Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai

Semarak Milad IMM, PK IMM BPP Gelar Silaturahmi dan Diskusi

Rashika Daffa, Hanidah

Kader IMM BPP 2020

Dalam rangka Milad Ikatan Mahasiswa Muhammmadiyah (IMM) ke 58 Tahun, Pimpinan Komisariat (PK) IMM BK, PGSD, PGPAUD Universitas Ahmad Dahlan gelar Silaturahmi dan Diskusi pada hari Ahad (20/2) melalui ruang virtual zoom meeting dan live streaming youtube. Acara dihadiri oleh Demisioner, PK, dan para kader IMM BPP. Acara ini dimulai pada pukul 9:02 WIB dengan bacaan basmalah bersama-sama. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan bacaan kalam ilahi oleh Immawati Nabila Nikmatul Qalbi. Pada acara yang luar biasa ini dipandu juga oleh MC, yaitu Immawati Ratna Dewi Wulandari.

Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua IMM BPP, yaitu Immawati Khansa Ativa. Immawati Ativa menekankan esensi diskusi hari ini harus dapat diambil ilmu, pelajaran yang ada pada diskusi kali ini. Memasuki acara inti yang dimoderatori oleh Immawati Nindyana Shafira selaku Kabid Bidang Hikmah IMM BPP UAD.

Acara ini sebagai ajang untuk bersilaturahmi dan diskusi antar kader IMM BPP, mempererat hubungan ukatan serta menjalin kedekatan para kader. Diskusi ini menghadirkan pemantik Immawati Khansa Ativa selaku Ketua Umum IMM BPP. Acara silaturahmi dan diskusi ini mengambil tema “Bagaimana Memaknai Kemandirian dalam Gerakan IMM”. Pada acara ini pemantik memberikan penguatan tentang milad 58 tahun IMM harus menjadi intropeksi untuk diri kita. “Kader masih mengalami intervensi orang lain dan masih banyak kader IMM yang tidak bisa menjadi dirinya sendiri”. Hal itu disampikan oleh Immawan Khansa Ativa pada acara tersebut.

Selain itu, disampaikan pula bahwa terdapat 3 konteks kemandirian dalam IMM yaitu kemandirian dalam intelektual, kemandirian study financial, dan kemandirian gerakan. Kemandirian intelektual diartikan mampu untuk membangun kultur yang terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai islam, tauhid dan kemuhammadiyah. Kader yang mandiri dalam intelektual adalah kader yang bagaimana mampu untuk menyampaikan pendapat, ide kreatif, gagasan baik dalam bentuk tulisan atau lisan.

Sedangkan dalam segi kemandirian finansial, terpampang banyaknya amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah. Bagaimana ide, gagasan, kreatifitas ini dikembangkan untuk kemudian menghasilkan sesuatu. Kemandirian gerakan IMM dapat dilakukan dengan memperkuat tiga nilai dasar dalam IMM (religiusitas, intelektual, humanitas).

Ditegaskan pula bahwa kemandirian dapat dimulai dari diri sendiri dengan pecaya diri melakukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Jika kita sendiri tidak memulai kita tidak akan tahu bagaimana pengalamannya. Problematika yang ada di IMM masih ada kader yang belum mampu percaya diri untuk melakukan sesuatu, hal ini menjadi PR untuk kita sebagai kader IMM untuk berani memulai mengembangkan diri.

Peserta diskusi menyambut baik kegiatan semarak Milad IMM hari ini. Fadhilah salah satu peserta diskusi mengatakan, “Acara yang bagus diadakan. Meskipun ini kegiatan pertama kali yg diadakan IMM BPP 2022/2023 bersama kader, masih banyak juga kader yang belum saling kenal sehingga sangat bermanfaat sebagai ajang kita silaturahmi antara PK dan Kader. Saran nya semoga kedepannya dalam beberapa agenda di IMM, kader bisa diajak untuk berperan aktif mengikuti acara serta komunikasi dengan kader jangan sampai putus”.

Karakter Pancasila Menjadi Karakter Anak Bangsa

Al Hazyuardi

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Penerapan Nilai-nilai Pancasila di dunia pendidikan sangat penting untuk membentuk karakter siswa. Nilai luhur dan moral yang terdapat pada Pancasila memperkuat misi pendidikan berkarakter untuk dapat diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai penting dalam karakter sendiri adalah sikap religious, nasionalisme, integritas, mandiri dan gotong royong. Penerapan karakter ini perlu ditanamkan sejak dasar agar membentuk generasi muda yang lebih beretika dan bermoral. Pembangunan karakter bangsa menjadi elemen penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.

Arus globalisasi yang semakin deras menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai-nilai Pancasila. Globalisasi dapat berpengaruh positif dan negatif. Adanya peluang globalisasi yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan pembangunan bangsa dan negara. Disamping itu, ancaman globalisasi juga menjadi kekhawatiran bangsa, dengan kehidupan yang lebih berwarna dapat mengubah identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu, arus globalisasi perlu diseleksi kembali dengan menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila di kehidupan sehari-hari. Sejak berada di bangku sekolah dasar Pancasila sudah kerap diajarkan untuk membentuk karakter jati diri anak bangsa.

Kita dapat mengajarkan kepada siswa bagaimana menyikapi dan membuktikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sosial. Melalui hal-hal kecil seperti, menghormati agama lain ketika beribadah, giat belajar, meraih prestasi dengan usaha yang maksimal, menghormati guru dan orang tua, tidak menyakiti makhluk hidup, serta masih banyak lagi. Melalui kejadian di sekitar ini lah kita dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila. Selain lingkungan, guru dan orang tua juga menjadi peran penting untuk siswa agar memahami dan mengembangkan jati dirinya agar lebih baik. Dengan tertanamnya karakter Pancasila ini pengaruh globalisasi seharusnya menjadi peluang yang baik agar bangsa Indonesia menjadi lebih maju. Bermodalkan generasi muda yang menjaga nilai-nilai luhur Pancasila dapat menjadikan generasi masa depan menjadi pemimpin yang dapat dipercaya dan dapat menata bangsa dengan baik.

Dalam menyiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi arus globalisasi, maka perlu ditanamkan pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Lingkungan, guru, pendidikan, dan orang tua turut serta dalam misi pembentukan karakter pada anak. Dengan begitu identitas bangsa tidak akan hilang karena arus globalisasi. Dengan kata lain strategi pendidikaAn karakter juga merupakan upaya meyeleksi masuknya budaya asing di Indonesia. Adanya penerapan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik menyiagakan untuk hidup berbangsa dan bernegara. Karakter Pancasila menjadi poin penting menuju

PENGAMALAN PANCASILA GENERASI MILENIAL

Alvin Cindy Salsabila

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang juga disebut sebuah ideologi. Mendengar kata pancasila, Panca yang artinya lima dan sila ialah prinsip. Pancasila sering disebut juga pedoman hidup beragama, berbangsa dan bernegara. 5 sila yang ada didalam Pancasila merupakan makna nilai-nilai dasar dan pedoman dalam hidup beragama, berbangsa dan bernegara. Sebagai warga negara seharusnya mempelajari, mendalami dan menerapkannya dikehidupan bermasyarakat. Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber dari segala sumber hukum yang mengatur secara konstitusional.

Meminjam istilah Kuntowijoyo didalam buku Identitas Politik Umat Islam beliau mengatakan, bahwa Pancasila tidak hanya di masyarakatkan sebagai mitos semata, tetapi juga sebagai sejarah. Beliau juga mengatakan perlunya perubahan pendekatan, yaitu dari pendekatan teologi ke pendekatan ilmu. Menurut analisis non partisipatif selama ini dalam menanamkan pancasila kebanyakan orang-orang memakai pendekatan teologi, karena baik penatar maupun petatar adalah orang religius yang berpikir secara teologis.

