Perkembangan kebudayaan hingga teknologi dalam kehidupan manusia berlangsung sejak periode Prasejarah hingga jaman modern sekarang. Peralihan yang menjadi ciri khas hasil budaya pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masih bersumber kepada alam yang tempat tinggal manusia berkembang biak dan bertahan hidup. Jika masa Prasejarah, kehidupan manusia sering berpindah tempat, di jaman modern seperti sekarang sudah berganti dengan menetap di wilayah tertentu.
Banyak faktor penyebab di masa Prasejarah kehidupan manusia harus berpindah tempat untuk bertahan hidup dan berkembang biak, diantaranya: populasi dan pertumbuhan sumber makanan yang berasal dari hewani dan nabati semakin berkurang berlangsungnya musim kemarau atau hujan yang membuat sumber dasar manusia lebih sulit ditemui faktor kehidupan sosial dan budaya sarana pendukung yang digunakan mencari makan. Hasil budaya yang khas pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana pada kehidupan manusia di jaman sebelumnya, masa berburu menggunakan alat sederhana seperti kapak genggam, alat dari batu dan tanduk, flakes. Dalam tingkat yang lebih tinggi, hasil budaya kehidupan manusia mulai menandakan ciri yang lebih khas seperti lukisan di dinding gua, alat alat dari tulang, kapak pebble. Beberapa ciri hasil budaya dalam periode berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana yang dilakukan dalam masa tersebut, manusia sudah bercocok tanam dengan tahapan membersihkan hutan dan menanami tanaman yang menjadi sumber makanan. Saat kesuburan tanah dinilai menurun, perpindahan ke tempat lain akan dilakukan. Peralihan cara hidup berpindah tempat yang dilakukan pada jaman Prasejarah, perlahan mulai berganti menjadi menetap karena revolusi teknologi menjadi lebih baik. Salah satu faktor pengaruh cukup besar yang membuat manusia mulai hidup menetap adalah kemampuan mengolah food gathering menjadi food producing.
Ciri-ciri Masa berburu dan mengumpulkan sumber makanan yang berasal dari hewan buruan dan tanaman
Ciri-ciri Masa bercocok tanam dan beternak
Ciri-ciri Masa pertanian
Ciri-ciri Masa perundagian
Demikian tulisan tentang ciri khas hasil budaya dalam periode berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana hingga beralih ke masa perundagian, semoga bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua.
adjar.id - Indonesia terkenal dengan berbagai kebudayaan alam dan sejarahnya. Nah, hasil kebudayaan masa prasejarah terbagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya adalah saat masa berburu dan masa bercocok tanam. Baca Juga: Mengenal Sejarah Revolusi Industri 1.0 di Mana Mesin Uap Ditemukan Beberapa peninggalannya ditemukan di berbagai bagian Indonesia, lo, Adjarian. Selain itu, beberapa peninggalannya pun juga beraneka ragam. Mulai dari kapak hingga alat serpih yang digunakan untuk berburu dan bercocok tanam. Yuk, kita simak hasil-hasil kebudayaan masa berburu dan bercocok tanam di bawah ini! "Indonesia memiliki beraneka ragam hasil kebudayaan yang ditinggalkan dari masa prasejarah." Page 2
Hasil Kebudayaan pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan 1. Kapak Perimbas Kapak perimbas adalah sejenis kapak yang digenggam dan berbentuk masif. Kapak perimbas terbuat dari batu yang dibentuk menjadi semacam kapak. Kapak perimabas ditemukan di Lahat (Sumatera Selatan), Kamuda (Lampung), Bali, Flores, Punung (Pacitan), Jampang Kulon (Sukabumi), dan Tambangsawah (Bengkulu). 2. Kapak Penetak Memiliki bentuk yang sama dengan kapak perimbas, akan tetapi lebih besar ukurannya dan bagiannya tajam berliku-liku. Baca Juga: Asal Muasal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Persebarannya Kapan penetak terbuat dari fosil kayu dan berfungsi untuk membelah kayu, pohon, dan bambu. Kapak penetak ditemukan di hampir seluruh daerah di Indonesia. 3. Pahat Genggam Memiliki bentuk lebih kecil dari kapak genggam yang dibentuk tajam. "Kapak perimbas dan kapak penetap memiliki bentuk yang hampir sama, hal yang membuat kedua kapak itu berbeda adalah ukurannya." Page 3
Pahat genggam digunakan untuk mencari umbi-umbian yang bisa dikonsumsi. 4. Alat Serpih Adalah berupa batu pecahan sisa pembuatan kapak genggam yang dibentuk menjadi tajam. Nah, alat ini digunakan sebagai alat serut, penusuk, dan pisau. Alat serpih ditemukan di Punung (Pacitan), Sangiran, Ngandong (lembah Sungai Bengawan Solo), dan Gombong. Baca Juga: Keragaman Budaya Indonesia: Alat Musik, Tarian, Lagu dan Upacara Adat 5. Alat dari Tulang Alat ini terbuat dari tulang-tulang binatang. Contohnya, tanduk dan duri ikan. Alat ini ditemukan di Gua Lawang (Bojonegoro), Gua Gedeh dan Gua Kandang (Tuban). "Alat serpih digunakan untuk alat serut, dan alat untuk menusuk. Selain itu, alat dari tulang umumya menggunakan tanduk, dan duri ikan." Page 4
Hasil Kebudayaan pada Masa Bercocok Tanam
1. Kapak Persegi atau Beliung Persegi Adalah alat dengan permukaan yang memanjang berbentuk persegi empat. Kapak persegi berupa batu yang sudah digosok halus, kecuali bagian pangkalnya. Kapak persegi ditemukan di Pasir Angin, Bogor. 2. Kapak Lonjong Alat kapak lonjong memiliki bentuk yang lonjong dengan pangkal agak runcing dan melebar di bagian yang tengah. Nah, seluruh permukaannya sudah digosok halus, sisi pangkalnya agak runcing, dan kedua sisi depan diasah dengan ketajaman yang simetris. Kapak lonjong ditemukan di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, dan Papua. "Penemuan kapak persegi hanya ditemukan di Pasir Angin, Bogor." Page 5
3. Mata Panah Di Sulawesi Selatan, bentuknya ditemukan dengan ukuran yang leboh kecil dan tipis serta dihaluskan pada bagian tajamnya. Sedangkan di Jawa Timur, bagian ujung dan ketajamannya ditatah dari dua arah. Selain itu, mata panah ditemukan di Tuban, Bojonegoro, Sampung, Pengunungan Kapur Bone, dan Pegunungan Kapur Maros. 4. Gerabah Dibuat menggunakan bahan dasar tanah liat yang mengalami proses pembakaran, ya, Adjarian. Nah, gerabah banyak ditemukan di Banyuwangi, Bogor, Serpong, Bali, dan Minanga. 5. Perhiasan Pada masa bercocok tanam perhiasan berupa gelang terbuat dari bahan dasar batu dan kerang. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. "Perhiasan merupakan salah satu hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam yang ditemukan di Indonesia." Nah, itulah beberapa hasil kebudayaan yang ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia yang wajib, Adjarian, ketahui. Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini, ya!
|