Sudut pandang yang digunakan dalam cerita tersebut adalah

Sudut pandang yang digunakan dalam cerita tersebut adalah

Sudut pandang yang digunakan dalam cerita tersebut adalah

Penulis: Siti Ninda Lestari
tirto.id - 1 Mar 2021 07:17 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Sudut pandang yang digunakan dalam cerita tersebut adalah
Sudut pandang memegang peranan penting dalam membuat pembaca merasakan latar suasana cerita.

tirto.id - Prosa dalam berbagai bentuk, baik cerpen, novel, drama, dan puisi memiliki unsur yang membangun cerita baik dari dalam maupun dari luar. Unsur yang membangun cerita dari dalam disebut unsur intrinsik sedangkan unsur yang membangun cerita dari luar disebut unsur ekstrensik.

Unsur intrinsik disebut dapat membangun cerita dari dalam karena unsur instrinsik bertumpu pada hal-hal yang bersumber dari cara penulis membangun cerita. Berbeda dengan unsur ektrinsik, unsur ekstrinsik mengambil nilai dari konstruksi sosial yang beredar di masyarakat.

Dalam Modul 3, Ceritamu Ceritaku (2018, Kemendikbud), cerita memiliki beberapa unsur intrinsik, yaitu tema, alur, latar, tokoh dan penokohan, serta sudut pandang.

Dari semua unsur tersebut, sudut pandang memegang peranan penting dalam membuat pembaca merasakan latar suasana cerita.

Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang memiliki empat ragam sebagai berikut.

Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama

Melalui sudut pandang orang pertama pelaku utama, penulis bercerita sebagai tokoh "aku" yang mengisahkan berbagai peristiwa yang terjadi serta perbuatan yang dilakukannya.

Tokoh "aku" menjadi pusat perhatian cerita dari kisah prosa yang ditulis. Tokoh "aku" juga menjadi tokoh utama. Sudut pandang ini dapat ditemui dengan mudah pada penulisan cerita pada diari atau buku harian.

Infografik SC Sudut Pandang Novel. tirto.id/Sabit

Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan

Serupa dengan sudut pandang orang pertama pelaku utama, sudut pandang orang pertama pelaku sampingan menggunakan gaya cerita melalui sosok tokoh "aku". Namun, pada sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, tokoh "aku" hadir untuk menceritakan tokoh lain. Tokoh "aku" hadir sebagai pelaku tambahan yang bertugas membawakan cerita.

Tokoh utama cerita yang diceritakan tokoh "aku" merupakan pelaku tambahan. Contoh dari sudut pandang cerita ini ketika ada seseorang yang ditaksir atau dibenci dan peristiwa tersebut ditulis dalam buku diari. Cerita penulis diari terkait orang tersebut dinamakan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.

Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat

Sudut pandang orang ketiga pengamat menceritakan hal yang dialami oleh tokoh dalam cerita. Namun, tokoh yang diceritakan terbatas pada seorang tokoh saja.

Contoh sudut pandang cerita orang ketiga pengamat ketika penulis menceritakan peristiwa yang dialami salah satu tokoh dalam cerita tanpa menceritakan isi hati tokoh tersebut.

Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu

Sudut pandang orang ketiga serba tahu menceritakan semua hal yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh-tokoh dalam cerita. Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga pengamat, penulis yang memiliki sudut pandang orang ketiga serba tahu dapat menceritakan hal apa saja yang menyangkut tokoh "dia". Penulis tahu segalanya.

Sebagai contoh, penulis sudut pandang orang ketiga dapat menggambarkan isi hati tokoh setelah berbagai peristiwa yang dialaminya.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait SUDUT PANDANG CERITA atau tulisan menarik lainnya Siti Ninda Lestari
(tirto.id - nda/ylk)

Penulis: Siti Ninda Lestari Editor: Yulaika Ramadhani

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Selain alur cerita, ada satu unsur penting yang mesti dipakai dalam penulisan sebuah cerita. Adapun unsur tersebut adalah sudut pandang. Sudut pandang sendiri adalah cara seorang penulis menempatkan dirinya dalam suatu cerita; apakah berperan sebagai pelaku, ataukah berperan sebagai saksi atas cerita tersebut.

Sudut pandang sendiri terbagi atas beberapa jenis. Adapun jenis-jenis sudut pandang dalam cerita sendiri akan dibahas khusus pada artikel ini, di mana pembahasan tersebut adalah sebagai berikut ini!

1. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama

Jenis-jenis sudut pandang yang pertama adalah sudut pandang orang pertama sebagai pelaku. Lewat sudut pandang ini, si penulis sengaja melibatkan diri dalam cerita yang dibuatnya sendiri, dan si penulis pun berperan sebagai pelaku dalam ceritanya. Salah satu ciri khas sudut pandang ini adalah adanya penggunaan kata aku atau saya pada tokoh utama ceritanya.

Misalnya:

Aku di sini masih duduk termangu di bangku taman ini. Aku masih mencerna apa maksud dari ucapannya tadi. Apakah dia sudha tak inginkanku lagi? Atyau, aku selama ini hanya dianggap debu baginya?

2. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Sampingan

Dalam sudut pandang ini, penulis masih melibatkan diri dalam sebuah cerita yang dibuatnya. Hanya saja, si penulis tak berperan sebagai tokoh utamanya. Melainkan, sebagai tokoh pendamping dari tokoh utama dari cerita yang dibuatnya.

