Tuliskan 10 kriteria teknik pengemasan makanan Internasional

» prawira kurtilas sem2 xi bukusiswa rev2017 terampilmatematika blogspot com

» Perencanaan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Menghitung Titik Impas Break Event Point Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Laporan Kegiat

» Ide dan Peluang Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

» Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

» Perencanaan Pemasaran Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

» Kerajinan dari Limbah Bunga Kering Kerajinan dari Limbah Tempurung Kelapa Kerajinan dari Limbah Kayu Kerajinan dari Limbah Akar Bambu

» Kerajinan dari Limbah Tulang Ikan Kerajinan dari Limbah Botol Plastik Kerajinan dari Limbah StyrofoamGabus

» Kerajinan dari Limbah Karet Ban Kerajinan dari Limbah Kaleng Kerajinan dari Limbah Botol Kaca

» Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

» Perancangan Produk Keselamatan Kerja Membuat Pola dan Menggunting Botol Minuman Bagian Atas Membuat Pola dan Memotong Botol Minuman Bagian Bawah Membuat Pola dan Membentuk Hiasan Membentuk Hiasan lampu Bagian atas

» Membuat Pola dan Memotong Botol Minuman Kecil Membuat Pola dan Motif Hiasan pada Limbah Tempat CD Membuat Hiasan pada Limbah Tempat CD Membuat Lubang pada Tempat CD dan Botol Minuman Mengelem Botol Kecil dan Tempat CD Mengelem Tempat Lampu dan Pemasangan

» Hasil Pengecatan untuk Hiasan Lampu Penggabungan Hiasan Lampu Bagian Atas dan Bagian Bawah Hasil Akhir Hiasan Lampu dari Limbah Botol Minuman Pemanfaatan Kerajinan Hiasan Lampu

» Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan

» Pengertian Promosi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang Menentukan Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari

» Melakukan Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

» Pengertian dan Manfaat Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

» Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

» Perencanaan Usaha Produk Peralatan Konversi Energi Sistem Produksi Usaha Konversi Energi Menghitung Titik Impas Break Even Point Bidang Konversi Energi Promosi Produk Hasil Usaha Produk Peralatan Konversi Energi Laporan Kegiatan Usaha Produk Peralatan Kon

» Ide dan Peluang Usaha Sumber Daya yang Dibutuhkan

» Menentukan jenis dan kualitas produk Standar Proses Produksi

» Kebutuhan Pasar terhadap Produk Bidang Konversi Energi

» Konversi Energi Angin Konversi Energi Surya Matahari

» Energi Air Aneka Produk Bidang Konversi Energi

» Biogas Aneka Produk Bidang Konversi Energi

» Potensi Produk Bidang Konversi Energi di Daerah

» Pembuatan Arang Arang Briket

» Perencanaan Produksi Rekayasa Konversi Energi Alat dan Bahan yang Dibutuhkan Pengemasan Produk Bidang Konversi Energi

» Menghitung BEP Menghitung Titik Impas Break Even Point Usaha Peralatan Konversi Energi

» Manfaat Promosi Sasaran Promosi

» Laporan Kegiatan Pembuatan Produk Bidang Konversi Energi

» Informasi Proyek Pembuatan ModelProduk Tugas Pengembangan Proyek Nama Produk Pekerjaan dan Pendidikan Terkait Organisasi Langkah Kerja

» Lampiran Portofolio Evaluasi Diri individu Evaluasi Diri kelompok

» Titik Impas Break Even Promosi Penerapan Sistem Pembenihan ikan

» Ide dan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Hias Sumberdaya yang dibutuhkan dalam Pembenihan Ikan Hias

» Perencanaan usaha Pembenihan Ikan Hias Kebutuhan pasar terhadap Benih Ikan Hias

» Perencanaan Produksi Alat dan Bahan yang dibutuhkan Proses Produksi Ikan Hias

» Pemeriksaan kualitas hasil produksi Ikan Hias Pengemasan Produk Ikan Hias

» Diberokkan Disesuaikan dengan daya tampung

» Pengangkutan Pengertian Titik Impas Break Event Point Manfaat dari BEP

» Contoh Menghitung BEP Menghitung Titik Impas Break Event Point Usaha Pembenihan Ikan Hias

» Pengertian Promosi Tujuan Strategi Promosi Penjualan Fungsi Strategi Promosi Penjualan

» Kegiatan Promosi Penjualan Promosi Produk Hasil Usaha Pembenihan Ikan Hias

» Menghitung Titik Impas Break Even Point Usaha Makanan Internasional Promosi Produk Hasil Usaha Makanan Internasional Laporan Kegiatan Usaha Makanan Internasional

