Sebutkan tiga 3 Perbedaan pokok antara naskah proklamasi asli tulisan tangan dengan naskah yang resmi hasil ketikan?

Sabtu, 5 Maret 2022 | 21:50 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 19:26 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 19:25 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 17:48 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 16:51 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 15:10 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 14:40 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 14:27 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 13:33 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 13:12 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 12:13 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 11:48 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 10:48 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 10:37 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 10:27 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 09:48 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 08:48 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 08:12 WIB

Sabtu, 5 Maret 2022 | 07:15 WIB

Jumat, 4 Maret 2022 | 22:28 WIB


Page 2

Sebutkan tiga 3 Perbedaan pokok antara naskah proklamasi asli tulisan tangan dengan naskah yang resmi hasil ketikan?

Viral! Warkop Jual Mie Instan di New York

Sabtu, 5 Maret 2022 | 19:25 WIB


Page 3

Sebutkan tiga 3 Perbedaan pokok antara naskah proklamasi asli tulisan tangan dengan naskah yang resmi hasil ketikan?

Viral! Warkop Jual Mie Instan di New York

Sabtu, 5 Maret 2022 | 19:25 WIB

Bulan Agustus selalu identik dengan nilai-nilai perjuangan. Tentu saja, karena di bulan inilah, sekitar 74 tahun yang lalu, para pendiri bangsa mempertegas keberadan negara kita tercinta ini sebagai negara yang merdeka. Hal ini ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno. Tepatnya pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Jika bicara soal proses, tentu saja butuh waktu yang tidak sebentar bagi bangsa Indonesia untuk sampai di momen paling penting dalam sejarah bangsa ini. Dimulai dari dibentuknya BPUPKI, lalu berganti menjadi PPKI, perdebatan antara golongan tua dan muda, hingga akhirnya berkibarlah Sang Saka Merah Putih di langit Indonesia. Teks proklamasi yang telah dirumuskan sebelumnya oleh Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo, adalah bukti sahih lainnya.

Teks proklamasi sendiri pada dasarnya terdiri dari dua versi, yakni versi naskah Klad dan naskah otentik atau asli. Apa bedanya?

Naskah Proklamasi Klad

Naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan Soekarno sebagai pencatat, dan merupakan hasil gubahan (karangan) dari Mohammad Hatta serta Achmad Soebardjo.

Berikut isi proklamasi tersebut:

Naskah Proklamasi Klad ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Seorang wartawan bernama B.M. Diah lah yang kemudian menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.

Naskah Proklamasi Otentik

Naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, atau dikenal dengan sebutan naskah “Proklamasi Otentik” adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi). Adapu isinya sebagai berikut:

Untuk diketahui, tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskah Proklamasi Otentik) tertulis angka “tahun 05” yang merupakan kependekan dari angka “tahun 2605”, karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang kala itu adalah “tahun 2605”.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbedan antara naskah klad dan otentik, perhatikan beberapa perubahan berikut:

  • Kata “Proklamasi” diubah menjadi “P R O K L A M A S I”
  • Kata “Hal2” diubah menjadi “Hal-hal”
  • Kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”
  • Kata “Djakarta, 17 – 8 – ’05” diubah menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”
  • Kata “Wakil2 bangsa Indonesia” diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”
  • Naskah Proklamasi Klad tidak ditandatangani, sedangkan naskah Proklamasi Otentik ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta

Teks Proklamasi Asli

Sebutkan tiga 3 Perbedaan pokok antara naskah proklamasi asli tulisan tangan dengan naskah yang resmi hasil ketikan?

Teks Proklamasi Ketikan

Sebutkan tiga 3 Perbedaan pokok antara naskah proklamasi asli tulisan tangan dengan naskah yang resmi hasil ketikan?

Perbedaan Teks Proklamasi Asli dan Ketikan

  1. Yang asli merupakan tulisan tangan Ir.Soekarno sedangkan yang diketik merupakan ketikan dari Sayuti Melik
  2. Kata “Tempoh” diganti menjadi “tempo”
  3. “Djakarta 17-8-’05” diganti menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.”
  4. “Wakil2bangsa Indonesia” diganti menjadi “Atas nama bangsa Indonesia Soekarno / Hatta.”
  5. Pada teks proklamasi asli belum ada tanda tangan Soekarno/Hatta sedangkan yang ketikan terdapat tanda tangan dari Soekarno/Hatta
  6. Kata “Proklamasi” diganti menjadi “PROKLAMASI” dengan huruf kapital semua

Susunan Acara Pembacaan Teks Proklamasi

  1. Pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno,
  2. Pengibaran bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat, dan
  3. Sambutan Walikota Suwirjo dan dr. Muwardi.

Sekian, semoga bermanfaat bagi kita semua..

Apa selama ini Anda tahu perbedaan antara teks proklamasi asli dan autentik? Kalau belum, yuk pelajari bersama!

Banyak yang belum tahu jika sebenarnya teks proklamasi itu ada yang asli (kald) dan autentik (otentik). Teks yang sering Anda lihat saat ini adalah teks proklamasi yang sudah disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Jika memang seperti itu, pertanyaannya kemudian adalah apa saja perbedaan dari teks proklamasi asli dan autentik?

Teks proklamasi asli berarti yang belum mengalami perubahan. Artinya masih menggunakan tulisan tangan yang ditulis oleh Ir. Soekarno. Sementara teks proklamasi autentik adalah yang sudah mengalami beberapa perubahan kata dan menggunakan ketikan, oleh Sayuti Melik.

