Sebutkan perbedaan Nabi dan Rasul masing masing tiga perbedaan

Sebutkan perbedaan Nabi dan Rasul masing masing tiga perbedaan
Sebutkan perbedaan Nabi dan Rasul masing masing tiga perbedaan
Foto: iStock/Perbedaan Nabi dan Rasul: Pengertian, Sifat, Jumlah, dan Tugas.

Jakarta -

Perbedaan nabi dan rasul sebetulnya mudah ditemui dalam berbagai ayat Al Quran. Meski berbeda, Allah SWT telah memerintahkan untuk mempercayai keduanya serta butir lain dalam rukun iman.

Nabi dan rasul sebetulnya sama-sama menyerukan pada manusia untuk beriman pada Allah SWT. Namun cara yang ditempuh keduanya berbeda. Tugas rasul misalnya wajib menjadi teladan bagi manusia, yang tidak ada dalam tugas

Dikutip dari situs Walisongo ELibrary yang dikelola Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Jawa Tengah, berikut penjelasan lengkap nabi dan rasul,

1. Pengertian nabi dan rasul

Cyril Glasse dalam Ensiklopedi Islam (ringkas) menjelaskan sebagai berikut:

a. Nabi: Seorang utusan Allah SWT pembawa ajaran agama yang dibawa rosul sebelumnya. Sebutan lain untuk nabi adalah orang yang menyampaikan berita gembira (basyir) dan pembawa peringatan (nadzir).

b. Rasul: Artinya adalah utusan, duta, atau sering disebut al mursalun (orang-orang yang dikirim) dalam Al Quran. Rasul adalah utusan Allah SWT yang mengajarkan agama atau wahyu baru pada masyarakat umum.

Nabi tidak diperingatkan untuk menyampaikan wahyu yang diterima pada umat. Sedangkan rasul menerima wahyu untuk diri sendiri dan menyampaikan pada kaumnya.

2. Tugas nabi dan rasul

a. Tugas nabi

  • Menyerukan iman kepada Allah dan mengesakanNya
  • Menyerukan iman kepada hari akhir dan hari pembalasan
  • Menerangkan syariat demi kemaslahatan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

b. Tugas rasul

  • Menyeru makhluk untuk hanya menyembah kepada Allah SWT
  • Menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT pada umat
  • Menunjukkan dan membimbing manusia ke jalan yang lurus
  • Menjadi teladan yang baik
  • Memperingatkan manusia mengenai hari akhir
  • Memalingkan perhatian manusia menjadi lebih fokus pada kehidupan akhirat
  • Menyatakan alasan untuk tidak membantah Allah SWT pada manusia.

Perbedaan nabi dan rosul berikutnya klik di sini ya

(row/erd)

Sebagai umat yang beragama, khususnya islam, kita harus percaya adanya Nabi dan Rasul seperti yang tertera dalam rukun iman. Nabi dan Rasul merupakan lelaki yang telah diberi wahyu oleh Allah SWT.

Lantas, terletak pada hal apa perbedaan Nabi dan Rasul?

Nah, bagi Anda yang masih belum mengetahui perbedaan diantara keduanya, berikut akan kami jelaskan perbedaan antara Nabi dan Rasul.

Pengertian Nabi dan Rasul

Nabi berasal dari kata naba, yang memiliki arti dari tempat yang tinggi. Nabi adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT dengan tanpa diperintahkan menyampaikan wahyu atau risalah tersebut kepada manusia.

Sedangkan Rasul, berasal dari kata risalah yang memiliki arti menyampaikan. Untuk itu, Rasul telah diangkat menjadi Nabi terlebih dahulu, dan bertugas untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada suatu umat maupun di suatu wilayah.

Perbedaan Nabi dan Rasul

Berikut perbedaan antara Nabi dan Rasul dari berbagai aspek:

1. Tingkatan Jenjang Nabi dan Rasul

Tingkatan derajat Rasul lebih utama dibandingkan Nabi. Hal ini dikarenakan Rasul diutus secara langsung oleh Allah SWT sebagai orang-orang pilihan.

2. Utusan Nabi dan Rasul pertama

Nabi dan Rasul memiliki perbedaan dari utusan pertamanya. Nabi pertama yang diutus oleh Allah SWT adalah  Nabi Adam Alaihissalam, sedangkan Rasul pertama yang diutus oleh Allah SWT adalah Nuh Alaihissalam.

3. Pengutusan

Dalam pengutusannya, Nabi diutus langsung oleh Allah SWT bagi kaum yang sudah beriman. Sedangkan Rasul diutus langsung oleh Allah SWT bagi kaum kafir maupun kaum yang sebelumnya belum beriman kepada Allah SWT.