Dan ketika kita tarik ke zaman sekarang Generasi Milenial menjadi trending topik didunia maya. Banyak hal-hal yang dilakukan oleh generasi milenial saat ini mulai dari pengetahuan, seni dan lain semacamnya. Tetapi, pengetahuan Generasi Milenial saat ini masih banyak yang belum merajuk pada hal yang subtansial tentang pancasila bahkan hampir tidak ada. Padahal generasi ini memiliki kreaktivitas yang tinggi dan penuh tekat. Bahkan, Generasi ini juga menjadi generasi yang sangat berbahaya karena dimasa Generasi Milenial cenderung menginginkan semua serba instan dan beberapa penelitian mengatakan bahwasanya generasi ini merupakan Generasi yang rentan terhadap pengaruh-pengaruh radikalisme dan tindakan diskriminatif ditengah porak poranda media sosial. Untuk menjaga pesatnya akan teknologi dan upaya-upaya yang dapat memecah bangsa maka kita harus kembali ke Pancasila.

Butir-butir Pancasila yang jumlahnya selalu bertambah ternyata semakin meluas, tidak saja mengenai ajaran berbangsa dan bernegara, tetapi juga meliputi bidang-bidang yang termasuk wilayah agama, sehingga orang dapat dibingungkan yang mana agama dan yang mana Pancasila. Kita ambil contoh ketika guru menanyakan sesuatu kepada muridnya tentang "Birrul walidain atau menghormati orang tua termasuk butir ke berapa dari Pancasila?"

Dari pendekatan teologis semacam inilah perlu digantikan dengan pendekatan secara ilmiah. Namun strategi penanaman nilai-nilai Pancasila kepada Generasi milenial dibutuhkan metode atau formulasi yang tepat dengan memanfaat kecanggihan teknologi sekarang. Dengan platfrom penyederhanaan teori konsep Pancasila sesuai dengan bahasa Generasi Milenial yang digunakan dimasa sekarang. Dengan demikian, esensi nilai Pancasila lebih sesuai dengan pengalaman hidup sehari-hari. Strategi ini dapat dimulai di Sekolah dengan menekankan nilai-nilai pancasila yang terinternalisasi dengan baik dalam kurikulum pendidikan nasional.

Secara harfiah Generasi Milenial harus selalu menjadikan Pancasila sebagai acuan dan landasan dalam menjalani hidup bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara, serta menjadikan suatu batu pijakan untuk membangun bangsa Indonesia. Sebagai Generasi Milenial kita harus bersikap demokratis dengan mementingkan aspek musyawarah demi mencapai tujuan bersama.

Generasi milenial merupakan harapan dan kekuatan bangsa Indonesia saat ini dan di masa yang akan datang. Generasi ini diharapkan mampu melestarikan budaya yang telah menjadi karakter bangsa, dan mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila, sebagai closing statemen bahwa Pancasila sebagai falsafah yang telah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah indonesia, berisikan pandangan hidup, karakter dan nilai-nilai luhur Republik Indonesia.

MENGENAL ESENSI MUSYAWARAH MUFAKAT

Fina Nuri Asari

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Berbicara mengenai musyawarah, tentu sudah tidak asing bagi para pembaca. Bagaimana tidak? Musyawarah yang diyakini bangsa ini adalah bagian dari warisan leluhur yang menjadi kelebihan Indonesia dalam menjalankan kehidupan berdemokrasi. NKRI sebagai negara kesatuan telah menetapkan prinsip musyawarah mufakat sebagai landasan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menciptakan tegaknya kedaulatan rakyat. Hal itu jelas tertuang dalam Ideologi Pancasila sila keempat sebagai implementasi nilai kerakyatan yang berbunyi “ Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.”

Negara Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman dalam masyarakatnya. Setiap kelompok masyarakat pasti memiliki ciri khas masing – masing yang tentunya berbeda dari kelompok masyarakat yang satu ke kelompok masyarakat yang lainnya. Bahkan, di dalam kelompok masyarakat itu sendiri, sudah pasti banyak perbedaan diantara individu yang satu dengan individu yang lainnya pula. Untuk itu, Ideologi Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia diharapkan menjadi dasar pemersatu bangsa ini lewat setiap nilai dasarnya. Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai – nilai dasar luhur, merupakan sebuah komitmen kebangsaan, identitas bangsa, serta menjadi dasar pembangunan karakter setiap warga negara. Dari kelima nilai luhur tersebut, salah satunya adalah nilai kerakyatan dalam sila keempat yang dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.

Musyawarah atau syura diartikan secara umum adalah segala bentuk pemberian advis (pendapat) dan bertukar pendapat, sedangkan jika diartikan dalam artian sempit musyawarah adalah ketentuan yang harus ditetapi sebagai hasil keputusan jamaah. Pertanyaan yang sering timbul mengenai hal ini adalah apakah dalam praktiknya musyawarah mufakat yang telah dijadikan landasan Bangsa Indonesia dalam pengambilan keputusan tersebut sudah terealisasi dengan sempurna? Tentu jawabannya bergantung pada bagaimana setiap individu dalam memaknai arti penting musyawarah mufakat untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setiap manusia memang sudah terlahir memiliki sifat, karakter, dan kepribadian masing – masing. Tidak ada manusia yang terlahir dengan sifat, karakter, dan kepribadian yang benar – benar sama dengan manusia yang lainnya. Begitu juga dengan pemikiran setiap orang, yang masing – masing pasti mempunyai sudut pandang atau perspektif yang berbeda dalam menangani suatu masalah. Oleh sebab itu, mengapa musyawarah mufakat dijadikan landasan dalam pengambilan sebuah keputusan dalam penyelesaian masalah. Dalam kehidupan bersosial, mutlak perlu menegakkan musyawarah dalam menyelesaikan masalah – masalah yang ada. Semakin besar suatu kelompok masyarakat, maka semakin besar pula perlu ditegakkannya musyawarah. Abdullah Hamid Ismail Al – Anshori dalam bukunya mengemukakan arti penting musyawarah yang dapat disimpulkan sebagai berikut “musyawarah dapat mewujudkan kesatuan bangsa, melatih kegiatan otak dalam berfikir, dan sebagai jalan menuju kepada kebenaran yang mengandung kebaikan dan keberkatan.”

Sebagai manusia yang hidup di tengah keberagaman pemikiran setiap individu dalam masyarakat, tentu kita harus sadar akan pentingnya penerapan sikap toleransi dan saling menghargai. Musyawarah mufakat tidak akan berjalan jika salah satu individu ada yang egois dan memaksakan kehendaknya sendiri. Setiap individu harus memahami bahwa esensi musyawarah menunjukkan realitas persamaan kedudukan dan derajat manusia, kebebasan berpendapat dan hak kritik, serta pengakuan terhadap kemanusiaan itu sendiri. Musyawarah juga mempersatukan manusia, mempersatukan golongan – golongan dengan berbagai atribut ditengah bergejolaknya masalah – masalah umum, serta mengembangkan tukar pikiran dan pendapat. Hal tersebut harus dipahami dan dilakukan agar musyawarah mufakat dapat terealisasikan dengan sempurna.

Keputusan yang salah dari sebuah musyawarah, jauh lebih baik daripada pendapat pribadi, betapapun benarnya. –Salim A Fillah.

BELAJAR MENGHARGAI PENDAPAT ORANG LAIN

Zahrun Ras Darmawan

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Berbicara mengenai belajar menghargai pendapat orang lain,sudah sering terdengar di telinga kita.sejak berada di sekolah dasar kita sudah diajarkan mengenai menghargai pendapat orang lain, tentu hal ini tidak asing lagi bagi setiap orang, apalagi sebagai rakyat Indonesia yang dimana dalam menjalankan kehidupan demokrasi menjunjung tinggi menghargai pendapat orang lain. NKRI sebagai negara kesatuan telah menetapkan prinsip musyawarah yang dimana didalamnya menekankan untuk saling menghargai pendapat satu sama lain.untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menciptakan tegaknya kedaulatan rakyat. Hal ini jelas tertuang dalam Ideologi Pancasila sila keempat yang berbunyi “ Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.”

