Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari suatu cerita yang ada pada

Tema adalah pokok pikiran dari sebuah karya sastra, tapi tahukah Anda apa itu pengertian tema? Berikut ini beberapa definisi tema menurut para ahli.

Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari suatu cerita yang ada pada

Apabila kita membaca salah satu karya sastra, misalnya cerpen atau novel, kita sering merasakan adanya suatu konsep sentral yang dikembangkan dalam cerita. Konsep sentral itu diceritakan oleh pengarang dengan maksud hendak menyampaikan gagasan, atau pikiran utama. Jika Anda pernah menemukan hal tersebut berarti Anda telah menemukan tema dari karya sastra tersebut.

Pengertian tema menurut Tarigan

Tarigan (1993:125) mengemukakan bahwa 

tema adalah pandangan hidup yang tertentu atau perasaan tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk atau membangun dasar/gagasan utama dari suatu karya sastra.

Pengertian tema menurut Aminudin

Pendapat lain dikemukakan pula oleh Aminudin (1995:91) yaitu

tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptanya.

Pengertian tema menurut Rusyana

Sedangkan Rusyana (1988:67) berpendapat bahwa:

tema adalah dasar atau makna sebuah cerita, tema adalah pandangan hidup tertentu atau perasaan tertentu yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama suatu karya sastra, dan semua fiksi harus mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian tema adalah

gagasan pokok yang mendasari cerita dan memiliki kedudukan yang dominan sehingga dapat mempersatukan unsur secara bersama-sama membangun sebuah karya sastra.

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel: Berbagai sumber 

Gambar:


Dokumen pribadi

Abstrak: Tema merupakan dasar gagasan, ide, pokok, pikiran yang dituangkan pengarang dalam karyanya, baik secara tersurat maupun secara tersirat. Suatu novel harus diawali dengan gagasan yang akan dikembangkan sebagai sebuah cerita yang utuh. Begitu pula dengan ide yang akan dituangkan dalam cerita: ide tentang keterbelakangan sosial, pendidikan yang tertinggal, religi, persoalan HAM. Tema berfungsi sebagai dasar pengembangan seluruh cerita. Oleh karena itu, tema terkait dengan seluruh bagian cerita. Secara prinsip, tema terdiri atas dua macam, yaitu tema utama merupakan makna tambahan yang menyokong dan mencerminkan makna pokok cerita. Tema merupakan suatu gagasan sentral, sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam suatu tulisan atau karya fiksi. Tema adalah inti permasalahan yang hendak dikemukakan pengarang dalam karyanya. Oleh sebab itu, tema merupakan hasil konklusi dari berbagai peristiwa yang terkait dengan penokohan dan latar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tema, yaitu suatu pokok atau inti persoalan yang mendasari suatu cerita. Untuk menemukan sebuah tema dalam sebuah karya fiksi, ia haruslah disimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu dari cerita walau tema sulit ditemukan secara pasti, ia bukanlah makna yang “disembunyikan”, walau belum tentu juga dilukiskan secara eksplisit.

To read the file of this research,
you can request a copy directly from the author.

ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.

ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

Article

Full-text available

July 2020

  • Windi Rahmayanti
  • E. Zaenal Arifin

p>Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penggunaan gaya Bahasa dalam novel Pulang karya Tere Liye dan menganalisis nilai Pendidikan yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye. Dengan memahami gaya Bahasa dan nilai-nilai Pendidikan, pembaca memperoleh dua manfaat yaitu pemahaman tentang gaya Bahasa dan pengetahuan tentang nilai Pendidikan religi, moral dan sosial. Gaya Bahasa yang akan ... [Show full abstract] dianalisis peneliti hanya meliputi gaya Bahasa personifikasi, metafora dan hiperbola. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam menganalisis novel ini adalah metode kualitatif dengan Teknik deskriptif analitik, yaitu menguraikan sekaligus menganalisis kata-kata yang mengandung gaya Bahasa personifikasi, metafora dah hiperbola, serta nilai pedidikan yang terkandung dalam novel tersebut. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data adalah 1) membaca keseluruhan novel agar memperoleh gambaran tentang isinya; 2) menganalisis kalimat yang mengandung gaya bahasa personifikasi, metafora dan hiperbola yang terkandung dalam novel Pulang karya Tere Liye; 3) menganalisis kalimat yang mengandung nilai-nilai Pendidikan yang terkandung dalam novel Pulang karya Tere Liye. Setelah penulis menganalisis novel maka dapat disimpulkan bahwa dari gaya bahasa personifikasi, metafora dan hiperbola, penulis lebih dominan menggunakan gaya Bahasa personifikasi berjumlah 39,62%, kemudian gaya bahasa metafora berjumlah 33.96% dan gaya bahasa hiperbola berjumlah 26,42%. lebih sedikit digunakan pengarang. Novel Pulang juga mengandung nilai Pendidikan religi berjumlah 18,75%, nilai moral berjumlah 50% dan nilai sosial berjumlah 31,25%. Kata Kunci: Analisis gaya bahasa, Nilai Pendidikan

