Tuliskan dalil yang menjelaskan tentang asmaul Husna Al kabir

Tuliskan dalil yang menjelaskan tentang asmaul Husna Al kabir

Buya Yahya menjelaskan Apakah dzikir yang kita ucapkan sehari-hari seperti tasbih, tahmid, tahlil dan takbir bisa menghapus dosa. /pinterest.com

GALAMEDIA - Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang maha indah. Asmaul husna juga memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Di antaranya terkabulnya doa, disunnahkan untuk mempelajari asmaul husna, dan akan masuk surga.

Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berikut 5 dari 99 asmaul husna, Al Khobir, Al Halim, Al ‘Adhiim, Al Ghofur, dan Asy Syakuur.

Baca Juga: Alquran Surat Al Qadr, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tingkatkan Tadarus

1. Al Khobir (الْخَبِيرُ)Artinya Maha Mengetahui Rahasia

Al Khabir artinya Allah maha mengetahui hal yang terjadi pada masa lalu dan masa yang akan datang. Mengetahui hakikat sesuatu sebelum terjadinya dan hakikat yang tersimpan dalam segala hal.

Nama Al Khabir dalam Al Quran tercantum dalam Surat Al An’am ayat 18 dan 103.

>

2. Al Halim (الْحَلِيمُ)

Artinya Maha Penyantun
Al Halim artinya tidak terburu-buru membalas meskipun berkuasa melakukannya. Al Halim juga berarti Allah tidak menahan rezeki atau buru-buru mengazab karena kemaksiatan dan kezaliman makhluk-Nya meskipun Dia berkuasa melakukan itu semua.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 22 Agustus: Dewa Panik karena Nana Menghilang, Diculik George?

Nama Al Halim ada dalam Surat Al Baqarah ayat 235 dan Al Isra ayat 44. Rasulullah mengajarkan menggunakan asmaul husna ini dalam doa:

Jakarta -

Al Khabir artinya adalah yang Maha Teliti, satu dari 99 nama baik milik Allah SWT dalam asmaul husna. Nama Al Khabir disebutkan dalam Al Quran surat Al Hujurat ayat 13,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Arab latin: Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Dikutip dari buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna karya Syafi'ie el-Bantanie, Al Khabir berasal dari khabara yang artinya pengetahuan mendalam. Pengetahuan tersebut sangat rinci menyangkut berbagai hal tersembunyi, hingga muncul arti ketelitian.

"Allah Al Khabir artinya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu sampai ke detail-detailnya (Maha Teliti). Tidak ada peristiwa yang terjadi di alam ini, melainkan diketahui Allah SWT secara detail. Mulai dari kematian, kualitas ketakwaan, hingga rahasia di dasar hati," tulis Syafi'ie el-Bantanie.

Ketelitian Allah SWT tercantum dalam Al Quran surat An Nisa ayat 135,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَوِ ٱلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَٱللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلْهَوَىٰٓ أَن تَعْدِلُوا۟ ۚ وَإِن تَلْوُۥٓا۟ أَوْ تُعْرِضُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna bil-qisṭi syuhadā`a lillāhi walau 'alā anfusikum awil-wālidaini wal-aqrabīn, iy yakun ganiyyan au faqīran fallāhu aulā bihimā, fa lā tattabi'ul-hawā an ta'dilụ, wa in talwū au tu'riḍụ fa innallāha kāna bimā ta'malụna khabīrā

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan."

Setelah mengetahui arti Al Khabir, selanjutnya muslim wajib berusaha mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wujud pengamalannya adalah mengenal diri sendiri, gejolak nafsu, serta membedakan bisikan baik dan buruk. Dengan pengetahuan ini, seorang muslim bisa selalu waspada dan menghindari kesalahan.

Pengetahuan yang jelas membantu tiap muslim punya dasar kuat dalam bertindak, bukan sekadar ikut-ikutan. Hasilnya tidak ada keraguan atau rahasia buruk dalam hati.

Gimana detikers, sudah siap mengamalkan arti Al Khabir?

