Tata cara umroh dan bacaannya yang benar

Tata Cara Umroh, Urutan, dan Bacaannya Sesuai SunnahPenulisAris Syaefudin-WhatsAppFacebookTwitterPinterestEmailPrintRombongan Jamaah Umroh Mastour yang berangkat tanggal 2 April 2022 yang sekarang masih berada di Mekah. ( foto mastour)

Show

SIGIJATENG.ID  –  Anda berniat menjalankan ibadah umroh? Maka yang wajib diketahui sebelum ibadah umroh adalah tata cara pelaksanaan, rukun, wajib, sunnah dan larangan sesuai sunnah.

Setiap umat Islam harus punya keinginan untuk bisa menjalankan ibadah di tanah suci baik haji dan sekaligus umroh, atau hanya ibadah umroh saja.

Hukum ibadah haji dan umroh adalah wajib sekali dalam seumur hidup. Selanjutnya hukumnya adalah sunnah.

Saat ini, animo umat Islam untuk menjalankan ibadah umroh saat tinggi. Selain menjalankan perintah Allah, memenuhi panggilan Allah, juga karena menunggu antrean ibadah haji yang lama.

Perbedaan antara umroh dan haji sendiri terletak pada waktu, tempat dan juga tata cara pelaksanaannya.

Jika  ibadah haji hanya dapat dilakukan pada bulan Zulhijah, adapun umroh dapat dilaksanakan sewaktu-waktu.

Berikut tata cara, urutan, dan bacaan saat umroh yang sesuai sunnah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Niat di Miqat.

Miqat adalah tempat mulai umrah. Atau star umrah. Di Miqat ini, menjadi tempat berniat umroh.

Ada banyak Miqat baik yang ada di dalma kota Mekah atau di luar Kota Mekah. Soal dimana seseorang mengambil Miqot, tergantung dari arah mana /negaraa mana jamaah datang.

Jika  orang Indonesia, atau negara yang ada di kawasan sebelah tenggara Makah, Miqotnya bisa di Yalamlam.

Jemaah dari Indonesia ya langsung menuju Mekah, Miqatnya di Yalamlam. Jadi ketika jamaah masih berada di atas pesawat, ketika melintas di Yalamlam jemaah sudah melakukan niat umroh.

Jika melaksakan umroh dari Kota Madinah maka Miqatnya di masjid Bir Ali, sebuah masjid yang masih berada di Madinah.

Kemudian, juga ada beberapa Miqot dari sekitar kota Mekah, untuk jemaah yang dari dalam kota mekah.

Sebelum menuju Miqat, jamaah umroh disunnahkan melakukan beberapa hal, seperti mandi sunnah, memakai minyak wangi, memotong kuku, mencukur rambut kemaluan, mencukur rambut ketiak.

Setelah itu baru memakai pakaian khusus untuk umroh (dan haji) yang bernama ihram.

Setelah mengenakan pakaian ihram dan sudah berniat umroh, ada sejumlah larangan-larangan yang sudah ditentukan syariat.

Adapun larangan saat umroh meliputi :

Bagi pria, dilarang memakai pakaian biasa, dilarang memakai alas kaki yang menutupi mata kaki, dilarang memakai celana (termasuk celana dalam), dilarang menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya.

Bagi wanita, dilarang memakai kaos tangan, dilarang menutup muka.

Kemudian bagi pria dan wanita, juga dilarang memakai wangi-wangian, dilarang memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu, dilarang memburu atau mematikan binatang apa pun, menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi, bermesraan atau berhubungan intim, mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor, memotong tanaman di sekitar Mekah.

Karena dilarang memakai wangi-wangian ini, saat thawaf agar tidak menyentuh kain penutup ka’bah, karena kain itu adalah sangat wangi. Baru setelah prosesi umroh selesai semua, dipersilahkan mendekat dinding ka’bah.

Saat berada di Miqot dan sudah pakaian ihram, sebelum membaca niat umroh, disunnahkan sholat Ihram dua rekaat. Karenanya, jika sedang hadats kecil, agar berwudhu dulu.

