Tanaman yang berkembangbiak dengan cara vegetatif adalah

Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Muaro Jambi, Jambi

KOMPAS.com - Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang juga berkembangbiak. Perkembangbiakan tumbuhan secara garis besar dapat dibagi dengan dua cara, yaitu generatif dan secara vegetatif.

Perkembangbiakan generatif adalah secara kawin, yaitu melalui penyerbukan  yang melibatkan putik dan benang sari sehingga menghasilkan biji yang dapat tumbuh kembali menjadi tanaman baru.

Sedangkan perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah sebuah proses perkembangbiakan pada tumbuhan secara tidak kawin. Perkembangbiakan secara vegetatif dibedakan menjadi dua cara, yakni vegetatif alami dan vegetatif buatan.

Perkembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif alami bisa dilakukan dengan cara menanam bagian dari tubuh induknya. Jadi, bagian-bagian tubuh pada tumbuhan, seperti batang, umbi, akar tinggal, geragih, tunas atau daun akan ditanam untuk proses perkembangbiakan.

Sementara perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin, yang dilakukan melalui bantuan manusia.

Baca juga: 2 Cara Perbanyakan Tanaman Kelor beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Biasanya hanya tanaman tertentu saja yang sengaja dikembangbiakkan dengan rekayasa. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan dilakukan dengan beberapa cara, seperti melalui stek, cangkok, okulasi (menempel), dan enten (menyambung). Berikut penjelasannya: 

Teknik stek

Stek adalah cara perbanyakan tumbuhan dengan cara memotong bagian tubuh batang induk, lalu menancapkannya ke media tanam. Tanaman yang dapat di-stek, yaitu batang yang baik seperti singkong, tebu, mawar, labu, lemon, kelor, aglonema dan lain lain.

Untuk jenis aglonema, kita dapat memotong 2-3 ruas batang, lalu memendamnya di dalam tanah yang subur. Pada usia tanam 20-30 hari, sudah bermunculan jarum jarum yang akan tumbuh menjadi daun aglonema.

SHUTTERSTOCK/LEISURETIME70 Ilustrasi mencangkok tanaman. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Teknik cangkok

Mencangkok merupakan kegiatan mengerat kulit dahan pohon tertentu sepanjang 8-10 sentimeter atau lebih tergantung besarnya diameter dahan yang akan dicangkok.

Kulit dahan tersebut dibuang kemudian lendirnya dibersihkan sehingga tidak ada lagi bekas kambium tersisa. Kemudian menggunakan tumbuhan lain sebagai perangsang munculnya akar, seoerti bawang merah atau lendir lidah buaya yang dioleskan pada bagian batang yang sudah terkelupas tadi.

Langkah selanjutnya yaitu membungkusnya dengan plastik atau sabut kelapa yang diisi media tanam yang baik seperti tanah humus, cocopeat, atau media lainnya.

Kelebihan okulasi adalah dari sifat tanaman baru, tanaman akan sama persis dengan induk baik bentuk buah maupun rasanya, namun biasanya mudah tumbang karena tidak memiliki akar tunggang.

Baca juga: Bentuk Adaptasi Tanaman Eceng Gondok

Teknik okulasi (menempel)

Okulasi merupakan cara pengembangbiakan tumbuhan dengan cara menempelkan mata tunas tanaman dewasa kepada tumbuhan baru. Tunas yang diambil adalah tunas dari pohon yang sudah berbuah dan berumur cukup tua.

Sedangkan pohon muda yang dimaksud adalah pohon muda yang ditanam dari biji, yang diperkirakan diameternya sudah cukup untuk menampung tempelan mata tunas.

Selanjutnya tempelan ini dibungkus dengan plastik agar tidak masuk embun atau bahkan air yang dapat memengaruhi proes penempelan kedua bagian tanaman tadi. 

Cara enten (menyambung)

Teknik enten atau menyambung adalah dengan cara menyambung pucuk (entres) pohon tua dengan tanaman muda yang ditanam dari biji (rootstock).

Tentu saja tanaman yang disambung masih merupakan satu kerabat, seperti terong telur dapat disambung dengan terong ungu dan terong hijau.

Mangga manalagi dapat disambung dengan mangga irwin ungu atau kiojay, serta bidara arab dapat disambung dengan apel India.

Sama seperti okulasi tadi, kelebihan dari menyambung ini adalah tanaman baru akan kokoh karena memiliki akar tunggang yang kuat serta memiliki pucuk yang sudah tua sehingga mempercepat masa panen.

Baca juga: Mengapa Tanaman Bisa Stres?

Teknik merunduk

Cara terakhir pada perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan adalah merunduk. Cara ini dapat dilakukan pada tanaman bunga melati.

Bagian sulur yang memanjang ditahan ke tanah dengan menggunakan kayu atau bahan lainnya, lalu ditimbun dengan tanah.

Setelah beberapa minggu, bagian tersebut akan menumbuhkan akar. Jika akarnya sudah cukup banyak, bagian tersebut dapat dipotong dan siap tumbuh menjadi tanaman baru. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa saja contoh vegetatif?

VEGETATIF ALAMI.
Akar Tinggal. Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa disebut dengan akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. ... .
Spora. Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan. ... .
Umbi Lapis. ... .
Umbi Batang. ... .
Umbi Akar. ... .
Geragih. ... .
Tunas. ... .
Tunas adventif..

Apa itu berkembang biak secara vegetatif?

Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa proses penyerbukan. Perkembangbiakan vegetatif terbagi menjadi dua, yakni alami (tanpa bantuan manusia) dan buatan (dengan bantuan manusia). Berikut beberapa cara berkembang biak tumbuhan vegetatif, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemdikbud RI.

Apakah bawang merah berkembang biak dengan cara vegetatif?

Di Indonesia bawang merah umumnya ditanam secara vegetatif yaitu dengan menggunakan umbi.