mencari informasi [yang mungkin preventif] secara online.

Kedua, penelitian ini berfokus pada dari apa orang di AS mati, bukan dari apa yang orang di seluruh dunia meninggal. Apakah liputan media lebih mewakili kematian global? Tidak terlalu. Dalam posting blog lain, ‘Apa dunia mati?‘, Saya melihat secara rinci peringkat penyebab kematian secara global dan oleh negara. Peringkat relatif kematian di AS mencerminkan rata -rata global: kebanyakan orang meninggal karena penyakit jantung dan kanker, dan terorisme peringkat terakhir atau kedua (bersama bencana alam). Terorisme menyumbang 0,06 persen dari kematian global pada tahun 2016. Sementara kami mengharapkan peristiwa non-AS untuk tampil di & nbsp; The New York Times, & NBSP; berita global seharusnya tidak secara substansial mempengaruhi cakupan penyebab yang representatif.

Yang ketiga berkaitan dengan sifat berita: ini berfokus pada peristiwa dan cerita. Sementara saya sering mengkritik pesan dan narasi yang digambarkan di media, saya memiliki simpati untuk apa yang mereka pilih untuk dibahas. Pelaporan menjadi semakin cepat. Sebagai konsumen berita, harapan kami dengan cepat bergeser dari setiap hari, setiap jam, hingga pembaruan menit demi menit tentang apa yang terjadi di dunia. Gabungkan ini dengan ketertarikan kami pada cerita dan narasi. Tidak mengherankan bahwa media berfokus pada laporan peristiwa tunggal (secara negatif negatif): kasus pembunuhan atau serangan teroris. Penyebab kematian yang paling kurang terwakili di media adalah penyakit ginjal. Tetapi dengan audiensi yang mengharapkan umpan cakupan menit demi menit, berapa banyak yang bisa dikatakan tentang penyakit ginjal? Tanpa menaklukkan paksaan kami untuk kisah terbaru yang tidak biasa, kami tidak dapat mengharapkan representasi ini menjadi seimbang dengan sempurna.

Cara memerangi bias kita untuk acara tunggal

Media dan konsumennya terjebak dalam siklus penguat. Laporan berita tentang peristiwa yang melanggar, yang sering didasarkan pada cerita yang menarik. Konsumen ingin tahu apa yang terjadi di dunia & nbsp; - Kami dengan cepat tenggelam oleh tajuk terbaru. Kami datang untuk mengharapkan pembaruan berita dengan frekuensi yang meningkat, dan saluran media memiliki insentif yang jelas untuk disampaikan. Ini mengunci kita ke dalam siklus harapan dan cakupan dengan bias yang kuat untuk peristiwa outlier. Sebagian besar dari kita dibiarkan dengan persepsi yang miring tentang dunia; kami pikir dunia jauh lebih buruk dari itu.15we are quickly immersed by the latest headline. We come to expect news updates with increasing frequency, and media channels have clear incentives to deliver. This locks us into a cycle of expectation and coverage with a strong bias for outlier events. Most of us are left with a skewed perception of the world; we think the world is much worse than it is.15

Tanggung jawab dalam melanggar siklus ini terletak pada produsen media dan konsumen. Apakah kita akan berhenti melaporkan dan membaca berita terbaru? Tidak sepertinya. Tetapi kita semua bisa lebih sadar tentang bagaimana kita membiarkan berita ini membentuk pemahaman kita tentang dunia.

Dan jurnalis dapat melakukan jauh lebih baik dalam memberikan konteks tren yang lebih luas: jika melaporkan pembunuhan, misalnya, termasuk konteks bagaimana tingkat pembunuhan berubah dari waktu ke waktu.16

Sebagai konsumen media, kita dapat lebih sadar akan fakta bahwa mengandalkan liputan berita 24/7 saja tidak cukup untuk memahami keadaan dunia. Ini mengharuskan kita untuk memeriksa bias kita (yang sering tidak disadari) untuk narasi tunggal dan mencari sumber yang memberikan perspektif berbasis fakta tentang dunia.

