Yang tidak boleh dilakukan setelah embrio transfer

Yang tidak boleh dilakukan setelah embrio transfer

19AguAgustus 19, 2020

9 Tips untuk Sukses Embrio Transfer

Transfer Embrio merupakan tahap terakhir dari siklus perawatan IVF dimana embrio beku melihat embrio dipindahkan ke rahim wanita sehingga kehamilan dapat tercapai. Ini dilakukan biasanya setelah lima sampai enam hari setelah pengambilan telur atau di bawah protokol transfer embrio beku. Keberhasilan prosedur tergantung pada kelangsungan hidup embrio dan kondisi rahim, meskipun faktor lain dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan. Ini termasuk:

  1. Beristirahat dan pemulihan

Pasien disarankan untuk beristirahat selama 2 jam atau lebih setelah prosedur, dan kemudian menghabiskan 2 hingga 4 hari di rumah. Setelah itu, aktivitas normal dapat dilanjutkan, meskipun aktivitas berat dan olahraga harus dihindari selama 1-2 minggu lagi. Aktivitas sedang seperti berjalan kaki, mengemudi, dan memasak boleh dilakukan selama waktu ini, begitu juga dengan pekerjaan, selama tidak melibatkan angkat berat atau olahraga berat.

  1. Bepergian

Kami menyarankan Anda untuk tidak melakukan perjalanan jauh dalam 5 hari pertama, dan jika memungkinkan, 2 minggu pertama. Anda dapat melakukan perjalanan jauh setelah itu asalkan Anda tidak terburu-buru. Selain itu, jangan terlalu memaksakan diri secara fisik.

Hindari jalan bergelombang yang dapat menyebabkan gerakan tersentak-sentak.

  1. Menerapkan pola makan yang sehat

Pasien harus menghindari makanan olahan, membatasi asupan gula dan tetap berpegang pada karbohidrat baik seperti biji-bijian, kacang-kacangan,sayuran, dan buah-buahan. Mereka juga harus mencoba makan ikan berminyak dua kali seminggu dan menghindari mengabaikan protein. Multivitamin harian dengan asam folat juga direkomendasikan.

  1. Menghindari seks

Hubungan seksual sebaiknya dihindari sampai hasil tes kehamilan tiba. Seks dapat menyebabkan kontraksi rahim, yang pada akhirnya dapat mengganggu implantasi embrio di lapisan rahim.

  1. Menghindari mandi

Penting untuk menghindari bak mandi, kolam renang dan pantai untuk melindungi dari kemungkinan infeksi. Sebaliknya, pasien harus mandi secara ringkas dengan air hangat dan meninggalkan mandi busa selama beberapa minggu.

  1. Minum air

Cairan membantu mengatur hidrasi, yang penting untuk berfungsinya sel. Ini sangat bermanfaat bagi sel endometrium yang membantu tercapainya kehamilan.

  1. Menghilangkan stres

Pasien dapat mempelajari teknik seperti yoga, meditasi, atau tai chi, yang telah terbukti dapat mengurangi stres, terutama saat pasien menunggu hasil tes kehamilan mereka.

  1. Mengonsumsi progesteron

Progesteron adalah steroid alami yang mempersiapkan lapisan rahim Anda untuk kehamilan dengan menciptakan lingkungan yang optimal untuk implantasi embrio. Dokter Anda akan meresepkan progesteron pessaries, yang harus terus Anda gunakan sampai tes kehamilan.

  1. Menjaga kesihatan

Pasien harus siap secara mental dan memastikan untuk minum obat tepat waktu. Pasangan harus menghindari kafein dan alkohol tingkat tinggi.

Di atas segalanya, tetaplah bersikap positif dan kami berharap semoga Anda sukses. Baby Dust to you!


CANTIKA.COM, Jakarta - Two Weeks Waiting (TWW) atau periode tunggu setelah tindakan transfer embrio (dikenal pula dengan ET atau embryo transfer) merupakan salah satu periode yang paling mendebarkan bagi suami istri yang tengah menjalani program bayi tabung. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya menjelaskan beberapa tips pada periode ini supaya kamu dan pasangan bisa lebih tenang.

