Show Dalam melakukan transaksi bisnis, kamu mungkin memberikan dan menerima faktur atau invoice. Secara sederhana, faktur adalah dokumen komersial yang dilengkapi time-stamped dan mendokumentasikan secara rinci transaksi antara penjual dan pembeli. Berikutnya, pembeli akan menyelesaikan pembayaran sesuai dengan nominal yang tercantum dalam faktur tersebut. Apabila pembelian produk atau jasa dilakukan secara kredit, faktur juga mencatat detail ketentuan cara pembayarannya. Sebetulnya, terdapat berbagai jenis faktur yang lazim digunakan dalam transaksi bisnis. Sebut saja, faktur penjualan, faktur pembelian, dan faktur pajak. Sebelum membahas jenis dan contoh faktur tersebut satu per satu, mari kenali komponen dasarnya terlebih dahulu! Komponen dasar fakturAgar suatu dokumen dianggap faktur yang sah, dokumen tersebut perlu terdiri dari komponen-komponen dasar. Apa saja komponen tersebut? Simak rinciannya di bawah ini!
Kadang, perusahaan memilih untuk mengirimkan rekapitulasi transaksi saja pada akhir bulan sebagai faktur yang ditagihkan kepada pembeli. Jika demikian, perlu ada disclaimer bahwa penjual tidak akan mengirimkan faktur. Alasannya, tanpa ada pernyataan secara tertulis, besar risiko suatu transaksi ditagihkan beberapa kali, terlebih bila dokumentasi kedua belah pihak belum dilakukan secara digital. Fungsi dari fakturPerlu dipahami, invoice tidak hanya berfungsi untuk merinci transaksi, tetapi juga pengendalian dari sisi akuntansi. Setidaknya, ada dua fungsi penting yang dimiliki oleh faktur.
Jenis dan contoh fakturBerbicara bisnis pasti melibatkan proses transaksi, baik penjualan atau pembelian barang maupun jasa. Karena itu, kamu akan menemukan beberapa macam faktur dalam kaitannya dengan operasional bisnis. Paling tidak, kamu perlu mengenal faktur penjualan, faktur pembelian, serta faktur pajak. Tidak perlu khawatir jika kamu belum familier dengan ketiga faktur tersebut sebab kami telah menyiapkan pembahasannya. Silakan disimak! 1. Faktur penjualan: Tagihan yang dikeluarkan pengusahaFaktur penjualan adalah bukti tagihan yang diberikan pengusaha kepada konsumen atas pembelian sejumlah jasa atau barang. Umumnya, faktur ini diberikan oleh pengusaha setelah barang atau jasa diterima oleh konsumen. Sales invoice atau faktur penjualan ini harus menyebutkan jenis barang atau jasa yang dibeli konsumen, jumlah pembeliannya, potongan harga yang mungkin diperoleh pembeli, serta nominal yang perlu dibayar oleh pembeli. Dengan kata lain, faktur penjualan adalah rangkuman dari kesepakatan sebuah transaksi, termasuk jeda waktu yang diberikan penjual sejak pemenuhan pesanan sampai pelunasan. Beberapa dari kamu mungkin ada yang bertanya, mengapa bisnis perlu membuat faktur penjualan? Tentu saja karena faktur ini mempunyai fungsi-fungsi yang penting bagi bisnis, antara lain:
2. Faktur pembelian: Faktur penjualan yang sudah diterima pembeliApabila kamu menjadi pihak yang membeli barang atau jasa, tentu kamu tidak akan mengeluarkan faktur penjualan. Sebaliknya, kamu akan menerima faktur tersebut. Jadi, faktur pembelian adalah dokumen faktur yang diterima oleh konsumen atau pembeli dari pihak produsen atau penyedia jasa. Secara sederhana, faktur pembelian atau purchase invoice merupakan faktur penjualan yang telah diterima oleh pembeli. Namun, jangan sampai kamu keliru mempersepsikannya sebagai purchase order. Meskipun terlihat serupa, kedua dokumen ini sama sekali berbeda. Purchase order (PO) adalah dokumen yang dikirimkan oleh pembeli kepada penjual ketika akan memesan suatu barang atau jasa. Dokumen ini mencakup detail pesanan, tanggal pengiriman, dan harga. Jika dilihat dari alurnya, pembeli akan membuat PO dan mengirimkannya kepada pihak penjual. Lalu, penjual akan menyiapkan pesanan berdasarkan dokumen PO tersebut. Baca juga: Mengenal Pengertian, Fungsi, dan Contoh Purchase Order Setelah pesanan dikirimkan, penjual akan mengirimkan faktur penjualan. Sementara itu, saat faktur tersebut diterima oleh pembeli, kita menyebutnya sebagai faktur pembelian. Layaknya faktur penjualan bagi produsen atau penyedia jasa, faktur pembelian pun memiliki kegunaan tersendiri bagi pihak konsumen. Di bawah ini beberapa fungsi dari faktur pembelian yang perlu kamu ketahui.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktur pembelian adalah dokumen yang sama dengan faktur penjualan. Bedanya, faktur ini telah sampai kepada pihak pembeli. Sebelum membahas tentang faktur pajak, kamu dapat melihat contoh faktur di bawah ini agar memiliki pemahaman yang lebih jelas.
