Sebutkan tiga usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan air di rumah

Sebutkan tiga usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan air di rumah
6 Upaya Menjaga Ketersediaan Air Bersih, Jaga Ketersediaan Air, Hemat Air, Upaya Menjaga Ketersediaan Air Bersih

Upaya Menjaga Ketersediaan Air – Ketersedian air bersih harus dijaga terus keberadaanya agar dapat senantiasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari dan makhluk hidup lainnya. 

Di Indonesia sendiri, penghasil utama air bersih adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan kapasitas produksinya saat ini sebesar 153.881 L/detik mencakup 19%-20% kebutuhan dasar Indonesia dengan efisiensi produksi 72,97% dan kebocoran sebesar 32,57%.

Selain menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi hak atas air bagi seluruh warga Indonesia, masyarakat juga perlu terlibat secara aktif dalam menjaga ketersediaan air bersih.

1. Menghemat Pengguna­an Air

Penggunaan air secara boros dan tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan kelangkaan air. Kebiasaan seperti mandi yang terlalu lama dan lupa mematikan air keran. Ini perlu diperhatikan, karena berbagai kelakuan manusia tersebut akan dapat mengurangi jumlah air dan mengakibatkan kebutuhan air yang sangat tinggi.

Baca Juga : Cara Menjernihkan Air Kotor Sendiri di Rumah Tanpa Zat Kimia

2. Melakukan Penghijauan

Dengan penghijauan akan mengurangi dampak akibat kerusakan hutan, pohon-pohon tersebut akan terjaga kelestariannya yang juga mempengaruhi kelestarian ekosistem sumber air yang ada di sekitarnya. Sehingga sumber air tersebut tidak tercemar dan bersih serta dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup.

3. Meminimalisir Penggunaan Bahan Kimia yang Bisa Mencemari Air

Meminimalkan penggunaan bahan kimia dalam kehidup­an sehari-hari merupakan sa­lah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan dari cemaran bahan berba­ha­ya. Ketika bahan-bahan kimia yang telah dipakai larut dalam air, maka bahan-bahan tersebut akan dapat merusak ekosistem air.

4. Mendaur Ulang Barang Bekas

Barang yang dapat didaur ulang biasanya tidak terpikirkan dan membuangnya sembarangan ke sungai. Contohnya saja seperti botol mineral yang dapat didaur ulang menjadi mainan anak-anak, plastik-plastik bermerek yang bisa didaur ulang menjadi alas atau tas, dan lain-lainnya.

5. Pembuatan Taman Kota dan Daerah Resapan Air

Adanya taman kota dan daerah resapan air sangat berguna untuk menambah cadangan air tanah, selain itu juga membantu memperbaiki siklus air yang baik, dimana air tanah akan tetap tersedia sekaligus sebagai sarana untuk mencegah banjir.

6. Tidak Membuang Sampah Di Sungai

Sungai sangat berpotensi sebagai sumber air baku bagi PDAM selama kualitas air sungai memenuhi persyaratan tertentu. Jika warga tidak membuang sampah, terutama limbah domestik ke sungai, maka sungai dapat menjamin ketersediaan air bersih.

Itulah beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk membantu pemerintah menjaga agar ketersediaan air bersih senantiasa tersedia agar hidup dan kehidupan dapat terus berlangsung. 

Tidak bisa dipungkiri, air adalah salah satu kebutuhan utama dalam hidup setiap orang. Namun, tahukah kamu kalau keberadaan air bersih terus berkurang setiap tahunnya?

Hal inilah yang membuat kita harus menjaga ketersediaan air di masa mendatang. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai melakukan penghematan air. Apa saja cara menghemat air bersih yang bisa kita lakukan? Yuk, simak artikel berikut ini!

1. Memantau Penggunaan Air

Cara menghemat air yang paling mudah dilakukan adalah dengan memantau penggunaannya. Pasalnya, kalau tidak diawasi, hal-hal seperti air keran yang luber di bak mandi atau penampungan biasanya sering terjadi. Oleh karena itu, cara sederhana menghemat air di rumah bisa dimulai dengan  melakukan pemantauan agar pemakaiannya dapat terkendali.

2. Matikan Keran Air yang Tidak Dipakai

Salah satu hal yang sering menyebabkan pemborosan sumber daya ini adalah karena lupa mematikan keran air yang sudah tidak dipakai. Jika air yang mengisi bak penampungan sudah penuh atau sedang tidak dipakai, sebaiknya langsung matikan keran air. Selain air jadi terbuang sia-sia, tagihan air atau listrik pun juga bisa mengalami pembengkakan.

