Yang manakah yang bukan kekurangan dari pengendalian internal terkait peralatan pabrik

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK KESALAHAN

Tim pelaksana harus mempunyai kemampuan mengidentifikasi tipe-tipe kesalahan dan ketidakberesan yang terjadi pada suatu organisasi yang sedang diperiksa. Penentuan potensi kesalahan dan ketidakberesan serta dampak yang akan terjadi pada laporan keuangan merupakan hal penting dalam menerapkan dan melaksanakan sistem pengendalian intern. Kemampuan tersebut juga penting untuk menetapkan kriteria dalam menentukan kualitas sistem pengendalian intern yang sedang dievaluasi.

Ada dua bentuk dasar kesalahan: (1) kesalahan akuntansi (accounting errors) dan (2) kesalahan sistem (system errors). Kesalahan akuntansi mempengaruhi langsung pada kesalahan pelaporan keuangan. Kesalahan sistem berhubungan erat dengan lemahnya sistem pengendalian intern yang pada gilirannya akan menyulitkan penditeksian kesalahan dan ketidak beresan yang terjadi dalam suatu organisasi.

Accounting Errors

Kesalahan jenis ini akan mempengaruhi secara langsung kesalahan pelaporan keuangan baik sengaja maupun tidak. Kesalahan akuntansi dikelompokkan menjadi 3 (tiga). Semuanya mempunayi dua bentuk yakni kesalahan intensional (sengaja) dan unintensional (tidak sengaja):

  1. Kesalahan karena tidak mencantumkan (errors of omissions).
  2. Kesalahan karena penyalahgunaan jabatan/wewenang (errors of commissions)
  3. Kesalahan karena prinsip akuntansi (errors of principles).

 Errors of omissions, errors of commissions , dan errors of principles yang

disengaja, secara tipikal timbul dari orang-orang yang sengaja berbuat tidak jujur. Kesalahan yang sering terjadi sebagai akibat dari akumulasi ketidakberesan, khususnya kesalahan akuntansi akan berdampak pada tindakan hukum. Bagi para auditor kesalahan semacam ini sebisa mungkin harus dihindari dan dicegah. Salah satunya adalah dengan mendisain sistem pengendalia intern yang memadai.

Sedangkan ketiga kelompok kesalahan tersebut di atas yang sifatnya tidak sengaja lebih cocok bila hanya disebut sebagai kekeliruan (mistake). Kekeliruan semacam ini kemungkinan akibat dari kesalahan proses eletronik, sistem dan beban kerja yang overload, kesalahpahaman intruksi  atau prosedur yang harus dilakukan (human errors), kecerobohan dalam memberi pertimbangan.

Errors of omissions, baik sengaja maupun tidak, terjadi pada fungsi-fungsi pelaksanaan: (1) operasi klerikal; (2) pencatatan transaksi; (3) penjurnalan. Sedangkan errors of commissions bisa timbul ketika para karyawan yang melaksanakan ketiga fungsi tersebut tidak memenuhi syarat, bahkan mengarah pada tindakan penggelapan (fraud). Sementara itu, errors of principles terjadi karena penerapan metode, teknik dan prosedur akuntansi tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

System Errors

Kesalahan sistem, tidak dengan sendirinya akan berakibat pada kesalahan penyajian laporan keuangan. Namun, dengan semakin meningkatnya kesalahan tersebut akan berakibat pada kelemahan sistem pengendalian intern, yang pada gilirannya akan berdampak pula pada reliabilitas dan akurasi penyajian laporan keuangan. Kesalahan sistem terdiri dari dua tipe dasar: (1) compliance errors; dan (2) system design deficiencies. Kedua tipe tersebut bisa terjadi karena sengaja maupun tidak sengaja.

Compliance errors    

Compliance errors  yang disengaja (intensional), merupakan perbuatan ketidakpatuhan, karena kegagalan seseorang melaksanakan kebijakan, prosedur dan teknik internal kontrol.

Compliance errors  yang tidak disengaja (unintensional), merupakan tindakan yang sifatnya insidental tapi mengarah pada ketidak patuhan terhadap kebijakan, prosedur dan teknik pengendalian intern. Kesalahan ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

  1. Kesalahan menjalankan fungsi peralatan mekanis atau elektronik
  2. Karyawan tidak memahami kebijakan, prosedur dan teknik pengendalian intern
  3. Sistem dan mekanisme kerja overload
  4. Human error karena kecerobohan atau kekeliruan dalam membuat pertimbangan.