Penangkal berita ini adalah apa yang kami coba sediakan di dunia kami dalam data. Itu harus dapat diakses oleh semua orang, itulah sebabnya pekerjaan kami sepenuhnya akses terbuka. Apakah Anda seorang produsen atau konsumen media, jangan ragu untuk mengambil dan menggunakan apa pun yang Anda temukan di sini.

Informasi tambahan

Dalam artikel ini kami sangat bergantung pada perkiraan yang disajikan dalam studi Global Burden of Disease (GBD) yang diproduksi di bawah kepemimpinan Institute for Health Metrics and Evaluation. Studi ini diterbitkan di Lancet di thelancet.com/gbd dan merupakan yang paling diperbarui; luas; dan analisis paling mendalam dan sintesis penyebab dan faktor risiko kematian di seluruh dunia.

Memperkirakan penyebab kematian

Beban Penyakit Global IHME (GBD) telah mengembangkan pendekatan standar untuk atribusi kematian terhadap penyebab spesifik.17

Metodologi mereka menyatakan bahwa “setiap kematian dikaitkan dengan satu penyebab yang mendasari - penyebab yang memprakarsai serangkaian peristiwa yang mengarah ke kematian - sesuai dengan prinsip -prinsip ICD” .18 Data untuk memperkirakan penyebab kematian jauh dari lengkap, terutama yang lebih miskin Negara -negara, dan untuk estimasi ini oleh karena itu para peneliti perlu mengandalkan berbagai sumber. Sumber -sumber ini termasuk Vital Registration (VR); Autopsi Verbal (VA); data pengawasan, sensus dan survei; pendaftar kanker; dan catatan polisi. GBD kemudian mengembangkan standarisasi data dan metodologi pemrosesan di mana mereka mendefinisikan kualitas data dan skor kelengkapan, dan jika diperlukan & nbsp; menyesuaikan kelengkapan dengan 100% menggunakan fraksi penyebab untuk lokasi usia-sex-tahun tertentu dan memperkirakan semua penyebab mortalitas untuk lokasi itu -age-sex-year.

The GBD assessment is strongly tied to the mortality cause categories as defined within the International Classification of Diseases (ICD) codes, as used by the World Health Organization (WHO).

An important step in the GBD methodology standardization is in reallocating deaths attributed within ICD classifications without an underlying cause of death (for example, senility) which can be an intermediate but not final cause of death. These categories are termed as ‘garbage codes’. GBD redistribute these garbage codes using a methodology explained in detail in Naghavi et al. (2010).19 Note that this redistributing of ‘garbage codes’ in some cases explains the difference in estimates between IHME and WHO, such as for road accident deaths (compared here).

Death and death rate analyses are then carried out by the GBD researchers across all locations, all ages, both sexes and for the period from 1990 onwards based on its Cause of Death Ensemble model (CODEm). The full description of GBD methodology can be found here.

Estimating the deaths attributed to risk factors

Estimating the risk factors associated with millions of deaths around the world is a complex task — particularly when risk factors can compound and collectively influence the likelihood of disease and, eventually, death.

The Global Burden of Disease (GBD) studies – on which we largely rely on in this article – provide one of, if not the, most in-depth analysis and synthesis of relative risk factors.20

The GBD groups risk factors into four broad categories: behavioral risks, environmental risks, occupational risks, and metabolic risks.

The central tool to estimate the impact of various risk factors is the Comparative Risk Assessment (CRA) conceptual framework21 which details how various risk factors affect health outcomes and ultimately death. For example, there is evidence of links between a higher body mass index (BMI) and the risk of multiple non-communicable diseases (NCDs) including cardiovascular disease, ischemic stroke and some cancers.22

Such risk-outcome pairs (e.g. high BMI and ischemic stroke) are formed based on evidence from cohort studies, randomized trials, and case-control studies.