3. Perhatikan Durasi Mandi

Aktivitas yang satu ini memang dibutuhkan. Terutama di era new normal ini, kebersihan menjadi sebuah keharusan. Namun, tidak sedikit orang yang menghabiskan terlalu banyak waktu di kamar mandi dan malah membuat keran air terus menerus mengalir.

Sebagai salah satu bentuk cara menghemat air, cobalah untuk membatasi waktu mandi setiap anggota keluarga, sehingga penghematan air pun dapat terealisasikan.

4. Jangan Tunda Perbaikan Pipa Air yang Bocor

Jika saluran air di rumahmu terhubung dengan pipa penyaluran, lakukanlah pengecekan secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat kebocoran atau tidak. Hal ini juga bisa dijadikan salah satu cara menghemat air di rumah yang bisa kamu lakukan agar tidak ada air yang terbuang sia-sia karena kerusakan pipa.

5. Gunakan Keran Aerator

Cara sederhana menghemat air di rumah berikutnya adalah dengan beralih menggunakan keran aerator. Apa itu aerator? Aerator adalah mesin yang bisa menghasilkan gelembung udara dan menggerakan air yang biasanya digunakan di akuarium. Namun, dengan menggunakan keran aerator ini, aliran air dari keran pun juga jadi bisa dibatasi untuk menghemat penggunaannya.

Baca juga: Panduan Mudah Cek Tagihan PDAM Melalui Sistem Online

6. Penggunaan Filter untuk Air Minum

Kalau kamu sering membeli air minum kemasan galon, alat filter air minum ini bisa jadi salah satu cara menghemat air yang bisa kamu coba di rumah. Mengapa? Dengan menggunakan alat filter air ini, Kamu jadi tidak perlu lagi terus menerus membeli air kemasan galon karena Kamu bisa menggunakan air keran yang telah difilter untuk dikonsumsi.

7. Mencuci Buah dan Sayur Dalam Wadah

Mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi memang penting untuk menghindari kotoran dan kuman yang menempel. Namun, ketika membersihkan buah dan sayuran di air mengalir sering membuat jumlah sumber daya air yang digunakan terlalu banyak karena tidak terlihat seberapa banyak air yang digunakan. Oleh karena itu, cara menghemat air bersih secara sederhana yang bisa Kamu lakukan adalah dengan mencuci buah dan sayur dalam wadah yang sudah diisi air terlebih dahulu. Dengan demikian, air yang dihemat pun akan menjadi lebih banyak.

Nah, itulah tadi 7 cara sederhana menghemat air di rumah yang bisa Kamu coba. Dengan melakukan penghematan air, Kamu tidak hanya bisa menghemat pengeluaran, tapi juga telah berpartisipasi dalam aksi penyelamatan lingkungan.

Setelah mengetahui cara menghemat air, jangan lupa untuk memastikan bahwa Kamu selalu tepat waktu dalam melakukan pembayaran tagihan air, ya!  Tidak perlu repot, sekarang Kamu bisa melakukan pengecekan tagihan PDAM online sekaligus pembayarannya lewat LinkAja.

LinkAja menyediakan pilihan pembayaran digital yang sangat praktis untuk digunakan. Berikut ini panduan cara cek tagihan PDAM online dan bayar lewat LinkAja:

  1. Unduh aplikasi LinkAja dari App Store untuk pengguna iOS dan Play Store bagi pengguna Android
  2. Buat akun dengan mengisi data diri dan daftarkan akun menggunakan email atau nomor ponsel
  3. Bila akun LinkAja sudah jadi, langkah selanjutnya cari pilihan PDAM di menu utama yang muncul di layar
  4. Pilih kota tempat sesuai dengan domisili kamu tinggal
  5. Masukkan nomor pelanggan lalu pilih tombol Lanjutkan
  6. Selanjutnya akan muncul informasi besaran tagihan nominal tagihan PDAM kamu dan tekan pilihan konfirmasi pembayaran bila saldo LinkAja kamu mencukupi. Tenang saja, bila saldo kamu tidak mencukupi, bisa isi ulang saldo LinkAja di beberapa tempat seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Grapari, Bank BRI BNI, dan Mandiri

Selain cek tagihan PDAM dan membayarnya, LinkAja juga menyediakan berbagai layanan pembayaran seperti BPJS, tagihan listrik atau beli token listrik, membeli pulsa, bayar tagihan internet, berdonasi, bahkan membeli voucher game bisa dibayar dengan mudah lewat LinkAja. LinkAja juga sering mengadakan promo menarik bagi penggunanya, lho. Jadi, jangan sampai ketinggalan informasi promo dari LinkAja dengan melihat media sosial di Instagramnya di @LinkAja!

