Tujuan yang paling tepat dari tahapan evaluasi adalah

Tujuan yang paling tepat dari tahapan evaluasi adalah

Tujuan Evaluasi dan Fungsi Evaluasi

Tujuan evaluasi dan fungsi evaluasi, evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/ menilai apakah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Ada juga yang mengatakan bahwa arti evaluasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia, peralatan), dimana informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan alternatif terbaik dalam membuat keputusan. Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia sehingga meningkatkan efektivitas dan produktivitas, baik dalam lingkup individu, kelompok, maupun lingkungan kerja. Evaluasi dilakukan bukan tanpa tujuan, tetapi ada hal-hal yang ingin dicapai melalui kegiatan ini.

Beikut beberapa tujuan evaluasi:

1.Untuk mengetahui seberapa baik tingkat penguasaan seseorang terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.

2.Untuk mengetahui apa saja kesulitan yang dialami seseorang dalam kegiatannya sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedia teaching.

3.Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas suatu metode, media, dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan suatu kegiatan.

4.Sebagai umpan balik dan informasi penting bagi pelaksana evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada dimana hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di masa mendatang.

Sedangkan Fungsi Evaluasi Kegiatan evaluasi memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat bagi pihak yang melakukan evaluasi maupun pihak yang dievaluasi.

Adapun beberapa fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:

1.Fungsi Selektif

Fungsi selektif adalah fungsi yang dapat menyeleksi seseorang apakah memiliki komptensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Misalnya; menentukan seseorang diterima kerja atau tidak, menentukan seseorang naik jabatan atau tidak, dan lainnya.

2. Fungsi Diagnosa

Fungsi diagnosa bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seseorang dalam bidang kompetensi tertentu. Misalnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang siswa dalam bidang studi yang didapatkannya di sekolah.

3. Fungsi Penempatan

Fungsi penempatan bertujuan untuk mengetahui di mana posisi terbaik seseorang dalam suatu bidang tertentu. Misalnya untuk mengetahui posisi terbaik seorang karyawan sesuai dengan bidangnya di dalam suatu perusahaan.

4. Fungsi Pengukuran Keberhasilan

Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program, termasuk metode yang dipakai, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan.

-

Evaluasi biasanya kita jumpai pada setiap akhir kegiatan untuk koreksi. Evaluasi sering kita jumpai dalam keseharian kita, namun sebetulnya apa itu evaluasi? Apa fungsi dan bagaimana tahapannya?

Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah proses yang mengkaji secara kritis suatu program, aktivitas, kebijakan, atau semacamnya. Hal ini melibatkan pengumpulan informasi tentang kegiatan dan hasil program. Tujuannya untuk membuat penilaian tentang suatu program, meningkatkan efektivitasnya, dan untuk pertimbangan keputusan.

William N. Dunn dalam bukunya menyampaikan istilah evaluasi mempunyai arti yang disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating), dan penilaian (assessment). Ini adalah kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya.

Sementara menurut Taliziduhu Ndraha dalam buku Konsep Administrasi dan Administrasi di Indonesia, berpendapat bahwa evaluasi merupakan proses perbandingan antara standar dengan fakta dan analisa hasilnya. Kesimpulannya adalah evaluasi melihat perbandingan antara tujuan dengan hasil kejadian, sehingga dapat menemukan pertimbangan untuk tindak lanjut.

Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan informasi tentang hasil kebijakan. Seperti evaluasi kerja, evaluasi layanan, maupun evaluasi acara.

Manfaat Evaluasi

Beberapa manfaat evaluasi antara lain:

  1. Meningkatkan kemungkinan tercapainya suatu tujuan atau inisiatif
  2. Memastikan sumber daya yang bermanfaat
  3. Mengidentifikasi apa dan mengapa rencana bisa berhasil atau tidak berhasil
  4. Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk memberikan layanan terbaik
  5. Menilai sudah tepatkah suatu program dan kebijakan
  6. Menghasilkan keputusan yang lebih baik
  7. Pengembangan kemampuan sumber daya
  8. Proses penentuan suatu program perlu dilanjutkan atau tidak
  9. Motivasi untuk mengembangkan inisiatif dan meningkatkan kinerja
  10. Evaluasi merupakan dasar untuk komunikasi yang berkelanjutan antar tim

Dunn juga menyampaikan bahwa evaluasi akan mampu menjawab pertanyaan seperti:

  1. Apakah hasil yang diinginkan telah dicapai?
  2. Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan?
  3. Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah?
  4. Apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata kepada kelompok-kelompok tertentu?
  5. Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai tertentu?
  6. Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai?