A key point to emphasise is that attributing deaths to risk factors necessarily implies making assumptions about the magnitude of the causal impact that each factor has on the probability of death, everything else equal. Establishing causal impacts this way is difficult. The GBD studies rely on state-of-the-art evidence from cohort, case studies and trials, but extrapolating from this evidence still requires making assumptions, with an implied margin of error. As scientific research advances, new evidence becomes available – the estimates from the GBD studies adapt, and become more precise when new academic research emerges.

The risk factor estimates presented in this entry represent the ‘attributable burden’

Once a risk-outcome pair has been identified, how does IHME begin to quantify the disease burden or number of deaths attributed to each risk?

The CRA can be used for two different types of assessment, attributable burden and avoidable burden:

  • The avoidable burden represents the potential burden avoided in the future if population exposure to a risk factor was to shift to a counterfactual level of exposure (for example, from its current level to a future scenario where tobacco smoking was eliminated).
  • The attributable burden is an estimation of the reduction of the number of deaths that would have been achieved if the risk factors to which a population is exposed had been eliminated (in the case of tobacco smoking, for example) or reduced to an optimal, healthy level (in the case of body-mass index). It estimates the number of deaths associated with a risk factor as the difference between a hypothetical ideal world with no exposure to relevant risk factors with the actual exposure to risk factors. This methodology can be applied for the current number of deaths associated with different risk factors and in historical analyses of the past. The data presented in this article here is that of the attributable burden.

The estimation of the attributable burden effectively answers the question: “What would be the number of deaths from a specific cause of death – e.g. stroke or a specific cancer – if everyone’s body-mass index (BMI) was reduced to a optimal, healthy level?” This healthy/optimal level is defined as the ‘theoretical minimum risk exposure level (TMREL)‘. Cohort, case studies and trials of established risk-exposure relationships between BMI and ischemic stroke allow for the calculation of the reduction in deaths which would have occurred if BMI was reduced to a healthy level across the population distribution. This relationship can be established by specific demographic groups, such as by sex or age. The difference between the number of deaths from ischemic stroke which would have occurred at the TMREL and at the actual BMI distribution is given as the number of deaths attributed to high BMI from ischemic stroke.

Dengan menyelesaikan proses ini untuk semua pasangan hasil-hasil, IHME dapat menyimpulkan untuk memperkirakan jumlah total kematian yang dikaitkan dengan BMI tinggi, dan direplikasi untuk semua faktor risiko menggunakan kurva paparan risiko-risiko masing-masing.

Jumlah kematian yang dikaitkan dengan faktor risiko yang berbeda tidak dapat disimpulkan

Perhatikan bahwa proses estimasi ini bukan aditif; Dengan kata lain, hubungan spesifik risiko ini tidak menjelaskan efek peracikan dari beberapa faktor risiko. BMI yang tinggi, misalnya, mungkin ada dengan faktor gaya hidup lain seperti tingkat aktivitas fisik yang rendah, tekanan darah tinggi, asupan buah dan sayuran rendah. Semua perkiraan ini dikembangkan secara independen. Karena itu kami tidak dapat menjumlahkan semua 'kematian yang dikaitkan' dan menyimpulkan bahwa ini adalah jumlah kematian yang sebenarnya. Jumlah kematian yang dikaitkan dengan faktor risiko dalam banyak kasus melebihi mereka karena penyebab kematian.

Misalnya, bagan di sini menunjukkan faktor risiko penyakit kardiovaskular. 18 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular pada tahun 2017. Namun, jika Anda menyimpulkan kematian yang disebabkan oleh faktor risiko individu, mereka akan menambahkan lebih dari 18 juta. Alasannya adalah karena faktor -faktor risiko ini dihitung secara individual dan pengukuran tidak memperhitungkan efek peracikan dari beberapa faktor risiko. Misalnya. Orang yang makan lebih sedikit biji -bijian dan buah -buahan juga cenderung memiliki diet dengan proporsi asam lemak olahan yang lebih tinggi dan proporsi serat yang lebih rendah.

Penjelasan metodologis lengkap dari pendekatan IHME terhadap atribusi faktor risiko dapat ditemukan di sini.

