Unsur yang perlu diperhatikan pada penggarapan pola lantai tari kelompok ditunjukkan oleh angka

Unsur yang perlu diperhatikan pada penggarapan pola lantai tari kelompok ditunjukkan oleh angka
Ilustrasi menari. ©shutterstock.com/Warren Goldswain

Merdeka.com - Unsur-Unsur tari ternyata ada beberapa macamnya. Namun, pada dasarnya kita mengenal tiga unsur tari yang paling umum, yakni wiraga, wirama, dan wirasa. Unsur utama dalam tari adalah hal yang patut dipahami dengan benar. Sebab, unsur utama dalam tari apabila terlewat salah satunya, maka bisa membuat sebuah tarian yang dilakukan akan kurang sempurna.

Seni tari sendiri merupakan salah satu jenis kesenian yang dilakukan dengan menggerakkan tubuh secara berirama dengan mengikuti alunan musik. Selain itu, tari juga bisa diartikan sebagai wujud ekspresi pikiran, kehendak, perasaan, dan pengalaman manusia yang cirinya menggunakan media gerak.

Menerapkan berbagai unsur tari, akan membuat gerakan tari menjadi lebih ritmis dan indah. Untuk itu, berikut Merdeka.com merangkum unsur-unsur seni tari yang perlu diketahui, dilansir dari laman ilmuseni.com dan berbagai sumber (21/1/2021):

2 dari 3 halaman

Seni tari mengandung gerakan tubuh yang estetik untuk menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, dan suasana tertentu.bAgar tercipta gerakan ritmis yang estetis, unsur unsur seni tari harus diperhatikan untuk membangun dan menciptakan gerakan tubuh tersebut. Ada dua unsur unsur seni tari yang membangunnya yaitu unsur utama dan unsur tambahan.

Unsur Utama:

Unsur utama dalam seni tari merupakan unsur pokok yang harus ada dan melekat dalam sebuah tarian. Apabila salah satu dari unsur ini hilang atau tidak diperhatikan, maka suatu pertunjukkan sendratari tidak akan harmonis. Berikut tiga unsur tari yang wajib untuk diterapkan:

1. Wiraga

Wiraga atau raga, yang dalam konteks seni tari diartikan sebagai gerakan. Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis. Dalam unsur gerak sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu gerak nyata (representasional) dan gerak maknawi. Gerak nyata merupakan gerak yang menirukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan gerak maknawi merupakan gerak yang memiliki makna, dan biasanya gerak dasarnya dari gerak sehari-hari namun diperhalus atau dirombak agar terlihat tidak seperti gerak nyata.

2. Wirama

Wirama berasal dari kata irama. Dalam sebuah pertunjukkan seni tari, musik atau irama akan membuat suatu gerakan lebih memiliki makna. Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan, dan tempo pengiringnya sehingga bisa harmonis dan estetis di mata penonton. Selain itu, irama juga bisa sebagai isyarat bagi penari kapan harus memulai atau mengganti sebuah gerakan.

Wirama dalam seni tari sangat berkaitan dengan emosi. Karena melalui irama iringan musik serta gerakan tari dapat membangkitkan rasa atau emosi.

3. Wirasa

Wirasa atau rasa, merupakan unsur dalam seni tari yang bertujuan agar seorang penari harus bisa menyampaikan rasa atau pesan kepada penonton melalui gerakan dan ekspresi. Dalam kesenian tari, wirasa didapat dari gerakan tari serta iringan musik. Agar bisa mendapatkan wirasa tersebut, para penari serta pengiring musik haruslah sering berlatih agar bisa mendapatkan wirasa yang diharapkan.

Ketiga unsur akan mempermudah penyampaian pesan kepada penonton. Wiraga, wirama serta wirasa merupakan satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan.

3 dari 3 halaman

Selain unsur utama, terdapat pula beberapa unsur pendukung yang akan melengkapi sebuah pertunjukkan sendratari, beberapa unsur tambahan diantaranya:

1. Tata Rias dan Kostum

Tata rias dan kostum juga merupakan unsur pendukung yang penting dalam sebuah pertunjukkan tari. Riasan dan kostum juga akan menjadi identitas karakter yang dibawakan oleh penari. Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.

2. Pola Lantai

Sebuah pertunjukkan tari akan lebih terasa rapi dan indah, jika penari bisa menguasai pola lantai. Selain itu ada beberapa pola desain yang juga penting dipahami penari, yakni:

Desain lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Jenis garis di lantai ada dua macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Garis lurus dapat menghasilkan bentuk V, V terbalik, segitiga, T, T terbalik dan diagonal. Sementara itu, garis lengkung dapat dibuat bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan dan lengkung ular.

Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan dan berada di atas lantai. Desain ini dilihat dari arah penonton. Desain atas ada bermacam-macam bentuknya. Masing – masing desain menimbulkan kesan sendiri-sendiri bagi penonton yang melihatnya.

Desain musik adalah pola ritmis dalam sebuah tari. Pola ritmis dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi. Gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang sesuai dengan frasa musik.

Desain dramatis adalah tahapan-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap-tahap emosional ini perlu ada dalam sebuah tari agar tarian itu menjadi menarik dan tarian itu tidak terkesan monoton.

3. Properti

Properti ini merupakan alat pendukung seperti selendang, piring, payung, lilin. Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.

[khu]

Pola lantai merupakan modal utama seorang penari untuk dapat menampilkan tarian yang menarik, indah, dan kompak. Pola lantai dijadikan patokan atau tolak ukur penari dalam bergerak agar tidak bertabrakan dengan penari lainnya.