Systems design erros

Systems design erros yang sifatnya sengaja merupakan kesalahan yang dilakukan seseorang dengan cara  mengabaikan pengendalian yang telah ditetapkan atau sistem yang didisain sudah tidak relevan lagi dengan kondisi yang ada. Sistem tersebut sengaja dibiarkan agar ada peluang untuk melakukan penggaran. Dalam banyak hal, para karyaman akan mengetahui kelemahan sistem yang ada. Hal ini berisiko terjadinya penggunaan peluang karena sitem yang lemah tersebut. Kesalahan sistem lebih berpotensi terjadi pada sistem komputerisasi.

Systems design erros yang sifatnya tidak sengaja, berkaitan dengan kondisi dimana para karyawan bahkan pimpinan tidak menyadari akan sistem yang diterapkan. Padahal sistem tersebut salah. Hal ini berpotensi terjadinya akumulasi kesalahan dan pelanggaran, yang baru akan diketahui kalau kesalahan dan ketidaktertiban tersebut menjadi besar.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 14 are not shown in this preview.

Matematika Ekonomi, mohon bantuannya

1. Berdasarkan data dan kasus yang telah disampaikan pada pertemuan pertama, isilah kertas kerja C110 tentang penilaian materialitas akhir. 20 • Tim … 2 Berdasarkan data dan kasus yang telah disampaikan pada pertemuan pertama, isilah kertas kerja C120 tentang prosedur analisis akhir, C120.1 tentang analisis perbandingan data antar periode, dan C120.2 tentang analisis rasio keuangan. 20 • Nama KAP Disiapkan oleh : Nama AP Tanggal mulai : Waktu mulai : Nama Klien Tanggal selesai : Waktu selesai : Alamat klien Jumlah hari : 0 Jumlah Jam : Tahun Buku Direview oleh : Indeks KKP C110 Tanggal mulai : Waktu mulai : Nama Indeks PENILAIAN MATERIALITAS FINAL Tanggal selesai : Waktu selesai : SA yang relevan SA 320 : Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit Jumlah hari : 0 Jumlah Jam : Jumlah hari : 0 Total waktu : Input Acuan saldo Lainnya yang audited >>>>>>>>>>>>> 750000000 AUDITED UNAUDITED INTERIM SELISIH (AUDITED VS UNAUDITED) (%) SELISIH (AUDITED VS INTERIM) (%) Penentuan Materialitas Keseluruhan Acuan saldo 0 Margin (%) 0% 0% 0% Materialitas keseluruhan - Penentuan Materialitas Pelaksanaan Margin (%) (umumnya 50% - 80% dari materialitas keseluruhan) 0% 0% 0% Materialitas pelaksanaan - Ambang Batas Nilai Yang Tidak Dikoreksi Margin (%) (umumnya 3% - 5% dari materialitas pelaksaaan) 0% 0% 0% Nilai salah saji yang tidak dikoreksi - Status KKP Incompleted Kesimpulan atas adanya selisih penilaian kembali tingkat materialitas yang material Nama Klien * : Jenis usaha * : Periode Interim Berjalan * : Periode Berjalan * : Periode Perbandingan * : SAK yang digunakan * : Analisis LK Tahap Awal * 2 : * otomatis 3 1. Analisis perbandingan data antarperiode 4 2. Analisis rasio keuangan Kesimpulan dan status KKP 21 (Isilah kesimpulan berdasarkan hasil analisa C120.1 dan C120.2) Uncompleted 0 Index C120.1 C120.2 FINAL ANALYTICAL PROCEDURES Nama KAP Disiapkan oleh Nama AP Tanggal mulai Waktu mulai Nama Klien Tanggal selesai Waktu selesai Alamat klien Jumlah hari 0 Jumlah Jam Tahun Buku Direview oleh Indeks KKP C120.1 Tanggal mulai Waktu mulai Nama Indeks PROSEDUR ANALITIS AKHIR - COMMON SIZE Tanggal selesai Waktu selesai SA yang relevan SA 520 : Prosedur Analitis Jumlah hari 0 Jumlah Jam Pemahaman Entitas dan Lingkungannya Jumlah hari 0 Total waktu Simpulan Status KKP Data yang digunakan untuk penghitungan analisis vertikal 00 Januari 1900 00 Januari 1900 Saldo Akhir Tahun (Audited) (a) Saldo Periode Lalu (Audited) (b) 00 Januari 1900 00 Januari 1900 % 1 - - 0,00% Perubahan akhir periode ( a - b) Ratarata Industri - - dalam (Rp) Nama akun Analisis Vertikal Analisis Vertikal Deskripsi Analisis Perbandingan Laporan Keuangan AKUN TOTAL ASET PENDAPATAN - Incompleted Nama KAP : Disiapkan oleh Nama AP : Tanggal mulai Waktu mulai Nama Klien : Tanggal selesai Waktu selesai Alamat klien : Jumlah hari 0 Jumlah Jam Tahun Buku : Direview oleh Indeks KKP : C120.2 Tanggal mulai Waktu mulai Nama Indeks : PROSEDUR ANALITIS AKHIR - RASIO KEUANGAN Tanggal selesai Waktu selesai SA yang relevan SA 520 : Prosedur Analitis Jumlah hari 0 Jumlah Jam Pemahaman Entitas dan Lingkungannya Jumlah hari 0 Total waktu Kesimpulan Data yang digunakan untuk penghitungan rasio LAMPIRAN KERTAS KERJA ASET EKUITAS_ASET_BERSIH PENDAPATAN HPP EBT EBITDA LIABILITAS EBIT (Earning positif menunjukan Laba) PRIOR PERIOD (AUDITED) ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN LAIN-LAIN BEBAN LAIN-LAIN No. Jenis Kinerja Keuangan Formula 1. Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek b. Rasio Kas Kas dan setara kas / Liabilitas Jangka Pendek c . Rasio cepat Aset Lancar (kecuali persediaan) / Liabilitas Jangka Pendek 2. Rasio Aktivitas a. Perputaran Persediaan Beban pokok penjualan / Persediaan rata-rata b. Perputaran Piutang Usaha Penjualan / Piutang usaha rata-rata c . Perputaran Total Aset Penjualan / Total Aset rata-rata d. Perputaran Modal Kerja Penjualan / Modal Kerja (Aset Lancar - Liabilitas jangka pendek) rata-rata e. Perputaran Hutang Usaha Pembelian / Hutang usaha rata-rata f. Jumlah hari persediaan 365 hari / Perputaran Persediaan g. Jumlah hari piutang usaha 365 hari / Perputaran Piutang Usaha h. Jumlah hari hutang usaha 365 hari / Perputaran Hutang Usaha i. Siklus operasi bersih Jumlah hari piutang usaha + Jumlah hari persediaan - Jumlah hari hutang usaha 3. Rasio Solvabilitas a. Rasio hutang banding ekuitas Total kewajiban / Ekuitas Pemegang Saham b. Rasio Leverage Total Aset / Ekuitas Pemegang Saham c . Rasio Coverage Laba Sebelum Pajak / Pembayaran Bunga 4. Rasio Profitabilitas a. Margin Laba Kotor Laba Kotor / Penjualan b. Margin Laba Bersih Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan c . ROA Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aset d. ROE Laba Bersih Setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham

