Suatu penilaian terhadap karya seni disebut

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 33668 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Seni viewed by 29936 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Seni viewed by 5228 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Seni viewed by 4715 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in Seni viewed by 4595 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Seni viewed by 4061 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Seni viewed by 3953 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Seni viewed by 3564 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Seni viewed by 3155 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 3152 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Seni viewed by 3152 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Seni viewed by 3133 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Seni viewed by 2895 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Seni viewed by 2813 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 2651 persons

Suatu penilaian terhadap karya seni disebut

Suatu penilaian terhadap suatu karya seni, mulai dari mengenali, menilai, dan menghargai makna atau nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni disebut?

  1. apresiasi
  2. kualifikasi
  3. persepsi
  4. tepuk tangan
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. apresiasi

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, suatu penilaian terhadap suatu karya seni, mulai dari mengenali, menilai, dan menghargai makna atau nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni disebut apresiasi.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Sikap yang harus dilakukan seorang penari agar menghasilkan tarian yang baik dan menarik penonton adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Suatu penilaian terhadap suatu karya seni disebut?

  1. apresiasi seni
  2. Pameran
  3. penilaian
  4. supervisi
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: A. apresiasi seni.

Dilansir dari Ensiklopedia, suatu penilaian terhadap suatu karya seni disebut apresiasi seni.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. apresiasi seni adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. Pameran adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

[irp]

Menurut saya jawaban C. penilaian adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. supervisi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. apresiasi seni.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Sudah bukan rahasia umum, bahwa optimalisasi keterlibatan potensi lokal dalam program siaran drama atau teater di radio persentasenya masih dapat dihitung dengan jari. Rasa-rasanya masyarakat juga masih ingat ketika sedang jaya-jayanya drama radio sekitar tahun 1980. Hampir dominasi program yang seolah sudah menjadi siaran wajib bagi radio siaran diproduksi oleh Jakarta. Sebut  saja Sanggar Cerita, Sanggar Prativi, dan Teater Angkasa yang membawakan cerita Saur Sepuh, Misteri Gunung Merapi, Butir-Butir Pasir di Laut, dan sebagainya.

Pada saat itu, para pendengar selalu menunggu-nunggu diputarnya cerita-cerita kesayangannya  dengan tidak sabar. Seperti dilanda euforia. Rasanya masih hambar dan belum lengkap aktivitas yang dijalankan sehari-hari, sebelum mendengarkan sandiwara radio tersebut.

Komitmen tinggi

Sebenarnya jika dari pihak radio sendiri jeli dan punya komitmen tinggi untuk menggali potensi lokal, dengan segala cara tentunya akan diupayakan. Hal itu sangat bermanfaat, karena keterlibatan sumber daya lokal di dalam siaran-siarannya dapat memperkaya silang program dan selebihnya akan dapat memberi stimulasi semangat atmosfir penampilan para pengisi acara lainnya.Tak bisa dinafikan, bahwa potensi-potensi lokal tersebut tumbuh subur di banyak sekolah. Tentunya alangkah sayang, bila tunas-tunas muda yang sedang berkembang itu tidak dapat kesempatan menyalurkan ekspresi seninya.

Di samping itu, penggalian potensi lokal yang dilakukan oleh pihak radio dapat menumbukan kesadaran apresiasi bagi semua pihak. Apresiasi merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni mulai dari mengenali, menilai, dan menghargai makna atau nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni tersebut. Untuk mewujudkan agar apresiasi seni di sekolah bisa berkembang tentunya membutuhkan parner untuk mewadahi apresiasi mereka. Salah satu partner tersebut diantaranya radio, yang tiap harinya mengudara dan mudah dikonsumsi publik (FX.Widaryanto, 2007).

Kerjasama paralel

Pada umumnya di setiap wilayah kabupaten atau kota bahkan dimana stasiun radio itu mengudara, tentu terdapat sekolah baik itu, SD, SMP, SMA, atau SMK. Dilihat dari grafik persentasenya, baik yang swasta ataupun negeri jumlahnya mesti lebih dari satu. Dari sekolah-sekolah tersebut tentunya ada yang menyelenggarakan pelajaran ekstrakurikuler seni, baik itu seni teater, musik, atau tari. 

Dengan demikian radio, bisa menjalin kerjasama paralel dengan pihak sekolah untuk memproduksi sajian program sandiwara atau drama radio. Ekspektasi nantinya bisa muncul simbiosis mutualisme antara kedua pihak. Di salah satu sisi, pihak radio dapat menemukan potensi lokal yang bisa mendukung program siarannya. Sedangkan di sisi lain, sekolah dapat media untuk peserta didiknya memperoleh kesempatan menyalurkan ekspresi sekaligus meningkatkan apresiasi seni yang dimiliki.

Jika komitmen radio dalam menggandeng grup-grup teater sekolah sudah bulat, kiranya perlu dilakukan beberapa langkah yang perlu ditempuh. Pertama, menyusun daftar sekolah beserta alamatnya. Kedua, mengklasifikasi sekolah kejuruan kesenian (seperti SMKI, SMSR, SMM) untuk prioritas yang bisa  mengisi program-program definitif. Itupun kalau ada di masing-masing kabupaten atau kota.

Ketiga, memetakan sekolah-sekolah yang memiliki popularitas dengan aktivitas seni yang sudah dilakukan. Biasanya sekolah umum mempunyai minat tertentu dalam salah satu cabang seni. Dan itu bisa dilihat dari kompetisi-kompetisi yang ada di daerah. Misalnya Pekan Olahraga dan Seni (Porseni), Pekan Seni Pelajar (Kanijar) atau FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) dan beberapa jenis lomba lainnya. 

Sekolah-sekolah yang langganan masuk dalam nominasi kejuaraan dalam kompetisi tersebut dapat didaftar pada urutan prioritas. Keempat, menyusun proposal dan menawarkan kerjasama pada sekolah-sekolah untuk mengisi acara siaran radio yang telah dirancang.

Sedangkan tahapan berikutnya adalah menyesuaikan program tersebut dengan menu siaran. Setiap stasiun radio tentu telah menempatkan acara-acara yang diproyeksikan untuk acara harian, mingguan, bulanan, dalam kurun waktu tertentu. Pada umumnya, program siaran  tersebut disusun dalam kurun waktu  setahun ke depan.

Dari situlah, pihak radio bisa menyampaikan programnya pada pihak sekolah di mana sumber daya berbakat lokal itu tumbuh. Kemudian menyusun planning jadwal baik produksi maupun pengudaraannya.

Kiranya kolaborasi antara radio dengan sekolah perlu dicoba. Karena di samping bisa menjalin simbiosis mutualisme, juga untuk merevitalisasikan jiwa kesenian. Revitalisasi dapat dimaknai sebagai kiat untuk membangkitkan nafas kesenian di sekolah. Tentunya kita harus optimis, program tersebut dapat terealisir. Sebagaimana telah diukir dalam perjalanan historis, radio telah dapat mengorbitkan para seniman besar yang diperhitungkan di ranah publik. 

(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Guru Seni  Budaya SMK Wiyasa Magelang)