Yang menyusun laporan keuangan disebut

Pada dasarnya, laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan melibatkan beberapa pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pihak internal dan eksternal perusahaan.

Pihak Internal Perusahaan Pihak internal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan, seperti direktur, akuntan dan staff accounting, dan karyawan.

  • Direktur: Direktur atau dalam hal ini dapat disebut sebagai pendiri perusahaan adalah pihak (internal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, ia memiliki kewenangan penuh untuk menilai laporan keuangan di perusahaan yang dimilikinya. Laporan keuangan tersebut nantinya dapat ia gunakan untuk mengetahui perkembangan keuangan yang terjadi di perusahaannya dalam kurun waktu tertentu, serta dapat digunakan untuk mengetahui apakah perusahaannya masih bisa bertahan selama satu atau beberapa tahun mendatang dengan keuangan yang ada.
  • Akuntan dan Staff Accounting: Akuntan atau staff accounting adalah pihak (internal) nomor dua yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, dialah yang bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan sebelum dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan di hadapan direktur.
  • Karyawan: Karyawan adalah pihak (internal) nomor tiga yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi seputar laporan keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan tempat mereka bekerja berada dalam kondisi sehat atau sedang dalam kondisi krisis. Apabila perusahaan berada dalam keadaan sehat, mereka tidak perlu risau memikirkan untuk mencari pekerjaan baru. Sebaliknya, apabila perusahaan dalam kondisi krisis, mereka bisa bersiap-siap mengundurkan diri dan mencari pekerjaan yang baru.
  • Pihak Eksternal: Perusahaan Pihak eksternal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan, seperti investor, kreditor, supplier, pemerintah, dan masyarakat.
  • Investor: Investor atau dalam hal ini dapat disebut sebagai penanam modal adalah pihak (eksternal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu perusahaan masih bisa go public dan memiliki kemampuan untuk membayar dividen’ atau justru sebaliknya. Penilaian investor tersebut digunakan dalam mengambil keputusan, apakah mereka akan menambah pembelian jumlah saham di perusahaan tersebut atau menjual semua saham yang mereka miliki.
  • Kreditor: Kreditor adalah pihak (eksternal) nomor dua yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu perusahaan berada dalam keadaan sehat dan memiliki kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo (apabila suatu perusahaan diberikan bantuan dana kredit) atau tidak.
  • Supplier: Supplier adalah pihak (eksternal) nomor 3 yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan masih memiliki kemampuan untuk membayar dan melu-nasi utang atas bahan baku yang dipesan dari mereka atau tidak. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui kesehatan suatu perusahaan sebelum mereka merriutuskan memperpanjang kerja sama kontrak dengan perusahaan yang bersangkutan.
  • Pemerintah: Pemerintah adalah pihak (eksternal) nomor empat yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Pemerintah membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan pajak dan pungutan yang nanti akan dibebankan kepada perusahaan serta bantuan yang nantinya diberikan kepada perusahaan.
  • Masyarakat: Masyarakat adalah pihak (eksternal) nomor lima yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Informasi laporan keuangan ini nantinya dapat mereka gunakan sebagai bahan ajar, analisis, dan penelitian dengan tujuan-tujuan tertentu.

Disarikan dari buku: Cara Praktis Menyusun Laporan Keuangan, Penulis: Akifa P. Nayla, Hal: 16-20.

Source : http://keuanganlsm.com/pihak-pihak-yang-terkait-dalam-penyusunan-laporan-keuangan/

msd

Laporan keuangan adalah laporan yang memberikan rincian informasi keuangan perusahaan termasuk aset , kewajiban , ekuitas, pendapatan dan beban, kontribusi pemegang saham, arus kas, dan informasi terkait lainnya selama periode waktu tertentu.

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), terdapat 5 jenis laporan keuangan. Berikut penjelasan jenis laporan keuangan dan pengertiannya.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan suatu perusahaan yang melaporkan tiga informasi keuangan utama dalam periode waktu tertentu, yakni pendapatan, pengeluaran, dan laba atau rugi.