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada hari Jumat. 17 Agustus 1945. Kemudian, pembacaan naskah proklamasi dilakukan oleh Ir. Soerkarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta yang berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat pukul 10.00 pagi.

Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno sebelumnya sudah dirumuskan terlebih dahulu. Proses penyusunannya sendiri dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Achmad Soebardja pada 16 Agustus 1945 mulai pukul 02.00 sampai dengan 04.00 dini hari di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1.

Perumusan naskah proklamasi ditulis sendiri oleh Ir. Soekarna. Dan atas usul Sukarni, naskah tersebut ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Tapi tahukah Anda jika ternyata naskah proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soerkarno pada 17 Agustus 1945 bukanlah naskah yang pertama kali dirumuskan? Ternyata ada beberapa perubahan kecil yang dilakukan dari naskah awal sampai naskah resmi yang dibacakan pada saat proklamasi.

Baca juga: Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Naskah proklamasi versi klad adalah konsep naskah asli hasil tulisan tangan dari Ir. Soekarna. Artinya ini merupakan konsep perumusan naskah proklamasi yang paling awal. Naskah ini ditulis oleh Ir. Soekarna, sementara Drs. Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo mengungkapkan pemikirannya secara lisan.

Di antara tokoh-tokoh yang turut datang saat perumusan naskah proklamasi asli ini antara lain B.M Diah, Sukarni, Sayuti Melik, dan Soediro. Selain itu ada juga beberapa tokoh Jepang yang turut hadir saat perumusan tersebut.

Kalimat pertama dari proklamasi merupakan saran dari Ahamd Soebardjo yang diambilnya dari rumusan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI. Sementara untuk kalimat terakhirnya hasil usulan dari Drs. Moh. Hatta.

Pada saat perumusan naskah proklamasi klad ini, sempat terjadi perdebatan terkait dengan pemilihan kata yang digunakan. Awalnya sempat akan menggunakan kata ’penyerahan’ atau ‘merebut’, namun akhirnya disepakati menggunakan kata ‘pemindahan kekuasaan’ agar terkesan lebih etis.

Teks klad atau asli ini sebenarnya sempat ditinggal begitu saja dan bahkan sudah sempat dibuang ke tempat sampah di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Namun B. M. Diah menyelamatkan naskah paling bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama kurang lebih 46 tahun 9 bulan 19 hari.

Barulah pada tanggal 29 Mei 1992, B. M. Diah menyerahkan teks asli tersebut ke Presiden Soeharta di Bina Graha. Dan kini isi naskah proklamasi asli ini bisa diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia.

Teks Proklamasi Otentik

Perlu diketahui jika sebenarnya naskah proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan teks versi klad atau asli. Ternyata sempat terjadi beberapa perubahan kecil pada naskah klad yang kemudian dikenal sebagai teks otentik.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah beberapa perubahan antara naskah proklamasi klad dan otentik:

  1. ‘Proklamasi’ diubah menjadi ‘PROKLAMASI’, dengan menggunakan huruf kapital semua.
  2. ‘tempoh’ diubah menjadi ‘tempo’.
  3. ‘hal2’ diubah menjadi ‘hal-hal’.
  4. ‘wakil-wakil bangsa Indonesia’ diubah menjadi ‘atas nama bangsa Indonesia’.
  5. ’17-8-05’ diubah menjadi ‘hari 17 boelan 8 tahoen 05’.
  6. Dan yang terakhir di bagian bawah ditambahkan tanda tangan Soekarna dan Hatta.

Sebagai catatan, tahun yang digunakan baik pada naskah prokalamasi klad maupun otentik adalah tahun 05, bukan 45 atau 1945, yang merupakan kependekan dari tahun 2605, hal ini disebabkan tahun penanggalan yang digunakan pada zaman pemerintah pendudukan Jepang saat itu adalah menyesuaikan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang pada saat itu, yakni tahun 2605.

Baca juga: Perayaan 17 Agustus Coba Ide Lomba yang Unik dan Seru

Proklamasi bukanlah sekadar teks atau naskah saja. Tapi di balik itu, memiliki makna yang sangat mendalam untuk bangasa Indonesia sendiri, seperti:

Aspek Hukum

Proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan politik tertinggi bangsa Indonesia untuk melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Artinya, semua produk hukum bangsa penjajah diganti dengan produk hukum bangsa Indonesia.

Aspek Historis

Proklamasi bisa dikatakan sebagai titik akhir sejarah penjajahan di bumi Indonesia sekaligus menjadi titik awal lahirnya Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Aspek Sosiologis

Proklamasi menjadi titik perubahan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya.

Temukan Asuransi Mobil Terbaik Anda

Aspek Kultural

Proklamasi membangun peradaban baru dari bangsa yang disebut ‘pribumi’ (pada saat penjajahan Belanda) menjadi sebuah bangsa yang mengakui persamaan derajat, harkat, dan martabat manusia yang sama.

Aspek Politis

Proklamasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdaulat dan memiliki kedudukan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Aspek Spiritual

Kemerdekaan yang diperoleh merupakan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang meridhai seluruh perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

Sebagai rakyat Indonesia generasi dahulu hingga kini, penting untuk tahu sejarah bangsa Indonesia. Jangan sampai Anda tidak tahu sejarah proklamasi. Apalagi teks ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.