Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan tawar menawar

Wicaksono, Bagus (2017) Strategi Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sungaibuntu, di Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tempat Pelelangan Ikan merupakan tempat bertemunya penjual (nelayan) dan pembeli (tengkulak) sehingga terjadi tawar-menawar hingga mencapai harga ikan yang disepakati bersama. Kabupaten Karawang unggul pada sektor pertanian dan industri, sedangkan pada sektor perikanan kurang diperhatikan terutama pada Tempat Pelelangan Ikan, akibatnya sebagian besar TPI sempat mengalami mati suri termasuk TPI Sungaibuntu karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat. Secara keseluruhan Tempat Pelelangan Ikan Sungaibuntu telah beroperasi secara aktif namun belum semua fasilitas terpenuhi serta layak digunakan, seringkali terdapat ketidakseimbangan dalam pembangunan maupun pemanfaatan sarana dan prasarana dalam Tempat Pelelangan Ikan. Pemanfaatan TPI akan lebih baik apabila pembangunannya berdasarkan kebutuhan dan fasilitas yang tersedia untuk kepentingan masyarakat secara luas khususnya untuk kesejahteraan nelayan. Bukan hanya itu sumberdaya manusia juga perlu diperhatikan mengingat banyaknya nelayan lebih memilih menjual ikan kepada tengkulak dan mendapat penghasilan lebih sedikit karena harga jual yang rendah. Tujuan dari penelitian ini meliputi: 1) untuk mengetahui profil dan sejarah TPI Sungaibuntu, 2) mengetahui aspek manajemen, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek hukum, aspek sosial, aspek lingkungan dan aspek ekonomi yang terdapat pada TPI Sungaibuntu, 3) menentukan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi operasional TPI, 4) merumuskan arahan strategi perencanaan pengembangan TPI Sungaibuntu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menentukan jumlah sampel menggunakan slovin. Analisis data yang dilakukan untuk merumuskan strategi menggunakan analsis SWOT dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal TPI, setelah merumuskan strategi tahap selanjutnya yaitu menentukan alternatif strategi yang dapat digunakan dengan analisis Matriks Grand Strategy. Kabupaten Karawang memiliki 12 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam kondisi aktif yang tersebar diberbagai kecamatan, salah satunya yaitu TPI Sungaibuntu yang terletak di Kecamatan Pedes. TPI Sungaibuntu berdiri sejak tahun 1998, TPI Sungaibuntu diselenggarakan oleh KUD Mina Karya Makmur yang memiliki misi yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil. TPI Sungaibuntu memiliki 7 tenaga kerja diantaranya berjabat sebagai manajer, tata usaha, statistik, juru rekap, juru tawar, dan pembantu. Biaya retribusi pelelangan diatur oleh Peraturan Daerah Kabupaten Karawang nomor 8 tahun 2013 yaitu sebesar 5% untuk nelayan dan 2% untuk tengkulak. Mekanisme pelelangan pada TPI Sungaibuntu tidaklah sempurna karena setelah proses pembongkaran ikan langsung dilelang tanpa melalui proses penimbangan. Fasilitas pada TPI Sungaibuntu belum memadai dan dalam kondisi cukup baik, salah satunya yaitu alat penghancur es yang seringkali terjadi iv kerusakan. Setelah ikan melewati proses pelelangan hingga pengepakkan, ikan akan di pasarkan oleh tengkulak di sekitar Kabupaten Karawang maupun diluar daerah meliputi Bekasi, Jakarta, dan Tanggerang. Ikan hasil tangkapan nelayan memiliki dua saluran pemasaran yaitu secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi sanitasi dan kebersihan pada TPI Sungaibuntu kurang baik dan kotor, Kondisi sanitasi dan kebersihan yang kurang terjaga ini disebabkan kurangnya kesadaran pengguna TPI untuk menjaga kebersihan dan sanitasi. Sanitasi mempengaruhi kualitas lingkungan disekitar TPI, kualitas lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan mengurangi nilai estetetika/keindahan. Selain itu kebersihan dan sanitasi juga mempengaruhi kualitas ikan, apabila ikan tercemar lingkungan yang kurang baik maka kualitas ikan akan cepat turun karena mikroorganisme yang terdapat pada lingkungan TPI akan mempercepat pembusukan. Keberadaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) akan mempengaruhi keadaan sosial dari masyarakat sekitar, begitu pula pada masyarakat sekitar TPI Sungaibuntu yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung akan aktivitas pelelangan. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat TPI Sungaibuntu meliputi: pendapatan nelayan, kesejahteraan kehidupan masyarakat nelayan, kesehatan, dan munculnya ragam pekerjaan baru. Pada Tempat Pelelangan Ikan Sungaibuntu didapatkan modal tetap sebesar Rp.35.340.000,-, modal kerja sebesar Rp.40.257.692,-, biaya tetap Rp.36.057.692,-, biaya variabel Rp.4.200.000,-, penerimaan Rp.57.123.972,-, R/C ratio 1,42, keuntungan Rp.16.866.280,-, rentabilitas 41,9%, dan BEP sales sebesar Rp.38.919.199. Dari hasil analisis matriks SWOT strategi SO 1) Ikut mengawal program pemerintah dalam hal penegakkan hukum yang tegas, 2) Mengajukan permintaan perbaikan sarana dan prasarana agar proses kegiatan TPI lebih lancar dengan hasil yang lebih baik, dan 3) Meningkatkan kinerja sama antar pegawai serta pengguna TPI dan memaksimalkan fasilitas yang ada. Untuk strategi WO 1) Menjaga lingkungan pelabuhan agar meningkatnya tingkat higenitas produk yang dihasilkan, 2) Meningkatkan kualitas SDM yang ada dan menjaga kelestarian sumberdaya ikan di laut, dan 3) Pengadaan fasilitas penunjang. Untuk strategi ST 1) Menegakkan aturan hukum tentang sistem pelelangan dan melakukan sistem pelelangan yang ada, 2) Menegakkan aturan hukum tentang aturan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan tidak menangkap ikan yang dilindungi, dan 3) Membangun Break Water agar mengurangi terjadinya pendangkalan muara. Dan yang terakhir strategi WT 1) Memberikan sosialisasi akan fungsi TPI dan retribusi kepada nelayan, 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pegawai dan pengguna TPI, dan 3) Meningkatkan keamanan dan kebersihan di area TPI Sungaibuntu. Dari analisis Matriks Grand Strategi didapatkan hasil yang tepat untuk pengembangan TPI yaitu dengan menggunakan strategi ST Berdasarkan hasil penelitian aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek hukum, aspek sosial dan aspek ekonomi dapat dikatakan baik sedangkan pada aspek teknis dan aspek lingkungan dapat dikatakan kurang baik. Saran yang dapat dijadikan masukan terutama untuk pemerintah yaitu untuk lebih memperhatikan akan kondisi TPI Sungaibuntu.