Evaluasi mempunyai beberapa fungsi yaitu:

  • Mampu menyeleksi sumber daya atau metode yang paling tepat dalam sebuah kegiatan. Contohnya evaluasi dalam dunia kerja, evaluasi terjadi untuk mempertimbangkan atau seleksi pegawai mana yang tepat untuk suatu proyek atau suatu jabatan.
  • Memperbaiki dan meningkatkan proses tertentu, Contohnya dengan adanya evaluasi, suatu jadi mengerti bagaimana suatu proses agar berjalan lebih efektif.
  • Pertimbangan penempatan atau bagaimana pengaplikasiannya. Contohnya pada siswa, evaluasi mampu menempatkan siswa pada program tertentu sesuai karakteristiknya.
  • Menelaah suatu kelemahan serta faktor penyebabnya. Evaluasi sangat lekat dengan hasil akhir, sehingga akan mudah untuk melihat suatu kelemahan atau kegagalan dalam sebuah kegiatan.
  • Memberi informasi seberapa jauh kebutuhan dan kesempatan telah dicapai suatu program.
  • Evaluasi dapat mengungkapkan pencapaian suatu tujuan. Sehingga akan nampak bagaimana hasil suatu kegiatan.
  • Memberi sumbangan kritik maupun ide. Sebab biasanya dalam evaluasi terdapat pertukaran pendapat untuk tindak lanjut kedepannya.
  • Memberi sumbangan metode untuk suatu kebijakan.

Menurut pendapat Tim Penyusun Modul Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di atas, fungsi evaluasi untuk memberi informasi yang benar dan menerima kritikan pada klarifikasi, kemudian membuat suatu metode untuk mencapai tujuan.

Karakteristik Evaluasi

Evaluasi mempunyai karakteristik yaitu:

1. Fokus Nilai

Evaluasi berbeda dengan pemantauan, karena fokus pada penilaian akhir suatu kegiatan. Penilaian berdasarkan seberapa berhasil tujuan tercapai dan bagaimana sasaran kebijakannya.

2. Interdependensi Fakta-Nilai

Tuntutan evaluasi tergantung "fakta" maupun "nilai". Untuk menentukan nilai, bukan hanya dilihat dari proses atau tingkat kinerjanya namun juga dinilai dari fakta, apakah tujuannya sudah tercapai atau belum?

3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau

Tuntutan evaluatif yang melihat hasil sekarang sekaligus mengoreksi dengan hasil masa lalu, sehingga kurang mempertimbangkan hasil di masa depan.

4. Dualitas nilai

Tuntutan evaluasi mempunyai kualitas ganda, karena melihat tujuan dan cara menggapai tujuan.

Tahapan Evaluasi

Langkah-langkah dalam evaluasi merujuk pada teknik evaluasi, sehingga ada beberapa urutan tahap-tahap yang perlu dilakukan. Evaluasi program ini lebih menekankan pada bagaimana cara mengumpulkan informasi hingga cara mengolah informasinya. Menurut Notoatmodjo dalam bukunya, langkah-langkah dalam kegiatan evaluasi meliputi:

  1. Menentukan topik evaluasi, sehingga pastikan sudah tahu apa yang akan dievaluasi.
  2. Merancang kegiatan evaluasi yang mampu menentukan keberhasilan program.
  3. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
  4. Melaksanakan evaluasi, mengolah, dan menganalisis data hasil evaluasi tersebut.
  5. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
  6. Menyusun rekomendasi terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Simak Video "Menakar Pertahanan Ekonomi RI Melawan Dunia"



(aau/fds)

Tujuan yang paling tepat dari tahapan evaluasi adalah

Pengertian Evaluasi

Apakah evaluasi itu? Pengertian evaluasi dapat dijelaskan secara bahasa maupun secara harfiah. Secara bahasa, evaluasi berasal dari kata bahasa inggris “evaluation” yang artinya penaksiran atau penilaian. Sedangkan secara harfiah, evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek berdasarkan acuan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Evaluasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia, peralatan), dimana informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan alternatif terbaik dalam membuat keputusan.

Evaluasi merupakan pengukuran dan perbaikan suatu kegiatan, seperti membandingkan hasil kegiatan dan menganalisisnya.

Evaluasi merupakan pengukuran atau perbaikan dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan, seperti membandingkan hasil-hasil kegiatan yang telah direncanakan. Dari situlah tujuan evaluasi tersebut, agar rencana-rencana yang telah dibuat dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat terselenggarakan. Dapat diartikan juga bahwa hasil evaluasi itu sendiri dimaksudkan untuk perencanaan kembali lalu berfungsi sebagai administrasi dan fungsi manajemen yang terakhir yaitu mengkombinasikan dan mengumpulkan data dengan standar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarkan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli.