Simak Video "Silaturahmi Senior Golkar Usai Peresmian Masjid Baru di Markas Partai"



(row/erd)

Jakarta -

Allah SWT memiliki Asmaul Husna yang penjelasannya diterangkan dalam Al Quran dan hadits. Asmaul Husna adalah 99 nama milik Allah SWT yang terbaik dan agung. Seluruh nama ini hanyalah milik Allah SWT tanpa ada yang bisa menduakan.

Dikutip dalam buku Khasiat & Fadhilah 99 Asma'ul Husna: Nama-nama Indah Allah SWT, berikut dalil Asmaul Husna dalam Al Quran surat Al A'raf ayat 180,

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Arab latin: Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn

Artinya: "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Dalil lain yang menerangkan Asmaul Husna adalah al Quran surat Thaha ayat 8,

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ

Arab latin: Allāhu lā ilāha illā huw, lahul-asmā`ul-ḥusnā

Artinya: "Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik)."

Selain Al Quran, adanya Asmaul Husna diterangkan juga dalam hadits,

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya: "Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga." (HR Bukhari).

Asmaul Husna disarankan untuk dibaca tiap muslim saat hendak berdoa pada Allah SWT. Saran ini terdapat dalam hadits berikut,

أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ

Artinya: "Saya meminta kepada-Mu dengan perantara semua nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu." (HR Ahmad).

Berikutnya daftar Asmaul Husna yang diterangkan dalam Al Quran dan hadits,

(row/erd)

Bismillah, washshalatu wassalamu ‘ala rasulillah.

Tak kenal, maka tak sayang. Tak sayang, tanda tak cinta.

Begitulah ungkapan yang cukup populer sebagai pengukur kecintaan seseorang terhadap sesuatu. Dan ungkapan ini memang benar. Karena nyatanya rasa sayang kita tidak pernah tumbuh terhadap sesuatu yang tidak kita kenal.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa tidak ada sesuatu yang boleh kita cintai melebihi cinta kita kepada Allah Ta’ala. Untuk itu, sudah sepantasnya kita berusaha mengenal Allah Ta’ala melalui nama-nama-Nya sebagai langkah awal dalam memupuk rasa cinta kita kepada-Nya. Dan kali ini, kita akan mengenal salah satu dari nama-nama Allah, yaitu “Al-Khabir”.

Definisi “Al-Khabir”

Secara bahasa, Al-Khabir diambil dari mashdar al-khibru, al-khubru, al-khibrah, al-khubroh, al-makhbarah, dan al-mukhbarah, yang semuanya berarti pengetahuan terhadap sesuatu. Sedangkan al-khabir adalah yang mengetahui sesuatu itu.[1]

Sedangkan definisi yang disebutkan oleh para ulama adalah Dzat yang mengetahui hal-hal yang mendetail pada segala sesuatu, Dzat yang ilmu-Nya sampai pada tingkatan meliputi perkara-perkara batin dan yang tersembunyi, sebagaimana ilmu-Nya juga meliputi perkara-perkara yang tampak. Allah Ta’ala berfirman,

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Sejatinya yang menciptakan itu sangat mengetahui. Dan Dia adalah yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui.” (QS. Al-Mulk: 14)

Al-Khabir Yang mengetahui mata-mata yang khianat dan juga perkara-perkara yang disembunyikan dalam dada. Dan Dia Maha Mengetahui terhadap jiwa yang memiliki dada.[2]

Ketika menafsirkan nama Allah Al-Khabir pada surah Al-An’am ayat 18, Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata, “Ia adalah yang menyingkap pengetahuan terhadap hal-hal yang bersifat rahasia, apa-apa yang ada dalam hati, dan perkara-perkara yang tersembunyi.”[3]

Imam Ibnu Jarir rahimahullah berkata dalam kitab tafsir beliau, “Al-Khabir adalah Yang Mengetahui maslahat dan mafsadat segala sesuatu, tidak tersembunyi darinya akibat dari segala urusan.”[4]

Baca Juga: Keindahan Asmaul Husna

Dalam menetapkan suatu nama sebagai nama Allah Ta’ala, para ulama mensyaratkan adanya penyebutan nama tersebut dalam Al-Qur’an atau hadis-hadis yang sahih. Karena perkara-perkara yang berkaitan dengan Allah Ta’ala seperti ini bersifat tauqifiyyah atau baku dari pembuat syariat, dan akal manusia sama sekali tidak memiliki peran untuk berijtihad.[5]