English Abstract

-

Full text not available from this repository.

Actions (login required)

Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan tawar menawar
View Item

Jakarta -

Pasar adalah tempat sekumpulan orang melakukan transaksi jual beli seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Sementara, menurut kajian ilmu ekonomi, pasar adalah suatu proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga pasar dan jumlah yang diperdagangkan.

Pertemuan antara pembeli dan penjual bisa terjadi di berbagai tempat sesuai dengan kesepakatan, baik di supermarket, pasar tradisional, dan berbagai tempat lainnya. Selain itu, pasar memiliki ciri khas yaitu adanya kegiatan transaksi jual beli.

Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangatlah penting. Hal ini karena manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, maka kebutuhan tersebut dapat diperoleh di pasar. Pada prinsipnya, pembeli datang ke pasar untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhannya dengan membawa uang sebagai alat pembayaran.

Namun, saat ini perkembangan teknologi yang semakin canggih maka semakin memudahkan kegiatan manusia. Kini konsumen tidak perlu datang ke pasar untuk membeli kebutuhan.

Hal ini karena pembeli dapat membeli kebutuhannya secara online dari rumah dengan membayarkan lewat akun pembayaran online. Kemudian, barang yang dipesan akan datang, setelah dikirim oleh penjual menggunakan jasa pengiriman.