Apa jadinya jika suatu saat kita mengha­dapi kekurangan air. Hampir dapat dipasti­kan, kita akan mengalami dehi­drasi, badan menjadi lemas dan yang paling mengenas­kan bisa menyebabkan kema­tian. Meski pun kita lapar, namun dengan adanya air mi­num, kita masih dapat me­nahan rasa lapar tersebut.

Air dapat memperbaiki kemampuan dan daya tahan tu­buh kita. Manusia akan lebih dapat berkerja keras jika memiliki asupan air yang cukup. Dengan tersedianya air yang bersih dan layak di­minum, dapat mengurangi risiko penyakit yang berdam­pak pada kesehatan kita, se­perti batu ginjal, kanker kan­dung kemih dan dapat men­ce­gah sembelit.

Semua percaya bah­wa air adalah suatu unsur yang sa­ngat penting bagi keber­lang­sungan kehidupan manusia. Dengan air, kita mampu mel­akukan kegiatan sehari-hari dan mengkonsumsinya agar tetap bertahan hidup. Bahkan bukan hanya manusia saja yang membutuhkan, semua makhluk hidup sangat mem­butuhkan air. Bisa dilihat bahwa sebagian besar kawa­san bumi tertutupi oleh air, sehingga dapat dikatakan bah­wa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan ke­hidupan dan peradaban ma­nu­sia.

Karenanya, sangat diper­lu­kan pelestarian air di muka bumi ini agar semua makhluk bisa bertahan hidup. Air ha­rus dihindarkan dari dampak pencemaran lingkungan agar tidak mengganggu kesehatan manusia. Beri­kut ini be­be­ra­pa cara yang dapat kita laku­kan untuk menjaga ke­lesta­rian dan keberadaan air di bumi ini.

1. Menjaga kebersihan lingkungan. Keber­sihan ling­kungan adalah hal mutlak yang ha­rus kita jaga demi men­jaga keberadaan air agar tidak tercemar oleh limbah dan kotoran. Menjaga keber­sihan lingkungan akan mem­buat air yang kita pakai dan kita konsumsi tidak sampai tercemar. Adalah tugas bersa­ma untuk selalu menjaga ke­bersihan sungai, selo­kan dan sumber-sumber air yang kita butuhkan.

2. Menghemat pengguna­an air. Peng­gunaan air secara berlebihan dan tidak ber­tang­­gungjawab dapat berakibat pa­da bencana kekeringan. Kita harus bisa mengurangi kebiasaan buruk seperti man­di terlalu lama atau lupa un­tuk menutup keran air setelah mandi. Sebaiknya tidak me­nyiram tanaman di pekarang­an rumah dengan alat pe­nyem­prot, atau membersih­kan kendaraan bermotor de­ngan alat penyemprot karena ini adalah tindakan memuba­zirkan penggunaan air ber­sih. Pemborosan penggunaan air bisa mengakibatkan ber­kurangnya sumber air yang ada dan akan berdampak sa­ngat buruk saat terjadi musim kemarau.

3. Membuang sampah pa­da tempatnya. Keberadaan sam­pah di dalam saluran air atau di sungai selain menye­babkan pencemaran, dapat pu­la menyebabkan bencana banjir. Me­numpuknya sam­pah di selokan akan menutup aliran air sehingga air akan meluber hingga ke jalan, bah­kan bila volume airnya terus bertam­bah akan meng­genangi rumah-rumah di se­kitarnya. Sungai yang sudah tercemar oleh sampah pun pada akhirnya tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh ma­syarakat sekitar sungai untuk mandi atau sebagai sumber air bersih untuk dikonsumsi.

4. Mengurangi pengguna­an bahan kimia berbahaya. Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidup­an sehari-hari merupakan sa­lah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan dari cemaran bahan berba­ha­ya. Ketika bahan-bahan ki­mia yang telah dipakai larut dalam air, maka bahan-bahan tersebut akan dapat merusak ekosistem air. Misalnya zat-zat kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan ma­kan­an plankton. Selain tentu saja tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh manusia untuk kehi­dup­annya.

5. Tidak sembarangan mem­buang bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang di­perguna­kan dalam kehidupan sehari-hari ternyata juga da­pat berbahaya bagi kelestarian air dan dapat merusak lapisan atmosfer bumi. Bahan kimia yang dapat berubah jadi gas, apabila lepas ke udara akan menyebabkan pen­cer­maran udara yang dapat memperbu­ruk kese­hatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Se­baiknya tidak membuang cat, oli, minyak, atau bahan kimia lainnya ke dalam air sungai karena dapat membu­nuh ekosistem dalam sungai. Bahan-bahan kimia itu dapat ditanam sehingga dampak ter­papar kepada manusia da­pat diminimalisir.

