Show
Jumat, 09 Maret 2018 Artikel Edit Batik Jumputan merupakan kerajinan khas daerah Banjarmasin yang sangat digemari masyarakat. Baik itu oleh masyarakat umum, maupun pecinta batik nusantara. Setiap corak dikerjakan menggunakan teknik ikat celup. Berbeda dengan khas Jawa yang ditulis menggunakan canting dan lilin malam. Teknik batik ikat celup juga biasa dikenal dengan sebutan teknik celup rintang, yakni menggunakan tali untuk mengikat bagian tertentu pada kain. Fungsinya, agar bagian tersebut tidak menyerap warna ketika proses pewaranaan berlangsung. Sehingga tercipta motif-motif unik nan menawan. Sejarah batik jumputan asli IndonesiaMotif, penggunaan, dan bahan pembuat batik jumputanProses pembuatan kerajinan ini tidak sesulit batik tulis atau kain tenun yang memerlukan waktu lama. Pembuatan kain tersebut relatif mudah. Cukup dengan mengikat kain kemudian mencelupkannya pada zat warna. Selain itu, dapat pula ditampilkan tekstur motif berbagai material seperti biji-bijian, batuan, hingga kayu. Bahan yang digunakan biasanya berupa sutera dan katin. Penggunaannya bisa sebagai selendang, angkin, atau pakaian daster, kaos oblong, kebaya, sampai baju pesta. Motif yang tampak pada kain biasanya memenuhi seluruh bahan. Biasanya dibuat sepasang, terdiri dari bagian atas, bagian bawah, dan selendang. Umumnya pasangan tersebut memiliki satu tema warna.Ragam jenis kain jumputan berdasarkan coraknya
Kisaran harga batik JumputanTertarik mencari batik jumputan asli? Kamu dapat mendapatkannya secara online. Terdapat beragam macam harga, sesuai dengan kualitas bahan dan modelnya. Harga jenis tersebut berkisar antara Rp 125.000 sampai Rp 429.000. Berikut kami sajikan tipe harganya:
Cara merawat batik jumputan asliKarena proses pembuatannya unik, karakteristiknya berbeda dengan kain lain. Bila tidak dirawat dengan tepat, kain jumputan dapat luntur motifnya. Berikut kami sajikan tips untuk merawat kerajinan jumputan:
Sentra batik jumputan Kampung Tahunan (Yogyakarta)Batik adalah salah satu kebudayaan Yogyakarta. Kampung wisata Tahunan, Umbulhargo, merupakan sentra kerajian ini. Lokasinya berdekatan dengan Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara. Kamu dapat menjumpai beragam showroom kerajinan di sana. Salah satunya adalah milik kelompok Ibu Sejahtera. Kelompok ini dibuat oleh ibu-ibu untuk mewujudkan kampung Tahunan menjadi sentra batik jumputan. Ibu-ibu tersebut telah mendapat pelatihan dari Lembaga Sosial Peningkatan Partisipasi Kampung sebelum akhirnya memproduksi kerajian sendiri. Kelompok Ibu Sejahtera juga sudah beberapa kali memamerkan hasil karya mereka di beberapa pameran. Respon masyarakat pun positif terhadap kegiatan ini. Sekarang kelompok Ibu Sejahtera rutin memberikan pelatihan membatik pada warga setempat.Produsen batik jumputan Kampung Celeban (Yogyakarta)Sumber : qlapa.com (Di posting 27 Desember 2017) Ikat celup (tie-dye) adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat kain dengan cara tertentu sebelum dilakukan pencelupan. Di beberapa daerah di Indonesia, teknik ini dikenal dengan berbagai nama lain seperti pelangi atau cinde (Palembang), tritik atau jumputan (Jawa), serta sasirangan (Banjarmasin). Teknik ikat celup sering dipadukan dengan teknik lain seperti batik.
|