Adapun niat shalat sunnah ihram adalah sebagai berikut;

اُصَلِّى سُنَّة الْاِ حْرَامِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli sunnatal ihrami rak’ataini lillahi ta’ala.

Saya niat shalat sunnah ihram dua rakaat karena Allah.

Cara sholatanya seperti sholat wajib. Kemudian pada rakaat pertama setelah surah Al-Fatihah disunnahkan membaca surah Al-Kafirun dan rakaat kedua disunnahkan membaca surah Al-Ikhlas.

Setelah sholat sunnah itu, kemudian berniat mengerjakan ibadah umroh. Adapun bacaan niat umroh berikut:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ

Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.

Artinya; Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah

Atau yang ini (pendek)

“Labbaikallahumma ‘umratan”.

Artinya “Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umroh”.

(Saat niat umroh bisa dilakukan sendiri, juga bisa dilakukan bersama-sama dengan dipandu pembimbing).

Pastikan, sebelum membaca niat umroh benar-benar mengenakan kain ihram. Dan bagi laki-laki jangan memakai pakaian berjahit, termasuk celana dalam.

2. Menuju Masjidil Haram.

Setelah niat dengan memakai pakaian ihram, jemaah umroh langsung menuju Masjidil Haram. Selama dalam perjalanan ke masjid, baik ketika masih berada di pesawat, di atas bus, atau ketika jalan kaki, agar memperbanyak membaca talbiyah atau yang selalu diucapkan Rasulullah SAW ketika umroh dan haji.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،

Labbaika allahumma labbaik (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang)

 لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ

Labbaika laa syariika laka labbaik (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu)

 إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ

Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariikalaka (Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan hanyalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu)

(Dalil dari kalimat dan bacaan talbiyah di atas bersumber dari hadist riwayat Muslim).

Setelah mengucapkan kalimat talbiyah seperti di atas, maka jama’ah akan melanjutkan dengan memberikan shalawat kepada Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam.

Bacaannya seperti umumnya shalawat yakni:

 اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

Allahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidina Muhammadin (Ya Allah berilah kesejahteraan dan keselamatan atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya”.

Setelah memuji Allah Subhanahu wata’ala dengan kalimat talbiyah, disambung dengan memuji Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam, sunnah selanjutnya adalah berdo’a untuk diri sendiri.

Inti dari do’a berisi permohonan agar Allah Subhanahu wata’ala ridha kepada ibadah yang dilakukan yakni haji atau umroh tersebut.

Berikut bacaan do’a yang disunnahkan dalam rangkaian pelaksanaan talbiyah:

 اللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَ نَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلٰاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allahumma inna nas aluka ridhaaka wal jannata wa na’uudzubika min sakhaatika wannaar. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa adzaabannaar.

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya kami memohon keridhaan dan surgaMu, kami berlindung padaMu dari murkaMu dan neraka. Wahai Tuhan kami, karuniailah kami kebaikan di dunia dan kebaikan pula di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”

Bacaan talbiyah, sholawat dan do’a tersebut terus dilakukan, baik secara lirih, keras atau dalam hati selama perjalanan keberangkatan hingga tiba di Masjidil Haram.

Ketiak sampai Masjid Haram, pastikan dalam keadaan suci dari hadats. Karenanya, jika wudunya batal, maka wudu lebih dahulu.

Ketika akan masuk Masjidil Haram dianjurkan membaca doa ini:

بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ، أَعُوذُ بِاللهِ العَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ القَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Bismillahi was shalatu was salamu ‘ala Rasulillahi allahumma ighfir li dzunubi waftah li abwaba rahmatik a’dzu billahil ‘azhim wa bi wajhihil karim wa sulthanihil qadim minas syaithanir rajim

“Dengan nama Allah, sholawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah! Ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmat-Mu. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan dengan wajah-Nya Yang Mulia serta dengan kekuasaan-Nya yang qodim (tidak berawal) dari setan yang dirajam.”