Misalnya:

Aku melihat semburat air mata di mata Devi. Apakah dia bersedih? Aku pun memberanikan diri untuk bertanya padanya. Dia pun menjawab pertanyaanku. Bukan lewat jawaban lisan, tapi lewat senyumnya yang ia paksakan.

3. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat

Jenis-Jenis sudut pandang slanjutnya adalah sudut pandang orang ketiga pengamat. Dalam sudut pandang ini, penulis sama sekali tak terlibat dalam ceritanya. Dia hanyalah berperan sebagai orang yang benar-benar menceritakan isi dari ceritanya. Dalam sudut pandang ini, si penulis mencoba mengisahkan kehidupan satu tokoh secara fokus tanpa menceritakan tokoh-tokoh lainnya.

Penggunaan kata ia dan dia adalah ciri khas dari sudut pandang ini. Akan tetapi, si penulis cerita juga kadang lansung menyebutkan nama tokoh dalam penggambaran sudut pandang ini.

Misalnya:

(a) Dia masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? gerutunya di dalam hati.

(b) Marrissa masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? Gerutu perempuan berusia 20 tahun itu dalam hatinya.

4. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu

Jenis-jenis sudut pandang yang terakhir adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Jenis sudut pandang ini sebetulnya hampir sama dengan jenis sudut pandang yang ketiga. Hanya saja, dalam sudut pandang ini, si penulis tidak hanya menceritakan satu tokoh saja, melainkan semua tokoh yang ada di dalam ceritanya.

Misalnya:

Marrissa masih menangis tersedu di taman itu. Dia masih terpukul atas apa yang diucapkan Jordan kepadanya. Di sisi lain, Jordan yang mengucapkan hal itu juga menangis tersedu tatkala dia meninggalkan taman itu.

Demikianlah beberapa jenis sudut pandang dalam cerita bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi soal cerita, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: jenis-jenis alur cerita, tahapan dalam alur cerita. unsur intrinsik dan ekstrinsik, contoh cerita singkat, contoh cerita pengalaman pribadi, dan contoh cerita alur maju. Sekian dan juga terima kasih.

Referensi:

Pengertian Sudut Pandang Dan Jenisnya Pembahasan Terjelas

Ilustrasi sudut pandang dalam cerpen. Foto: Unsplash

Sudut pandang merupakan salah satu unsur intrinsik cerpen yang tak kalah penting dari unsur lainnya. Sudut pandang atau point of view adalah cara bercerita atau cara pandang seorang pengarang pada cerpen yang dibuatnya.

Sederhananya, sudut pandang berhubungan dengan siapa yang menceritakan kisah dalam cerpen tersebut. Sudut pandang yang dipilih oleh pengarang akan menentukan gaya dan corak cerita.

Mengutip buku Mengenali dan Menuliskan Ide Menjadi Cerpen oleh I Wayan Kerti (2020), sudut pandang memegang pernan penting akan kejadian yang akan disajikan dalam cerpen, menyangkut masalah apa yang akan membawa pembaca untuk lebih masuk lagi ke dalam cerita.

Sudut pandang sendiri dibedakan beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Ilustrasi membaca cerpen. Foto: Unsplash

Sudut orang pertama adalah sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang pertama, yaitu “aku”, “saya”, atau “kami”. Lewat sudut pandang ini, pembaca akan dibuat seolah-olah ikut menjadi tokoh dalam cerpen. Ada dua macam sudut pandang orang pertama, yaitu:

  • Sudut pandang orang pertama (tokoh utama), yaitu sudut pandang di mana segala hal terkait pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku” lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut. Jika ada tokoh lain selain “aku”, maka akan diceritakan sebatas keterkaitan dengan tokoh “aku”.

Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati ini bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Di tempat ini, 20 tahun lalu aku dilahirkan.

  • Sudut pandang orang pertama (tokoh sampingan). Berbeda dengan sudut pandang sebelumnya, pada teknik ini tokoh “aku” bukanlah pemeran utamanya, melainkan sebagai orang yang menceritakan rangkaian peristiwa yang dialami tokoh utama.

Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Erika pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Erika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak orang menyukainya.

2. Sudut Pandang Orang Ketiga

Ilustrasi membaca cerpen/ Foto: Unsplash

Pada sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang digunakan adalah “dia”, “ia”, “mereka” atau nama tokoh yang diceritakan. Ada dua jenis sudut pandang orang ketiga, yaitu:

  • Sudut pandang orang ketiga (serba tahu), yaitu sudut pandang yang memungkinkan penulis untuk menceritakan watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang dari suatu peristiwa.

Sudah 6 bulan ini Naomi terjun ke dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang iu dengan air mata.

  • Sudut pandang orang ketiga (pengamat). Pada sudut pandang ini, penulis hanya menceritakan sebatas pengetahuannya saja dengan cara mengamati, mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita.

Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakang ini. Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan kekasih yang tak direstui keluarga?

3. Sudut Pandang Campuran

Merupakan sudut pandang gabungan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Ada kalanya pengarang menempatkan dirinya di dalam cerita dan orang di luar cerita yang serba tahu.

Namaku Wira, aku terlahir di keluarga yang sangat sederhana. Ibuku seorang pedagang kue keliling, sementara ayahku bekerja sebagai buruh pabrik. Kehidupanku berbanding terbalik dengan Dion, yang hidup berkecukupan, bahkan lebih. Dengan segala kemewahan yang ia punya, Dion merasa tidak perlu bekerja lagi untuk menghidupi keluarganya. Meski begitu, aku tetap merasa bersyukur akan kehidupan yang kujalani bersama keluargaku.