Tokoh yang menjelaskan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dibawa langsung oleh pedagang Arab adalah

Ada beberapa teori tentang kedatangan Islam ke Nusantara.

ANTARA

Hamka dan Beberapa Teori Kedatangan Islam ke Nusantara. Foto: Makam-makam ulama di situs sejarah Islam di Barus, Sumatera Utara.

Rep: Nidia Zuraya Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sejak awal Masehi, kawasan Asia Tenggara telah berfungsi sebagai jalur lintas perdagangan yang menghubungkan wilayah Asia Timur dan Asia Selatan. Dari kawasan Asia Selatan, hubungan pelayaran antarbenua terus berlanjut ke barat hingga mencapai Eropa.

Prof Dr Hasan Muarif Ambary dalam bukunya yang bertajuk Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia mengungkapkan, sejak abad ke-5 M, kawasan Asia Tenggara menjadi lebih ramai dengan hadirnya pedagang dan pelaut dari berbagai negara yang biasa berlayar melalui wilayah itu.

Globalisasi perdagangan itu juga menjadi saluran bagi masuknya berbagai pengaruh tradisi besar di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya adalah ajaran Islam. Sejak dulu hingga kini, ada beragam teori tentang masuknya Islam ke Indonesia.Ada tiga isu utama yang menjadi perdebatan para sejarawan terkait awal mula masuknya Islam ke nusantara, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.

Dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, Ahmad Mansur Suryanegara membaginya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat, India, melalui peran para pedagang India Muslim pada sekitar abad ke-13 M.

Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab Muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.

Prof Dr Hamka dalam buku Sejarah Umat Islam mengungkapkan, berdasarkan naskah kuno Tiongkok, sekitar 625 M telah ada sebuah perkampungan Arab Islam di pesisir Sumatra Barat, tepatnya di daerah Barus. Marcopolo—seorang penjelajah dari Venesia—saat singgah di Pasai pada 1292 M mengungkapkan, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam di nusantara.

Ibnu Batutah, seorang pengembara Muslim dari Fes, Maroko, dalam catatan perjalanannya berjudul Ar-Rihla mengungkapkan, ketika singgah di Aceh pada 1345 telah tersebar mazhab Syafii.

Perkembangan Islam di nusantara semakin pesat pada abad ke-16 M. Islam telah menyebar secara merata ke seluruh wilayah nusantara. Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17 M, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.Perkembangan Islam yang demikian pesat di bumi nusantara ini membawa dampak pada masyarakat. Ajaran Islam yang berasal dari Timur Tengah dan masuk ke Indonesia melalui para pedagang Arab membuat banyak masyarakat kesulitan dalam memahami istilah-istilah Arab. Dari sinilah, kemudian muncul sejumlah tokoh Muslim yang menguasai bahasa Arab untuk memperkenalkan ajaran Islam sesuai dengan tradisi lokal. 

Para tokoh Muslim ini mengajarkan agama Islam menurut bahasa dan adat istiadat setempat. Mereka inilah yang memiliki peran besar dalam menyebarkan dan mengembangkan Islam di Indonesia. Sebagian besar nama-nama mereka telah melegenda, seperti Walisongo. 

Baca Juga

Tokoh yang menjelaskan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dibawa langsung oleh pedagang Arab adalah

Sebelum menjadi agama yang paling banyak dianut oleh orang Indonesia, Islam adalah salah satu agama yang diperkirakan datang karena adanya pedagang yang singgah di Nusantara Squad. Lalu, bagaimana ya awal mula Islam masuk ke Nusantara? Supaya lebih jelas, yuk simak penjelasan tentang 4 teori masuknya Islam ke Nusantara.

Tokoh yang menjelaskan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dibawa langsung oleh pedagang Arab adalah

Pedagang Arab (sumber: tugassekolah.com)

Para ahli sejarah memberikan 4 teori bagaimana proses masuknya Islam ke Nusantara. Masing-masing teori dijelaskan berdasarkan rentan waktu yang berbeda. Mulai dari abad ke 7, hingga ada pula yang menyebutkan abad ke 13. Nah apa saja ya teori-teori yang dimaksud? 

1. Teori Gujarat

Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.

Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.

Tokoh yang menjelaskan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dibawa langsung oleh pedagang Arab adalah

Makam Sultan Malik As-Saleh (sumber: steemit.com)

2. Teori Persia

Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat. Persia adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.

Baca juga: Proses Masuknya Agama Hindu-Budha ke Nusantara

Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad ke 13, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal dari Persia. Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi Indonesia dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.

Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (Khususnya Sumatera Barat dan Jambi).

Tokoh yang menjelaskan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dibawa langsung oleh pedagang Arab adalah

Prosesi Acara Tabuik (sumber: wartakepri.co.id)

3. Teori China

Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby, mereka berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China.

Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

4. Teori Mekkah

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah.

Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah mahzab Syafi’i. Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di Mesir. Teori inilah yang paling benyak mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.

Islam juga sempat menjadi kekuatan yang cukup disegani di Nusantara, hal ini ditandai dengan munculnya banyak kerajaan Islam yang cukup terkenal dan berkuasa. Apa saja kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa?

Tokoh yang menjelaskan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dibawa langsung oleh pedagang Arab adalah

Sekarang kamu sudah paham kan bagaimana Islam bisa hadir di bumi Nusantara kita? Selain mempelajari 4 teori masuknya Islam ke Nusantara, kalian juga bisa belajar melalui video animasi di ruangbelajar. Pastinya dengan menggunakan aplikasi belajar, kamu bisa menghemat waktu dan bisa belajar dengan lebih efektif.

 

Tokoh yang menjelaskan bahwa Islam masuk pada abad ke-7 dibawa langsung oleh pedagang Arab adalah