» Faktor Produksi Tenaga Kerja Faktor Produksi Modal

» Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan Internasional

» Penyusunan Proposal Makanan Internasional

» Pengertian dan Karakteristik Makanan Internasional

» Teknik Pengolahan Makanan Internasional

» Bahan Kemas Olahan Makanan Internasional

» Teknik Pengemasan Makanan Internasional

» Pengertian Titik Impas Break Even Point Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Internasional

» Pengertian Promosi Promosi Produk Hasil Usaha Makanan Internasional

Show more

20 May 2019 | 14:00 WIB
Artikel oleh : Powerpack Indonesia

Tuliskan 10 kriteria teknik pengemasan makanan Internasional

(Foto: www.freepik.com)

Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas. Berikut ini syarat-syarat pengemasan yang baik:

1. Tidak ada toksin

Tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maka bahan dasar dari sebuah kemasan menjadi hal yang sangat penting untuk memproduksi produk.

2. Biaya rendah

Biasanya untuk mempertahankan produk agar dapat terjangkau oleh daya beli konsumen, produsen menurunkan atau menekan biaya pengemasan sampai batas tertentu, tetapi kemasan dapat digunakan lagi. Hal ini penting karena konsumen akan memilih produk yang sama dengan harga yang lebih rendah.

3. Harus cocok dengan bahan yang dikemas

Memilih kemasan yang salah dapat berakibat merugikan. Contohnya, salah satu produk jenis makanan yang harusnya menggunakan kemasan yang bening atau transparan, tetapi dilakukan sebaliknya, sehingga harus membuka terlebih dahulu untuk mengetahui isi kemasan, dan hal ini akan merusak segel serta menurunkan nilai jual produk.

4. Kemudahan pembuangan kemasan bekas

Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan menjadi permasalahan yang perlu ditangani. Biasanya produsen membuat produk yang dikemas dengan praktis, dan dapat digunakan kembali atau bisa didaur ulang untuk menarik minat pembeli.

5. Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan

Persyaratan sanitasi yang baik harus dipenuhi, walaupun bahan dasar sebuah kemasan tidak mengandung toksin. Tujuan adanya persyaratan ini agar menjamin kemasan tersebut sudah lulus dan sesuai peraturan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.

6. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi

Kemasan produk yang berguna untuk melindungi isi produk harus memiliki karakteristik untuk mempermudah mengambil isi produk di dalam kemasan dan aman. Artinya, tidak banyak produk yang terbuang, tersisa atau tercecer.

7. Ukuran, berat dan bentuk harus sesuai

Ukuran kemasan perlu diperhatikan, karena berhubungan erat dengan penanganan selanjutnya seperti penyimpanan, pengangkutan maupun sebagai alat untuk menarik perhatian. Akan lebih baik kemasan didesain untuk menarik konsumen, dan berat kemasan dibuat sesuai dengan produk untuk mengurangi energi dan biaya pengangkutan.

8. Syarat-syarat khusus kemasan yang baik

Dari semua persyaratan sebelumnya, pada persyaratan ini maka produk harus disesuaikan dengan kategori dan penanganan yang cocok dari isi produk hingga tempat untuk menyimpan produk. Contohnya, kemasan sayuran untuk daerah tropis memiliki persyaratan yang berbeda dengan kemasan produk yang akan diekspor ke daerah yang lebih dingin (subtropis).

Sumber:
http://www.materipertanian.com/syarat-kemasan-yang-baik/

Prakarya dan Kewirausahaan 179

3. Bahan Kemas Olahan Makanan Internasional

Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampaikan kepada konsumen. Kemasan yang dibuat haruslah dapat menjaga mutu produk hingga sampai ke tangan konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu produk ketika mencapai konsumen seperti kondisi bahan mentah, metode pengolahan dan kondisi penyimpanan. Fungsi perlindungan produk menjadi perhatian penting bagi wirausahawan makanan internasional ketika menentukan bahan kemasan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Kemampuandaya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan penumpukan. b. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panasdingin, sinarcahaya matahari, bau asing, benturantekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme. c. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identiikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian. d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan. e. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak. Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka wirausahawan makanan internasional memiliki dasar pertimbangan dalam memilih bahan baku kemasan, desain kemasan dan jenis kemasan. Dalam rangka memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki sifat-sifat : a. Permeabel terhadap udara oksigen dan gas lainnya. b. Bersifat non toksik dan inert tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas. c. Kedap air mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya. d. Kuat dan tidak mudah bocor. e. Relatif tahan terhadap panas. f. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah. Cara-cara pengemasan berhubungan erat dengan kondisi produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya pengemas harus memberikan kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan itu sendiri. Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain: 180 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 2 a. Frekuensi Pemakaian 1 Kemasan sekali pakai Disposable, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 2 Kemasan yang dapat dipakai berulang kali Multi Trip, seperti beberapa jenis botol minuman limun, bir dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. 3 Kemasan yang tidak dibuang Semi Disposable. Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai dan digunakan untuk penyimpanan bahan makanan atau jenis makanan yang lain. b. Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas : 1 Kemasan primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe. 2 Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya. 3 Kemasan tersier dan kuarterner, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. c. Sifat kekakuan bahan kemas 1 Kemasan leksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil. 2 Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan logam. 3 Kemasan semi kakusemi leksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat- sifat antara kemasan leksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik susu, kecap, saus dan wadah bahan yang berbentuk pasta. d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan 1 Kemasan hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas. 2 Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas, dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi. 3 Kemasan tahan suhu tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi. Prakarya dan Kewirausahaan 181 e. Tingkat kesiapan pakai 1 Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 2 Wadah siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder leksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. 3 Kemasan leksibel.