tolong di Jawab plissshh banget , besok mau di kumpulkan ​

RINS ENTERTAINMENT melakukan perjanjian Nomor 1348/PE-AR/MDE/X/06 tertanggal 15 Desember 2019 dengan artis Steven Gerald, di mana Steven menandatangan … i perjanjian eksklusif untuk bermain sinetron sebanyak 600 episode untuk sinetron 'Terlanjur Sayang' dan 'Diam-Diam Serigala’. Dengan perjanjian eksklusif ini, maka RINS menilai Steven tidak diperkenankan untuk melakukan atau menjalin kerjasama dalam bentuk apapun dengan perusahaan sinetron atau serial TV, rumah produksi atau stasiun televisi lain untuk melibatkan diri sebagai pemain/figuran untuk sinetron, serial tv, telesinema, serial mini seri atau sejenisnya. Berdasarkan kamus hukum, perjanjian eksklusif adalah suatu perjanjian di mana seseorang atau firma dijadikan agen tunggal atas suatu produk dalam pasar. Dalam perjalanannya, Steven terlibat pembuatan sinetron dengan rumah produksi PT Asix Asix. Menurut RINS, pihaknya telah mengundang Steven dan PT Asix-Asix untuk menyelesaikan permasalahan tersebut di kantor hukum Gunawan pada 18 Januari 2021. Tetapi dari tiga kali pertemuan, RINS ENTERTAINMENT tidak melihat gelagat baik dari Steven sehingga terpaksa melayangkan gugatan ke PN Jakarta Selatan. Dalam gugatannya, RINS ENTERTAINMENT melayangkan gugatan materil sebesar Rp 7,2 miliar dan immateril Rp 14 miliar.

