Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?

Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?

Berikut artikel pengetahuan mengenai macam-macam teknik untuk mencetak dalam seni grafis yang perlu Anda ketahui. Teknik mencetak seni grafis termasuk dalam seni rupa dimana pembuatan karya dengan cara di cetak. Umumnya menggunakan media kertas, terkecuali teknik Monotype. Sebuah teknik yang membuat salinan karya dalam jumlah besar itulah teknik cetak. Yang menariknya teknik mencetak ini berhubungan dengan sejarah percetakan di dunia. Bahan yang biasa digunakan untuk teknik ini yaitu Plat Logam, Etsa / Engraving, dan Litografi. Selain memiliki beberapa bahan ada juga beberapa teknik mencetak seni grafis berikut tekniknya:

Silkscreen (Saring)

Teknik mencetak seni grafis dengan silkscreen atau lebih dikenal dengan sebutan sablon adalah teknik cetak yang menggunakan Screen (kasa) yang dipasang rangka. Kasa sendiri bersifat lentur, halus dan elastis. Teknik ini biasanya dipakai untuk membuat spanduk, kaos dan poster.

Screen yang dipakai untuk sablon baju terdiri dari beberapa jenis, bergantung pada kualitas dan sifat dari kain yang berbeda-beda. Sementara untuk membedakan screen biasanya memakai huruf T. Berikut ini beberapa jenis screen yang dipakai untuk sablon.

  • T 150 : jenis screen ini biasa digunakan untuk mencetak di permukaan dengan bahan serat fiber, firmika, dan imitasi.
  • T 120 : jenis screen yang memiliki pori serat yang lebih rapat, dimana screen biasa dipakai untuk mencetak pada media kayu lapus, kulit dan kertas karton.
  • T 90 : jenis screen yang biasa digunakan untuk mencetak spanduk dan kaos ini memiliki pori-pori kain yang rapat.
  • T 55 : jenis screen ini memiliki serat yang lebih renggang dari screen lainnya, sehingga bisa meloloskan tinta dan biasanya dipakai untuk mencetak gambar di karung gula atau handuk.

Teknik mencetak seni grafis dengan silkscreen menciptakan beberapa seniman yang cukup terkenal seperti Ralston Crawford, Josef Albers, Robert Indiana, Roy Lichtenstein, Chuck Close, Julian Opie, Edward Ruscha, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, dan Andy Warhol.

BACA JUGA :  Berbagai Jenis Banner Dan Fungsinya

Cetak Timbul / Tinggi

Cetak timbul atau tinggi adalah proses cetak dengan acuan membentuk sebuah gambar di media cetak datar secara timbul atau tinggi. Teknik mencetak seni grafis ini biasa digunakan untuk membuat stempel atau cap. Sementara untuk medianya biasa menggunakan hardboard metal, papan kayu, Linoleum (karet) dan kayu lapis atau triplek.

Teknik dari cetak timbul atau tinggi yang paling banyak digunakan yaitu seni grafis woodcut (cukilan kayu). Teknik mencetak seni grafis ini pertama kali adalah Johanes Gutenberg dari Jerman, setelah itu orang Koptia – Mesir di abad ke 14 M memakainya dan orang Eropa memakainya untuk memberi hiasan di kain tenun.

Seniman grafikus yang menggunakan teknik cetak tinggi atau timbul dan cukup terkenal diantaranya ialah L Granach, Albrecht Durer, HB Grien (Jerman), H Holbein, Ando Hirosige (Jepang) dan Kastuhista Hokusai. Sementara di Indonesia sendiri adalah Kaboel Suadi, Andang Supriadi dan Edi Sunaryo.

Lithography (Datar)

Lithography terdiri dari 2 suku kata yaitu lithos (batu) dan graphein (menulis) dalam bahasa Yunani. Jadi lithography adalah teknik mencetak seni grafis yang memakai acuan dari lempengan berupa batu kapur. Batu kapur dipilih karena memiliki sifat yang menghisap atau menyerap lemak dan tinta.

Beberapa seniman yang terkenal dengan teknik ini adalah George Bellows, Pierre Bonnard, M.C. Escher, Ellsworth Kelly, Honoré Daumier, Willem de Kooning, Joan Miró, Emil Nolde, Edvard Munch, Pablo Picasso, Henri de Toulouse-Lautrec, Odilon Redon dan Stow Wengenroth.

Cetak Dalam

Cetak dalam biasanya menggunakan media dengan bahan logam tembaga, teknik ini dengan cara digores atau di toreh secara langsung. Meski ada juga yang memakai senyawa kimia nitrit yang bersifat korosif terhadap logam tembaga. Teknik mencetak seni grafis cetak dalam dibagi menjadi 4 yaitu :

BACA JUGA :  Manfaat Dan Pentingnya Motivasi Yang Perlu Diketahui

Engraving

Engraving adalah teknik yang sangat rumit, terutama untuk memakai alatnya yaitu burin sebagai pengukir logam dan logam disiram tinta kemudian dibersihkan kembali. Jadi tinta yang tertinggal hanya yang ada di garis ukiran. Alat yang digunakan bernama burin dan umumnya hanya orang yang memiliki keterampilan lebih yang dapat menggunakan teknik Engraving.