View full-text

July 2021

  • Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari suatu cerita yang ada pada
    Rahmi Yulia
  • Zuriyati Zuriyati
  • Siti Gomo Attas

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana citra perempuan suku Asmat dalam Roman Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sastra feminis, sehingga jenis data yang diambil pun bersifat kualitatif yaitu berupa ujaran, pernyataan, dan dialog yang mendeskripsikan citra perempuan dalam Roman Namaku ... [Show full abstract] Teweraut karya Ani Sekarningsih. Prosedur penelitian meliputi mengumpulkan, mereduksi, menyajikan, menafsirkan, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Bentuk ketidakadilan gender yang muncul dalam cerita adalah marginalisasi kaum perempuan akibat kungkungan adat dan budaya, stereotip, dan subordinasi terhadap kaum perempuan; (2) citra perempuan suku Asmat dalam Novel Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih digambarkan sebagai perempuan yang dijadikan objek seksual dan alat pemuas bagi laki-laki; perempuan penggoda; perempuan tertinggal; perempuan sebagai warga kelas dua; perempuan tidak bebas memeroleh pendidikan; perempuan penurut dan mudah ditakhlukkan; perempuan pengurus domestik semata; dan perempuan tersubordinasi. Pengungkapan citra perempuan suku Asmat dalam roman Namaku Teweraut akan memberikan informasi dan pencerahan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan saudara kita di suku Asmat – Papua sana yang jauh dari peradaban, sehingga muncul ide dan gagasan untuk menyejahterakan mereka. Kata kunci: Sastra Feminis, Citra perempuan Asmat, Namaku Teweraut

Read more

January 2019

  • Ardiono Ardiono
  • Haerun Ana
  • Erny Harijaty

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ketidakadilan sosial yang terdapat dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data berupa ketidakadilan sosial dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori, kemudian disusul dengan analisis. Jenis penelitian ini adalah ... [Show full abstract] penelitian kualitatif. Dalam hal ini, data dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis bukan berupa angka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi karya sastra, yaitu sosiologi yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, termasuk di dalamnya, tujuan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah sosial. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Stereotip atau pelabelan buruk pada keluarga anggota Partai Komunis Indonesia, simpatisan Partai Komunis Indonesia, dan garis keturunan anggota Partai Komunis Indonesia. 2) Marginalilasi atau peminggiran terhadap keluarga anggota Partai Komunis Indonesia, simpatisan Partai Komunis Indonesia, dan keturunan anggota Partai Komunis Indonesia. 3) Subordinasi pada kelompok etnis Tionghoa atau yang tinggal di Indonesia. 4) Dominasi pemerintah Orde Baru yang otoriter dan tindakan diskriminasi. 5) Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berupa kekerasan dan pembunuhan secara massal. Kata kunci: ketidakadilan, sosial, novel Pulang

Read more

April 2018 · Madah Jurnal Bahasa dan Sastra

Penelitian ini menggunakan konsep psikoanalisis karena adanya kecenderungan kecemasan neurotik pada karakter utama di Charlie and The Chocolate Factory, sebuah novel karya Roald Dahl. Studi ini mengkaji karakter kepribadian Willy Wonka sebagai tokoh utama yang mengarah pada kecemasan neurotik yang dipengaruhi oleh tiga sistem kepribadian, yaitu id, ego, dan superego. Tujuan dari penelitian ini ... [Show full abstract] untuk mengetahui aspek apa saja yang membuat Willy Wonka mengalami kecemasan neurotik dan tindakan yang dilakukan untuk meminimalkan rasa kecemasan tersebut. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa Willy Wonka mengalami rasa cemas, gugup, dan panik akibat pengalaman traumatis sejak dulu. Oleh sebab itu, Willy Wonka sengaja mengadakan kompetisi sebagai bentuk alasan bagi mekanisme pertahanan dirinya untuk berpikir mencari cara terbaik dalam mengurangi kecemasannya sementara waktu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman pikiran manusia dan objek signifikansi antara sastra dan kondisi psikologis.