Kelengkapan pendaftaran penyebab kematian

Peta interaktif ini menunjukkan bagian kematian yang memiliki penyebab informasi kematian dicatat.

Ini dihitung sebagai jumlah kematian yang telah didaftarkan dengan informasi sebab-kematian dalam sistem pendaftaran vital suatu negara, dibagi dengan total kematian yang diharapkan pada tahun tertentu. Kematian yang diharapkan diperkirakan oleh Organziasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan perubahan dalam mortalitas dan tren demografis di negara tertentu.

Sumber data

Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME), Global Burden of Disease (GBD)

  • Data: Tingkat Kematian, jumlah absolut kematian prematur dan dalys di semua faktor risiko dan penyebab Death rates, absolute number of premature deaths and DALYS across all risk factors and causes
  • Cakupan Geografis: Global, di semua wilayah dan negara Global, across all regions and countries
  • Rentang Waktu: Sebagian besar metrik tersedia sejak tahun 1990 dan seterusnya Most metrics available from 1990 onwards
  • Tersedia di: & nbsp; online di siniOnline here

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Global Health Observatory (GHO)

  • Data: Penyebab kematian khusus berdasarkan usia dan jenis kelamin Causes-specific mortality by age and sex
  • Cakupan Geografis: Global, menurut wilayah dan negara Global, by region and by country
  • Rentang Waktu: Sebagian besar metrik yang tersedia mulai tahun 2000 dan seterusnya dalam incrememnts 5 tahun Most metrics available from 2000 onwards in 5-year incrememnts
  • Tersedia di: & nbsp; online di siniOnline here

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Global Health Observatory (GHO)

  • Data: Penyebab kematian khusus berdasarkan usia dan jenis kelamin: Terrorist attacks with 45-120 variables for each, including number of fatalities, injuries, weapons used, and perpetrators
  • Cakupan Geografis: Global, menurut wilayah dan negara Global by country
  • Rentang Waktu: Sebagian besar metrik yang tersedia mulai tahun 2000 dan seterusnya dalam incrememnts 5 tahun 1970 onwards
  • Global Terrorism Database (GTD) http://www.start.umd.edu/gtd/

Data: Serangan teroris dengan 45-120 variabel untuk masing-masing, termasuk jumlah kematian, cedera, senjata yang digunakan, dan pelaku

  • Cakupan Geografis: Global berdasarkan Negara: International reports of executions
  • Cakupan Geografis: Global, menurut wilayah dan negara Global by country
  • Rentang Waktu: Sebagian besar metrik yang tersedia mulai tahun 2000 dan seterusnya dalam incrememnts 5 tahun 2007 onwards
  • Global Terrorism Database (GTD) https://www.amnesty.org/en/what-we-do/death-penalty/

Apa 20 penyebab utama kematian?

Penyebab utama kematian..
Penyakit Jantung: 696.962 ..
Kanker: 602.350 ..
Covid-19: 350.831 ..
Kecelakaan (cedera tidak disengaja): 200.955 ..
Stroke (penyakit serebrovaskular): 160.264 ..
Penyakit pernapasan bawah kronis: 152.657 ..
Penyakit Alzheimer: 134.242 ..
Diabetes: 102.188 ..

Apa penyebab kematian Amerika #1?

Penyakit jantung jantung adalah penyebab utama kematian bagi pria dan wanita.Ini adalah kasus di AS dan di seluruh dunia. Heart disease is the leading cause of death for both men and women. This is the case in the U.S. and worldwide.

Apa saja 10 penyebab kematian di Amerika Serikat untuk orang -orang dari segala usia?

Semua ras & origins1, keduanya jenis kelamin, semua umur..
Penyakit jantung.23,1%.
Kanker.21,0%.
Cedera yang tidak disengaja.6,1%.
Penyakit pernapasan bawah kronis.5,5%.
Pukulan.5,3%.
Penyakit Alzheimer.4,3%.
Diabetes.3.1%.
Penyakit ginjal.1,8%.