Show Gangguan makan adalah gangguan mental yang ditandai dengan perilaku makan yang tidak normal dan disertai gangguan emosi. Penderita gangguan makan bisa mengonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak makanan, serta terobsesi pada berat badan atau bentuk tubuhnya. Ada beberapa jenis gangguan makan, tetapi tiga yang paling sering terjadi adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan atau binge eating disorder. Gangguan makan dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi lebih sering dialami oleh remaja usia 13–17 tahun. Penyebab Gangguan MakanSejauh ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan makan. Namun, sama seperti gangguan mental lain, gangguan makan dapat terjadi akibat kombinasi dari beberapa faktor, yaitu:
Selain beberapa faktor tersebut, sejumlah kondisi yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan makan adalah:
Gejala Gangguan MakanGejala yang dialami penderita gangguan makan tergantung pada jenis gangguannya. Berikut adalah gejala gangguan makan berdasarkan jenisnya: Bulimia nervosaBulimia nervosa adalah gangguan makan yang membuat penderitanya makan secara berlebihan, kemudian ingin segera membuang makanan yang dikonsumsinya dengan cara yang tidak sehat. Cara membuang makanan tersebut bisa dengan memuntahkan kembali makanan yang baru dimakan, menggunakan obat pencahar atau obat diuretik, atau berolahraga secara berlebihan. Tindakan tersebut dilakukan karena penderita merasa bersalah telah makan banyak dan takut berat badannya menjadi berlebihan. Akibat perilakunya tersebut, penderita bulimia dapat merasakan keluhan fisik berupa:
Anoreksia nervosaAnoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan berat badan yang terlalu rendah dan rasa takut jika berat badannya naik. Hal ini membuat penderita membatasi asupan makan, karena merasa berat badannya berlebihan, meskipun pada kenyataannya, tubuhnya sudah ramping atau justru terlalu kurus. Asupan kalori yang terlalu sedikit pada penderita anoreksi nervosa dapat menyebabkan keluhan berupa:
Anoreksia nervosa dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Selain itu, penderita juga bisa mengalami depresi dan sangat putus asa hingga melakukan percobaan bunuh diri. Gangguan makan berlebihanGangguan makan berlebihan atau binge eating disorder ditandai dengan perilaku makan yang cepat dan dalam porsi sangat banyak, meski tidak lapar atau bahkan sudah sangat kenyang. Akibatnya, penderita gangguan ini memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Gejala binge eating disorder antara lain:
Kapan harus ke dokterSegera konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa mengalami gejala gangguan makan di atas. Penting untuk diingat bahwa gangguan makan umumnya sulit diatasi tanpa bantuan dokter. Perlu diketahui, orang yang mengalami gangguan makan sering kali tidak merasa bahwa mereka butuh bantuan. Jika Anda khawatir dengan perilaku seseorang yang tidak wajar saat makan, cobalah bicarakan dengannya mengenai perilaku janggal tersebut dan bujuklah ia agar mau berkonsultasi dengan dokter. Perilaku janggal yang perlu diwaspadai antara lain:
Diagnosis Gangguan MakanUntuk mendiagnosis gangguan makan, dokter atau psikiater akan menanyakan gejala yang dialami dan riwayat penyakit. Setelah itu, dokter akan menjalankan pemeriksaan berikut untuk memastikan diagnosis:
Penanganan Gangguan MakanPenanganan gangguan makan melibatkan tim yang terdiri dari dokter, psikiater, dan dokter gizi. Tujuan pengobatan adalah untuk membantu pasien dalam menjalani pola makan yang sehat. Upaya yang dilakukan meliputi: PsikoterapiTerapi ini dapat membantu penderita untuk mengubah kebiasaan makan yang buruk menjadi pola makan yang sehat. Ada dua terapi yang dapat digunakan, yaitu:
Obat-obatanPerlu diketahui, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan gangguan makan. Namun, dokter dapat memberikan obat antidepresan dan anticemas, untuk mengendalikan keinginan makan berlebih atau mencegah keinginan untuk memuntahkan makanan. Obat-obatan tersebut juga dapat mengatasi kekhawatiran yang berlebihan terhadap makanan atau pola makan tertentu. Konsultasi dengan dokter atau ahli giziKonsultasi gizi dapat membantu memperbaiki pola makan pasien. Selain itu, dokter atau ahli gizi juga dapat menentukan jenis dan cara pengolahan makanan yang tepat. Pada penderita gangguan makan yang sampai mengalami malnutrisi, dokter akan menganjurkan untuk dirawat di rumah sakit. Komplikasi Gangguan MakanGangguan makan dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Makin parah dan lama gangguan makan yang dialami, makin besar risiko terjadinya kompllikasi. Komplikasi yang dapat terjadi akibat gangguan makan antara lain:
Pencegahan Gangguan MakanTidak ada cara yang pasti untuk mencegah gangguan makan. Namun, ada beberapa upaya yang dapat membantu menumbuhkan perilaku makan yang sehat pada remaja, yaitu:
Sedangkan bagi orang tua, cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan makan pada anak antara lain:
Terakhir diperbarui: 10 Maret 2022 |