Etching

Etching adalah seni grafis dengan media tembaga, sebagai pembuat klise memakai asam nitrat yang bersifat korosif. Dimana logam akan dilapisi lilin, selanjutnya logam di ukir dengan etsa dan dicelupkan ke asam nitrat.

Mezzotint

Mezzotint adalah seni grafis yang menggunakan media plat logam dan permukaannya terlebih dahulu dibuat menjadi kasar secara merata. Selanjutnya gambar dibuat dengan plat logam yang dikerok hingga memberikan efek gelap dan terang. Penemu teknik Mezzotint adalah Ludwig von Siegen yang menggunakan alat yang disebut Rocker.

Drypoint

Drypoint adalah teknik yang hampir mirip dengan Engraving, yaitu menggunakan alat runcing untuk mengukir goresan drypoint dengan hasil pada tepi garis menjadi terkesan lebih kasar. Teknik ini ditemukan oleh Housebook Master.

Demikian beberapa teknik mencetak grafis yang banyak digunakan, serta beberapa seniman yang cukup terkenal dalam spesialis masing-masing. Teknik-teknik ini disesuaikan dengan seni grafis yang diinginkan. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan baru mengenai dunia Seni Grafis. Pranata Printing hadir memberikan solusi untuk mencetak berbagai kebutuhan promosi produk dan jasa. Tersedia berbagai pilihan cetak seperti cetak kartu nama, brosur, x banner, spanduk dan lainnya. Hubungi kontak Pranata Printing sekarang juga!

Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?

Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?
Lihat Foto

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra

Mesin sablon yang digunakan Sackai Bags di workshop mereka di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

KOMPAS.com - Sebelum memutuskan memulai wirausaha produk grafika, sebaiknya mengetahui mengenai alat-alat dan bahan baku atau material yang diperlukan dalam produk grafika.

Bahan yang digunakan adalah bidang datar yang akan dicetak, dan pewarna. Sedangkan alat yang digunakan yaitu alat cetak. Perkembangan teknologi cetak cukup pesat, sehingga menyajikan beragam model dan teknik.

Dalam buku Simple Screenprinting: Basic Techniques and Creative Projects (2004) karya Annie Stromquist, dijelaskan jenis-jenis teknik cetak berdasarkan prinsipnya, yaitu:

Cetak tinggi

Cetak tinggi menjadi prinsip awal teknik cetak di China, dengan acuan cetak papan kayu hingga mesin cetak Guttenberg.

Dalam cetak tinggi, zat pewarna ditempatkan pada permukaan tertinggi dari acuan cetak (bidang pencetak). Bidang tersebut dapat berupa balok kayu, karet, logam, atau yang lain.

Baca juga: Wirausaha Produk Grafika

Sebelumnya, bidang pencetak sudah diberi gambar atau tulisan yang sering disebut dengan desain. Acuan cetak yang sudah diberi desain kemudian dicukil atau dibentuk sehingga menghasilkan bagian yang tinggi dan rendah.

Warna yang sudah dipilih dioleskan pada permukaan bahan yang sudah diukir (bagian yang tinggi). Kemudian dicetak ke permukaan bahan datar dengan cara ditekan baik menggunakan tangan atau mesin cetak.

Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan dari gambar yang ada di bidang pencetak atau acuan cetak. Contoh teknik cetak tertinggi adalah cap atau stempel dan cukil kayu.

Cetak dalam

Teknik cetak dalam adalah teknik cetak yang menggunakan klise dalam. Artinya bagian dalam plat menyerap tinta yang nantinya akan membekas pada kertas. Salah satu contoh cetak dalam, yaitu gambar pada uang kertas.

Baca juga: Kemasan dan Pemasaran Produk Kerajinan Obyek Lokal

Jenis dari teknik cetak dalam di antaranya:

Teknik cetak merupakan salah satu bentuk seni rupa yang memiliki nilai yang sangat tinggi dalam seni grafis. Sebuah media ekspresi dan visualiasasi gagasan yang memiliki nilai nilai seni yang sangat indah. Pada dasar pengertian nya, teknik mencetak pada seni grafis ini memiliki arti yang sederhana yaitu sebuah teknik untuk menggandakan sebuah karya seni dalam jumlah tertentu, bisa dalam jumlah yang banyak maupun dengan edisi yang terbatas. Teknik cetak seni rupa biasanya menggunakan media seperti kasa, plat logam, karet lino maupun kayu yang pada umumnya dicetak pada media kertas dan kain.

