Umur berapa bayi di imunisasi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian imunisasi anak untuk melindunginya dari sejumlah penyakit. Lewat imunisasi, anak mendapat kekebalan terhadap penyakit tertentu yang membahayakan kesehatan, bahkan mengancam jiwa.

Caranya, dokter memasukkan vaksin alias sejumlah kecil kuman penyebab penyakit tersebut yang sudah mati atau dilemahkan. Kuman ini bisa berupa virus (misalnya virus campak) atau bakteri (contohnya Haemophilus influenzae). Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi seakan-akan benar-benar ada infeksi. Sistem ini akan menangkis “infeksi” dan mengingat kuman yang masuk. Nantinya, ketika kuman tersebut masuk ke tubuh, sistem kekebalan tubuh sudah mengenalinya sehingga bisa langsung melawan.

Umur berapa bayi di imunisasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyediakan panduan jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun bagi para orang tua. Dengan panduan ini, orang tua bisa menuntun anak untuk memperoleh imunisasi sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia.

Jadwal Imunisasi Anak Menurut IDAI

IDAI melalui Satuan Tugas Imunisasi menyusun jadwal imunisasi anak dari rekomendasi imunisasi sebelum-sebelumnya serta jadwal imunisasi nasional dari Kementerian Kesehatan. Terdapat bukti sahih yang mendasari rekomendasi imunisasi tersebut. IDAI berharap para orang tua memenuhi rekomendasi ini agar anak-anak Indonesia mendapat kekebalan dari infeksi penyakit.

Umur berapa bayi di imunisasi

Menurut IDAI, berikut ini rekomendasi jenis imunisasi anak berdasarkan usia dari 0 hingga 18 tahun:

  • Kurang dari 1 tahun: BCG, polio, DPT, hepatitis B, HiB, campak, rotavirus, dan pneumokokus
  • 1-4 tahun: MMR, polio, DPT, tifoid, varisela, hepatitis A, pneumokokus, HiB, influenza
  • 5-12 tahun: polio, DPT, MMR, campak, hepatitis A, tifoid, influenza, pneumokokus, varisela

Cara Membaca Kolom Jadwal Imunisasi Anak IDAI

IDAI selalu memberikan jadwal imunisasi anak dalam bentuk tabel yang dilengkapi warna serta catatan kaki. Warna ini menunjukkan waktu pemberian imunisasi, yakni:

  • Hijau untuk pemberian imunisasi sesuai dengan usia (imunisasi optimal)
  • Kuning untuk pemberian imunisasi di luar waktu rekomendasi (imunisasi kejar)
  • Biru untuk pemberian imunisasi penguat (booster)
  • Merah muda untuk pemberian imunisasi di wilayah endemis

Selain melihat warna dan keterangan lain pada tabel jadwal imunisasi 0-18 tahun dari IDAI, orang tua mesti membaca catatan kaki. Catatan ini memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan imunisasi anak.

Untuk jadwal imunisasi hepatitis B (HB), misalnya, ada angka 1 pada kolom “Lahir” di bagian Usia, lalu 2, 3, dan 4 berturut-turut pada kolom “2, 3, dan 4”. Itu artinya pemberian vaksin HB sebagai sebanyak empat kali, yakni sesaat setelah bayi lahir dan ketika bayi berumur 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

Kemudian untuk imunisasi anak dengan vaksin polio, anak mendapat tiga kali imunisasi optimal. Pemberian pertama adalah setelah bayi lahir hingga berusia 1 bulan. Lalu saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. Ketika berumur 18 bulan, anak bisa mendapat imunisasi polio lagi, tapi kali ini berupa booster alias penguat.

Umur berapa bayi di imunisasi

Imunisasi anak merupakan upaya perlindungan utama pada anak, terutama ketika masih berusia awal. Imunisasi ini bisa menjauhkan mereka dari risiko penyakit yang bisa dicegah. IDAI juga memberikan panduan pemberian imunisasi anak di tengah situasi Covid-19. Walau ada pandemi, imunisasi anak tetap perlu. IDAI mengarahkan tenaga medis dan orang tua agar mematuhi protokol kesehatan dalam proses imunisasi.

IDAI meninjau jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun secara berkala. Anda bisa menghubungi pihak rumah sakit atau langsung mengunjungi situs IDAI untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai jadwal imunisasi anak terbaru.

Ditinjau oleh:

dr. Enny Karyani, Sp. A

Dokter Spesialis Anak

Primaya Hospital Betang Pambelum

Referensi:

https://www.idai.or.id/about-idai/idai-statement/rekomendasi-imunisasi-anak-pada-situasi-pandemi-covid-19

https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/viewFile/1120/pdf_1

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/10/03Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-2015-small.pdf

Sumber gambar : https://www.freepik.com/premium-vector/kid-boy-system-immune-protection_5309476.htm#page=1&query=immunization%20of%20children&position=7

Bagikan ke :

Imunisasi bayi 1 bulan disuntik dimana?

Suntikan vaksin dapat dilakukan di bagian lengan atau antara bokong dan paha.

Imunisasi wajib apa saja?

5 Imunisasi yang Wajib untuk Balita.
Imunisasi Campak. Imunisasi campak diberikan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit campak berat, yang dapat menyebabkan pneumonia, diare, dan radang otak (ensefalitis). ... .
Imunisasi BCG. ... .
Imunisasi DPT-HB-HiB. ... .
Imunisasi Polio. ... .
Imunisasi Hepatitis B..

Apakah boleh bayi tidak di imunisasi?

Dampak Jika Bayi Tidak Imunisasi Ia lebih mudah terserang berbagai penyakit berbahaya. Bukan itu saja, anak juga lebih rentan terkena masalah kesehatan lain akibat malnutrisi. Pasalnya, anak yang berstatus gizi buruk memiliki risiko mudah terserang infeksi akibat penurunan daya tahan tubuh.

Imunisasi pada bayi apa saja?

Berikut 13 jenis vaksin anak yang perlu orangtua tahu..
Hepatitis B. ... .
2. BCG. ... .
3. Vaksin Polio Oral (OPV) dan Vaksin Polio Suntik (IPV) ... .
4. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) ... .
HiB (Haemophilus Influenzae Tipe B) ... .
6. PCV (Vaksin Pneumokokus) ... .
7. Rotavirus. ... .
Measles, Mumps, and Rubella (MMR).