Indonesia adalah negara yang memiliki suku yang beragan di dalam masyarakatnya. Setiap masyarakat pasti memiliki ciri khas masing – masing yang tentunya berbeda dari satu orang dengan satu orang yang lainnya. Bahkan, di dalam masyarakat itu sendiri, sudah pasti banyak perbedaan pendapat diantara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Oleh karena itu Pancasila sebagai dasar negara diharapkan menjadi dasar pemersatu bangsa indonesia lewat setiap nilai dasarnya dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai – nilai dasar luhur, merupakan sebuah komitmen,identitas bangsa, serta menjadi dasar pedoman karakter setiap warga negara indonesia. Dari kelima nilai luhur tersebut, salah satunya adalah nilai kerakyatan dalam sila keempat yang dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan yang dimana didalamnya mengandung tentang pelajaran menghargai pendapat satu sama lain.

Memberikan atau bertukar pendapat,adalah dimana orang atau kelompok yang memiliki argumentasi atau sebuah anggapan yang dimana didalamnya menimbulkan suatu perbedaan satu dengan yang lainya sehingga harus saling menghargai setiap orang atau dapat diartikan sebagai suatu musyawarah untuk mencapai sebuah kesepakatan dan solusi. Pertanyaan yang sering timbul mengenai hal ini adalah apakah dalam praktiknya yang telah dijadikan landasan Bangsa Indonesia untuk saling menghargai satu dengan yang lainya dalam pengambilan keputusan sudah terealisasi dengan sempurna? Tentu jawabannya bergantung pada bagaimana setiap individu dalam memaknai arti penting menghargai pendapat orang lain untuk kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai musyawarah mufakat.

Setiap manusia memang sudah terlahir memiliki sifat, karakter, dan kepribadian masing – masing. Tidak ada manusia yang terlahir dengan sifat, karakter, dan kepribadian yang benar – benar sama dengan manusia yang lainnya. Begitu juga dengan pemikiran setiap orang, yang masing – masing pasti mempunyai sudut pandang atau perspektif yang berbeda dalam menangani suatu masalah. Oleh sebab itu, menghargai pendapat orang lain sangat penting dalam pengambilan sebuah keputusan dalam penyelesaian masalah untuk mencapain mufakat. Dalam kehidupan bersosial, menghargai pendapat orang lain sangat penting dalam menyelesaikan masalah – masalah yang ada sehingga dalam musyawarah mencapai sebuah keputusan dan solusi yang baik dari keputusan bersama. Semakin banyak suatu kelompok masyarakat, maka semakin besar pula perlu ditegakkannya kesadaran menghargai pendapat orang lain dalam musyawarah guna mendapatkan solusi bersama.

Sebagai manusia yang hidup di tengah keberagaman pemikiran setiap individu dalam masyarakat, tentu kita harus sadar akan pentingnya penerapan sikap toleransi dan saling menghargai. Sebuah musyawarah tidak akan berjalan jika salah satu individu ada yang egois dan tidak saling menghargai pendapat satu sama lain sehingga hanya mementingkan kehendaknya sendiri. Setiap individu harus memahami bahwa menghargai setiap pendapat orang menunjukkan realitas persamaan kedudukan dan derajat manusia, sehinngga menunjukan kebebasan berpendapat dan hak kritik, serta pengakuan terhadap kemanusiaan itu sendiri. Menghargai pendapat satu sama lain juga mempersatukan manusia, mempersatukan golongan – golongan dengan berbagai atribut ditengah bergejolaknya masalah – masalah umum, serta mengembangkan tukar pikiran yang lebih positif guna mencapai suatu tujuan. Menghargai pendapat satu sama lain juga harus dipahami dan dilakukan agar musyawarah untuk mencapai mufakat dapat terealisasikan dengan sempurna. dapat disimpulkan menghargai pendapat orang lain dapat mewujudkan kesatuan bangsa, melatih kesabaran diri, melatih kegiatan otak dalam berfikir, dan sebagai jalan menuju kepada kebenaran yang mengandung kebaikan dan solusi yang baik.

DAMPAK PENGGUNAKAN HP ANDROID TERHADAP KUALIAS IBADAH DIKALANGAN REMAJA

Hanif Akmal Rizaldi

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Pada masa milenial seperti sekarang ini,perkembangan teknologi semakin berkembang pesat. Tidak terkecuali hp android yang semakin lama semakin canggih. Hp android memiliki banyak sekali fitur fitur yang sangat memudahkan untuk berkomunikasi. Selain fitur untuk berkomunikasi didalam hp android juga terdapat game yang dapat kita mainkan untuk melepas lelah.

Sekarang ini internetpun sangat mudah di akses dengan adanya hp android.kita tidekperlu repot repot pergi ke warnet bila ingin mengetahui hal hal baru yang ada di internet. Kita hanya cukup membuka hp android lalu berselancar diinternet dengan bebas. Namun kita juga harus bisa menggunakan internet dengan bijak supaya tidak terjerumus ke hal hal yang negatif.

Namun dari halhal tersebut anak muda sekarang ini justru terlena dengan fasilitas yang ada. Jika sudah memegang hp android anak muda seakan lupa dengan segalanya. Contohnya solat yang merupakan kewajiban bagi umat islam dan dianjurkan pelaksanaanya di awal waktu solat, karena terlena dengan hp android justru pelaksanaanya di akhir waktu solat bahkan sampai meninggalkan solat. Selain itu banyak sekali remaja yang gemar bermain game hinnga larut malam, alhasil pagi harinya bangu kesiangan dan tidak melaksanakan solat subuh.

Dari masalah diatas para remaja seharusnya dapat mengetahui kewajiban yang harus mereka laksanakan dari pada menghabiskan waktu dengan hal hal yang kurang bermanfaat. Selain itu, orang tua remaja juga harus selalu mengawasi anak anak mereka dalam menggunakan hp androd. Jika tidak diawasi nanti para remaja terjerumus ke dalam hal hal yang negatif dengan adanya kemudahan berinternet dengan hp android.

Kami menyimpulkan bahwa hp android memang memiliki fitur fitur yang sangat berguna. Tetapi jika penggunaanya penggunaanya berlebihan dapat mennganggu aktivitas sehari hari terutama dalam beribadah. Jadi para remaja harus pintar pintar dalam membagi waktu dan dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Pengamalan Pancasila dalam Lingkungan Hidup

Nesa Okta Akmalia

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Pengelolaan lingkungan hidup ialah upaya untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi pemulihan,pemanfaatan,pengembangan,kebijaksanaan penataan, pengendalian lingkungan hidup dan pengawasan yang memiliki tujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat di Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Berbicara tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup sangat berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dalam hal pengelolaan lingkungan hidup ini, sebab Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh yang dapat memberikan keyakinan kepada seluruh bangsa Indonesia, bahwa kebahagiaan didasarkan atas keselarasan, keserasian dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kebahagiaan batin. Antara manusia, masyarakat dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik yang harus selalu dikembangkan dan dibina agar tetap dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang dinamis. Berikut merupakan pengamalan sila-sila Pancasila:

Sila pertama, dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekitar manusia merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik mungkin, harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengaplikasikan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, seperti menyayangi tumbuh tumbuhan, menyayangi hewan dan merawatnya, selalu menjaga kebersihan dan sebagainya.

Sila kedua, penerapan pengamalan sila dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat, hak setiap orang untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup dan sebagainya. Dalam hal ini banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, seperti mengadakan gerakan penghijauan ,mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara bisa dihirup dengan nyaman, menjaga kelestarian tumbuh tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dan sebagainya.

Sila ketiga, pengamalan sila ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan melakukan kegiatan nilai budaya lingkungan yang harus selalu diperhitungkan dalam pengendalian pembangunan lingkungan hidup di daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan dan latihan serta penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan kegiatan nilai budaya lingkungan dan nilai agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan lingkungan.