Dalil dari Al-Qur’an

Syaikh Muhammad Al-Hamud dalam kitabnya An-Nahjul Asma mengatakan bahwa nama “Al-Khabir” telah disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 45 kali. Di antaranya,

وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

“Dan Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 18)

قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ

“Beliau berkata,“Saya diberitahu oleh Yang Maha Mengetahui lagi Maha teliti’.” (QS. At-Tahrim: 3)

إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ

“Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu benar-benar mengetahui tentang diri mereka.” (QS. Al-‘Adiyat: 11)

Dalil dari Hadis

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha tatkala beliau menyembunyikan sesuatu dari Rasulullah,

لَتُخْبِرِينِي أَوْ لَيُخْبِرَنِّي اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Engkau harus memberitahukanku atau Allah Yang Mahalembut dan Maha Mengetahui yang akan memberitahukanku.” (HR. Muslim, no. 1625)

Baca Juga: Penyimpangan Terhadap Al Asma Ul Husna

Perbedaan antara Al-‘Alim dengan Al-Khabir

Al-‘Alim dan Al-Khabir sama-sama berarti yang mengetahui. Akan tetapi dari sisi objek, keduanya memiliki perbedaan. Al-‘Alim berasal dari kata al-‘ilmu, sedangkan Al-Khabir berasal dari kata al-khibrah.

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan al-‘ilmu itu zhahir (bagian luar dari pengetahuan), sedangkan al-khibrah merupakan batin (bagian dalam yang tersembunyi). Dan merupakan kesempurnaan ilmu adalah ketika mampu menyingkap al-khibrah tersebut. Dengan begitu al-khibrah merupakan bagian dalam dari ilmu serta kesempurnaannya.”[6]

Dan diantara kesempurnaan Allah ‘Azza wa Jalla adalah memiliki dua nama ini sekaligus, Al-‘Alim dan Al-Khabir.

Kandungan nama Allah “Al-Khabir”

Para ulama telah membuat kaidah bahwa pada setiap nama Allah yang menunjukkan sifat muta’addi (membutuhkan objek) atau yang berkaitan dengan sesuatu yang ada atau berwujud, memiliki tiga kandungan.[7] Dan nama Allah “Al-Khabir” termasuk nama yang menunjukkan sifat muta’addi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ada tiga hal yang terkandung di dalamnya.

Pertama, penetapan “Al-Khabir” sebagai salah satu asmaul husna atau nama-nama Allah yang maha indah.

Kedua, penetapan al-khibrah sebagai sifat bagi Allah, yaitu mengetahui perkara-perkara yang tersembunyi.

Ketiga, konsekuensi dari nama Allah “Al-Khabir” ini adalah Allah mengetahui segala sesuatu, baik itu yang tampak maupun yang tersembunyi. Allah mengetahui segala perbuatan makhluk dan segala yang tebersit dalam lubuk hati mereka. Dan tidak ada sesuatupun baik di langit ataupun bumi yang tersembunyi serta luput dari pengetahuan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Berapakah Jumlah Asmaaul Husna ?

Letak keindahan nama Allah “Al-Khabir”

Telah disebutkan diatas, bahwa “Al-Khabir” merupakan salah satu nama Allah Ta’ala. Dan Allah Ta’ala telah menegaskan bahwa nama-nama yang dimiliki-Nya adalah nama-nama yang memiliki keindahan. Allah Ta’ala berfirman,

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا

“Dan Allah itu memiliki nama-nama yang maha indah. Maka berdoalah kalian dengan nama-nama itu.” (QS. Al-A’raf: 180)

Sedangkan diantara letak keindahan pada nama Allah “Al-Khabir” adalah pada dua segi, kandungan dan lafal.

Secara lafal, Allah Ta’ala tidak memilih Al-‘Arif sebagai nama-Nya walaupun artinya sama, yaitu mengetahui. Namun, Dia memilih Al-Khabir dan Al-‘Alim sebagai nama-Nya karena lebih mudah diucapkan dan lebih nyaman didengar.