Fungsi Pasar

Merujuk pada Buku Peran Pelaku Ekonomi dan Keseimbangan Pasar karya Dra. Kurniati, dkk, fungsi pasar adalah:

1. Segi Ekonomi

Pasar sebagai tempat transaksi antara produsen dan konsumen. Selain itu, pasar juga berfungsi sebagai tempat promosi untuk memperkenalkan barang hasil produksi kepada konsumen sehingga konsumen dapat mengetahui informasi produk yang akan diperjualbelikan.

2. Segi Sosial Budaya

Pasar sebagai interaksi sosial secara langsung yang menjadi tradisi masyarakat.

3. Segi Arsitektur

Selain sebagai fungsi ekonomi, pasar juga menunjukkan ciri khas daerah, yang menampilkan bentuk-bentuk fisik bangunan dan artefak yang dimiliki.

Jenis Pasar

Melansir dari Modul IPS SMP Kelas VII terbitan Kemendikbud, pasar dapat dibedakan berdasarkan wujudnya, jenis barang yang dijual serta luas distribusinya. Untuk memahami lebih jelas, simak penjelasan berikut ini.

1. Pasar Menurut Wujudnya:

a. Pasar konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi secara langsung serta barang yang dijual tersedia di pasar.
b. Pasar abstrak adalah penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung. Selain itu, pembeli juga tidak dapat melihat langsung barang yang dijual, melainkan hanya melihat gambar yang ditampilkan. Pasar abstrak juga dikenal sebagai pasar belanja online.

2. Pasar Menurut Jenis Barang:

a. Pasar Konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya, pasar tradisional atau supermarket.
b. Pasar Produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, dan mesin. Contohnya adalah pasar bahan baku, bursa kerja, dan pasar modal.

3. Pasar Menurut Luas Distribusinya:

a. Pasar Setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya dari penduduk setempat. Contohnya, pasar ikan, pasar sayur yang ada di desa.b. Pasar Daerah adalah pasar yang ada di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk daerah setempat.c. Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang meliputi satu negara. Contohnya seperti bursa efek Indonesia.d. Pasar Regional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup suatu wilayah, kawasan atau organisasi tertentu.

e. Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang keperluan masyarakat internasional.

4. Pasar Berdasarkan Strukturnya

Menurut Buku Master SMP/MTs: Ringkasan Materi & Kumpulan Rumus Lengkap karya Puspa Swara, jenis pasar berdasarkan organisasi atau hubungan antara penjual dan pembeli atau strukturnya terbagi menjadi dua.

a. Pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya ada banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan masing-masing penjual atau pembeli.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

- Penjual ataupun pembeli bisa keluar-masuk pasar tanpa hambatan.

- Pengetahuan penjual dan pembeli tentang pasar sempurna.

- Penjual dan pembeli jumlahnya banyak.

- Barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen.

2. Pasar persaingan tidak sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang jumlah pembelinya lebih banyak dibandingkan jumlah penjualnya sehingga pasar dikuasai oleh satu atau beberapa penjuak saja.

Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna:

- Terdapat hambatan untuk memasuki pasar.

- Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas.

- Jumlah penjual hanya sedikit.

- Barang yang diperjualbelikan ada bermacam-macam.

Unsur pasar harus memiliki:

1. Ada produk yang diperjualbelikan, yaitu dapat berupa barang ataupun jasa.2. Ada penjual dan pembeli, yaitu pihak yang melakukan transaksi.

3. Ada sarana untuk berdagang, yaitu sarana berdagang tidak terbatas hanya secara fisik seperti pasar, sarana berdagang juga bisa dilakukan melalui media sosial dan toko online.

Demikian pembahasan tentang pengertian pasar, fungsi, jenis serta unsur-unsur yang dimiliki oleh pasar. Kamu lebih sering mengunjungi pasar yang mana, detikers?

Simak Video "Pasar Ditutup, Pedagang Kambing Boyolali Jualan di Pinggir Jalan"



(pal/pal)