Read more

March 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui psikologi tokoh dalam novel Pulang melalui analisis psikologis tokoh berdasarkan struktur kepribadian Freud yang terdiri atas id, ego, dan superego. Hasil yang dicapai dari penelitian ini yaitu bahwa Dimas Suryo lebih banyak memunculkan sifat ego karena dari 35 paragraf dalam 4 episode yang dibahas, muncul 15 paragraf yang menyatakan sifat ego. ... [Show full abstract] Selanjutnya, Tokoh Lintang Utara lebih banyak memunculkan sifat id karena dari 35 paragraf dalam 4 episode yang dibahas, muncul 13 paragraf yang menunjukkan sifat id. Tokoh terakhir, Segara Alam lebih banyak memunculkan sifat ego karena dari 22 paragraf dalam 2 episode yang dibahas, muncul 10 paragraf yang menunjukkan sifat ego.

Read more

June 2020 · Jurnal Tuturan

Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya bisa memengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, guru hendaknya harus menyiapkan diri dalam menyajikan bahan ajar, menentukan kegiatan yang akan dilakukan bersama para siswanya, mampu meningkatkan keterampilan khusus tersebut,sebagai sarana penunjang pembelajaran agar mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Dengan demikian, peranan ... [Show full abstract] bahan ajar sebagai salah satu komponen pembelajaran sangat penting dalam usaha meningkatkan hasil belajar. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan di SMAN 1 Majalengka dan bertujuan untuk mendesksiprikan pengalaman novelis dalam mengembangkan gagasan menjadi novel, bahan ajar menulis novel berdasarkan pengalaman novelis, prototipe bahan ajar menulis novel berdasarkan kurikulum 2013, dan mendesksiprikan aktivitas pembelajaran menulis novel yang sesuai dengan potensi peserta didik. Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: novelis dalam menulis novel didasarkan apa yang dipikirkan, dilihat dan dirasakan, dibaca, dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosial dan dikreasikan melalui kreativitas serta imajinasinya.Penerapannya bagi siswa, kesulitan siswa dalam mencari ide yang akan dituangkan menjadi novel dapat diatasi dengan menuliskan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Novel sebagai sebuah representasi kehidupan dapat dikisahkan melalui pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Pengalaman tersebut akan sangat bermanfaat apabila ditulis menjadi sebuah novel. Materi yang digunakan adalah pengalaman menyenangkan, menakutkan, menggelikan, menyedihkan, dan aneka pengalaman berkesan lainnya, pengalaman yang dialami siswa dijadikan ide awal dalam menulis sebuah novel. Novel tersebut dapat menjadi kisah yang menarik apabila siswa memahami unsur pembangun novel dan mampu mengolah kata-kata sehingga pembaca akan terpesona karenanya. Untuk memudahkan siswa dalam menulis novel bahan ajar dilengkapi dengan langkah-langkah menulis novel, mengembangkan konflik, mengembangkan dan melatih imajinasi, dan penggunaan bahasa yang baik. Pembelajaran merancang novel berdasarkan pengalaman novelis dalam bahan ajar ini terintegrasi dengan pembelajaran menafsir pandangan pengarang, menganalisis isi dan kebahasaan novel, menyajikan hasil dan interpretasi pandangan pengarang.Bahan ajar memiliki tingkat keterbacaan bahan sangat baik, kejelasan informasi yang disajikan sangat baik, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia sangat baik, dan penggunaan bahasa yang sangat mudah dipahami. Setelah menggunakan modul bahan ajar siswa sudah mampu menuangkan gagasannya sesuai dengan bahasanya sendiri dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik yang cukup baik.

