Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Burung Garuda merupakan lambang negara Indonesia. Burung Garuda berwarna emas ini digambarkan dengan adanya perisai yang terletak di bagian depan sambil mencengkeram pita putih bertuliskan ‘Bhinneka Tunggal Ika’. Perisai yang ada pada Burung Garuda ini melambangkan simbol dari kelima sila Pancasila. Seluruh simbol ini memiliki maknanya masing-masing. Salah satunya adalah sila kelima Pancasila yang dilambangkan dengan simbol padi dan kapas. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, merupakan bunyi dari sila kelima Pancasila. Menurut Toni Nasution dalam jurnal berjudul Pancasila dalam Konteks Pendidikan Nilai (2019), padi dan kapas dalam simbol sila kelima Pancasila melambangkan kebutuhan dasar manusia, yakni pangan atau makanan dan sandang atau pakaian. Pangan dan sandang ini merupakan salah satu syarat utama untuk mencapai kemakmuran, yang mana hal ini menjadi tujuan utama sila kelima Pancasila. Pangan artinya kebutuhan konsumsi pangannya terpenuhi, sandang berarti kebutuhan akan pakaiannya terpenuhi. Baca juga: Lambang Sila Ke-4: Kepala Banteng Dilansir dari jurnal Representasi Figur Burung Garuda yang digunakan sebagai Lambang Negara (2012) karya Yurica Oentoro, padi bisa digambarkan sebagai simbol kebahagiaan, harapan akan kecukupan pangan dan kelimpahan panen. Padi menggambarkan makanan pokok masyarakat Indonesia, yakni nasi. Sedangkan kapas sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan kain atau pakaian. Penggambaran padi dan kapas sebagai simbol sila kelima Pancasila ini, ingin menunjukkan tujuan Bangsa Indonesia, yakni mewujudkan masyarakat yang hidup adil dan makmur. Jika dilihat dari warnanya, padi berwarna kuning dan kapas berwarna putih dan hijau. Warna kuning pada padi memperlihatkan padi yang siap dipanen. Warna putih pada kapas melambangkan kedamaian. Sedangkan warna hijau pada kapas menggambarkan kesuburan, kesegaran dan kehidupan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Kunci jawaban tema 1 kelas 5 SD dan MI. Contoh perilaku dan sikap yang sesuai dengan sila kelima sesuai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari /Pixabay/picjumbo_com RINGTIMES BALI - Berikut pembahasan kunci jawaban tema 1 kelas 5 SD dan MI tentang Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai pancasila pada sila kelima. Halo adik-adik, Salam Semangat! Kunci jawaban dari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Sesuai Edisi Revisi 2017 diharapkan dapat menjadi panduan atau referensi bagi adik-adik selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Daring. Pada artikel ini akan menyajikan pembahasan Subtema 1 terkait Organ Gerak Hewan pada Pembelajaran 3 yaitu pertanyaan pada halaman 25. Baca Juga: Sikap yang Sesuai Sila Pertama Simbol Bintang, Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 24 Dilansir dari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk Siswa SD/MI Kelas V, berikut kunci jawaban Tema 1 Kelas 5 Subtema 2 Halaman 25 tentang sikap yang sesuai dengan sila kelima sebagai berikut. Bunyi Pancasila pada sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ke-5 ini dilambangkan dengan simbol Padi dan Kapas. Kita harus menghindarkan diri dari sifat pemborosan, selalu bergaya hidup mewah, dan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Baca Juga: Sikap Sesuai Nilai-Nilai Pancasila, Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 24-25 Bekerja keras dan menghargai hasil kerja keras orang lain sangat dibutuhkan dalam mewujudkan sikap kebersamaan. Sumber: Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 tirto.id - Contoh sikap dan nilai-nilai luhur yang sesuai sila kelima Pancasila dapat digali lebih banyak dalam penjabaran butir-butir pengamalannya. Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia sebagai lima prinsip atau lima asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk penerapan sila ke-5 dalam kehidupan sehari-hari yang berbunyi: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sebagai dasar negara, maka sudah sewajarnya rakyat Indonesia mengamalkan kelima sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat menggali lebih banyak lagi isi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam 5 sila Pancasila, maka dijabarkanlah menjadi butir-butir pengamalan dari setiap sila. Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, masing-masing sila hendaknya digali nilai-nilai luhurnya agar dapat dipahami oleh setiap generasi untuk menghadapi segala tantangan dan menemukan jalan keluar. Adapun bunyi dari 5 sila dalam Pancasila yaitu: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki butir-butir pengamalan yang diatur dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 dan sudah diperbaharui setelah Reformasi dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.
Baca juga: Infografik SC Contoh Pengamalan Sila ke-5 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari. tirto.id/Fuad Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5
Baca juga: Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-5Saling gotong royong bantu membantu antar anggota keluarga adalah salah satu bentuk pengamalan Pancasila sila ke-5. Ini bermakna bahwa perbuatan luhur yang patut dikembangkan dalam sikap hidup sehari-hari, sebaiknya dimulai dari dalam keluarga. Anak membantu orang tua dalam pekerjaan rumah sehari-hari adalah sesuatu yang baik. Demikian pula sebaliknya, orang tua yang membantu anak untuk belajar mempersiapkan masa depan anak agar kuat dan berakhlak mulia. Dalam sila ke 5 juga diingatkan untuk saling menghargai hak milik orang lain, sehingga tidak baik merampas benda atau barang yang bukan menjadi milik kita. Lalu, menjaga benda atau barang milik umum yang digunakan bersama-sama, misalnya dengan tidak mengotori dan merusak fasilitas publik. Contoh lain adalah tidak menggunakan hak milik untuk merugikan kepentingan umum. Misalnya dengan tidak mengganggu kenyamanan orang lain dalam beraktivitas sehari-hari.
Baca juga: Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita Penulis: Cicik Novita Editor: Iswara N Raditya Kontributor: Cicik Novita tirto.id - Contoh pengamalan sila ke-1 hingga ke-5 Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan oleh setiap warga negara dari segala kalangan usia, termasuk untuk anak-anak di lingkungan tempat bermain. Salah satu contoh pengaplikasian Pancasila di lingkungan bermain adalah tidak membeda-bedakan teman bermain, yang merupakan pengamalan pancasila sila ke-3. Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Masing-masing sila yang menyusun Pancasila mengandung nilai-nilai luhur. Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.
Baca juga:
Isi Pancasila dan LambangnyaLambang Pancasila adalah Burung Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila beserta lambang masing-masing sila adalah sebagai berikut:
Baca juga:
Infografik SC Bocah Pancasila. tirto.id/Lugas Contoh Pengamalan Pancasila di Lingkungan Tempat BermainPenting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral Pancasila pada anak-anak agar dapat bersosial dengan baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Pancasila sendiri memiliki enam karakteristik yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global. Dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dibentuklah norma-norma hukum oleh negara. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dapat dilakukan kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa saja, tidak terkecuali oleh anak-anak ketika berada di lingkungan tempat bermain. Berikut ini contoh pengamalan 5 sila dalam Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan tempat bermain oleh anak-anak yang sebaiknya dibiasakan sejak dini:
Contoh Pengamalan Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa di Tempat Bermain
Contoh Pengamalan Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
di Tempat Bermain
Baca juga:
Contoh Pengamalan Sila ke-3: Persatuan Indonesia di Tempat Bermain
Contoh Pengamalan Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Contoh Pengamalan Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
PANCASILA
atau
tulisan menarik lainnya
Iswara N Raditya
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|