1). Jelaskan apakah kasus sengketa antara CPNS dengan Walikota Yogyakarta tersebut di atas apakah telah memenuhi unsur-unsur sengketa hukum dalam ling … kup PTUN?; 2). Upaya hukum apa yang dapat dilakukan kedua belah pihak, manakala salah satu pihak mengetahui hasil putusan PTUN dianggap tidak memuaskan? 3). Adakah peluang dimungkinkannya penyelesaian sengketa tersebut diselesaikan melalui ADR (Alternatif Dispute Resolution), jelaskan?

Dalam undang-undang tindak pidana korupsi telah diatur sanksi pidana dengan merumuskan ancaman pidana minimum dan maksimum berbeda dengan perumusan an … caman pidana dalam KUHP. Bahkan dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi diatur juga mengenai ancaman pidana mati seperti halnya dalam KUHP. Sejak diberlakukannya UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi banyak pejabat penyelenggara negera yang dijerat atau dihukum karena melakukan tindak pidana korupsi. Bahkan pada masa pandemi Covid 19 melanda dunia termasuk Indonesia, dua menteri ditangkap KPK dan menjadi tersangka yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Sosial. Namun, sejak diberlakukannya UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 belum pernah ada pelaku tindak pidana korupsi yang dijatuhi pidana mati. PERTANYAAN: Berikan analisis mengenai: Faktor yang menyebabkan penegak hukum mengalami kesulitan dalam menerapkan pidana mati terhadap pelaku tindak pidana korupsi

Dalam distribusi antarnegara, Kargo yang dibongkar oleh pebeli disebut dengan istilah?

1. Jelaskan beberapa macam pencemaran lingkungan ? 2. Jelaskan subjek hukum tindak pidana lingkungan hidup ? 3. Jelaskan jenis-jenis perlindungan bagi … pekerja/buruh ? 4. Analisis tujuan diaturnya tindak pidana ketenagakerjaan ?

Pasca ditetapkannya Omnibus law, buruh masih terus dihadapkan pada persoalan krusial, baik dalam konteks eksternal relasi buruh dengan pemerintah dan … pengusaha. Maupun problem internal seputar mutu SDM hingga konflik kepentingan antar pengurus serikat buruh/pekerja. Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) menyampaikan, pencapaian gerakan buruh sekarang ini tidak sebesar kebebasannya. Kaum buruh di Indonesia memang kini memiliki kebebasan berserikat dengan kondisi yang jauh lebih baik, tetapi konflik relasi industrial - perburuhan juga didapati meningkat. Masalah upah dan kesejahteraan buruh tidak lain menjadi pemicu utama konflik. Seperti masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. ABC, terdapat beberapa konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. Dan kabar tentang aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan akhirnya sampai kepada General Manager PT. ABC. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di PT. ABC tersebut. Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh yang mulai menjelaskan tentang permasalahan sebenarnya. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena masih mempertimbangkan beberapa aspek yang harus dilihat terutama dalam laporan keuangan yang ada di dalam perusahaan. Produksi di perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil. Dari pihak HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi bahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau tidak. Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh tersebut. Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta. Meskipun kenaikan gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para buruh, mereka tetap menerima kenaikan gaji tersebut untuk kelangsungan hidup mereka. Kenaikan gaji tersebut telah disahkan kepada kedua pihak tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan. Dengan kenaikan gaji manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan baik serta bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang tidak stabil pendapatannya. Dari kasus ini : 1. Jelaskan jenis-jenis negosiasi yang saudara ketahui? 2. jenis negosiasi apa yang digunakan PT. ABC untuk menyelesaikan kasus tersebut? Jelaskan

Tugas ini untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan critical thingking terhadap isu-isu terkini yang berkaitan dengan aktifitas organisasi. … “Tulislah artikel dengan tema pentingnya pengetahuan bagi organisasi modern” Pedoman menulis artikel 1. Panjang tulisan antara 8 sd 10 halaman 2. Jarak baris 1,5 spasi 3. Kutipan harap dilengkapi nama penulis dan tahun terbit 4. Tidak terlambat mengunggah tugas Format tulisan 1. Pendahuluan 2. Tujuan penulisan 3. Teori atau konsep yang digunakan 4. Pembahasan 5. Kesimpulan 6. Daftar Pustaka