Sifilis adalah penyakit yang terjadi pada tubuh bagian

Show

KOMPAS.com -Sifilis adalah infeksi bakteri yang biasanya didapat dengan berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi.

Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum, atau mulut.

Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan luka tersebut.

Baca juga: Sifilis: Gejala, Penyebab, dan Komplikasi

Selain melalui hubungan seksual, sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang masih di dalam kandungan.

Penyebab

Penyebab penyakit sipilis adalah bakteri yang disebut Treponema pallidum.

Cara paling umum sifilis menyebar adalah melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual.

Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.

Sifilis menular selama tahap primer dan sekunder, serta kadang-kadang pada awal periode laten.

Meski lebih jarang, sifilis juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman.

Kondisi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Sifilis tidak dapat menyebar dengan penggunaan bersama toilet, bak mandi, pakaian atau peralatan makan.

Setelah sembuh, sifilis tidak kembali dengan sendirinya.

Namun, seseorang dapat terinfeksi kembali jika memiliki kontak dengan luka sifilis seseorang.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena sifilis adalah:

  • Terlibat dalam hubungan seks tanpa kondom
  • Berhubungan seks dengan banyak pasangan
  • Berhubungan seks sesama pria
  • Terinfeksi HIV

Baca juga: Jumlah Penderitanya Naik, Ini yang Perlu Diketahu Tentang Sifilis

Gejala

Gejala sifilis tidak selalu jelas dan pada akhirnya dapat hilang, tetapi seseorang biasanya akan tetap terinfeksi kecuali mendapatkan perawatan.

Beberapa orang dengan sifilis tidak memiliki gejala.

Melansir NHS, gejala umum dari sifilis bisa meliputi:

  • Luka kecil tanpa rasa sakit atau bisul yang biasanya muncul di penis, vagina, atau di sekitar anus, tetapi dapat terjadi di tempat lain seperti mulut
  • Ruam merah bernoda yang sering menyerang telapak tangan atau telapak kaki
  • Pertumbuhan kulit kecil (mirip dengan kutil kelamin) yang dapat berkembang pada vulva pada wanita atau di sekitar bagian bawah (anus) pada pria dan wanita
  • Bercak putih di mulut
  • Kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, demam, dan pembengkakan kelenjar di leher, selangkangan atau ketiak

Jika tidak segera diobati, sifilis dapat menyebar ke otak atau bagian tubuh lainnya dan menyebabkan masalah jangka panjang yang serius.

Diagnosis

Hubungi dokter jika mengalami keputihan yang tidak biasa, sakit, atau ruam, terutama jika itu terjadi di daerah selangkangan.

Sifilis dapat didiagnosis dengan menguji sampel berikut:

  • Darah, tes darah dapat mengkonfirmasi keberadaan antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan infeksi
  • Cairan serebrospinal, jika diduga mengalami komplikasi sistem saraf sifilis, dokter dapat menyarankan pengambilan sampel cairan serebrospinal melalui pungsi lumbal.

Baca juga: Serba-serbi Penyakit Sifilis, Gejala hingga Cara Penularannya

Perawatan

Sifilis biasanya diobati dengan:

  • Suntikan antibiotik ke pantat, kebanyakan orang hanya membutuhkan satu dosis, jika sifilis sudah berlangsung lama, suntikan bisa diberikan tiga kali pada interval mingguan
  • Serangkaian tablet antibiotik jika tidak dapat disuntik, biasanya berlangsung dua atau empat minggu, tergantung lama waktu menderita sifilis

Diharuskan untuk menghindari segala jenis aktivitas seksual atau kontak seksual dekat dengan orang lain sampai setidaknya dua minggu setelah perawatan selesai.

Komplikasi

Penderita sifilis juga memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi HIV karena adanya luka terbuka.

Seorang ibu yang terinfeksi dapat menularkan infeksi ke bayinya yang belum lahir selama kehamilan, menyebabkan cacat lahir seperti keterbelakangan mental atau kejang, dan juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, lahir mati, serta kelahiran prematur.

Pada tahap akhir penyakit sipilis, penyakit ini dapat merusak organ vital tubuh seperti jantung, pembuluh darah, otak, saraf, mata, hati, tulang, dan persendian.

Komplikasi seperti meningitis, stroke, demensia, dan penyakit jantung dapat terjadi dengan konsekuensi serius, bahkan kematian.

Pencegahan

Sifilis tidak selalu dapat dicegah, tetapi jika seseorang aktif secara seksual, maka dapat mengurangi risiko dengan mempraktikkan seks yang lebih aman, seperti:

Baca juga: Sifilis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

  • Menggunakan kondom pria atau kondom wanita selama hubungan seks vaginal, oral dan anal
  • Gunakan dental dam(semacam kondom untuk mulut)selama seks oral
  • Hindari berbagi mainan seks, jika berbagi mainan seks, cuci dan tutupi dengan kondom sebelum digunakan

Langkah-langkah ini juga dapat mengurangi risiko terkena infeksi menular seksual (IMS) lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Gejala penyakit sifilis diawali dengan munculnya luka berukuran kecil pada kulit. Umumnya, luka lebih sering muncul pada mulut dan kelamin. Kenali apa saja gejala penyakit sifilis di bawah ini.

Sifilis adalah penyakit yang terjadi pada tubuh bagian

Diagnosis penyakit sifilis hanya dapat dilakukan dengan melakukan tes darah.

Baca Juga: Apakah Sifilis Bisa Sembuh?