4. Penyampaian Wahyu

Dari penyampain wahyu, Nabi menerima wahyu dari Allah SWT lalu digunakan untuk dirinya sendiri. Sedangkan Rasul memperoleh wahyu untuk disampaikan kepada suatu umat maupun di suatu wilayah.

Selain itu, nabi menerima wahyu melalui perantara mimpi. Sedangkan Rasul memperoleh wahyu secara langsung dari Allah SWT melalui mimpi atau melalui malaikat dengan cara berkomunikasi secara langsung.

5. Syariat

Dalam hal syariat, Nabi memiliki tugas untuk melanjutkan syariat atau menguatkan syariat dari Rasul yang yang telah diutus sebelumnya. Sementara Rasul diutus langsung oleh Allah SWT agar dapat membawa syariat yang baru.

6. Jumlah Nabi dan Rasul

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban didalam shahihnya dari Abu Dzar al Ghifary berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW berapakah jumlah para Nabi?” Beliau SAW bersabda, “124.000.” Lalu aku bertanya berapa jumlah para Rasul? Maka beliau SAW bersabda, “313.” Namun demikian hadits ini tidaklah mutawatir yang mengharuskannya menjadi shahih.

Meskipun begitu, sebenarnya hanya terdapat 25 nabi dan juga rasul yang perlu kita ketahui dan pelajari. Dan dari 25 Nabi dan Rasul tersebut, terdapat 5 orang yang dijuluki sebagai Ulul Azmi. Diantaranya adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW.

7. Percobaan Pembunuhan

Nabi dan Rasul memiliki perbedaan dalam hal percobaan pembunuhan. Terdapat Nabi yang dibunuh oleh kaumnya sendiri. Sedangkan Allah SWT menyelamatkan Rasul dari percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kaumnya. Seperti contoh diangkatnya Nabi Isa Alaihissalam saat hendak dibunuh.

Penjelasan singkatnya dapat Anda lihat pada tabel dibawah ini:

PerbedaanNabiRasul
Tingkatan JenjangBerada dibawah RasulJenjang lebih tinggi
Utusan PertamaNabi Adam AlaihissalamNuh Alaihissalam
PengutusanUntuk kaum berimanUntuk kaum kafir
Penyampaian WahyuTidak wajib disampaikan
kepada orang lain
Wajib disampaikan kepada umat
SyariatMelanjutkan syariat dari Rasul
yang sebelumnya
Diutus secara langsung oleh Allah SWT
dan membawa syariat baru
Jumlah124.000313
Percobaan PembunuhanAda yang dibunuh oleh kaumnyaDiselamatkan oleh Allah SWT atas
percobaan pembunuhan

Selain itu, Terdapat juga pernyataan bahwa Nabi belum tentu Rasul, sedangkan Rasul sudah pasti seorang Nabi. Adapun selain perbedaan Nabi dan Rasul, Yuksinau juga membahas.

Illustrasi Nabi. Foto: Dok. Shutterstock

Meyakini kehadiran Nabi dan Rasul merupakan kewajiban untuk umat Muslim. Nabi dan Rasul adalah suri tauladan umat Muslim yang segala perilakunya wajib dicontoh dalam kehidupan sehari-hari.

Meski wajib hukumnya untuk mempercayai Nabi dan Rasul, masih ada sejumlah orang yang menganggap keduanya sama. Padahal, tidak semua Nabi adalah Rasul, tetapi semua Rasul adalah Nabi.

Illustrasi Rasul. Foto: Pixabay

Ada sejumlah perbedaan Nabi dan Rasul yang perlu diketahui agar tidak lagi menganggapnya sama. Berikut adalah perbedaannya.

  • Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan Rasul yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan pada umatnya.

  • Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman atau kafir. Sementara Nabi diutus pada kaum yang sudah beriman.

  • Nabi mendapatkan wahyu melalui mimpi, sedangkan Rasul diberikan melalui mimpi ataupun malaikat. Selain itu, Rasul dapat melihat dan berkomunikasi langsung dengan malaikat.

  • Semua Rasul yang diutus Allah SWT diselamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilakukan kaumnya. Sementara itu, ada Nabi yang dibunuh kaumnya sendiri.

Dalam Al Quran, terdapat sejumlah nama Nabi dan Rasul yang disebutkan serta adapula yang tidak disebutkan. Hal tersebut dijelaskan pada surat Al-Ghafir ayat 878, berbunyi:

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Allah.” (Qs. Al-Ghafir: 787)