4. Teknik Pengemasan Makanan Internasional

Agar aman digunakan dan dapat berfungsi dengan baik, bahan kemasan produk pangan seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Tidak beracun
  • Kedap air
  • Kedap udara
  • Anti mikroba
  • Mencegah kebocoran produk
  • Mudah dibuka atau ditutup
  • Mudah dibuang
  • Tidak merusak lingkungan
  • Memenuhi kebutuhan ukuran, bentuk, dan berat
  • Cocok dengan produk pangan yang dikemas

Sebelum membeli makanan atau minuman, masyarakat sebaiknya memilih kemasan plastik yang aman digunakan. Untuk mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yang tertera pada kemasan. Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar di bagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.

Berikut beberapa jenis plastik yang cukup aman sebagai kemasan makanan.

  • Nomor 1
    Polyethylene terephtalate [PTE atau PETE], biasa digunakan mengemas air minum, minuman ringan berkarbonasi, jus buah-buahan, minyak goreng, saus,jeli, selai.
  • Nomor 2
    High density polyethylene [HDPE], biasa digunakan untuk mengemas susu, yogurt, dan botol galon air minum
  • Nomor 4
    Low density polyethylene [LDPE], biasa digunakan sebagai plastik kemasan rapat [cling wrap], pengemas roti, makanan beku, dan botol plastik yang dapat ditekan.
  • Nomor 5
    Polypropylene [PP], biasa digunakan untuk mengemas sup, saus tomat, & margarin.

Diantara jenis plastik tsb yg relatif paling aman & telah mengalami uji & evaluasi badan pengawasan obat & makanan Amerika Serikat [FDA] adalah PET [nomor 1]. Jadi, bila botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat dari PET & plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade. Penggunaan botol plastic PET secara berulang-ulang diperbolehkan dengan syarat botol tersebut dicuci dengan sabun dan dikeringkan terlebih dulu.

Untuk bahan makanan yang diletakkan dalam wadah box plastik, Anda dapat mengetahui keamanan wadahnya dengan memperhatikan simbol sendok garpu yang tertera dalam box plastik tersebut. Jika terdapat simbol tersebut, maka wadah box itu menggunakan plastik yang food grade. Sebaiknya tidak memanaskan makanan dengan wadah plastik dalam microwave, kecuali jika plastik yang berlabel food grade.

Berikut adalah jenis plastik yg penggunaannya tidak diperbolehkan untuk bahan pangan karena mengandung bahan berbahaya yang dapat berpindah ke makanan.

  • Nomor 3
    Polyvinyl chloride [PVC atau disebut vinil]. Plastik ini sering dibuat cling wrap. Sering juga dipakai untuk wadah kue kering atau cokelat. Ada juga botol plastik yang dapat ditekan [untuk pengeluaran bahan] terbuat dari PVC.
  • Nomor 6
    Polystyrene [PS], sangat dikenal konsumen dalam bentuk kemasan stereofom seperti yang digunakan untuk mengemas buah & sayuran di toko-toko swalayan.
  • Nomor 7
    Jenis plastik lainnya, terutama polycarbonate. Plastik ini mengandung bisphenol-A yg berbahaya & dapat bermigrasi. Plastik ini tahan suhu tinggi. Ada yang menggunakan sebagai botol susu bayi dan alat-alat makan [sendok, garpu, pisau] plastik.

Sebagai konsumen, Anda hendaknya lebih selektif dalam memilih makanan dalam kemasan karena kesehatan makanan bukan hanya tergantung dari bahan makanan yang digunakan tetapi juga kemasan yang dipergunakan. Jika Anda tidak yakin akan kemasan yang digunakan, Anda dapat memilih wadah yang aman yang Anda bawa dari rumah.

MiiPac selaku produsen kemasan plastik hanya memproduksi produk kemasan dengan bahan yang aman [food grade]. Untuk info lebih lanjut silakan klik //www.miipac.com

Video yang berhubungan