Cermati dan tirukan pelafalan surah Al-Kafirun di atas secara berulang-ulang sampai fasih dan lancar. Baca juga: 2. Mengartikan kosa-kata surat Al-Kafirun:
3. Kandungan makna surat Al-Kafirun 4. Keutamaan surat Al-Kafirun عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قرأ في ركعتي الفجر قل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam membaca kedua surat tersebut (Al-kafirun dan Al-Ikhlash) dalam shalat Fajar yang dua rakaat. Berkata Imam Ahmad:عن ابن عمر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قرأ في الركعتين قبل الفخر والركعتين بعد المغرب بضعا وعشرين مرة أو بضع عشرة مرة قل يا أيها الكافرون و قل هو الله أحد dari Ibnu " Umar bahwa Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam membaca surat Al-Kafirun dan surat Al Ikhlash pada dua rakaat shalat sebelum fajar dan pada dua rakaat sebelum Maghrib dua puluh kali atau sepuluh kali lebih.Baca juga: Materi Surat Al-Lahab Berkata pula Ahmad:عن ابن عمر قال رمقت النبي صلى الله عليه وسلم أربعا وعشرين أو خمسا وعشرين مره يقرأ في الركعتين قبل الفجر والركعتين بعد المغرب قل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد Dari Ibnu Umar, ia berkata, saya memperhatikan Nabi Shalallahu Alaihi Wa Salam dua puluh empat atau dua puluh lima kali membaca surat Al-Kafirun dan surat Al Ikhlash dalam shalat dua rakaat sebelum fajar dan dua rakaat sebelum Maghrib. Dan berkata Ahmad:عن ابن عمر قال رمفت النبي صلى الله عليه وسلم شهرا فكان يقرأ في الركعتين قبل الفجر قل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد dari Ibnu Umar, ia berkata, Aku memperhatikan Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam selama satu bulan, dan beliau membaca surat Al Kaafirun dan Al Ikhlash dalam shalat dua rakaat sebelum Fajar, (dan begitu pula yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Ibnu Majah dari hadits Abu Ahmad Az-Zubair, dan dikeluarkan pula oleh An-Nasa'i ' dari Abu Ishaq, dan berkata At Tirmidzi, bahwa hadits ini adalah Hasan, dan dimuka telah disebutkan bahwa surat ini senilai dengan seperempat Al Qur'an begitu juga dengan surat Az-Zalzalah). Berkata Abu Al Qasim Ath-Thabrani, hadits Jablan bin Haritsah bahwa Nabi Shalallahu ' Alaihi Wa Salam bersabda: " Jika engkau hendak tidur, maka bacalah surat Al Kaafirun hingga akhir surat karena sesungguhnya surat tersebut adalah dapat membebaskan kamu dari kesyirikkan.5. Tafsir Surat Al-Kafirun Firman Allah: قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (Katakanlah hai orang-orang kafir ). Maknanya yaitu mencakup seluruh orang-orang kafir Quraisy, ada yang menyebutkan sesungguhnya karena kebodohan mereka, mereka mengajak Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam untuk beribadah kepada berhala mereka selama setahun, dan mereka menyembah Tuhan Muhammad Shalallahu ' Alaihi Wa Salam selama setahun. Maka Allah SWT menurunkan surat ini. Di dalam surat ini Allah memerintahkan Rasul-Nya itu untuk membebaskan diri dari agama mereka secara menyeluruh, maka Allah berfirman: لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah), yaitu berupa patung-patung dan berhala-berhala, وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (dan kalian bukan penyembah apa yang aku sembah) , yaitu Allah yang maha Esa yang tidak memiliki sekutu, kata Maa (apa) disini berarti Man (Siapa) . Kemudian Allah berfirman: وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (Dan aku bukan penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian bukan penyembah apa yang aku sembah). Saya tidak akan menyembah sembahan kalian yaitu tidak akan mengikuti sembahan kalian itu, melainkan aku menyembah Allah dengan cara yang Allah cintai dan Allah ridhai. Oleh karena itu Allah berfirman وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (dan kalian bukan pula penyembah apa yang aku sembah), kalian tidak mengikuti pada apa yang telah Allah perintahkan dan pada apa yang telah Allah Syariatkan yaitu dalam menyembah Allah, bahwa kalian telah membuat sesuatu yang baru kalian dapatkan dari diri kalian sendiri, sebagaimana firman Allah (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka (surat An-Najm ayat 23) . Maka hendaklah engkau membebaskan dirimu dari mereka pada semua hal yang ada pada mereka, karena seorang yang penyembah harus memiliki sembahan yang yang ia sembahnya dengan cara-cara yang harus ia lakukan dalam menyembah sembahannya