Kemudian ketika berada dalam masjid dan sudah melihat Ka’bah, agar berdiri berhenti sejenak menatap Ka’bah, kemudian membaca doa ini;

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا

Allahumma haadza haramuka wa amnuka faharrimlahmi wadamii wabasyarii ‘alannar, wa aminnii min ‘adzabika yauma tab’atsu ‘ibaadaka waj’alnii min auliyaa ika wa ahli thoo’atik.

Artinya:

Ya Allah kota ini adalah tanah Haram-Mu dan tempat yang aman, maka hindarkanlah daging, darah, rambut, bulu dan kulitku dari neraka. Amankanlah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan aku ke dalam golongan aulia-Mu dan ahli ta’at pada-Mu.“

(Jika tidak membaca doa ini juga tidak apa-apa).

3. Melakukan Thawaf.

Setelah membaca doa saat melihat Ka’bah, jamaah turun ke Mataf Kabah untuk melakukan thawaf.

Thawaf adalah berjalan mengelilingi ka’bah hingga 7 kali putaran. Thawaf boleh dilakukan di mataf ka’bah, namun jika penuh bisa dilakukan di masjid, yang memang bisa digunakan untuk thawaf, tentu jaraknya lebih panjang.

Ingat!! Saat Thawaf, posisi kain ihram bagi lelaki, yakni harus menutup lengan tangan kiri.

Thawaf dimulai dari Rukun  Hajar Aswad (sudut Hajar Aswad) yang diberi tanda dengan lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

Pada saat thawaf dan sampai di Rukun Hajar Aswad, kita dianjurkan untuk melambaikan tangan kanan lalu mengecup tangan kita, sebagai isyarat kita memegang dan mencium Hajar Aswad.

Saat berjalan mengelilingi Ka’bah,  dari Rukun Hajar Aswad sampai rukun Yamani, jemaah bisa memnjatkan doa apa saja, boleh pakai bahasa arab, atau bahsa lain. Juga boleh membaca ayat-ayat  Al Quran, ata membaca buku panduan dari buku panduan haji / umrah yang dikeluarkan memenag atau biro umrah masing-masing.

Saat berjalan sampai di Rukun Yamani (sudut Rukun Yamani), kita dianjurkan untuk melambaikan tangan kanan tanpa mengecup tangan, sebagai isyarat kita mengusap rukun Yamami.

Kemudian saat berjalan dari Rukun Yamami sampai Rukun Hajar Aswad jamaah dianjurkan membaca doa ini (dikenal doa sapu jagad);

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar.

Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka

Dan berdasarkan jumhur ulama’ saat thawaf juga harus mempunyai wudhu. Jika di tengah tengah thawaf batal, maka berhenti dulu kemudin wudhu, kemudian melanjutkan thawaf tanpa mengulang.

Setelah Thawaf kemudian sholat sunnah dua rekaat di belakang Maqam Ibrahim.

Jika padat orang bisa jauh ke belakang kawasan Maqom Ibrahim.

Maqam Ibrahim adalah tempat berpijak atau tempat berdirinya Nabi Ibrahim, bukan kuburan Nabi Ibrahim.

Saat berjalan menuju tempat sholat sambil melafalkan :

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلَّى

Setelah dibelakang Maqam Ibrahim maka mengerjakan sholat 2 Rakaat;

Berikut lafal niat shalat sunnah dua rakaat thawaf:

أُصَلِّيْ سُنَّةً الطَّوَافِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً للهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat thawāf rak‘ataini mustaqbilal qiblati, adā’an lillâhi ta‘âlâ

Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah tawaf dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah ta‘ala.”