Jika kita kembali kepada sejarah seni cetak grafis, Cina merupakan negara yang mengembangkan teknik cetak. Orang-orang di Cina memanfaatkan teknik cetak ini untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan, dimana naskah naskah tersebut diukir diatas kayu dan kemudian dicetak di atas kertas. Karya seni grafis dengan media kayu yang dicukil menjadi sebuah bentuk dan dicetak di atas kertas banyak ditemukan di Asia seperti Cina, Jepang dan Korea kemudian berkembang ke Eropa yang digunakan untuk mencetak diatas kain seperti pakaian orang Eropa pada masa itu. Pada tahun1440, Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak dan sejak saat itu beragam teknik cetak mulai berkembang di benua Eropa hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, seni cetak grafis mulai dikenal pada masa perjuangan dan kemerdekaan. Seniman cetak grafis saat itu banyak sekali membuat poster-poster bertema perjuangan seperti Suromo dan Abdul Salam dari Jogjakarta.

Saat ini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah:

Cetak Saring

Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun silkscreen. Cetak saring merupakan teknik seni cetak sederhana dari cetak datar atau cetak offset. Teknik ini banyak digunakan untuk mencetak pada permukaan yang tidak teratur seperti botol, gelas, baju, tas dan lainnya. Pada seni cetak saring konvensional, desain cetak dibentuk dengan melakukan penyinaran emulsi dengan letak film positif di atas screen menggunakan sinar matahari. Namun saat ini sudah ada teknologi penyinaran yang lebih cepat dah hemat waktu menggunakan mesin vaccum exposure yaitu penyinaran menggunakan cahaya ultra violet.

Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?

gambar 1. cetak saring

Cetak Tinggi

 Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat cukil khusus yang mudah ditemukan di took seni grafis. Acuan cetak didapat dengan menoreh desain diatas media yang tersedia lalu kemudian diberi tinta cetak pada bagian atas menggunakan roll grafis lalu kemudian dicetak diatas media kertas. Teknik cetak tinggi ini menggunakan prinsip kerja negative, yaitu hasil desain akan terbalik dengan hasil cetak. Saat ini cetak tinggi sudah meluas tidak hanya terbatas pada media kertas, namun sudah merambah ke media kain seperti totebag maupun baju.

Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?

gambar 2. cetak Tinggi

Cetak Datar /offset Lithography

 Cetak Offset menggunakan bahan plat yang datar, sehingga antara posisi bagian gambar dan bagian bukan gambar sama tinggi. Bagian gambar pada pelat yang tidak dilapisi emulsi, ketika dicetak akan menarik tinta, dan bagian bukan gambar akan menolak tinta.

Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.

Cetak Dalam

 Berbeda dengan cetak tinggi dimana tinta yang tercetak adalah dibagian permukaan sebuah desain, pada cetak dalam, tinta yang tercetak adalah tinta yang masuk ke dalam tolehan pada material yang digunakan. Material cetak dalam pun beragam seperti logam tembaga, seng maupun akrilik. Cetak dalam dibagi beberapa jenis yaitu engraving, Etching, Mezzotint dan drypoint. Masing masing teknik memiliki teknik pengerjaan dan tingkat kesulitan yang berbeda.

Teknik Engraving adalah teknik yang cukup rumit, menggunakan media logam yang ditoreh lalu diberikan tinta kedalam torehan dan kemudian tinta pada bagian permukaan dihapus sehingga tersisa tinta pada bagian dalam yang akan dicetak pada kertas.

Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?

gambar 3. cetak Etching

Etching merupakan teknik cetak seni grafis dengan media tembaga yang di lapisi media seperti lilin lalu kemudian ditoreh menggunakan alat khusus seperti jarum etsa untuk menoreh tembaga. Kemudian tembaga akan dicelupkan ke dalam asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga yang tidak dilapisi oleh lilin.

Mezzotint adalah teknik seni grafis menggunakan media plat logam dimana permukaan logam akan di buat kasar merata dan didesain sedemikian rupa.

Tuliskan dan jelaskan apa saja teknik teknik cetak?

gambar 4. cetak drypoint

Teknik terakhir adalah drypoint dimana teknik ini hampir sama dengan teknik engraving.  Teknik drypoint yaitu menoreh media seperti tembaga ataupun akrilik sehingga menimbulkan kerusakan pada permukaan media yang bisa menghasilkan sebuah visual seni. Teknik pencetakan drypoint yaitu melapisi plat dengan tinta lalu kemudian membersihkan tinta pada bagian permukaan dengan menyisahkan tinta pada bagian dalam, kemudian dicetak diatas kertas yang sudah dibasahi/ lembab lalu dicetak menggunakan mesit press dimana permukaan kertas akan menyerap tinta yang tersisa pada lapisan dalam cetakan. Teknik cetak drypoint ini memiliki kelebihan yaitu bisa mencapai gambar yang sangat detail.