Sila keempat, penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk tindakan seperti, 1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. 2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kerja sama antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung pada lingkungan hidup. 3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Sila kelima, penerapan sila ini mengatur tentang masalah lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam ketetapan MPR ini hal itu diatur sebagai berikut 1. Mengelola sumber daya alam dan memeliharanya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi 2. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan rehabilitasi, konservasi dan penghematan dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan 3. Menerapkan petunjuk petunjuk yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaruan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik

PROSTITUSI DITINJAU DARI SILA KEDUA DALAM PANCASILA

Tri Sulistyowati

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Protitusi berarti berhubungan fisik secara intim antara laki laki dan perempuan dimana tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah dan dilakungan dengan berganti ganti pasangan serta setelahnya mendapatkan imbalah uang atau material lainnya. Saat ini banyak sekali persoalan persoalan tentang protitusi. Terutama pada anak dibawah umur. Banyaknya berita yang mengabarkan perihal protitusi anak dibawah umur tidak menjadikan kasus ini menurun. Seperti data berdasarka KPPAD (komisi perlindungan dan pengawasan anak daerah) Kalimantan Barat yang mengimput data, dalam dua tahun terakhir terdapat sekitar 150 anak yang terlibat dalam kasus protitusu. Dimana 20 diantaranya pernah diamankan lebih dari sekali. Itu adalah data dari Kalimantan barat, apa kabar data protitusi jika satu Indonesia?

Protitusi juga dijadikan ladang bisnis bagi sebagian orang. Seperti contohnya ialah mucikari. Mucakari disini mangatur jual beli hakikat martabat manusia. Adapun meraka yang melakukannnya sendiri sering kali dilatar belakangi oleh faktor ekonomi. Protitusi mencemari norma agama dan sosial di masyarakat karena tidak sesuai dengan adap yang ada di Indonesia. Terkhusus hal ini melanggar nilai nilai pancasila dimana dapat ditinjau berdasarkan sila kedua pancasila, yaitu “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap”

Ketidak merataan ekonomi, perbedaan dinamika penduduk, pendidikan dan media menjadikan sebuah faktor perubahan dalam masyarakat yang antara lain berdampak pada perilaku seks. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang yang membutuhkan hiburan baik positif maupun negatif, terutama dikota-kota besar.

Menurut nilai yang terkandung dalam sila kedua pancasila terdapat urgensi dimana bahwasannya setiap warga negara harus memiliki nilai kemanusiaan yang adil dan beradap yang tinggi serta dapat menerapkan hal itu dalam kehidupan sehrai hari. Rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama manusia dan antar warga negara merupakan wujud dari tujuan hukum yang ada di Indonesia atau merupakan cita cita yang terkandung dalam sila kedua pancasila.

Seseorang yang melakukan protitusi tentu memiliki alasan untuk itu. Maka kita sebagai sesama manusia harus bisa memberikan arahan yang baik dan saling menjaga serta melindungi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam sila kedua pancasila. Dimana kemanusiaan yang adil dan beradap berarti kita sebagai warna negara Indonesia harus saling merangkul agar menuju pada perlakukan yang baik dan benar.

APA ITU PANCASILA DI ZAMAN NOW

Ihsan Fajar Sidik

Kader IMM BPP 2021, PGSD

Apakah kalian mengetahui arti dari Pancasila di saat ini? Jika dimaknai secara sederhana pancasila adalah suatu ideologi, lambang, pandangan hidup, kepribadian, aturan atau hukum, dan jiwa bangsa, tetapi jika dimaknai secara mendalam pancasila memiliki arti yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia terutama di masa sekarang ini.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara republik indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu keTuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Dalam konteks tersebut dapat dimaknai bahwa pancasila terdiri dari beberapa sila yang menjadi suatu kunci berkehidupan di bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengatur dengan jelas bagaimana kita dapat survive di lingkungan masyarakat yang majemuk, mulai dari hubungan kita dengan Tuhan sang pencipta, saling menghargai sesama manusia, persatuan dan kesatuan, bahkan dalam bermusyawarah untuk mencapai suatu keputusan tanpa merugikan orang lain.

Belakangan ini dapat kita lihat bahwa perkembangan yang pesat di bidang ilmu teknologi terutama dibidang internet. Segala informasi dapat diakses secara cepat bahkan yang baru saja muncul hanya dalam selang waktu beberapa jam. Kondisi tersebut tentu sangat menguntungkan, tetapi juga dapat diartikan secara buruk. Contohmya saja kita dalam menggunakan internet pasti ada berita-berita yang mengangkat isu yang belum tentu kebenarannya atau sering disebut hoax. Jika berita tersebut tersebar luas tentu saja akan menyebarkan fitnah bahkan dapat menyebabkan perpecahan antara beberapa pihak. Hal tersebut sudah pasti tidak sejalan dengan sila Pancasila Ketuhanan yang maha Esa dan juga persatuan Indonesia.

Disisi lain juga munculnya masalah baru seperti masuknya ideologi atau budaya-budaya dari beberapa negara yang oleh anak zaman sekarang menjadikan mereka fanatic terhadap budaya baru tersebut. Misalnya masuknya musik korea ke Indonesia, hal itu sebenarnya bukan suatu masalah yang besar tetapi jika kita tidak bisa membentengi diri tentu saja dapat menggeser bahkan merusak budaya-budaya yang ada di Indonesia. Ada juga mengenai game online yang sering dimainkan para remaja sekarang, dulu kita sering menjumpai permainan-permainan seperti petak umpet, kejar kejaran, dan sepak bola tapi sekarang semua itu jarang dijumpai karena digantikan oleh permainan game online melalui handphone.

Maka dari itu, perlunya kita memahami arti pentingnya pancasila dizaman sekarang ini untuk dijadikan sebagai benteng dan juga pedoman dalam berkehidupan sehingga tidak akan terjadi masalah-masalah yang dapat merusak sendi-sendi dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila memberikan kita pengetahuan dan aturan-aturan dalam berkehidupan yang terbagi dari 5 sila tersebut. Jika kita dapat memahami makna dari pancasila sendiri tentu kita tidak akan terpengaruh dengan mudah oleh perubahan sekarang ini sehingga dapat menyaring mana yang baik dan mana yang buruk.

Dalam ke-lima sila tersebut memiliki arti sendiri-sendiri dan penerapannya masing-masing. Yang pertama Ketuhanan yang maha Esa, artinya Tuhan itu hanya ada satu dan kita bebas meyakini dimana yang menurut kita benar, dalam penerapannya kita sebagai orang yang beragama haruslah patuh dan taat dalam beribadah sehingga setiap perbuatan akan mengarah ke kebaikan dan menjauhi keburukan.

Yang kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya kita harus mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia sebagai asa kebersamaan bangsa Indonesia, dalam penerapannya kita dituntut untuk mengembangkan sikap saling mencintai dan menghormati sesama manusia.

Yang ketiga persatuan Indonesia, artinya setiap warga mengutamakan persatuan, kesatuan dan keselamatan bangsa diatas kepentingan pribadinya, dalam penerapanya hendaknya kita sanggup dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

Yang keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, artinya selalu mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan suatu persoaalan, dalam penerapannya kita harus menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai dalam musyawarah.

Yang kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, artinya seluruh rakyat Indonesia bersama-sama menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, dalam penerapannya kita diharuskan saling menghormati dan bersikap adil antara sesama manusia.

Jika kita sudah memahami kelima sila tersebut hendaknya kita juga menerapkannya dalam berkehidupan dan bermasyarakat di lingkungan sekitar sehingga semuannya dapat terarah dengan baik dan benar. Ancaman-ancaman terhadap pancasila pastinya akan terhindari jika kita dapat memahami dan mengamalkan arti pancasila tersebut. Intinya jadikanlah Pancasila sebagai peganganmu dalam berkehidupan di Indonesia.

PEMBELAJARAN DARING DINILAI BELUM EFEKTIF BAGI ANAK USIA SD

Catur Rohmiati

Kader IMM BPP 2020, PGSD

Covid-19 merupakan virus yang berasal dari China dan menyebar ke seluruh dunia. Sehingga seluruh dunia menerapkan pola hidup new normal, seperti menggunakan masker ketika berpergian keluar rumah, membawa handsnitizer, rutin mencuci tangan, dan lainnya yang bertujuan menjaga kebersihan. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh hampir seluruh negara untuk bidang pendidikan adalah dengan melakukan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring, termasuk Indonesia. Berbagai upaya telah di lakukan oleh pemerintah, termasuk mengurangi segala aktivitas yang dapat berisiko pada peningkatan jumlah postif Covid-19. Wabah covid-19 sudah menyebar di Indonesia pada Maret 2020 dan Indonesia mulai memberlakukan pembelajaran secara daring atau jarak jauh sejak awal April 2020 melalui keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud).