Letak keindahan lain dari Al-Khabir adalah dari segi kandungannya. Padanya terkandung sifat pengetahuan yang sangat sempurna. Dan kesempurnaan sifat tersebut bersifat mutlak dari berbagai sisi. Pengetahuan-Nya tidak didahului dengan kebodohan, tidak ternodai dengan kelupaan, dan tidak pernah berkurang ataupun hilang.

Pada nama Al-Khabir, terdapat kelaziman penetapan sifat-sifat lain (selain al-khibrah) bagi Allah. Diantaranya adalah:

  1. Al-‘ilmu (mengetahui)

  2. Al-hayah (hidup)

  3. As-sam’u (mendengar)

  4. Al-bashar (melihat)

Baca Juga: As-Shamad, Penguasa Yang Maha Sempurna Dan Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu

Pengaruh nama Allah “Al-Khabir” dalam ibadah

Ketika seorang muslim telah mengetahui bahwa Allah Ta’ala itu Al-Khabir dan memahami maknanya dengan benar, maka ini akan memberikan efek positif dalam ibadahnya. Diantara efek positif tersebut adalah:

  1. Menumbuhkan rasa muraqabatullah (merasa diawasi Allah) yang sempurna dalam jiwa seorang hamba. Karena ia mengetahui bahwa Allah Ta’ala itu Maha Mengetahui segala perbuatan dan dosa-dosanya.[8]

  2. Menumbuhkan pada jiwa seorang hamba keinginan untuk menyucikan hati dari berbagai penyakit hati berupa hasad/iri, riya’ (ingin amalannya dilihat orang lain), kemunafikan, dan yang lainnya.[9]

  3. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala melihat dan mengetahui segala sesuatu yang ada pada batinnya, sehingga ia menjaga lisannya dari berbuat bohong, ghibah, adu domba, dan yang lainnya. Dan ia juga akan menjaga anggota tubuhnya dari berbuat jahat kepada orang lain.[10]

Demikianlah ulasan singkat tentang makna nama Allah “Al-Khabir”. Semoga dengan memahami nama Allah ini dapat membawa dampak positif bagi ibadah dan keseharian kita.

Wallahu a’lam.

Baca Juga: Mengenal Asmaul Husna

***

Daftar Pustaka:

  • Syarhun Mujaz li Asma-illah Al-Husna. Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A
  • An-Nahj Al-Asma. Muhammad Al-Hamud An-Najdi.
  • Al-Qawaid al-Mutsla. Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Darul Aqidah.
  • Taisir Karim ar-Rahman. Abdurrahman As-Sa’di. Maktabah Syamilah.
  • Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran. Ibnu Jarir ath-Thabari. Maktabah Syamilah.
  • Badai’ al-Fawaid. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Maktabah Syamilah.

Catatan Kaki

[1] An-Nahjul Asma, Muhammad al-Hamud an-Najdi, 1/267.

[2] Syarhun Mujaz li Asmaillah al-Husna, Dr. Ali Musri Semjan Putra, 22. Asalnya dari Ta’liq Syaikh ‘Ali Nashir al-Faqihi ‘ala Kitab At-tauhid li Ibni Mandah, 2/117.

[3] Taisir Karim ar-Rahman, Abdurrahman As-Sa’di, 251, Maktabah Syamilah

[4] Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran, Ibnu Jarir ath-Thabari, 11/288, Maktabah Syamilah

[5] Al-Qawaid al-Mutsla, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, hal. 12

[6] Badai’ al-Fawaid, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, 2/131, Maktabah Syamilah

[7] Al-Qawaid al-Mutsla, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, hal. 10

[8] Syarhun Mujaz li Asmaillah al-Husna, Dr. Ali Musri Semjan Putra, 22

[10] Ibid

***

Penulis: Muhammad Nurul Fahmi

Pemurajaah: Ust. Sanusin Muhammad, M.A

Artikel Muslim.or.id

🔍 Mempelajari Islam, Meninggalkan Shalat Dengan Sengaja, Pahala Mendengarkan Al Quran, La Illaha Illallah, Taman Taman Surga