Laporan laba rugi kadang-kadang disebut pernyataan kinerja keuangan karena pernyataan ini memungkinkan pengguna menilai dan mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dari periode ke periode dari perusahaan yang serupa, pesaing, atau perusahaan itu sendiri.

Terdapat 2 format untuk menyusun laba rugi, yaitu:

  • Single Step, juga disebut sebagai cara langsung, yaitu menjumlahkan pendapatan atas ke bawah menjadi suatu kelompok, kemudian dikurangi dengan total biaya atau beban dalam periode yang telah ditentukan.
  • Multi Step, disebut juga sebagai cara bertahap, yakni memisahkan pendapatan menjadi 2 kategori, pendapatan operasional dan pendapatan non operasional. Operasional berarti berdasarkan kegiatan pokok, sedangkan non operasional berarti berdasarkan di luar kegiatan pokok.

Tiga informasi utama dalam laporan laba rugi:

Pendapatan merujuk pada penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

Pendapatan yang disajikan dalam laporan laba rugi adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Di bagian pendapatan, Anda bisa tahu berapa banyak perusahaan membuat penjualan bersih untuk periode yang dicakupnya.

Pendapatan biasanya dilaporkan sebagai ringkasan dalam laporan laba rugi dan jika Anda ingin memeriksa detailnya, mungkin Anda perlu memeriksa catatan untuk pendapatan yang disediakan dalam laporan keuangan.

Dalam catatan atas laporan keuangan, pengguna dapat melihat garis pendapatan berbeda yang dihasilkan perusahaan untuk periode tersebut. Hal ini membantu pengguna untuk memahami jalur pendapatan mana yang secara signifikan meningkat atau menurun.

Pengeluaran atau beban adalah biaya operasional yang terjadi pada perusahaan untuk periode akuntansi tertentu. 

Pengeluaran diperingkat dari biaya operasional seperti biaya gaji, utilitas, depresiasi, transportasi, dan biaya pelatihan, hingga biaya pajak dan biaya bunga.

Dalam laporan laba rugi, pengeluaran dapat disajikan berdasarkan sifatnya atau berdasarkan fungsinya.

Untung atau rugi mengacu pada laba bersih atau laba rugi yang dihitung dengan cara mengurangi pendapatan dari pengeluaran.

Jika pendapatan selama periode lebih tinggi dari pengeluaran, maka ada untung. Namun, jika pengeluaran lebih tinggi dari pendapatan, maka akan ada kerugian.

Laba atau rugi untuk periode tertentu akan meneruskan untuk mempertahankan laba atau rugi di neraca dan laporan perubahan modal.

2. Neraca

Neraca kadang-kadang disebut laporan posisi keuangan. Neraca menunjukkan saldo aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode waktu akuntansi.

Neraca disebut laporan posisi keuangan karena menunjukkan nilai-nilai kekayaan bersih perusahaan. Anda dapat menemukan kekayaan bersih perusahaan dengan menghapus kewajiban dari total aset.

Neraca pelaporannya tidak per periode, dapat perminggu atau per 2 minggu untuk menunjukkan saldo akun. Sedangkan laporan laba rugi per periode transaksi seperti per kuartal atau per 6 bulan atau setahun untuk melihat laba yang dihasilkan dalam satu periode.

Jika pengguna laporan keuangan ingin mengetahui posisi keuangan sebuah perusahaan, maka neraca adalah jawabannya.

3 informasi utama dalam neraca yang didapatkan:

Aktiva atau aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan secara legal dan ekonomis. Contohnya, bangunan, tanah, mobil, dan uang adalah jenis aset perusahaan.

Aset diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama: 

  • Aktiva lancar, mengacu pada aset jangka pendek termasuk uang tunai, kas kecil, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, prabayar, dan jenis serupa yang dikonversi dan dikonsumsi dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
  • Aktiva tidak lancar,  termasuk aset berwujud dan tidak berwujud yang diperkirakan akan dikonversi dan dikonsumsi dalam lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Aset tersebut termasuk tanah, bangunan, mesin, peralatan komputer, investasi jangka panjang dan sejenisnya.