Pembelajaran daring menjadi satu-satunya solusi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Seperti yang kita ketahui bersama, pembelajaran tatap muka ditiadakan dan beralih pada pembelajaran daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring atau jarak jauh adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi web dan internet dalam menciptakan pengalaman belajar. Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi corona. Meski telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, daring dinilai sulit.

Pembelajaran daring hingga kini masih mengalami kendala. Tidak dapat di pungkiri pendidikan tidak dapat berjalan dengan maksimal dan tujuan pendidikan juga tidak dapat tercapai sepenuhnya. Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. tidak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar secara daring ini. Apalagi jika terdapat siswa yang berasal dari pelosok desa, maka koneksi internet yang susah, smart phone yang kurang canggih, bahkan ada beberapa siswa yang tidak memiliki smart phone android, serta kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata.

Terlebih lagi pada jenjang sekolah dasar, di mana usia anak masih tergolong sangat muda, pikiran mereka penuh dengan dunia bermain dan bersenang-senang. Kemampuan anak dalam mengoperasikan gadget juga belum maksimal. Di usia mereka seharusnya mendapatkan proses belajar tatap muka secara langsung dan bisa bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah. Pakar psikologi mengatakan siswa akan terbentuk jika mereka bertemu secara langsung dengan gurunya, selain mengingat gaya gurunya mengajar mereka juga dapat pembentukan karakter. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan tatap muka sehingga pembelajaran dialihkan secara daring.

Pembelajaran daring bukan hanya proses pembelajaran antara guru dan murid saja yang dilakukan di media online seperti whatsapp, google classroom, zoom dan lainnya, tetapi orang tua juga ikut serta mendampingi dalam proses pembelajaran, karena pemerintah menganjurkan orang tua untuk membimbing atau menjadi guru untuk anaknya ketika di rumah. Guru adalah orang tua ketika di sekolah, tidak hanya memberikan ilmu, guru harus dijadikan panutan yang baik untuk siswa .Sebaiknya guru menjalin tali silaturahmi yang baik dengan orang tua peserta didik agar pembelajaran daring lebih efektif, karna pembelajaran jarak jauh guru harus memberikan saran, motivasi, semangat kepada para siswa dalam pembelajaran.

Hal ini seharusnya kembali menjadi perhatian, agar menemukan solusi untuk pembelajaran yang efektif dalam masa pandemi ini khususnya pada jenjang sekolah dasar, karena ternyata pembelajaran daring untuk jenjang sekolah dasar belum bisa di katakan efektif.

Gender Masih Menjadi Tolak Ukur Pencapaian di Kalangan Negara Berkembang

Ellina Saharani

Kader IMM BPP 2020, PGSD

Indonesia adalah salah satu bagian bumi yang menyandang predikat sebagai negara berkembang. Tentunya, negara dikategorikan sebagai negara berkembang didasarkan dari berbagai aspek. Salah satunya adalah tentang pola pikir sumber daya manusia di dalamanya.

Hal yang menarik untuk dibahas dari negara berkembang seperti Indonesia adalah tentang pola pikirnya terhadap kesetaraan gender. Gender sendiri memiliki pengertian berupa serangkaian karakteristik yang terikat dan membedakan maskulinitas dan femininitas. Karakteristik tersebut dapat mencakup jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan ataupun segala sesuatu yang ditentukan berdasarkan jenis kelamin seperti peran, struktur sosial, dll.

Fakta yang sering terjadi dikalangan masyarakat negara berkembang seperti Indonesia, masih banyak orang yang menganggap bahwa gender menjadi tolak ukur dalam pencapaian seseorang. Contohnya, seorang laki-laki dianggap derajatnya lebih tinggi dari seorang wanita, dan wanita tidak boleh melebihi pencapaian seorang laki- laki dalam segi aspek kehidupan apapun.

Pernyataan seperti yang disebutkan di atas sangatlah tidak pas bagi orang-orang yang sudah berpemikiran maju ataupun sudah menjadi bagian warga negara maju. Jika pola pikir masyarakat tersebut belum bisa di ubah lantas kapan Indonesia akan berubah menjadi negara yang berkemajuan.

Jika kita mau menengok sejarah bangsa ini, emansipasi wanita sudah sejak lama diperjuangkan oleh salah satu pahlawan wanita kebanggan Indonesia yaitu RA Kartini. Perempuan berhak mendapatkan apa yang ia ingin dapatkan tanpa harus laki-laki merasa tersaingi dan kehidupan perempuan tidaklah sebatas dapur, kasur, dan sumur.

Ayolah, dunia sudah berubah dan terus berjalan beringingan dengan kemajuan-kemajuan terutama di dalam teknologi. Mari kita menengok jendela dunia dan perbanyaklah literasi. Sudah banyak sekali perempuan-perempuan hebat yang pencapaiyannya sangat gemilang namun masih bisa menghargai seorang laki-laki.

Kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan Indonesia harus selalu disuarakan, agar banyak masyarakat yang sadar bahwa perempuan bukan kaum yang lemah dan bukan manusia yang mudah patah, namun manusia yang diciptakan oleh Tuhan untuk hidup berdampingan serta saling melengkapi bersama laki-laki yang haknya selalu kita perjuangkan agar angannya tidak sebatas menjadi mimpi, karna langkah kakinya terhenti hanya karena sebuah pemahaman perempuan harus selalu di bawah laki-laki.

Carissa Ardiningrum

Kader IMM BPP 2020, Bimbingan Konseling

Sebelum membahas mengenai kesetaraan gender sudah tentunya kita perlu paham terlebih dahulu mengenai definisi dari kesetaraan gender. Perlu dibahas mengenai kata gender sendiri, karena banyak orang awam yang sering meyamakan pengertian gender dengan jenis kelamin, sebenarnya keduanya memiliki pengertian yang berbeda.

Gender merupakan peran, status, serta fungsi, dan tanggung jawab pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil bentukan (konstruksi) sosial budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari generasi ke generasi selanjutnya. Jadi, bisa disimpulkan gender yaitu peran sosial pada laki-laki dan perempuan, kata terpusatnya yaitu peran sosial, sedangkan pengertian jenis kelamin lebih kepada kodrat bawaan sejak lahir dan secara fisiologis serta biologis yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.

Pada jenis kelamin suatu bawaan, perilaku yang membentuk gender berasal dari penampilan, sikap, serta kepribadian, dan tanggung jawab. Kembali kepembahasan, kesetaraan gender yaitu adanya keadilan serta setaraanya peran laki-laki maupun perempuan dalam hal pendidikan, ekonomi, politik, dan sebagainya.

Berkaca pada zaman dahulu, pada aspek pendidikan, perempuan dirasa tidak perlu meraih pendidikan yang tinggi, karena pada akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga juga, di mana yang berhak meraih pendidikan adalah kaum laki-laki, contoh tersebut merupakan belum adanya kesetaraan gender, bahkan nyatanya sampai dewasa sekarang kesetaraan gender juga belum terjadi sepenuhnya, bisa kita lihat contoh mudahnya dalam hal pekerjaan.

Dilansir dari voaindonesia.com melalui artikel ILO: Kesenjangan Gender Masih Lebar dalam Dunia Kerja, di mana menyatakan bahwa kaum perempuan jauh tertinggal dalam hal pekerjan dibanding dengan laki-laki, di mana kemungkinan perempuan mendapatkan pekerjaan 26 persen lebih kecil dibanding laki-laki, didukung juga dengan hanya terdapat seperempat pemimpin atau manajer perempuan yang dapat di posisi top, serta penelitian yang menunjukan adanya kesenjangan upah antar gender dengan rata-rata presentase 20 persen.