Read more

October 2019 · STILISTIKA Jurnal Bahasa Sastra dan Pengajarannya

  • Endang Sulistyowati
  • Noor Indah Wulandari
  • Ashifa Dinda Putri

Sastra tidak saja dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetap telah dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intektual disamping konsumsi emosi. Penelitian ini berfokus pada lirik lagu Fourtwnty album fungsi Ego dan Otak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengklasifikasikan emosi yang terdapat dalam lagu Fourtwnty album Fungsi ... [Show full abstract] Ego dan Otak.(2) mendeskripsikan gambaran emosi yang terdapat dalam lagu Fourtwnty album Fungsi Ego dan Otak.(3) mendeskripsikan konflik batin yang terdapat dalam lagu Fourtwnty album Fungsi Ego dan Otak. Pendekatan penelitian menggunakan pragmatik sastra, dengan jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif kualitatif, dengan sumber data dari album yang berjudul Fourtwnty – Ego & Fungsi Otak (Full Album 2018).Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik eksplorasi.Pada teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis yaitu dalam sebuah penelitian dilakukan tahap pendeskripsian terhadap fakta-fakta yang terdapat pada novel, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis terhadap fakta yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh bahhwa: (1) Klasifikasi emosi yang tersaji pada lirik lagu bersinggungan tentang rasa bersalah, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, Dan cinta. (2) Gambaran emosi yang tersaji berkaitan tentang id, ego, Dan superego pada lagu Fourtwnty meliputi beberapa hal: seperti prinsip kesenangan, mencari kenikmatan, menghindari ketidaknyamanan, realitas/kenyataan pada diri, refleksi internalisasi aturan budaya Dan moral. (3) Konflik batin yang terjadi dalam diri penyair beserta lagunya mencakup dendam, marah, kecewa, sedih, takut, Dan bingung

Read more

October 2021

  • Vivi Hikmawati
  • Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari suatu cerita yang ada pada
    Suntoko Suntoko
  • Wienike Dinar Pratiwi

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur intrinsik novel Pertanyaan Kepada Kenangan karya Faisal Oddang, dan mendeskripsikan konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Pertanyaan Kepada Kenangan karya Faisal Oddang. Rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana unsur intrinsik novel Pertanyaan kepada Kenangan karya Faisal ... [Show full abstract] Oddang? Dan Bagaimana konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Pertanyaan kepada Kenangan karya Faisal Oddang melalui pendekatan psikologi sastra? Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Pertanyaan Kepada Kenangan karya Faisal Oddang. Hasil penelitian ini pertama menjelaskan unsur intrinsik sebagai unsur pembangun novel yang terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Kedua, menjelaskan struktur kepribadian Id, Ego, dan Superego tokoh Rinai sebagai tokoh utama. Ketiga, menjelaskan konflik batin yang dialami Rinai, terdiri dari konflik mendekat-mendekat, konflik mendekat-menjauh, dan konflik menjauh-menjauh.

Read more

November 2020 · Berkala Arkeologi SANGKHAKALA

  • Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari suatu cerita yang ada pada
    Ketut Wiradnyana

Masyarakat Nias menganut pola kekerabatan patrilineal, yang dalam berbagai aspek kebudayaannya sangat terkait dengan garis keturunan laki-laki. Konsep patrilineal tersebut sangat terkait dengan ide konsepsi pemujaan terhadap leluhur. Konsepsi pemujaan terhadap leluhur itu merupakan salah satu konsepsi religi pada budaya Megalitik dan berkaitan dengan konsepsi ekonomi dan sosial. Berkenaan dengan ... [Show full abstract] itu maka konsepsi pemujaan leluhur menjadi sangat berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Jadi, upaya memahami kebudayaan masyarakat Nias itu diantaranya dapat juga dikenali melalui pemahaman tentang eksistensi leluhur, dengan berbagai peranannya di masyarakat. Pencapaiannya melalui alur pemikiran deskriptif-kualitatif yang dilakukan atas hasil penelitian arkeologis, etnografis dan juga mikrobiologi, pada akhirnya data yang terhimpun dianalisis dan dibandingkan dengan berbagai aspek pada kebudayaan dalam kaitannya dengan konsep leluhur pada masyarakat tradisional lainnya. Metode itu akan membantu mengidentifikasi berbagai aspek yang berkaitan dengan leluhur masyarakat Nias, seperti halnya aspek asal muasal dan waktu migrasinya ke Pulau Nias beserta berbagai peran konsepsi leluhur pada kehidupan masyarakatnya.