Aset tetap tidak berwujud dibebankan ke laporan laba rugi secara sistematis berdasarkan penggunaan dan kontribusinya.

Dalam persamaan akuntansi, aset sama dengan liabilitas plus ekuitas. Mereka menambah debit dan mengurangi kredit.

Baca juga: Penyajian Laporan Keuangan: Pengertian, Karakteristik Beserta Cara Penyajian

    2. Liabilitas

Kewajiban atau liabilitas adalah kewajiban suatu perusahaan berutang kepada orang atau perusahaan lain. Contohnya, pembelian kredit, pinjaman bank, hutang bunga, hutang pajak, dan lain-lain.

Sama seperti aset, kewajiban diklasifikasikan menjadi dua jenis:

  • Liabilitas lancar, kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun. Dengan kata lain, perusahaan diharapkan membayar atau mau membayar utang dalam satu tahun. Contohnya,  pembelian secara kredit dalam waktu satu bulan.
  • Liabilitas tidak lancar, utang atau liabilitas yang jatuh tempo lebih dari satu tahun atau lebih dari dua belas bulan. Contohnya, sewa jangka panjang yang jatuh tempo dalam lebih dari dua belas bulan. 

3.Ekuitas

Ekuitas adalah perbedaan antara aktiva dan liabilitas. Item-item dalam ekuitas termasuk modal saham, laba ditahan, saham preferen, dan reserves.

Perubahan aktiva dan liabilitas selama periode tertentu akan mempengaruhi nilai bersih ekuitas. Anda dapat menghitung nilai bersih ekuitas suatu perusahaan dengan menghilangkan liabilitas dari aset.

Laba atau rugi bersih dari laporan laba rugi selama periode tertentu akan ditambahkan ke saldo awal laba ditahan atau accumulated loss.

3. Laporan Perubahan Ekuitas atau Modal

Laporan perubahan ekuitas adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pemegang saham, pergerakan ekuitas, dan saldo ekuitas pada akhir periode akuntansi.

Informasi yang ditampilkan adalah laporan perubahan modal termasuk klasifikasi modal saham, total modal saham, laba ditahan, pembayaran dividen, dan lain-lain.

Harap dicatat bahwa laporan perubahan ekuitas adalah hasil dari laporan laba rugi dan neraca.

Pada dasarnya, jika laporan laba rugi dan neraca disusun dengan benar, laporan perubahan ekuitas juga akan dibenarkan.

Baca juga: Tahap Siklus Akuntansi Secara Lengkap yang Harus Diikuti untuk Penyusunan Laporan Keuangan Akurat

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan pergerakan kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan yang membantu pengguna memahami bagaimana pergerakan uang tunai dalam perusahaan.

Ada tiga bagian dalam laporan ini: arus kas operasional, arus kas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

Contohnya, arus kas dari aktivitas operasional membantu pengguna mengetahui berapa banyak uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasional.

Secara umum, informasi ditampilkan berdasarkan pada metode arus kas yang disiapkan perusahaan. Hal ini termasuk metode langsung dan tidak langsung.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah laporan penting yang seringkali dilupakan kebanyakan orang.

Padahal, hal ini termasuk persyaratan wajib yaitu perusahaan harus mengungkapkan semua informasi yang penting bagi laporan keuangan dan membantu pengguna untuk memiliki pemahaman yang lebih baik.

Catatan biasanya berupa pengungkapan detail informasi keuangan terkait dengan akun tertentu. Contohnya, di neraca, Anda akan melihat saldo aset tetap.

Tetapi informasi detail dari aset tetap tersebut tidak termasuk dalam laporan posisi keuangan. Jika pengguna ingin mempelajari lebih lanjut tentang aset tetap tersebut, maka pengguna laporan keuangan harus melihat catatan untuk aset tetap tersebut.