Bukanlah rahasia bahwa siklus bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dapat membebani, bukan hanya pada tubuh kamu yang menjalani program bayi tabung, melainkan juga kesejahteraan emosional dan mental. Namun jangan khawatir. Pada periode tunggu, sebenarnya kamu tidak harus selalu istirahat di tempat tidur atau berbaring sepanjang waktu. Mempertahankan rutinitas normal juga penting untuk mengalihkan pikiran kamu dari waktu dua minggu yang pasti terasa sangat panjang.

Yang tidak boleh dilakukan setelah embrio transfer
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Aida Riyanti

Bersikap santai dapat membantu mengatasi emosional yang naik turun yang mungkin kerap dialami. Sangat penting bagi kamu dan suami untuk meluangkan waktu beristirahat, bersantai, dan memulihkan diri. Intinya, lakukan segala hal yang membuat kamu dan suami merasa santai selama menunggu hasil, sambil melakukan hal-hal yang membuat rileks dan berpikir positif. Positive thinking juga sangat penting. Dibarengi dengan mengurangi paparan informasi yang belum jelas kebenarannya, atau mengurangi akses media sosial, mungkin dapat membantu kamu dan suami lebih tenang.

Setelah transfer embrio, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi kamu akan meresepkan obat-obatan penunjang untuk meningkatkan kemungkinan embrio untuk terimplantasi/menempel. Lanjutkan pengobatan suportif seperti yang diinstruksikan oleh dokter. Sangat penting untuk mengikuti saran dokter dan tetap mengonsumsi obat apa pun yang direkomendasikan selama masa penantian dua minggu tersebut. Sebaiknya, hindari melewatkan dosis dan jangan memutuskan untuk menghentikan pengobatan sendiri.

Pilihan asupan makananAsupan makanan yang baik dengan gizi seimbang merupakan salah satu poin penting yang dapat menyukseskan implantasi embrio pada rahim. Jika semua berjalan sesuai rencana, di dalam tubuh kamu selama 9 bulan ke depan akan tumbuh bayi mungil yang membutuhkan nutrisi yang baik. Ini saat yang tepat untuk merangkul kebiasaan makan sehat yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Idealnya, calon ibu sebaiknya makan berbagai macam buah dan sayuran, serta makanan yang kaya kalsium, protein, vitamin B, dan zat besi.

Asam folat juga dapat dimasukkan ke menu harian kamu. Ada banyak manfaat mengonsumsi asam folat sebelum dan saat hamil. Ibu hamil membutuhkan sekitar 400 mcg per hari untuk mencegah neural tube defect. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat mengurangi kemungkinan bayi mengalami celah bibir atau langit-langit, juga dikaitkan dengan risiko cacat jantung bawaan yang lebih rendah pada bayi. Asupan asam folat dapat diperoleh dari bayam, asparagus, brokoli, alpukat, tomat, jeruk, lemon, buah bit, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, dan kacang walnut, daging unggas, hati sapi, daging merah, hati ayam, hidangan laut, dan telur.

Amankah berolahraga dan berhubungan intim dalam periode ini?Meski tidak terbukti secara ilmiah bahwa hubungan intim menjadi kontraindikasi pasca tindakan transfer embrio atau dalam kehamilan, kontraksi rahim akibat orgasme bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan. Maka itu, aktivitas seksual yang terkait dengan penetrasi penis ke dalam vagina sebaiknya tidak dilakukan dulu.

Pasien program bayi tabung direkomendasikan untuk menjalani gaya hidup sehari-hari seperti biasa selama periode tunggu ini. Meskipun demikian, olahraga dengan intensitas tinggi seperti aerobik, atau berlari sebaiknya tidak dilakukan dulu hingga mendapatkan konfirmasi kehamilan klinis. Lebih baik, pilih olahraga dengan intensitas rendah seperti jalan kaki, yoga, dan meditasi dengan durasi 30 menit per hari.

