Apa perbedaan teknik lobi dan negosiasi

<p

Teknik Lobi dan Negosiasi

Komunikasi bisnis pada level komunikasi kelompok dan interpersonal dapat berlangsung dalam bentuk lobi dan negosiasi. Dua bentuk kegiatan komunikasi ini mewarnai kegiatan komunikasi bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis di mana saja untuk membela kepentingannya. Namun organisasi lembaga bisnis memiliki publiknya masing-masing yang berbeda juga kepentingannya maka lobi dan negosiasi menjadi penting

Lobi merupakan kegiatan yang berupaya agar segala sesuatu berjalan tidak melalui kekuasaan atau koersi melainkan melalui persuasi. Kegiatan lobi yang dilakukan perusahaan-perusahaan umumnya mempekerjakan para pelobi profesional atau juga mempekerjakan mantan pejabat pemerintahan Fungsi lobi adalah untuk melindungi kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak pengambil keputusan. Ada 3 jenis lobi, yaitu sebagai berikut.

  1. Lobi tradisional yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan.

  2. Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil keputusan.

  3. Lobi Political Action Committee, yakni komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah.

Sedangkan negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak atau lebih baik individual maupun kelompok untuk membahas usulan-usulan spesifik guna mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama. Fungsi negosiasi adalah untuk menyelesaikan konflik kepentingan dan permasalahan. Ada 4 jenis negosiasi berdasarkan pendekatan dan gayanya, yakni (1) berorientasi bargaining, (2) berorientasi kalah-kalah, (3) berorientasi kompromi, dan (4) berorientasi menang-menang/ kolaboratif.

Baik lobi maupun negosiasi merupakan kegiatan yang sangat membutuhkan keterampilan komunikasi. Keterampilan komunikasi tersebut mencakup mulai dari menulis, meneliti, mengilustrasikan sampai berbicara. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan pakar komunikasi, apabila Anda ingin mengubah dunia maka Anda harus menguasai keterampilan berkomunikasi.

Teknik Lobi

Teknik melakukan lobi tidak lepas dari kegiatan lobi memberi informasi dan mempersuasi. Sebelum sampai pada persoalan teknis, kita membahas terlebih dulu 4 bentuk organisasi lobi. Keempat bentuk tersebut adalah (l) perhimpunan, (2) perusahaan perorangan, (3) yayasan, dan (4) koperasi. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun di Indonesia, kegiatan lobi belum terorganisasikan secara profesional, melainkan masih dilakukan oleh orang-per orang.

Tahapan lobi dimulai dari (1) pengumpulan fakta, (2) interpretasi terhadap langkah pemerintah, (3) interpretasi terhadap perusahaan, (4) membangun posisi, (5) melemparkan berita nasional, dan (6) mendukung kegiatan pemasaran. Dari dimensi hubungan manusiawi, teknik lobi tersebut adalah:

  1. menganalisis iklim;

  2. menentukan lawan dan kawan;

  3. mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini;

  4. membentuk koalisi;

  5. menetapkan tujuan;

  6. menganalisis dan mendefinisikan penyebab kasus;

  7. menganalisis berbagai macam segmen khalayak;

  8. memperhitungkan media;

  9. mengembangkan kasus;

  10. menjaga fleksibilitas.

Secara lebih teknis langkah-langkah lobi dilakukan dengan (1) mengetahui motif-motif orang yang terlibat dalam lobi, (2) mewaspadai jebakan, (3) menetralisir sikap lawan, (4) memperbesar situasi media dan menyusun rancangan pendekatan media.

Teknik Negosiasi

Dalam menjalankan teknik negosiasi kita mengenal 4 pendekatan, yakni bargaining, kompromi, kalah menang dan menang merang. Namun yang paling ideal dalam kegiatan bisnis adalah negosiasi yang berorientasi pada situasi menang-menang”. Oleh karena selain berorientasi terhadap pemecahan masalah, juga berorientasi pada terpenuhinya kepuasan kedua belah pihak dan tercipta dan terpelihara hubungan jangka panjang yang harmonis. Dalam “menang-menang” pihak lain tidak dipandang sebagai lawan melainkan sebagai mitra bisnis.

Akan tetapi, tidak setiap situasi memungkinkan kita untuk melakukan negosiasi yang berorientasi pada situasi “menang-menang”. Ini terjadi manakala terjadi konflik kepentingan dengan pihak lain dan pihak lain berupaya menggunakan pendekatan negosiasi kalah-menang”. Selain itu, hubungan harmonis jangka panjang tidak diperhitungkan dan jika kita merasa cukup kuat untuk melakukan barganing.

Pilihan terhadap pendekatan dan gaya negosiasi bergantung pada situasi yang dapat dikelompokkan dalam 4 kategori:

  1. kerja sama vs kompetisi;

  2. kekuasaan vs kepercayaan;

  3. distorsi komunikasi vs keterbukaan;

  4. egois vs kepentingan bersama.