Pengertian dan Fungsi Pola Lantai

Pola lantai adalah garis-garis di lantai atau garis imajiner yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari. Pola tersebut dibentuk sebagai aturan mereka dalam berpindah, bergerak, atau bergeser ketika menampilkan tarian.

Meskipun sebagian besar pola lantai dilakukan untuk tari berkelompok, pola lantai dapat dilakukan oleh penari tunggal. Intinya, pola lantai berfungsi menata gerakan tarian, membentuk komposisi dan kekompakan agar tarian yang disajikan tampak lebih indah dan penuh persiapan.

Pola lantai memudahkan penari dalam melakukan perpindahan gerak. Dengan begitu, tiap penari tidak perlu ragu dan khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pola lantai berguna untuk menjaga setiap penari agar tidak bertabrakan, membantu menentukan gerakan selanjutnya, membuat penari lebih energik, kompak, dan menonjolkan ciri khas suatu tarian tertentu. Selain itu, pola lantai dapat memperkuat atau memperjelas gerakan dan peranan tertentu, memberi tekanan atau kekuatan pada tokoh yang ditonjolkan, dan menghidupkan karakteristik gerak.

Jenis Pola Lantai

Secara umum, ada dua jenis pola lantai, yakni garis lurus dan lengkung. Dalam perancangan pola lantai, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti jumlah penari, panggung, dan gerakan tari.

Setiap desain pola lantai memiliki keunggulannyan masing-masing. Mengutip emodul.kemdikbud.go.id dan sumber terkait lainnya, berikut jenis-jenis pola lantai.

Pola Lantai Garis Lurus

Pola lantai ini cukup sering dijumpai dalam berbagai pertunjukan tari. Garis tari yang satu ini terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Selain itu, pengembangannya bisa menjadi pola segitiga, segilima, hingga zig-zag.

  • Pola lantai horizontal: Pola ini membentuk suatu barisan dengan posisi penari berjajar dari kiri ke kanan atau sebaliknaya. Garis imajiner ini melambangkan ikatan antar sesama manusia.
  • Pola lantai vertikal: Pola lurus memanjang ini membentuk formasi dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola ini menyimpbolkan ikatan manusia dengan sang pencipta.
  • Pola lantai diagonal: Pola lantai ini memiliki bentuk garis menyudut ke kiri atau ke kanan yang dapat membuat penari menjadi lebih indah ketika menampilkan tarian.

Pola lantai garis melengkung atau melingkar mampu memberikan kesan lembut dan manis pada tiap gerakan dan perpindahan penari. Umumnya, pola lantai ini diaplikasikan pada tari tradisional, namun tak menutup kemungkinan menggunakan campuran pola lantai garis lurus dan melengkung.

Pola garis melengkung dapat berbentuk lingkaran, lengkung busur, angka delapan, atau lengkung ular.

Contoh Pola Lantai

Tari Kecak

Tari kecak merupakan jenis tarian ritual yang menggunakan pola lantai lengkung yang membentuk lingkaran. Gerakan utama dari tarian ini adalah mengangkat kedua tangan sambil berteriak “cak cak cak”.

Di dalam ritual sanghyang untuk menolak bala ini, para penari tidak perlu mengikuti setiap tari yang diiringi oleh gamelan, melainkan bisa lebih santai, karena jalan cerita dan perpaduan suara lebih diutamakan.

Seperti tari tradisional lainnya, ada properti khusus yang digunakan di dalam tari kecak, yaitu: bara api, gelang kerincing, bunga kamboja, topeng, selendang hitam-putih, dan tempat sesaji yang membuatnya semakin sakral dan mistis.

Tari Saman

Tari saman menggunakan gerak tangan, badan dan kepala. Keserasian dari ketiga unsur tersebut yang menjadikan ragam gerak tari saman. Kaki para penari tetap pada tempat duduknya. Oleh sebab itu, Tari saman hanya memiliki satu pola lantai saja, yaitu pola lantai garis lurus yang sejajar secara horizontal dari pandangan penonton.

Posisi penari duduk bersimpuh dengan berat badan bertumpu pada kedua kaki yang terlipat. Penari sejajar rapat hingga bahu bersentuhan. Gerakan tari saman terdiri dari gerak tangan, badan, dan kepala sehingga menghasilkan ragam gerak. Berikut penjelasannya.

Tari Yapong

Tarian yapong termasuk tari kontemporer dari rakyat Betawi dicampur unsur tari pop dan Sumatra. Tari yapong bertumpu pada gerakan kaki, tangan, dan pinggul. Penari akan memainkan gerak kaki dan tangan secara bergantian. Ketika perpindahan satu titik ke titik lain, ada bagian tertentu yang memperlihatkan gerakan pinggul eksotis.

Pola lantai tari yapong memiliki garis imajinatif yang dilewati sekelompok menari. Pola tarian ini ada dua, yaitu garis lurus dan melengkung. Berikut penjelasannya:

  • Gerak Megol Lembehan: gerakan ini posisi kaki jalan di tempat dengan tangan kiri diletakkan di dada. Sedangkan ibu jari diletakkan di pinggul untuk penari laki-laki dan ibu jari menempel di dada untuk penari perempuan.
  • Enejer Loncat: ketika menari salah satu tangan dibengkokkan sedangkan tangan yang lain lurus. Penari lalu melompat ke arah tangan yang dibengkokkan.
  • Singgetan Ngigel: gerakan tarian ini ketika posisi tangan berada di depan mata lalu melakukan putaran (ngigel) .
  • Gerak Yapong: gerakan terakhir ini tangan diletakkan di atas kepala. Kemudian telapak tangan membuka lagu bergerak seperti menyapu angin dari kiri ke kanan.