Yang bukan termasuk faktor produksi modal adalah

Dalam sebuah bisnis, Anda akan membutuhkan rangkaian perencanaan persiapan dan pelaksanaan yang cermat untuk bisa mendapatkan tujuan kebutuhan perusahaan anda. Untuk bisa mencapai kesuksesan perlu melalui serangkaian proses dan proses tersebut tercakup ke dalam strategi operasi bisnis. strategi koperasi adalah semua komitmen bagi setiap kegiatan yang direncanakan dalam lingkup perusahaan. 

Apa Itu Strategi Operasi

Strategi adalah rencana yang dikembangkan oleh manajemen sebuah perusahaan atau bisnis yang mengalokasikan dana ke perusahaan tersebut. Rencana yang termasuk kedalam bagian strategi operasi dibangun setelah keseluruhan strategi tersebut dibuat maka strategi tersebut bisa mendukung arah strategis perusahaan.

Strategi operasional melaju pada cara yang dipakai sebuah bisnis untuk mencapai tujuannya. Dengan mengembangkan strategi ini maka perusahaan bisa memeriksa juga menerapkan sistem yang efisien dan efektif untuk menggunakan sumber daya mereka.

Strategi operasi adalah sebuah cara yang menekankan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan manufaktur dan pemasaran. Strategi bertujuan untuk mengembangkan perspektif korporat melalui agency.

Strategi operasional adalah visi jangka panjang yang terdiri atas tujuan kebijakan sebuah perusahaan.

  • Hayes & WheelWright (1987)

Strategi merupakan kegiatan yang ada pada lingkup perusahaan termasuk juga pada pengalokasian sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. 

Apa Saja Perencanaan Strategi Operasional?

Perencanaan produksi adalah perencanaan yang berhubungan langsung dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan oleh para pekerja.

Perencanaan keuangan adalah rencana operasional yang berkaitan dengan denah yang dipakai dan dibutuhkan untuk kegiatan operasional.

Perencanaan fasilitas ialah sebuah rencana yang berkaitan dengan fasilitas serta layout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas pekerjaan.

Perencanaan pemasaran adalah perencanaan yang berkaitan dengan keperluan penjualan serta distribusi produk baik barang atau jasa.

  •  Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya adalah perencanaan yang berkaitan dengan rekrutmen penyaksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.

Baca juga: Contoh Rencana Operasional Bisnis Plan & Komponennya

Cara Menyusun Strategi Operasi Untuk Bisnis

Yang bukan termasuk faktor produksi modal adalah

1. Strategi Operasi Sebagai Dasar Penyusunan Rencana Kerja

Ada 2 langkah yang bisa anda lakukan untuk menyusun strategi operasional sebagai dasar penyusunan rencana kerja yaitu melakukan pendekatan pengembangan yang menguntungkan, pendekatan sistem, pendekatan SWOT, dan pendekatan kesenjangan perencanaan.

  • Pendekatan Pengembangan yang Menguntungkan

Pendekatan ini adalah bagian dari cara untuk menyusun sebuah program kerja yang memiliki peluang untuk mendatangkan berbagai keuntungan dalam jumlah yang besar. Perkembangan tersebut bisa mewujudkan keseimbangan yang tentu akan menguntungkan bagi lingkungan perusahaan.

SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats) juga lebih dikenal dengan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman. Pendekatan SWOT ini adalah bagian dari pendekatan perusahaan yang harus seimbang dengan kekuatan yang dimiliki. Selain itu kalau kelemahan di yang perlu di ketahui, kesempatan yang datang di depan mata serta memahami ancaman dan gangguan serta tantangan.

Pendekatan sistem menitikberatkan pada pengertian sistem yang lalu dikembangkan untuk membentuk rencana strategis.

  • Pendekatan Kesenjangan Perencanaan

Pendekatan ini akan dimulai dengan berpikir secara tradisional dalam melakukan perencanaan lalu selanjutnya akan dikembangkan melalui pemikiran yang lebih dinamis maju dan produktif.