Dari beberapa pakar, pengertian dari evaluasi sendiri terdapat perbedaan seperti berikut ini :

  • Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. 
  • Raka Joni (1975) menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian disebut Value Judgment.
  • Anne Anastasi (1978), arti evaluasi adalah suatu proses sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan instruksional tersebut dicapai oleh seseorang. Evaluasi merupakan kegiatan atau aktivitas untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, serta juga terarah dengan berdasarkan tujuan yang jelas.
  • Sajekti Rusi (1988), evaluasi merupakan suatu proses menilai sesuatu, yang mencakup deskripsi tingkah laku siswa baik itu dengan secara kuantitatif (pengukuran) atau juga kualitatif (penilaian).
  • Suharsimi Arikunto (2003), evaluasi merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program pendidikan.
  • A.D Rooijakkers, evaluasi merupakan suatu usaha atau proses di dalam menentukan nilai-nilai. Secara khusus evaluasi atau penilaian tersebut juga diartikan ialah sebagai proses pemberian nilai dengan berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
  • Norman E. Gronlund (1976), evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk dapat menentukan atau juga membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran itu sudah dicapai siswa.
  • Abdul Basir (1996), arti evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan data yang deskriptif, informative, prediktif, dilaksanakan dengan secara sistematik serta juga bertahap untuk dapat menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.
  • William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1978), pengertian evaluasi ini merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh, serta juga menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk dapat membuat alternatif-alternatif keputusan.
  • Sudijono, evaluasi adalah sebuah interpretasi atau penafsiran yang bersumber pada data-data kuantitatif, menurut pengertiannya sendiri kuantitatif merupakan hasil-hasil dari pengukuran.
  • Worthen and Sanders, evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga. Sesuatu yang berharga ini dapat berupa suatu program atau informasi, produksi serta alternatif prosedur tertentu. Evaluasi bukanlah merupakan hal baru dalam kehidupan manusia, sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. 
  • Purwanto, pengertian evaluasi, secara garis besar, dapat dikatakan bahwa pemberian nilai terhadap kualitas tertentu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam membuat alternatif-alternatif keputusan.
  • Stufflebeam dkk, evaluasi merupakan the process of obtaining, delineating, and providing useful information for judging decision alternatives. Artinya, evaluasi adalah sebuah proses, penggambaran, perolehan, dan penyedia informasi yang berguna dan alternatif keputusan.
  • Curtis dan B. Floyd, James J, Winsor, Jerryl L, Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya.
  • Zainul dan Nasution, evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.

Tahapan Sebelum Mengadakan Evaluasi

Urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi, yakni:

Konsep perlu direncanakan secara matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji coba untuk mengecek kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya. Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari tanggapan dari khalayak. Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur efektivitas pesan yang disampaikan.

  • Mengadakan penelitian awal. 

Proses Evaluasi

Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu:

  • apa yang menjadi bahan evaluasi, 
  • bagaimana proses evaluasi, 
  • kapan evaluasi diadakan, 
  • mengapa perlu diadakan evaluasi, 
  • di mana proses evaluasi diadakan, 
  • pihak yang mengadakan evaluasi. 

Tahap-Tahap Evaluasi

Evaluasi memiliki beberapa tahapan yang perlu untuk diperhatikan. Berikut tahap-tahap evaluasi yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan evaluasi.

Hasil akhir suatu kegiatan atau program kerja selalu berkaitan dengan evaluasi. Oleh karena itu, sebelum evaluasi hendaknya memaparkan dengan jelas poin penting apa saja yang perlu dievaluasi.

  • Merancang Kegiatan Evaluasi

Sebagaimana program kerja, ketika hendak melakukan kegiatan evaluasi baiknya ditentukan dulu rancangan kegiatan evaluasi. Hal ini akan mempermudah proses evaluasi. Selain menghindari pembicaraan out of topic, rancangan kegiatan evaluasi akan menciptakan pembahasan intens selama kegiatan evaluasi.

  • Pengumpulan Data Evaluasi

Setelah rancangan kegiatan evaluasi ditentukan, selanjutnya adalah proses pengumpulan data yang diperlukan selama kegiatan evaluasi. Dengan proses pengumpulan data maka proses evaluasi akan berjalan lebih efisien dan efektif.