Hal yang pasti harus dihindari sama sekali selama periode tunggu ini adalah merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Setelah transfer embrio, rokok dan alkohol dapat memberikan efek yang sangat merugikan pada perkembangan calon bayi.

Waspada gejala yang menggangguKamu mungkin ingin mengawasi gejala-gejala tertentu yang dapat terjadi pada hari-hari setelah transfer embrio. Wanita yang mengonsumsi obat kesuburan dapat mengalami kondisi yang disebut sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS). Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh merespons secara dramatis terhadap hormon yang disuntikkan yang digunakan sebagai bagian dari proses IVF.

OHSS dapat menyebabkan gejala seperti: sakit perut, perut kembung, mual, muntah. Gejala ini bisa ringan, tetapi juga bisa memburuk dengan sangat cepat jika calon ibu memiliki kasus sindrom yang serius. Jadi, apabila kamu tiba-tiba merasakan sakit parah di perut, jangan menunggu terlalu lama. Segera hubungi dokter, maternity counsellor, atau klinik dan jelaskan gejala yang dialami.

Be positive, and you’ll be pregnant!Rasa penasaran yang teramat sangat terkadang membuat godaan untuk langsung melakukan tes urin. Namun, cobalah menahan keinginan untuk segera melakukan tes kehamilan. Diperlukan waktu hingga beberapa minggu sejak hari transfer sampai sel-sel plasenta mulai memproduksi cukup hormon yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG) untuk dapat terdeteksi dengan tes darah. Kurangi melakukan hal-hal yang membuat kamu dan suami berpikiran yang tidak-tidak, terlebih hal yang belum pasti.

Sebuah nasihat penting mengenai apa yang tidak boleh dilakukan setelah transfer embrio adalah “jangan panik”. Ini tentu jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Namun, mencoba untuk tetap rileks adalah hal terbaik. Apakah embrio menempel atau tidak, benar-benar tergantung pada kualitas embrio dan seberapa reseptif rahim calon ibu. Oleh karena itu, tidak ada hal mendasar yang dapat kamu dan suami lakukan yang akan mempengaruhi hasil. Ini penting untuk diingat, karena ketika sebuah siklus gagal, sangat mudah untuk menyalahkan diri sendiri karena melakukan atau tidak melakukan sesuatu setelah transfer embrio. Padahal, bisa saja penyebabnya adalah hal lainnya. Jadi, ingatkan diri untuk selalu berpikiran positif dan tetap tenang, ya.

Baca: Kaleidoskop 2021: Zaskia Sungkar Hingga Dea Ananda Jalani Program Bayi Tabung

Apa yang tidak boleh dilakukan setelah embrio transfer?

Berikut ini beberapa hal yang harus dihindari dalam periode tunggu 2 minggu setelah transfer embrio, agar embrio bisa menempel dan berkembang dengan baik di rahim calon ibu..
Berhubungan intim. ... .
2. Olahraga. ... .
Minum alkohol dan merokok. ... .
Panik atau stres..

Apa saja yang dilakukan setelah embrio transfer?

Setelah transfer embrio, diperlukan waktu beberapa hari agar terjadi proses implantasi atau tertanamnya embrio di rahim. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi Anda untuk beristirahat dan bersantai. Anda bisa berjalan santai atau melakukan aktivitas lain yang menyenangkan, seperti menonton film maupun membaca buku.

Apa yang menyebabkan embrio tidak menempel di rahim?

Ada beragam penyebab embrio tidak bisa menempel di rahim. Faktor terbesarnya adalah kelainan kromosom. "Sekitar 60-70 persen karena kromosomnya tidak normal.

Kapan sebaiknya test pack setelah embrio transfer?

Sebenarnya dari hari ke-7 sudah bisa test pack, bahkan ada yang di hari ke-6 setelah embrio transfer sudah bisa test pack," ungkap Zaskia Sungkar dalam video tersebut. "Tapi, disarankan banget sama dokternya jangan test pack. Karena test pack itu kalau hasilnya negatif, takutnya kita bakalan stres.