Contoh di atas merupakan contoh yang paling umum bisa kita ketahui secara terbuka, atau mungkin sudah tidak asing, contoh lain yaitu dalam aspek politik juga dapat kita lihat, tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri mari lihat di negara kita, Indonesia, di mana masih banyak atau bahkan yang mendominasi dalam aspek politik berasal dari kaum laki-laki, bukan berarti tidak ada politikus perempuan, tetapi kembali lagi yang mendominasi adalah kaum laki-laki. Dilansir dari radarbangsa.com, pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahun 2019 dari total 575 anggota DPR RI, perempuan hanya 118 orang, sedangkan sisanya yaitu 457 adalah laki-laki, merujuk pada hal tersebut Neng Eem selaku anggota fraksi PKB DPR RI, mengungkapkan bahwa “Indonesia adalah negara demokrasi yang memberikan hak yang sama bagi laki-laki maupun perempaun untuk berpasrtisipasi dalam dunia politik, akan tetapi, perempaun masih menghadapai berbagai persoalan ekonomi, sosial, dan budaya, yang menghambatnya untuk berpasrtisipasi secara aktif di dunia politik”.

Jadi dari contoh-contoh sedikit yang sudah dipaparkan di atas, maka kita perlu melek kembali bahwasannya kesetaraan gender memang masih belum sepenuhnya bisa diwujudkan, mengingat adanya faktor-faktor yang melatarbelakanginya, yang mungkin dari pribadi individu adalah pola pikirnya, jika masih memiliki pola pikir yang menganggap wanita hanya di rumah, masak, dan tidak perlu pendidikan yang tinggi, tidak perlu terjun ke politik, dan sebagainya, tentu saja menghambat adanya kesetaraan gender, maka dari itu merubah mindset atau pandangan, pola pikir mengenai kesetaraan gender agar lebih berkembang itu penting, tetapi juga tanpa meninggalkan kewajibannya.

Landasan Gerak Muhammadiyah

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (Part II)

Oleh : IMMawati Khansa Ativa

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) kandungan isi yang disajikan Muhammadiyah agar terfokusnya arah gerakkan dari Muhammadiyah. Terdapat 5 MKCHM yaitu;

Poin pertama, Muhammadiyah merupakan gerakan Islam dan dakwah yang bersumber Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadits). Gerakkan ini untuk mewujudkan masyrakat Islam yang sebenar-benarnya, di mana sebagai hamba dan pemimpin di muka bumi.

Poin kedua, Muhammadiyah berkeyakinan Islam adalah agama yang diwahyukan kepada Rasulnya. Perlu diketahui, bahwasanya semua Nabi dari zaman Adam sampai Muhammad sudah diwahyukan oleh Allah SWT Islam merupakan agama. Hal ini dijelaskan oleh, Haedar Nasir dalam bukunya “Memahami Ideologi Muhammadiyah”.

Lanjut, poin ketiga yaitu dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mengapa? Karena Al-Qur’an merupakan kitab atau wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rujukan dalam ber-Islam. Sedangkan, As-Sunnah sebagai penjelasan dan pelaksanaan ajaran dalam Al-Qur'an yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sehingga akal pikiran harus digunakan sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

Pada poin keempat, dijelaskan terkait pengamalan ajaran Islam diliputi 4 bidang yakni; Aqidah, Akhlak, Ibadah, dan Mu’amalah Duniyawiya.

Konteks Aqidah yang dimaksudkan yaitu Muhammadiyah sudah terpurifikasi, bekerja untuk Aqidah yang murni terhindar dari CBT(Churafat, Bid’ah, dan Takhayul) tanpa mengabaikan prinsip toleransi.

Konteks Akhlak, yaitu di mana Muhammadiyah berusaha untuk menegakkan nilai-nilai akhlak mulia yang berpedoman ajaran-ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Selanjutnya, konteks Ibadah yaitu tegaknya ibadah tanpa ada pengurangan atau tambahan yang sudah sesuai dengan tuntunan dari Rasululloh SAW.

Pada Konteks Mu’amalah Duniyawiyat yaitu bagaimana Muhammadiyah memberikan cara pengolahan dunia dan juga pembinaan pada masyarakat. Kesholehannya Muhammadiyah hakikatnya untuk beribadah pada Allah SWT. Maka, tak heran jika K.H. Ahmad Dahlan selalu mengulang beberapa kali pembelajaran Al-Maun dimasanya, sampai anak didikan beliau paham dan mampu mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari.

Poin terakhir, Muhammadiyah menyeru untuk amar ma’ruf nahi mungkar, menciptakan negara yang makmur dan adil agar diridhai oleh Allah SWT. Sehingga Muhammadiyah berusaha bersama-sama menjadikan negara yang “Baldatun Thayyibun Wa Rabbun Ghafur”.

Penjelasan-penjelasan di atas merupakan sebuah pedoman bagi arah gerak Muhammadiyah. Namun, untuk bentuk implementasinya kembali kepada kader Muhammadiyah, apakah kita yang katanya mengaku sebagai kader Muhammadiyah sudah berusaha mewujudkan Isi Kandungan landasan gerakkan Muhammadiyah.

Maka, perlunya refleksi diri sebagai kader, mungkin sebagian dari kader Muhammadiyah bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah saat ini menapaki organisasi terbesar di Indonesia. Bangga sangat diperbolehkan, tetapi jangan lupa Muhammadiyah yang saat ini berkembang merupakan hasil dakwah dari K.H. Ahmad Dahlan yang benar-benar secara kaffah dalam mentaati perintah Allah SWT guna untuk mencapai keridhoan-Nya, dan kader Muhammadiyah harus meneruskan perjuangan dakwah K.H Ahmad Dahlan, mengembangkan spirit dakwah, serta berpikir yang maju dalam berdakwah.

Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai

ilustrasi Didik Nurhadi/PWMU.CO

Memaknai Landasan Gerakkan Muhammadiyah

Part 1

Oleh : IMMawati Khansa Ativa

Ideologi dari Muhammadiyah yaitu “Islam berkemajuan” yang memiliki tujuan “ mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Namun, bagaimana arah gerakkan Muhammadiyah dalam mewujudkan tujuannya? . Arah gerakkan Muhammadiyah sendiri sudah tertuang pada Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, dan Khittah Muhammadiyah. Arah gerakkan ini sudah tentunya harus dipahami dan diimplemantasikan oleh warga Muhammadiyah demi mewujudkan tujuan dari Muhammadiyah yang berideologi Islam Berkemajuan.

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Landasan arah gerak Muhammadiyah sudah tertera sangat jelas pada Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM). MADM salah satu wujud yang diformulasikan sebagai pemahaman ideologi Muhammadiyah. Selain itu, MADM merupakan bentuk gambaran pandangan Muhammadiyah mengenai tatanan kehidupan masyarakat sehingga MADM sebagai gerak dan usaha dalam mewujudkan tujuan dari Muhammadiyah melalui proses-proses sistem kerjasama.

Ibarat pada Pancasila, sila pertama yang berfokus pada bentuk kepercayaan. Dalam sila pertama sudah tentunya masih ada pokok-pokik pikiran di dalamnya. Begitu pula dengan Muhammadiyah, MADM memiliki pokok-pokok pikirannya yang sangat berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Pokok pikiran ini inti dari arah gerak dari pergerakan Muhammadiyah itu sendiri.

Muhammadiyah memiliki 7 pokok pikiran dalam Anggaran Dasarnya yaitu; pertama membahas mengenai ke tauhid-an. Bagaimana cara ber-Tuhan? Definisi dari ibadah itu sendiri bahkan membahas soal apa itu agama. Pembahasan ini sudah kongkrit tanpa perlu adanya debatan karna sudah sesuai dengan “mewujudkan Islam yang sebenar-benarnya” itu sendiri.