Sumber Buku Komunikasi Bisnis Karya Tatang Subarna, Yosal Iriantara, Saiful Rohman

Baca Tulisa Lain

Industrialisasi dan Keuntungan Komparatif >>> Lihat

Konsep Dasar Sosiologi Simmel Serta Max Weber >>> Lihat

Konsep dan Perilaku Monopoli >>>>>>> Lihat


Struktur Spasial Perekonomian Kota

dan Aglomerasi Ekonomi >>> Lihat

Struktur Sosial Budaya, Pranata Sosial Budaya,

dan Proses Sosial Budaya >>> Lihat

Analisis Pasar Tenaga Kerja di Tingkat Regional

dan Model Ekonomi Basis >>> Lihat

Apa perbedaan teknik lobi dan negosiasi

Konflik dapat terjadi karena perbedaan pendapat, ketidaksepakatan, perselisihan, rivalitas, ketidakharmonisan, dan percekcokan. Lobi merupakan suatu upaya pendekatan yang dilakukan untuk mempengaruhi dengan tujuan kepentingan tertentu (Raharjo, 2020).

Pada tahap lobi, pelobi tidak memutuskan. Lobi dilakukan dengan cara baik ataupun tidak baik. Sedangkan negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih, di mana pada mulanya memiliki pemikiran yang berbeda hingga pada akhirnya mencapai kesepakatan bersama.

Negosiasi bisa terjadi akibat adanya konflik, sementara lobi ada di dalamnya untuk mengurangi konflik antarorganisasi. Organisasi sendiri bisa berupa negara, perusahaan, dan humas. Dalam hal ini, diplomasi dilakukan dengan cara deliberasi (pertimbangan) dan berbagai bentuk pertemuan.

Lobi berfungsi sebagai pembuka jalan untuk bernegosiasi, sementara negosiasi sendiri berfungsi untuk mencapai kesepakatan bersama dan mengubah pendapat orang lain. Adapun fungsi diplomasi yaitu menentukan strategi, taktik, dan siasat.

Baca Juga: Inilah Masing-masing Pos Neraca yang Perlu Anda Ketahui

Pada dasarnya, segala sesuatu yang Anda kerjakan adalah komunikasi. Komunikasi bukanlah tindakan untuk menyampaikan informasi, melainkan representasi keyakinan bersama (shared-belied). Secara praktik, komunikasi memang sangat berguna sebagai teknik negosiasi dan lobi.

Tipe Pihak 1 Pihak 2 Hasil
Kolaborasi Menang Menang Win Win
Dominasi Menang Kalah Win Lose
Akomodasi Kalah Menang Lose Win
Kompromi Kalah Kalah Lose Lose

Negosiasi memiliki empat kuadran, yaitu kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan kompromi. Kuadran kolaborasi sering disebut pula dengan integrative negotiation, yaitu suatu kuadran yang menggabungkan kepentingan masing-masing untuk mencapai sebuah kesepakatan.

Jadi, integrative negotiation atau win win solution bisa dimaknai dengan tidak berat sebelah. Dengan kata lain, mereka sama-sama bisa menerima keputusan tanpa adanya keterpaksaan. Berikut ini adalah beberapa filosofi dan tokoh dalam lobi dan negosiasi:

  • John F. Kennedy, "Jangan pernah bernegosiasi karena takut, tetapi jangan pernah takut untuk bernegosiasi."
  • Socrates, "Dalam sebuah negosiasi, 'Never say no'."
  • Francis Beacon, "Kearifan lebih penting daripada kefasikan."
  • Peribahasa China, "Siapa yang berjalan lambat, maka akan berhasil."

Baca Juga: Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi

Menurut Marjorie Corman Aaron, seorang perunding yang baik harus membangun kerangka dasar penting tentang negosiasi. Untuk membangun kerangka dasar tersebut, ada tiga konsep penting yang harus dipahami oleh seorang negosiator, yakni sebagai berikut:

1. BATNA (Best Alternative To a Negotiated Agreement)

BATNA adalah langkah-langkah alternatif negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan. Misalnya proses PHK yang diajukan oleh pihak pengusaha tidak disepakati, maka pihak pengusaha memiliki dua pilihan, yaitu melakukan trade off penambahan cuti atau meninggalkan perundingan.

Reservation price adalah nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima dalam suatu negosiasi. Misalnya negosiator pihak pekerja akan menyepakati hasil perundingan secara keseluruhan apabila tercapai 50 persen dari yang diusulkan.

3. ZOPA (Zone of Possible Agreement)

ZOPA adalah suatu zona yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi. Misalnya seorang penjual sepatu menjual sepatunya di pasar seharga Rp300.000, sementara reservation price-nya adalah Rp250.000, sehingga posisi ZOPA berada di antara Rp250.000 - Rp300.000.

Baca Juga: Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis PT Megasari Makmur

Demikianlah pembahasan tentang pengertian lobi dan negosiasi. Setiap orang pasti sudah pernah melakukan lobi dan negosiasi, misalnya bernegosiasi dengan orang tua terkait uang saku atau bernegosiasi dalam tawar menawar barang di pasar.