2. Sasaran Strategi Operasi

Sasaran pada strategi operasi merupakan hasil akhir yang didapatkan dari kegiatan operasional. Sasaran tersebut juga menjadi gambaran yang akan diwujudkan lewat strategi operasi yang nantinya akan diambil untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada prakteknya, sasaran adalah hasil yang didapatkan secara nyata dalam metode yang lebih terukur dan spesifik dalam kurun waktu 1 tahun.

3. Pencapaian Strategi

Dalam sebuah strategi operasi, operasi pada indikator kinerja yang bisa diukur melalui pengukuran kualitatif atau kuantitatif yang menggambarkan level pencapaian sebuah sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan. Indikator kinerja pada strategi operasi adalah sesuatu yang harus bisa dihitung diukur dan digunakan menjadi dasar penilaian untuk melihat tingkat kinerja yang baik di berbagai tahapan seperti pelaksanaan perencanaan dan kegiatan.

Selain itu indikator itu juga bisa menjadi sumber untuk meyakinkan saat kerja hari demi hari dari perusahaan menunjukkan sebuah kemajuan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya indikator kinerja maka perusahaan akan sulit menilai kinerja unit kerja lain. 

Dalam sebuah strategi operasi pihak manajemen perlu membandingkan hasil yang didapat dan tingkat pencapaian tujuan. Proses tersebut juga termasuk kedalam tahap evaluasi dan mencakup berbagai hal antara lain:

  • Menetapkan target sasaran kerja, batas toleransi untuk target, strategi dan rencana operasional kedepannya.
  • Mengikuti posisi yang berhubungan dengan langsung dengan sasaran pada periode waktu tertentu. Namun jika hasilnya diluar batas tersebut tentukan dibutuhkan tindakan perbaikan.
  • Menganalisa penyimpangan pada batas toleransi yang sudah ditetapkan.
  • Melaksanakan modifikasi jika dibutuhkan.

Strategi Operasi Yang Perlu Ada Dalam Sebuah Perusahaan

Yang bukan termasuk faktor produksi modal adalah
  • Strategi Perusahaan Dan Interaksi Lintas Fungsional

Strategi perusahaan menjadikan perusahaan sebagai sebuah sistem dari bagian yang saling berhubungan. Strategi operasi yang direncanakan dan dipakai sebuah perusahaan harus mendukung strategi perusahaan tersebut dan menggunakan interaksi lintas fungsi.

  • Strategi yang Didorong Oleh Pelanggan

Strategi operasi juga harus mencakup pendekatan yang digunakan oleh pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. untuk yang belum bisa meningkatkan kompetensi inti dan menggambar mengembangkan kekuatan baru secara berkelanjutan.

  • Mengembangkan Kompetensi Inti

Kompetensi inti merupakan kekuatan dan sumber daya dalam sebuah perusahaan. Kompetensi inti bisa bervariasi menurut industri dari bisnis dan mencakup yang terlatih lokasi bisnis yang strategis bagian pemasaran dan keuangan.

  • Pengembangan Prioritas yang Kompetitif

Pengembangan prioritas ini berasal dari pembuatan strategi operasional perusahaan analisis pasar yang mampu mendefinisikan proses inti dan melakukan analisis kebutuhan. Untuk menciptakan prioritas kompetitif tersebut maka organisasi perusahaan perlu mengevaluasi biaya operasional, kualitas produk atau jasa dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan serta memberikan barang dan fleksibilitasnya dalam berkaitan dengan variasi volume dan kustomisasi.

  • Pengembangan Produk Dan Layanan

Strategi operasi di balik pengembangan produk dan layanan juga harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti inovasi desain dan nilai tambah. Kembangkan produk untuk pelanggan baru, maka ada beberapa pilihan yang bisa diambil seperti berikut ini:

  • Pengenalan Inovasi Di Pasar

Perusahaan bisa memutuskan untuk menjadi pemimpin dalam memperkenalkan produk atau layanan baru.

  • Melihat Apakah Inovasi Tersebut Berhasil

Saat mengembangkan produk atau layanan maka perusahaan perlu mempertimbangkan juga pengamatannya dimana memanfaatkan psikologis dan layanan pendukung yang bisa anda amati.