Ketentuan sholat sunnah thowaf ini sebagai berikut :

Rakaat pertama membaca Al fatihah dan Surah Al Kafirun. Rakaat Kedua membaca Al Fatiha dan Surah Al Ikhlas

Selesai sholat 2 rakaat dilanjutkan berdoa  di Belakang Maqam Ibrahim, yaitu :

اَللّهُمَّ أَنــْتَ تــَعْلَمُ سِرِّى وَعَلاَنِيَتىِ فَاقْبِلْ مَعْذِرَتىِ* وَتــَعْلَمُ حَاجَّتىِ فَأَعْطِنىِ سُؤْلى* وَتــَعِلَمُ مَاعِنْدِى فَاغْفِرْلىِ ذُنــُوْبى* أَسْأَلُكَ ِايِــْمَانــًا يـُبَاهِى قَلْبىِ* وَيـَقِـيْـنًا صَادِقًا حَتىَّ أَعْلَمَ أَنــَّهُ لاَ يُصِيْبُنىِ اِلاَّ مَا كَتــَبْتَ لِى* وَرَضِنِى بــِقَضَائِكَ

Setelah berdoa, lalu minum air zam zam. Diawali dengan niat baik dan membaca doa:

اللهم إني أسألك علماً نافعاً، ورزقاً واسعاً، وشفاءً من كل داء

Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon waasi’an wa syifa’an min kulli daa-in/

“Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit“

4. Sa’i

Rangkain umroh selanjutnya adalah Sa’i, yaitu berjalan (lari-lari pelan) di antara dua bukit, yakni bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali.  Dimulai dari Bukit Shafa berakhir di Bukit Marwah.

Sepanjang perjalanan, dianjurkan untuk membaca doa. (Anda bisa membaca di buku panduan haji dan umroh yang dikeluarkan kementerian agama atau biro umroh Anda masing- masing.)

5. Tahalul.

Setelah melakukan Sa’i, ketika berada di bukit Marwah,  jamaah akan melakukan tahalul atau memotong rambut. Memotong rambut tidak harus banyak apalagi sampai gundul/plontos, namun cukup beberapa helai saja.

Anda bisa momotong rambut sendiri. Anda juga bisa memotong rambut orang lain tentu dengan muhrimnya atau berjenis kelamin sama. Dan pastikan, jika Anda memotong rambut orang lain, kamu sudah dalam kondisi tahalul, atau sudah potong rambut.

Setelah tahalul dianjurkan berdoa berdiri di bukit Marwah dengan menghadap ke Ka’bah. (Anda bisa membaca di buku panduan haji dan umroh yang dikeluarkan kementerian agama atau biro umroh Anda masing- masing.)

Tahalul adalah rangkaian paling akhir ibadah umroh. Setelah tahalul, maka sudah tidak berlaku lagi karangan-larangan umroh. Wallahu A’lam bish showab. (Aris Syaefudin)

Apa saja yg dibaca saat umroh?

Doa saat Umrah Nawaitul 'umrata wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma umratan. Artinya: "Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah SWT. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah." Tawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Bagaimana tata urutan ibadah umroh?

Tata cara umroh sesuai urutannya dan hal-hal yang harus diperhatikan.
Persiapan sebelum melaksanakan umroh. ... .
Melakukan ihram dari miqat. ... .
Melakukan amalan sunah ihram dan menjauhi larangannya. ... .
Memperbanyak mengucapkan kalimat talbiyah saat menuju Ka'bah. ... .
Persiapan saat memulai aktivitas di Ka'bah..

Berapa biaya umroh 2022 untuk 2 orang?

Perkiraan biaya umroh yang ingin dicapai adalah Umroh Series Makkah 9 Hari dari Khalifah Tour dengan harga paket umroh Rp28,9 juta per orang, atau total biaya umroh dua orang Rp57,8 juta.

Apa yang harus dilakukan sebelum berangkat umroh?

Tujuh hal penting untuk persiapan umroh pertama kali itu adalah sebagai berikut :.
Mengetahui Musim di Arab Saudi. Di Arab Saudi hanya terdapat dua musim, yakni panas dan dingin. ... .
Menjaga Kesehatan. ... .
Membawa Keperluan Pribadi. ... .
Mengetahui Aturan di Arab Saudi. ... .
Mempelajari Kebiasaan di Tanah Arab. ... .
6. Manasik. ... .
7. Persiapan Biaya..