Penyakit Sifilis

Sifilis merupakan infeksi bakteri yang terjadi melalui kontak seksual. Penyakit sifilis dimulai dengan luka yang tidak menyakitkan. Umumnya, luka sifilis pertama kali muncul pada alat kelamin, rektum atau mulut. Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa waktu sebelum menjadi aktif kembali. Penyakit sifilis yang terdeteksi dini bisa disembuhkan. Sebaliknya, jika sudah parah dan tidak segera mendapatkan pengobatan medis. Bisa menyebabkan komplikasi jantung, otak, dan organ lainnya hingga bisa mengancam jiwa.

Gejala Penyakit Sifilis Menurut Tahapannya

Penyakit sifilis berkembang secara bertahap dan gejalanya bervariasi dalam setiap tahap. Terkadang, setiap tahapan dapat menunjukkan gejala yang sama dan dapat terjadi tidak berurutan. Beberapa orang juga bisa mengalami penyakit sifilis tanpa mengalami gejala apapun. Gejala penyakit sifilis pada orang dewasa sangat bervariasi berdasarkan tahapannya. Berikut ini gejala penyakit sifilis atau yang dikenal dengan sebutan raja singa berdasarkan tahapannya.

1. Gejala Sifilis Primer

Gejala pada tahap sifilis primer akan muncul antara 10 hingga 90 hari setelah terpapar bakteri penyebab sifilis. Gejala yang muncul awalnya ditandai dengan munculnya satu atau beberapa luka. Karakteristik luka yang muncul biasanya tidak keras, bulat, dan tidak nyeri. Pada beberapa orang, karena luka yang muncul tidak menyebabkan rasa sakit, biasanya penderita akan mengabaikannya dan tidak menyadari terkena sifilis.

Luka kecil pada kulit dapat muncul di area mulut atau alat kelamin. Selain itu, luka sifilis juga dapat muncul pada bagian dalam vagina, dubur serta mulut. Luka pada gejala tahap primer bisa hilang dalam waktu 3 sampai 6 minggu. Meski dapat hilang dengan sendirinya, pada tahap ini pengobatan tetap diperlukan. Hal tersebut untuk mencegah kondisi yang semakin parah dan berkembang menjadi tahap sekunder. Selama berada pada tahap ini, Anda rentan sekali menularkan bakteri penyebab sifilis kepada orang lain.

Baca Juga: Akibat Penyakit Sifilis yang Harus Anda Ketahui

2. Gejala Sifilis Sekunder

Gejala pada tahap sekunder ditandai dengan munculnya ruam di bagian tubuh manapun. Ruam dapat muncul saat luka pada tahap primer sembuh atau beberapa minggu setelah luka sembuh. Ruam yang muncul dapat terlihat seperti bintik-bintik kasar, merah atau coklat kemerahan di telapak tangan atau telapak kaki. Ruam biasanya tidak menimbulkan gatal dan terkadang samar sehingga jarang penderita mengetahui munculnya ruam.

Gejala lain yang akan dialami termasuk demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, rambut rontok, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala pada tahap ini dapat hilang dengan sendirinya meski tidak dilakukan pengobatan. Namun, gejala pada tahap ini dapat muncul beberapa kali. Jika kondisi tersebut diabaikan dan tidak dilakukan pengobatan, gejala penyakit sifilis dapat berkembang ke tahap laten atau tersier. Meski kelihatannya luka telah sembuh, infeksi sifilis pada tahap ini masih tetap bisa menular ke orang lain.

Sifilis adalah penyakit yang terjadi pada tubuh bagian

Gejala sifilis tahap awal dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik.

Gejala Sifilis Laten

Tahap sifilis laten adalah periode waktu ketika tidak ada tanda atau gejala sifilis yang terlihat. Pada tahap ini, bakteri penyebab sifilis tetap ada dalam tubuh. Namun, tidak menimbulkan gejala apa pun. Selama tahap sifilis laten berlangsung, diagnosis hanya dapat dilakukan dengan melakukan tes darah. Jika pada tahap ini gejala sifilis tidak segera diobati. Maka dapat berkembang menjadi tahap tersier atau tahapan berbahaya dari gejala penyakit sifilis.

Baca Juga: Bakteri yang Menyebabkan Sifilis

Gejala Sifilis Tersier

Pada tahap ini, infeksi bakteri penyebab sifilis akan muncul 10 hingga 30 tahun setelah infeksi pertama. Ketika kondisi ini terjadi, sifilis akan menyebabkan kerusakan organ secara permanen. Organ yang diserang biasanya jantung, pembuluh darah, otak, dan sistem saraf. Akibatnya, penderita bisa mengalami penyakit jantung, hingga stroke. Pada kondisi ini, infeksi sifilis dapat menyebabkan kematian jika tidak dilakukan tindakan medis.

Gejala Sifilis Pada Otak dan Mata

Penyakit sifilis yang tanpa dilakukan perawatan medis dapat menyebabkan komplikasi dan menyebar ke organ lainnya, termasuk otak dan mata. Sifilis yang menyerang otak disebut neurosifilis. Sedangkan sifilis yang menyerang mata disebut sifilis okular. Gejala neurosifilis meliputi:

  • Mengalami sakit kepala parah
  • Kesulitan untuk mengkoordinasikan gerakan otot
  • Mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu
  • Mati rasa
  • Demensia

Selanjutnya, gejala pada sifilis okular ditandai dengan perubahan kemampuan penglihatan hingga mengalami kebutaan. Gejala penyakit sifilis yang berada pada tahap awal dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik. Namun, pengobatan menggunakan antibiotik tidak memperbaiki kerusakan yang telah terjadi akibat infeksi. Memiliki gaya hidup seksual yang sehat adalah kunci untuk terbebas dari penyakit sifilis. Sekian ulasan tentang gejala penyakit sifilis.

Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto

Source:

  • Sifilis
  • Chancroid
  • Sifilis-Halaman Fakta CDC