Selain itu perusahaan juga perlu mempertimbangkan keinginan pelanggan dan menentukan langkah teknis yang berhubungan dengan kebutuhan pelanggan. Dengan mengetahui kebutuhan pelanggan, maka Anda bisa membuat produk atau jasa yang baik. Untuk bisa menciptakan produk dan jasa yang tepat, maka Anda bisa mencoba mengajukan pinjaman beragunan properti di fintech lending berizin OJK, Lancar by Danamas. Di Lancar by Danamas, Anda bisa dapatkan kemudahan pendanaan bisnis lewat aplikasi yang bisa Anda akses kapanpun dan dimanapun. Bisa dibayangkan seberapa besarnya bisnis Anda dengan modal usaha dari Rp 50 juta – Rp 2 miliar. Untuk tenor pinjaman minimal 1 tahun hingga 10 tahun dengan suku bunga ringannya.

Proses produksi merupakan salah satu kegiatan penting dalam siklus kegiatan ekonomi, selain juga distribusi dan konsumsi. Tujuan aktivitas produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang nantinya berkontribusi dalam mewujudkan kemakmuran bagi suatu masyarakat.

Peran aktivitas produksi dalam mewujudkan kemakmuran ini adalah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga menyerap banyak pengangguran. Dengan demikian, aktivitas produksi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Aktivitas produksi terbagi menjadi 2 jenis, yakni produksi barang dan produksi jasa.

Pertama, produksi barang adalah upaya untuk menghasilkan barang siap konsumsi atau barang modal. Contoh barang siap konsumsi adalah produk mie instan, kopi, baju, dan sebagainya yang dapat langsung digunakan konsumen.

Sementara itu, contoh barang modal adalah kain yang kemudian digunakan sebagai bahan untuk membuat baju (barang konsumsi baru). Contoh yang lainnya adalah produksi tepung terigu (barang modal) sebagai bahan dasar pembuatan mie (barang konsumsi baru).

Kedua, produksi jasa adalah proses untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan keterampilan atau hal lainnya yang bukan berbentuk barang. Misalnya, ketika seseorang sakit, ia dapat mendatangi dokter untuk mendapatkan jasa pengobatan.

Contoh jasa pengobatan dokter di atas merupakan jasa yang dapat dinikmati langsung oleh konsumen sehingga dikenal sebagai jasa langsung. Sebaliknya, ada juga jasa tidak langsung, seperti jasa transfer uang ke perbankan atau jasa perdagangan.

4 Jenis Faktor Produksi dan Contohnya

Untuk menjalankan proses produksi, produsen membutuhkan dukungan beberapa faktor sebagai landasan aktivitas itu. Dikutip dari modul Ekonomi (2019) yang ditulis oleh Wiwit Yuliani, faktor-faktor produksi ini terdiri dari faktor alam, tenaga, modal, dan keahlian.

Dua faktor pertama, yaitu faktor alam dan tenaga, dikenal sebagai faktor asli. Sementara itu, 2 faktor berikutnya, yakni faktor modal dan keahlian, dikenal sebagai faktor turunan. Seseorang yang memiliki salah satu atau lebih dari faktor-faktor produksi tersebut dapat melakukan aktivitas produksi di masyarakat.

Jenis-Jenis Faktor Produksi
Faktor Asli Faktor Turunan
Alam (natural resources) Modal (capital)
Tenaga (labour) Keahlian (skill)

Penjelasan tentang masing-masing dari 4 jenis faktor produksi itu, seperti dilansir laman Sumber Belajar Kemdikbud, adalah sebagai berikut.

1. Faktor Produksi Alam (Natural Resources)

Faktor produksi alam merupakan semua hal yang tersedia di alam sekitar yang dapat digunakan untuk aktivitas produksi. Karena memanfaatkan alam sekitar, faktor produksi ini dikenal sebagai faktor asli.