Kedua, hidup manusia itu bermasyarakat yakni di mana warga Muhammadiyah, jangan sampai meng-eklusifkan diri dalam organisasi Muhammadiyah itu saja. Haedar Nasir menjelaskan dalam buku memahami ideologi Muhammadiyah, yang dimana hidup bermasyrakat dalam bermuhammadiyah itu harus memberikan nilai-nilai yang sebenarnya bagi kehidupan manusia. Tidak dijelaskan pada buku tersebut, seperti apa nilai-nilai yang sebenarnya , tetapi bisa dilihat dari pokok pikiran pertama. Pada pokok pikiran pertama sudah dijelaskan mengenai ketauhidan sehingga nilai-nilai yangdiberikan kepada masyrakatpun nilai-nilai tauhid/nilai-nilai kebaikan, dimana warga Muhammadiyah harus memberikan nilai-nilai tersebut kepada masyrakat.

Pokok pikiran ketiga, yaitu hanya hukum Allah yang sebenar-benarnya dan harus dijadikan landasan. Hukum Allah sudah dituangkan dalam Al-Qur’an, kemudian diperjelas kembali oleh perkataan Rasululloh SAW dituangkan dalam hadits. Ketika tahun 1927, Muhammadiyah di bawah kepemimpinan K.H Ibrahim, waktu itu setelah melakukan hasil kongres Muktamar yang ke-16, Muhammadiyah membuat wadah khusus untuk persoalan-persoalan terkait hukum yaitu Majelis Tarjih. Majelis Tarjih Muhammadiyah bisa dikatakan salah satu wujud untuk mencapai tujuan dari Muhammadiyah.

Keempat, Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. Spirit perjuangan yang dituliskan Haedar Nasir yaitu hendaknya warga Muhammadiyah memiliki pendirian mengenai spirit perjuangan dalam menjunjung tinggi Islam. Pendirian yang dimaksudkan yaitu sebagai kerangka dan sifat Muhammadiyah secara utuh sehingga kegiatan-kegiatan yang diadakan Muhammadiyah tidak boleh menyimpang dari spirit perjuangan tersebut.

Kelima, pada poin ini menjelaskan bahwasanya keberhasilan perjuangan dalam menengakkan dan menujunjung Islam hendaknya mengikuti ittibah (jejak) para Nabi terutama perjuangan Nabi Muhammad SAW. Bisa dikatakan ini merupakan jawaban mengapa K.H Ahmad Dahlan menamakan organisasi ini dengan “Muhammadiyah”. Spirit perjuangan dari Nabi Muhammad SAW seharusnya menjadi landasan bagi perjuangan warga Muhammaduyah. Kita bisa tengok melalui sejarah yang membahas mengenai bagaimana Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan Islam kala zamannya.

Pokok pikiran keenam, untuk mewujudkan perjuangan yang sudah dijelaskan sebelumnya diperlukannya alat atau cara perjuangan. Organisasi merupakan salah satu langkah kongkrit sebagai alat perjuangan. Sebagaimana tertuang dalam Q.S Ali Imran ayat 104 menjelaskan mengenai golongan yang mengajak keislaman. Golongan yang dimaksudkan yaitu bentukkan dari organisasi di mana memiliki tujuan yang sama. Adanya istilah dari “kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir” sudah jelas bahwasanya organisasi sangat diperlukan dalam perjuangan. Maka, tak heran dalam pokok pikiran ini mengatakan perlunya organisasi sebagai alat perjuangan agar berhasilnya tujuan yang ingin dicapai .

Kemudian terakhir, pokok pikiran ketujuh yaitu kader Muhammadiyah harus memilki prinsip yaitu mampu dan siap untuk melaksanakan ideologinya dalam mencapai tujuan yang sudah dicita-citakan oleh Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya Islam. Pada pokok pikiran ini menjadi kesimpulan atas landasan gerak Muhammadiyah terkait mewujudkan tujuannya.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

Subtansi dari MKCH yaitu berarti isi kandungan dari landasan gerak Muhammadiyah. Pada awal jelang Muktamar ke-37 MKCH menjadi gagasan yang berusaha men-Tajdidkan (pembaharuan) kembali Muhammadiyah. Tajdid diberlakukan pada bidang Ideologis/keyakinan dan cita-cita dari Muhammadiyah. Tujuan adanya pembaharuan karena ideologi Muhammadiyah bersifat terbuka, artinya tidak menutup pemahaman-pemahaman lain, tapi tidak melewati batas dari syariat-syariat Islam.

Pembaharuan MKCH ini dilatarbekalangi oleh dua peristiwa yaitu pertama, pada orde masa baru adanya kebijakan depolitisasi dan deideologisasi yang membawa dampak organisasi pada masyrakat. Kedua, adanya perubahan sosial disebabkan modernisasi yang mempengaruhi sikap hidup masyarakat. Hal ini termasuk proses kelahiran dari MKCH. Pembaharuan dari MKCH pun harus melalui tahap yang serius seperti dilakukannya Muktamar atau Tanwir harus berdasarkan analisis yang kuat.

Adanya MKCH untuk membatasi agar gerak Muhammadiyah masih stetap sesuia dengan ideologis yang di mana bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa adanya melenceng dari ideologi yang sudah ditetapkan.

Pada Tanwir tahun 1992 adanya keputusan yang menjelaskan mengenai pentingnya konsep filosofis penting dari MKCH, tetapi agenda tersebut tidak berkelanjutan. Sementara menunggu konsep dari filosofis tersebut, pada Muktamar Muhammadiyah ke-44 tahun 2002 dirumuskannya dan diputuskannya konsep MKCH yang lebih praktis yaitu tertuang pada Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Gambaran yang diberikan mengenai Ideologi Muhammadiyah yaitu MKCH merupakan pikiran-pikiran yang mendasar, konsep filosofis pada Keyakinan Hidup Islami, dan konsep praktisnya pada PHIWM.

Haedar Nasir,menyatakan walaupun MKCH sudah melekat pada kehidupan Muhammadiyah, tetapi dalam praktir dan nalar berpikir belum sepenuhnya dipahami. Masih ada warga Muhammadiyah yang tidak apresiatif mengenai fungsi akal pikiran yang sudah ditegaskan pada MKCH.

Padahal pengunaan akal pikiran dalam memahami Islami tidaklah sembarangan, yang harus dipedomani dengan Manhaj Tarjih Muhammadiyah memakai pendekatan Burhani, Bayani, dan Irfani. Namun, pada tulisan Haedar Nasir tidak tertera penjelasan mengenai konsep pendekatan tersebut sehingga belum diketahui seperti apa konsep pendekatan yang dipedomani oleh Manhaj Tarjih Muhammadiyah.

Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai

Sabtu, 05 Juni 2021 bidang TKK IMM BPP UAD telah melaksanakan kegiatan kajian rutin secara online #3 dengan tema “Relasi Agama dan Negara dalam Perspektif Islam” yang dilakukan via google meet. Kajian tersebut diisi oleh pemateri IMMawan Nur Aji Priambodo yang merupakan demisioner Ketua Umum IMM BPP UAD 2011/2012.

Materi kajian yang disampakaian oleh IMMawan Nur Aji Priambodo diantaranya, bahwa di dalam al-Qu’an manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling mengenal bukan hanya secara fisik saja tetapi juga secara nurani mampu memahami siapa yang kita kenal, mengerti kondisi orang lain, dan manusia diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya.

Di sesi tanya jawab pemateri juga menjelaskan tentang peran kader IMM dalam agama dan negara yaitu mengkritisi, mengawal kebijakan dari pemerintah, menyebarkan agama islam dengan baik dan benar, dengan terjun ke lapangan, membaur dengan masyarakat, mengamati, dan bersuara dengan cara yang santun . Materi yang disampaikan sangat menarik dan bermanfaat, harapannya semoga ilmu yang didapat dari kajian ini dapat diamalkan dalam kehidupan.

Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai

Tahsin Rutin Online #2 Bidang TKK IMM BPP UAD

Kamis, 20 Mei 2021 telah dilaksanakan kegiatan Tahsin rutin secara online yang ke-2 dengan materi “Hukum Bacaan Mim Sukun”.

Kajian ini diadakan oleh bidang TKK IMM BPP melalui virtual Google meeting dengan pemateri tahsin kali ini yaitu IMMawati Fiqih Maisaroh, S.Hum., M.Pd. yang merupakan Demis IMM BPP UAD.