Read more

October 2021 · Jurnal Global & Strategis

  • Ryan Muhammad Fahd
  • Akbar Mohammad Arief

Makalah ini berupaya mengkontekstualisasikan fenomena terorisme Involuntary Celibacy (Incel) atau selibasi tak sukarela dalam evolusi aksi terorisme. Pertanyaan yang akan dijawab oleh makalah ini adalah “apakah fenomena Incel merupakan salah satu keberlanjutan dari ideologi ekstremis yang termasuk ke dalam 4th Wave of Terrorism menurut Rapoport atau merupakan suatu bentuk ideologi ekstremis jenis ... [Show full abstract] baru? Untuk membahasnya makalah ini menggunakan kerangka analisis Four Wave of Terrorism dari David C. Rapoport. Makalah ini mengisyaratkan bahwa fenomena Incel merupakan fenomena mutakhir karena, secara ideologis fenomena ini memuat ideologi yang berbeda dari empat gelombang terorisme sebelumnya (anarkisme, anti-kolonial, kiri, dan religius). Incel juga merupakan satu-satunya ideologi teror yang tidak memiliki tujuan untuk menjatuhkan sebuah entitas besar seperti agama dan negara sejauh ini.Kata-kata Kunci: Involuntary Celibacy, Terorisme, Wave of Terrorism.This paper attempts to contextualize the Involuntary Celibacy or Incel phenomenon on a larger terrorism phenomenon. This paper seeks to answer “Whether Incel Phenomenon is a novel form of terrorism?” To answer the above-mentioned question, this paper utilizes David C. Rapoport Wave of Terrorism concept. This paper finds that Incel Phenomenon is a novel phenomenon because, ideologically, it bears no resemblance with the older wave of terrorism –anarchist, anti-colonial, left, and religious – and moreover, this paper also finds that Incel Phenomenon is the only form of terrorism which does not antagonize the state entity.Keywords: Involuntary Celibacy, Terrorism, Wave of Terrorism.

Read more

December 2020

Plato adalah filsuf termasyur dari zaman keemasan Yunani kuno. Ia merupakan murid dari Socrates dan mewarisi kehebatan gurunya itu di dalam proses berdialog. Sumbangsih Plato yang terpenting adalah pemikirannya mengenai ide. Tentu saja, bukan berarti pemikirannya yang lain tidak penting. Namun, gagasan ide tersebut selalu kait-mengait dengan gagasan-gagasan Plato lainnya. Gagasan tentang ide ... [Show full abstract] inilah yang ingin dicoba dan dihubungkan dengan sebuah novel fabel atau yang bercerita tentang dunia hewan dengan judul Camar Jonathan Livingston.

Read more

July 2021 · Asas Jurnal Sastra

  • Dian Pratiwi
  • Atiqa Sabardila

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai Pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Maysuri Karya Nadjib Kartapati Z serta memotivasi para pembaca dan mampu mengembangkan kompetensi siswa dalam memahami tokoh dalam novel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan menggunakan Teknik membaca keseluruhan cerita dalam novel, kemudian mencari dan mengumpulkan ... [Show full abstract] data berupa kalimat yang terdapat dalam novel, setelah itu melakukan klasifikasi terhadap data yang sudah terkumpul dan menjelaskan data tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 nilai Pendidikan karakter dalam novel maysuri yaitu hidup sederhana,tanggung jawab,kasih sayang, berbakti kepada orangtua, rasa ingin tau,rajin,religious,peduli,jujur,empati, kreatif dan gemar membaca. Berdasarkan data yang ditemukan novel Maysuri karya Kartapati Z, cerita dalam novel Maysuri Kartapati Z ini dapat memotivasi pembaca dalam berperilaku dan bermasyarakat serta dapat membantu peserta didik untuk menjadikan bahan materi pembelajaran karya sastra Bahasa Indonesia utamanya dalam memahami unsur instrinsik ekstrinsik dan unsur kebahasaan dalam novel ini, serta dapat mengembangkan kompetensi siswa dalam memahami suatu karakter tertentu pada cerita serta dapat mengambil nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam novel karena dalam novel Maysuri karya Kartapati Z terdapat banyak nilai karakter yang dapat dijadikan contoh dalam lingkungan keluarga atau masyarakat serta mengembangkan kompetensi siswa dalam memahami karya sastra dalam suatu materi pembelajaran.

Read more

Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari suatu cerita yang ada pada