Perlu diketahui, dalam transaksi barang atau jasa, terdapat kategori Barang Kena Pajak (BKP) serta Jasa Kena Pajak (JKP). Jika barang yang kamu jual termasuk ke dalam barang yang dikenai pajak menurut hukum undang-undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN), barang tersebut ada dalam kategori BKP. Sementara itu, JKP adalah setiap kegiatan atau pelayanan yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk dipakai yang dikenakan pajak sesuai dengan UU PPN. Nah, berdasarkan kedua kategori barang dan jasa tersebut, pengusaha yang menyerahkan BKP atau JKP disebut sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Baca Juga: Cara Menghitung PPN dan PPh yang Perlu Diketahui oleh Bisnis Adapun faktur pajak adalah bukti adanya pungutan pajak PKP baik dalam penyerahan BKP maupun JKP. Jadi, saat pengusaha menjual suatu barang atau jasa yang kena pajak, pengusaha tersebut perlu membuat faktur pajak. Faktur pajak tersebut merupakan dokumentasi bahwa pengusaha kena pajak telah memungut pajak dari konsumen yang membeli barang atau jasa kena pajak. Faktur pajak yang dibuat pun dapat berbeda jenis tergantung kebutuhan. Cermati jenis-jenis faktur pajak tersebut dalam poin-poin di bawah ini!
Walaupun terkesan rumit, faktur pajak sangat penting bagi pengusaha kena pajak. Faktur pajak adalah bukti bahwa pengusaha kena pajak sudah menyetor, memungut, serta melaporkan SPT. E-invoice atau faktur digitalSeiring dengan makin pesatnya perkembangan teknologi, banyak orang dan bisnis yang menganggap penggunaan electronic invoice atau faktur digital lebih efisien dibandingkan dengan faktur cetak. Faktur digital adalah bentuk penagihan secara elektronik yang dapat digunakan sebagai alat dokumentasi serta pengawasan transaksi agar sesuai dengan kesepakatan awal. Dokumen electronic invoice atau e-invoice umumnya dikirimkan melalui surat elektronik atau e-mail, website, bahkan aplikasi. Keuntungan penggunaan faktur digital di antaranya:
Apakah kamu sudah menggunakan faktur digital? Ketahui lebih jauh terkait invoice dalam artikel berikut ini: Apa Itu Invoice dan Apa Pentingnya Bagi Bisnis? Jika kamu kesulitan beralih ke faktur digital karena tim yang terlibat dalam bisnis belum siap, kamu perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan digital skill staf dalam bisnismu. Memang, meningkatkan keterampilan digital, terlebih bagi UMKM tidaklah mudah. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Temukan tipsnya di sini: Bagaimana Cara Meningkatkan Keterampilan Digital Bagi UMKM? KesimpulanBerdasarkan uraian di atas, sudah jelas bahwa faktur adalah dokumen yang diserahkan oleh penjual kepada pembeli dengan keterangan tanggal dan memuat rincian suatu transaksi. Tanggal dalam faktur sangat penting sebab berperan dalam menentukan waktu jatuh tempo pembayaran. Biasanya, jatuh tempo dihitung dari tanggal faktur ditambah sejumlah hari, sesuai dengan kesepakatan. Untuk setiap transaksi, pastikan kamu membuat faktur tertulis agar seluruh aktivitas jual beli terdokumentasi jual beli. Jangan lupa, kamu juga perlu membuat faktur pajak bila barang atau jasa yang dijual termasuk barang kena pajak atau jasa kena pajak. Semoga artikel ini membantu kamu memahami tentang pengertian serta contoh faktur lebih mendalam, ya. Sampai jumpa di artikel bermanfaat lainnya! |