Contoh faktor produksi alam adalah tanah, air, udara, barang tambang, pohon, dan sebagainya.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja (Labour)

Faktor produksi asli yang kedua adalah tenaga kerja yang bertugas sebagai pelaku untuk menjalankan kegiatan produksi. Secara umum, tenaga kerja terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan kualitas tenaga kerjanya.

Pertama, tenaga kerja terdidik memerlukan kualifikasi pendidikan tertentu sampai ia layak dipekerjakan. Contoh tenaga kerja terdidik ialah dokter yang harus memperoleh ijazah profesi dokter, serta psikolog dan pengacara yang harus memiliki lisensi profesi.

Kedua, tenaga kerja terampil membutuhkan kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga memiliki kapasitas dalam melaksanakan tugasnya. Contoh tenaga kerja terampil adalah montir, sopir, tukang cukur rambut, teknisi mesin, dan lain sebagainya.

Ketiga, tenaga kerja tidak terdidik/tidak terlatih adalah pekerja yang tidak melewati tahap pendidikan atau kursus keterampilan. Contohnya adalah tukang sapu, tukang cuci piring, kuli, buruh angkut, dan lain sebagainya.

3. Faktor Produksi Modal (Capital)

Faktor produksi modal adalah sumber daya awal yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa, yang kemudian hasilnya bisa dinikmati oleh konsumen.

Secara umum, faktor produksi modal ini dapat dibagi berdasarkan sumber, bentuk, kepemilikan, dan berdasarkan sifatnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

Pertama, berdasar sumbernya, ada modal sendiri yang berasal dari setoran pemilik atau dari dalam perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar pemilik atau eksternal perusahaan. Sebagai contoh modal sendiri adalah biaya produksi dari menyisihkan sebagian keuntungan. Sementara itu, contoh modal asing adalah pinjaman bank, investasi dari orang/badan lain.

Kedua, berdasarkan bentuknya, ada modal konkret yang kasat mata. Contoh: mesin, gedung, truk, dan peralatan lainnya. Sementara itu, modal abstrak adalah modal tak kasat mata atau tidak memiliki bentuk, tetapi bernilai ekonomis bagi perusahaan. Contoh modal abstrak adalah hak paten, merek, dan sebagainya.

Ketiga, berdasarkan kepemilikannya, ada modal individu yang bersumber dari perorangan dan labanya merupakan sumber pendapatan bagi pemilik modal. Contohnya: dividen hasil investasi saham, hasil sewa ruko, hasil sewa indekos, dan sebagainya.

Kemudian, masih berdasar kepemilikannya, ada modal umum yang berasal dari masyarakat, biasanya dimiliki oleh pemerintah dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Contoh: pasar, bandara, rumah sakit, dan sebagainya.

Keempat, berdasarkan sifatnya ada modal tetap yang dapat digunakan berulang-ulang dan dalam durasi lama. Contohnya adalah mesin, bangunan, peralatan, dan sebagainya. Selanjutnya, modal lancar yang habis pakai dalam satu kali produksi. Contoh: bahan baku kertas, bahan bumbu untuk masakan, dan sebagainya.

4. Faktor Produksi Keahlian (Skill)

Faktor produksi terakhir adalah faktor keahlian yang merupakan keterampilan seseorang untuk mengelola faktor-faktor produksi di atas secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa. Faktor produksi keahlian ini dapat berupa keahlian manajerial, keahlian teknologi, dan keahlian organisasi.

Pertama, faktor produksi keahlian manajerial ini dilakukan dengan mengatur faktor produksi secara tepat guna hingga menghasilkan keuntungan maksimal. Sebagai contoh: keahlian mengelola sumber daya manusia yang dimiliki pegawai HRD perusahaan.

Kedua, keahlian teknologi bersifat teknis dengan menguasai cara kerja teknologi sehingga memaksimalkan proses produksi. Contohnya adalah keahlian di bidang IT yang berguna menggeser industri ke era digital dan internet of thing.

Ketiga, keahlian organisasi ditunjukkan dengan keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan yang bersifat internal maupun eksternal sehingga produksi berjalan lancar dan menghasilkan laba bagi perusahaan. Contoh: keahlian mengelola organisasi perusahaan yang dimiliki para manajer.