Peserta yang mengikuti tahsin rutin online ke-2 ini perlu diapresiasi sebab meskipun di tengah kesibukan aktivitas masing-masing namun mereka masih mau meluangkan waktu untuk menambah ilmu.

Adapun peserta yang dapat mengikuti kegiatan ini tidak hanya berasal dari PK dan kader IMM BPP UAD sendiri tetapi bersifat terbuka untuk umum.

Kegiatan tahsin rutin online ke-2 ini berjalan dengan baik dan lancar. Acara tahsin rutin online ke-2 ini dilaksanakan sesuai susunan acara yang telah dipersiapkan sebelunya yaitu acara dimulai sekitar pukul 16:00 WIB dibuka oleh MC yang sekaligus sebagai moderator kemudian acara selanjutnya yaitu pembacaan ayat suci Al- Qur’an yang dibacakan oleh salah satu pengurus PK IMM BPP UAD dan acara selanjutnya yaitu acara inti yang langsung disampaikan oleh pemateri tahsin yaitu IMMawati awati Fiqih Maisaroh, S.Hum, M.Pd.

Materi kajian yang disampakaian diantaranya ada 3 yaitu :

  1. Idgham mutamatsilain atau idgham mimi

Yaitu apabila mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim (م). Cara membaca hukum bacaan ini adalah dengan memasukkan mim sukun ke dalam mim dan disertai dengan suara dengung.

Yaitu apabila mim sukun yang bertemu dengan huruf ba (ب). Cara membacanya dengung, yaitu mim sukun (مْ) dibaca bergandengan dengan huruf ba (ب).

Yaitu apabila mim sukun (مْ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah selain huruf mim (م) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup.

Materi yang disampaikan sangat menarik dan bermanfaat. Semoga ilmu yang didapat dari tahsin ini dapat diamalkan dalam kehidupan. Dan kami berharap untuk acara kegiatan tahsin selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai

Kolaborasi Kajian TKK IMM BPP UAD dan IMM FAI UHAMKA

Sabtu, 24 April 2021 Bidang TKK IMM BPP UAD dan IMM FAI UHAMKA mengadakan kegiatan kajian kolaborasi secara online dengan tema “Transformasi dakwah kader IMM di Bulam Ramadhan saat masa Pandemi”. Kajian ini dilaksanakan melalui virtual Zoom meeting.

Pemateri kajian kali ini yaitu Bapak Muhammad Dwifajri M.Pd.I. yang merupakan Ketua LPP AIK Universitas uhammadiyaah Prof. Dr. HAMKA dan Bapak Drs. H. Anhar Anshori, M.S.I., Ph.D. yang merupakan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ketua LPSI Universitas Ahmad Dahlan.

Peserta yang mengikuti kajian online ini perlu diapresiasi ditengah kesibukan aktivitas masing-masing masih mau meluangkan waktu untuk menambah ilmu. Adapun jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Kolaborasi kajian online ini sekitar 30 orang yang berasal dari PK-kader IMM BPP UAD dan IMM FAI UHAMKA sendiri, IMM dari komisariat lain bahkan umum.

Kegiatan Kolaborasi kajian online ini berjalan dengan baik dan lancar. Acara kajian online ini dilaksanakan sesuai susunan acara yang telah dipersiapkan sebelumya yaitu acara dimulai sekitar pukul 09:00 WIB dibuka oleh MC dari Perwakilan IMM FAI UHAMKA Selanjutnya moderator dari Kabid TKK BPP UAD kemudian acara selanjutnya yaitu pembacaan ayat suci Al- Qur’an yang dibacakan oleh salah satu Kader IMM BPP UAD 2020 yaitu Immawati Nabila Nikmatul Qalbi dan acara selanjutnya yaitu acara inti yang langsung disampaikan oleh pemateri kajian yaitu Bapak Muhammad Dwifajri M.Pd.I Materi yang disampaikan yaitu sesuai dengan tema “Transformasi dakwah kader IMM di Bulam Ramadhan saat masa Pandemi”.

Dikarenakan ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan untuk pemateri kedua tidak mengisi pada kajian kali ini dan alhamdulillah dari pemateri pertama sudah menyampaikan secara keseluruhan sesuai dengan tema yang telah di buat sesuai kesepakatan bersama.

Selanjutnya, materi kajian yang disampakaian oleh Bapak Muhammad Dwifajri M.Pd.I. yaitu Dakwah adalah kegiatan dalam rangka menyiapkan kebaikan dalam upaya perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang pasti, siapa yang mengendalikan perubahan dia akan menjadi pemenang dan sebaliknya. Sebagai kader, ikut dalam perubahan tapi jangan hanyut di perubahan tersebut.

Kegiatan ini diharapkan dapat membekali kader maupun PK mengenai cara efektif dalam berdakwah dan memberikan semangat untuk mereka berdakwah meskipun masih disuasana Pandemi COVID-19.

Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai

Kajian Rutin Online #1 Bidang TKK IMM BPP UAD

Ahad, 11 April 2021 Bidang TKK IMM BPP UAD telah mengadakan kegiatan Kajian rutin secara online pertama dengan tema “Menata Hati Menyambut Ramadhan yang Suci”.

Pemilihan tema tersebut di pilih karena sebentar lagi akan datang bulan Ramadhan yang suci dan sebagai bekal dalam menyambut bulan Ramadhan.

Kajian ini dilaksanakan melalui virtual Google meeting. Pemateri kajian kali ini yaitu Bapak Fadhlurrahman, S.Pd.I., M.Pd.yang merupakan Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan.

Adapun jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kajian kali ini sekitar 37 orang yang berasal dari PK dan kader IMM BPP UAD sendiri, IMM dari komisariat lain bahkan umum.

Materi kajian yang disampakaian oleh Bapak Fadhlurrahman, S.Pd.I., M.Pd. diantaranya ketika memasukin bulan suci ramadhan, ditutuplah pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pun yang terbuka, dan dibuka pintu-pintu surga, tidak ada satupun darinya yang ditutup. Di sinilah amal-amalan baik dibuka selebar-lebarnya dan dicatat dengan terprinci, bagaimana pun juga setiap manusia yang mengamalkan suatu kebaikan dan menjauhi sifat-sifat buruk, baginya manusia beriman yang disebut sebagai (imani wah tisaban) beriman kepada Allah.

Materi yang disampaikan sangat menarik dan bermanfaat, semoga ilmu yang didapat dari kajian ini dapat diamalkan dalam kehidupan. Dan kami berharap untuk acara kegiatan kajian selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai
Yang bisa kita lakukan agar tujuan organisasi imm tercapai

Acara mataf ini bertujuan untuk terjalinnya tali silaturahmi dan mempererat kekeluargaan dan kebersamaan dalam komisariat IMM BPP itu sendiri. Kegiatan mataf ini diawali dengan dilakukannya Stadium General yang bertempat di kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan yang berkolaborasi dengan komisariat JPMIPA. Baru setelah itu kita melakukan serangkaian acara yang bertempat di Pulesari, dari sholat berjamaah, makan bersama, melakukan sesi FGD tentang Muhammadiyah, IMM, dan Organisasi, pentas seni , api unggun, dan di pagi harinya kita melakukan kegiatan senam pagi, colour fun serta outbond susur sungai, barulah setelah itu kita melakukan penutupan.

Alhamdulillah Mataf kali ini telah berjalan dengan lancar, semoga apa yang telah kita dapat bisa bermanfaat dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan kita dan kita dapat lebih mempererat kekeluargaan yang telah terjalin baik dari para Demisioner, Pimpinan Komisariat, dan Kader IMM BPP. Dan juga semoga acara ini dapat berkesan baik pada kita semua” menurut IMMawati Vivi selaku ketua panitia Mataf pada tahun ini.

You do not need to be great to start something. Do it now and do not ever put off because the chance may not come true. And never lose hope, because it is the key to achieve all your dreams. Tetap semangat , jangan mudah menyerah, dan lakukan hal yang terbaik yang bisa membanggakan IMM BPP tercinta ini.