  • Analisis Data dan Pengolahannya

Jika data yang diperlukan selama proses evaluasi telah dikumpulkan, maka tahap selanjutnya yaitu menganalisis data yang telah diterima. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dikelompokkan agar mudah dalam proses analisis sehingga menghasilkan hasil akhir sesuai fakta data. Hasil dari analisis data kemudian dibandingkan dengan harapan atau rencana awal kegiatan.

Sebagaimana proses akhir dalam suatu kegiatan, evaluasi berakhir dengan laporan hasil kegiatan evaluasi. Hal ini penting karena hasil akhir laporan akan digunakan sebagai dokumen oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, hasil evaluasi harus didokumentasikan secara tertulis agar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Hal yang perlu dilakukan dalam evaluasi tersebut adalah:

  1. narasumber yang ada, 
  2. efektivitas penyebaran pesan, 
  3. pemilihan media yang tepat 
  4. pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan. 

Evaluasi perlu diadakan dengan tujuan untuk:

  • menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, 
  • memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, 
  • meningkatkan efisiensi iklan secara general, 
  • melihat apakah tujuan sudah tercapai

Terkadang suatu perusahaan enggan untuk melakukan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu. 

Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan.  

Posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya.

Tujuan Evaluasi

Berikut beberapa tujuan diadakannya kegiatan evaluasi:

  1. Mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan seseorang dalam suatu bahasan atau kompetensi.
  2. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam suatu kegiatan, sehingga evaluasi diadakan guna memecahkan masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam suatu kegiatan.
  3. Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas suatu metode, media, dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan suatu kegiatan.
  4. Sebagai umpan baik serta informasi penting untuk pelaksana evaluasi dalam memperbaiki kekurangan yang ada, yang mana hal itu bisa dijadikan acuan untuk mengambil keputusan pada masa mendatang.

Fungsi Evaluasi

Evaluasi memiliki beberapa macam fungsi yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Fungsi Pengukuran Keberhasilan

Mengukur keberhasilan sebuah kegiatan atau program merupakan fungsi evaluasi yang paling utama. Pengukuran tingkat keberhasilan dilakukan pada berbagai komponen, termasuk metode yang digunakan, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan.

Melalui fungsi selektif, kegiatan evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi seseorang, metode, atau alat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Contohnya adalah dalam memutuskan apakah seseorang layak atau tidak untuk diterima bekerja, naik jabatan, dan sebagainya.

Evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seseorang atau sebuah alat dalam bidang kompetensi tertentu. Contoh fungsi diagnosis dari kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang siswa dalam mata pelajaran yang dipelajarinya.

Proses evaluasi berfungsi untuk mengetahui posisi terbaik untuk seseorang sesuai kapabilitas dan kapasitas yang dimilikinya. Dengan melakukan evaluasi, manajemen perusahaan dapat menempatkan setiap karyawan di posisi yang paling tepat sehingga menghasilkan kinerja yang optimal.

Jenis-jenis Evaluasi

Jenis evaluasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

  • Evaluasi Formatif, merupakan suatu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai selama berjalannya suatu kegiatan atau program kerja. Umumnya, waktu dalam pelaksanaan evaluasi ini dilaksanakan secara rutin seperti per bulan maupun per tahun, Sesuai dengan keperluan informasi dari hasil penilaian. Dan manfaatnya adalah memberikan umpan balik kepada manajer program yang terkait dengan kemajuan hasil yang telah dicapai serta hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi selama berlangsungnya suatu kegiatan atau program kerja tersebut.
  • Evaluasi Sumatif, merupakan suatu penilaian terhadap dari hasil-hasil yang telah dicapai selama dilaksanakannya suatu kegiatan atau program kerja, secara keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan. Waktu pelaksanaan hasil evaluasi ini sendiri diadakan pada saat akhir kegiatan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh suatu kegiatan atau program kerja.

Metode Evaluasi

Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam metode, tergantung pada bidang yang akan dievaluasi dan output yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa metode untuk melakukan evaluasi kinerja yang bisa diimplementasikan pada sebuah perusahaan:

  • Metode Evaluasi 360 Derajat

Dengan menggunakan metode evaluasi 360 derajat, akan didapatkan umpan balik (feedback) ganda, yaitu tidak hanya dari pimpinan perusahaan/instansi, tetapi juga dari kolega dan konsumen. Proses evaluasi dilakukan setahun sekali terhadap seluruh elemen organisasi.