itu, maka Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam dengan para pengikut-pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan apa yang telah Allah Syariatkan oleh karena itu kalimat Islam adalah tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maksudnya tidak ada yang disembah selain Allah dan tidak ada cara untuk menyembah Allah selain dari apa yang telah dibawa Rasul Allah. Sedangkan orang-orang musyrik menyembah kepada selain Allah dengan cara ibadah yang tidak Allah izinkan, oleh karena itu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam berkata (Untuk kalianlah agama kalian dan Bagi kami amalan kami), Sebagaimana firman Allah SWT ( jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan) ( surat Yunus ayat 41) . dan juga firman Allah (bagi kami amalan kami dan bagi kamu amalan kamu) (surat Al Baqarah ayat 139) . Berkata Al Bukhari: لَكُمْ دِينُكُمْ (Untuk kalianlah agama kalian), maksudnya yaitu kekufuran, dan firman Allah وَلِيَ دِينِ (dan untukkulah agamaku) , yaitu Al Islam. Huruf Ya yang menunjukkan ungkapan " ku " pada kalimat agama " ku " dihapuskan kerena sebelumnya terdapat huruf " Nun " pada kata " Diin, " sebagaimana firman Allah: فَهُوَ يَهْدِيْنِ (Maka dialah yang menunjuki aku. Surat Asy-Syu'ara: 78) dan firman Allah فَهُوَ يَشْفِيْنِ (Dialah yang menyembuhkan aku. Surat Asy Syu'ara: 80).Berkata pula lainnya, Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah saat ini, dan aku tidak akan memenuhi permintaan kalian untuk menyembah apa yang kalian sembah pada sisa umurku ini, dan kalian bukanlah penyembah apa yang aku sembah, dan mereka itulah yang dimaksud dalam firman Allah (Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran pada kebanyakan mereka, Surat Al Maa'idah ayat 68) . Ibnu Jarir " menukilkan dari sebagian ahli bahasa Arab bahwa ungkapan yang sama pada surat ini adalah termasuk dalam ungkapan untuk menguatkan atau menekankan sesuatu sebagaimana firman Allah: (Kerena sesungguhnya kesulitan itu ada kemudahan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan) (Asy-Syarh: 5-6) dan sesuai dengan firman Allah: (niscaya kamu benar benar akan melihat neraka jahim. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan Ainul Yaqin) (At-Takatsur: 6-7).Pendapat yang sama diungkapkan pula oleh Ibnu Al Jauzy dari Ibnu Quatibah. Tentang hal ini terdapat tiga pendapat para ulama: Pertama: Telah kami sebutkan diatas yaitu sebagai penekanan atau untuk menguatkan. Kedua: Apa yang diriwayatkan oleh Al Bukhari serta lain-lainnya para ahli tafsir (Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah (2) , dan kalian bukan penyembah apa yang kalian sembah (3) , yaitu pada saat terdahulu, sedangkan (aku yang kalian sembah apa yang kalian sembah (4) , dan kalian bukan pula penyembah apa yang aku sembah (5) , yaitu pada saat yang akan datang. Ketiga: Pendapat yang disebarluaskan oleh Abu Al Abbas Ibnu Taimiyah dalam beberapa buku karangan beliau, bahwa maksud dengan firman Allah: (Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah (2) , adalah tidak melakukan perbuatan itu. Sedangkan firman Allah, (aku bukan penyembah apa yang kalian sembah (4) , maksudnya adalah tidak menerima perbuatan tersebut secara keseluruhan, jadi maksudnya, tidak melakukan perbuatan itu dan tidak ada kemungkinan (mustahil) untuk melakukan hal itu, ini adalah pendapat yang baik.Imam Abu Abdullah Asy-Syafi'i serta lain-lainnya menjadikan ayat yang mulia ini: لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (Untuk kalianlah agama kalian dan untukku adalah agamaku), sebagai bukti bahwa seluruh kekufuran adalah satu agama, maka orang Yahudi dapat mewariskan harta kepada orang oreang Nashrani dan begitu pula sebaliknya jika antara keduanya memiliki keturunan atau sebab yang bisa saling mewariskan harta tersebut, karena semua agama secara keseluruhan adalah bagaikan suatu yang satu dalam kebatilan selain Agama Islam. Sementara Ahmad bin Hanbal serta orang-orang yang setuju dengannya berpendapat bahwa tidak ada pewarisan dari orang Yahudi kepada orang Nashrani, dan sebaliknya berdasarkan haditsعن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لا يتوارث أهل ملتين شتی Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam: " Tidak ada saling mewarisi suatu apapun bagi yang berbeda agama. )Dikeluarkan oleh Abu Daud no. 2911, Ibnu Majah No 2731, dan Ahmad)Rangkuman:
|