6. Mendaur ulang barang bekas. Beberapa masyarakat memiliki tabiat buruk dengan membuang barang-barang be­kas atau sampah rumah tangganya ke dalam sungai atau sa­luran air. Padahal se­benarnya barang-barang be­kas itu masih bernilai eko­no­mis bila didaur ulang. Sam­pah dapur berupa sayuran yang sudah tidak terpakai bi­sa dibuat pupuk kom­pos, se­mentara sampah kering se­perti botol air mineral masih bisa dijual ke pengepul ba­rang-barang bekas dan bisa didaur ulang kembali oleh pabrik plastik.

7. Mencegah penebangan pohon secara liar. Penebang­an pohon di hutan-hutan lin­dung dapat memengaruhi ke­tersediaan air di lingkungan sekitarnya. Akar pohon yang kuat adalah tempat menyim­pan air yang akan mencegah kekurangan air di mata air pada saat musim kering. Bila pohon-pohon di hutan diba­bat habis, maka ketersediaan air ke daerah perkotaan akan minim. Keberadaan pohon-pohon juga dapat mencegah bencana banjir dan tanah longsor.

8. Menghijaukan kembali hutan. Dengan melaksanakan reboisasi atau menanam kem­bali pohon akan dapat me­ngu­rangi dampak kerusakan hutan. Hijaunya hutan kem­bali akan dapat menyediakan air bersih untuk dapat digu­nakan oleh manusia. Penye­diaan air alami dari hutan untuk dikonsumsi masyara­kat perkotaan adalah lebih baik dari pada pemrosesan air secara kimia dari sungai-su­ngai yang telah tercemar. Hu­tan yang hijau mampu memberikan mata air alami dan kebersihan airnya lebih terjamin.

9. Tidak membuang lim­bah pabrik ke dalam sungai. Pemerintah perlu membuat aturan yang ketat agar pabrik tidak mem­buang limbahnya secara langsung ke dalam alir­an sungai. Pabrik-pabrik wajib menye­di­akan lahan khusus untuk memproses limbah­nya sebelum dibuang ke aliran sungai. Limbah pab­rik yang biasanya adalah bahan kimia sangat berba­ha­ya dapat merusak eko­sistem air sungai dan tidak bisa di­manfaatkan lagi oleh manu­sia.

10. Mengecek saluran pipa secara rutin. Perlu diadakan pengecekan saluran pipa air bersih yang mengalir ke ru­mah-rumah masyarakat. Ini untuk mencegah kebocoran pipa dan pemborosan air aki­bat terbuangnya air secara per­cuma dalam volume yang cukup besar. Usia pipa besi saluran air pun harus diper­kirakan kapan waktunya di­ganti, karena besi biasanya me­lepaskan zat-zat kimia ber­bahaya bisa telah mengalami pengaratan. Saat ini pipa pa­ralon dari campuran plastik dan karet dinilai lebih aman daripada pipa besi yang bisa berkarat.

11. Menjaga kestabilan ketersediaan air bersih dari sumber-sumber air. Hutan lin­dung adalah satu-satunya penyedia air bersih alami dari sumber mata air alami. Ke­ter­sediaan air dari sumber mata air alami ini hanya dapat dijaga kestabilannya dengan menjaga kelestarian hutan alami di sekitar mata air. Hu­tan harus benar-benar dice­gah dari upaya pengalihan fungsinya atau dari upaya penebangan liar.

12. Menggunakan shower ketika mandi. Shower diya­kini dapat mengurangi peng­gunaan air saat kita mandi. Jika memakai gayung, gu­yur­an air ke tubuh tidak men­jang­kau seluruh bagian tu­buh sehingga memerl­ukan volume air yang lebih banyak ketim­bang menggunakan shower.

13. Tidak menggunakan air sumur secara berlebihan. Sumber air dari dalam tanah atau sumur tentu sangat ter­gantung dari resapan air hu­jan ke dalam tanah. Penggu­naan air sumur secara seram­pangan dan berlebihan dapat menyebabkan turunnya per­mukaan tanah akibat air da­lam tanah berkurang drastis. Pada musim kemarau, keter­sediaan air sumur bisa sangat berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Karena air su­mur sangat tergantung pada curah hujan, maka sebaiknya penggunaannya dibatasi ja­ngan sampai berlebihan.

(sumber:analisadayli/internet)