Tujuan metode ini adalah untuk

    • memberikan umpan balik tentang keunggulan dan kekurangan kinerja organisasi;
    • mengenali arah strategis pengembangan organisasi;
    • meningkatkan kolaborasi dan saling pengertian di antara unit organisasi;
    • memberikan penghargaan atas pencapaian prestasi dan memberikan insentif; serta
    • mengembangkan proses pembelajaran dalam hal keterbukaan dalam menerima kritik.

Dalam melakukan evaluasi kinerja 360 derajat ini, ada tiga hal yang sangat perlu diperhatikan.

    • Jenis Informasi yang Dibutuhkan

Anda membutuhkan informasi dari para konsumen internal dan eksternal, staf atau karyawan unit organisasi, dan jajaran manajemen karena proses evaluasi membutuhkan keterlibatan seluruh stakeholder.

    • Metode Pengumpulan Informasi

Dalam proses pengumpulan informasi, ada lima metode yang perlu Anda lakukan. Berikut kelima metode tersebut beserta penjelasannya.

      • Evaluasi dari pelanggan eksternal: melakukan survei kepuasan pelanggan tentang kemudahan akses, kepuasan dari sisi administrasi, kenyamanan lingkungan, sikap karyawan, dan cara menyikapi outcome. Caranya adalah dengan menyediakan kotak kritik dan saran.
      • Evaluasi antar-unit internal: mengevaluasi kinerja yang meliputi sepuluh hal, diantaranya kualitas pelayanan, partisipasi, profesionalisme, peningkatan kegiatan, dan semangat kelompok. Setiap poin evaluasi diberi nilai 1 (paling buruk) hingga 10 (sempurna).
      • Evaluasi mandiri: mewajibkan setiap bidang dalam organisasi untuk melakukan evaluasi internal terhadap kinerja mereka sendiri (self-evaluation) menggunakan penilaian dan alat yang sama dengan evaluasi antar-unit.
      • Evaluasi manajemen: dikerjakan oleh tim yang terdiri dari manajer fungsional, manajer umum, dan pimpinan eksekutif. Dalam proses ini, mereka harus memberikan feedback atas capaian yang berada dalam tanggung jawabnya.
      • Evaluasi manajemen senior: dilakukan oleh seluruh unit organisasi terhadap kinerja para manajer senior, termasuk pimpinan tertinggi. Evaluasi dilakukan terhadap kepemimpinan, strategi perencanaan, komunikasi, gaya manajemen, hubungan eksternal, dan semangat kelompok.

Umpan balik berupa nilai evaluasi mandiri, mean hasil evaluasi antar-unit organisasi, dan hasil penilaian terhadap organisasi secara keseluruhan.

  • Metode Evaluasi dengan Analisis Biaya-Manfaat

Metode evaluasi dengan analisis biaya-manfaat dilakukan dengan mengidentifikasikan komponen-komponen yang termasuk manfaat (benefit) dan yang tergolong biaya (cost). Komponen-komponen tersebut bisa bersifat nyata (tangible) maupun tidak nyata (intangible).

  • Metode Evaluasi Program dan Kebijakan

Untuk kegiatan yang berupa program atau kebijakan, Anda bisa melakukan evaluasi dengan tiga pendekatan berikut ini:

    • Evaluasi Semu (Pseudo Evaluation)

Evaluasi semu dilakukan menggunakan metode deskriptif tanpa perlu bertanya secara langsung kepada perorangan, kelompok, dan masyarakat. Evaluasi dilakukan dengan tampilan tabel, teknik sajian grafik, analisis seri terinterupsi, angka indeks, analisis diskontinyu-regresi, dan analisis seri terkontrol.

Perlu dilakukan evaluasi formal berdasarkan program/kebijakan yang dituju dan para pembuat kebijakan atau administrator program sudah mengumumkannya. Metode ini dilakukan dengan teknik klarifikasi nilai, pemetaan sasaran, analisis dampak silang, pemetaan hambatan, dan discounting.

    • Metode Evaluasi Keputusan Teoritis

Ada dua jenis informasi yang digunakan. Informasi finansial diperlukan untuk mengevaluasi kinerja berdasarkan anggaran yang dibuat dibandingkan dengan kinerja aktual. Informasi non-finansial dibutuhkan untuk mengukur kepuasan pelanggan, efisiensi proses internal, dan efektivitas pengeluaran.

Perlu dicatat bahwa evaluasi berbeda dengan pengukuran dan penilaian. Evaluasi adalah proses menentukan nilai, sedangkan pengukuran adalah membandingkan hasil dengan standar yang sudah ditetapkan, dan penilaian adalah pengambilan keputusan menggunakan informasi hasil pengukuran.

Sumber: